Bertemu lagi dengan Pangeran

...Bab 19...

Bandara internasional Kekaisaran

Suara pemberitahuan telah berkumandang di seluruh kabin pesawat memberitahukan kepada seluruh penumpang bahwa pesawat akan segera mendarat di bandara internasional kota Kekaisaran.

Rey, yang sejak keberangkatan memang mengistirahatkan dirinya di dalam pesawat pun membuka matanya.

Ketika pesawat sudah berhenti sepenuhnya, Palka pesawat pun terbuka. Tampak beberapa penumpang satu-persatu berdiri dan keluar secara teratur.

Sebelum turun dari pesawat, Rey memperhatikan keadaan di bandara. Melihat ada puluhan mobil mewah dengan para banyaknya pengawal berjejer membuat barisan, Rey pun merasakan marah didalam hatinya.

"Pangeran, apakah kau mau mencelakai aku dengan mengirimkan pengawal sialan ini?" Pikir Rey dalam hati. Dia jelas mengenali pengawal tersebut dikarenakan dia melihat bahwa pakaian yang dikenakan oleh para pengawal tersebut berlambangkan pengawal khusus kekaisaran. Biasanya, para pengawal ini akan dikerahkan ketika kekaisaran akan menyambut tamu penting kekaisaran, ataupun ketika para pemimpin negara lain melakukan kunjungan diplomatik.

"Tuan, silahkan!" Tegur pramugari cantik mempersilahkan membuat Rey kembali ke alam sadarnya.

Rey pun mengangguk, kemudian menuruni tangga pesawat. Namun, setelah menyelesaikan pemeriksaan, dia segera menyelinap dan memasuki taksi secara acak kemudian memberitahukan arah tujuannya kepada pak sopir.

Beberapa jam kemudian, di istana, pangeran baru saja menyelesaikan pertemuannya dengan kaisar melaporkan bahwa kerja-kerja menghias istana telah diselesaikan. Setelah kaisar puas pengaturan yang dilakukan oleh pangeran, barulah dia undur diri dan kembali ke istana miliknya.

Tanpa sepengetahuan pangeran, saat ini Rey telah berada di istana miliknya. Jangankan pangeran, bahkan para penjaga yang menjaga istananya pun tidak ada yang mengetahui bahwa seseorang telah menerobos masuk ke dalam istana.

Begitu pangeran memasuki ruangan, alangkah terkejutnya dia ketika melihat seorang pemuda sedang duduk sambil mengelus kucing kesayangannya.

Pemuda yang tidak lain adalah Rey itu menatap tajam ke arah pangeran tanpa memperdulikan raut wajah kaget dari pangeran tersebut.

"Rey..," kaget sang pangeran. Namun, Rey tidak membalasnya. Dia menaruh kucing tadi di atas lantai, kemudian berdiri dari duduknya lalu menghampiri pangeran.

"Pengawal yang menunggu ku di bandara. Apakah itu atas perintah Yang Mulia?" Tanya Rey. Matanya benar-benar menatap lurus ke arah mata pangeran.

Pangeran yang tidak tau menahu soal pengawal segera mengernyitkan dahinya. "Apa maksudmu dengan pengawal?"

"Aku hanya bertanya. Ingat pangeran. Identitas ku sangat rahasia. Jika bukan anda yang mengirim pengawal tersebut, berarti ada orang lain yang menginginkan agar identitas ku terbongkar,"

"Sebentar!" Kata pangeran sambil mengeluarkan ponselnya. Kemudian dia pun melakukan panggilan.

"Yang mulia!" Sapa orang di seberang sana.

"Perintahkan kepada dua Dewi kematian untuk menyelidiki siapa yang mengirim pengawal ke bandara!"

"Segera saya laksanakan Tuanku!" Jawab seseorang di seberang sana dengan sangat hormat.

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, pangeran segera mengakhiri panggilan. Kemudian dia menjatuhkan pantatnya di atas sofa. Tampak bahwa dia seperti kelelahan.

"Kapan kau sampai?" Tanya pangeran sambil memijit alisnya.

"Baru saja sampai," jawab Rey.

"Bagaimana caramu memasuki istana sedangkan diluar ada ramai penjaga?"

"Pangeran lupa siapa saya?" Tanya Rey menahan senyumnya.

Untuk urusan sepele seperti menghindari perhatian pengawal, itu bukanlah masalah sulit bagi Rey. Jangankan hanya seratusan pengawal, ribuan orang yang menjaga camp tentara musuh dengan mudah dapat dia masuki tanpa menimbulkan keributan. Dia masuk secara senyap-senyap, kemudian keluar setelah membunuh pemimpin musuh, kemudian membakar gudang pangan dan gudang persenjataan pihak lawan. Itu dia lakukan sendirian dan pergi meninggalkan camp musuh tanpa tergores sedikitpun. Apalah artinya pengawal istana pangeran yang hanya tau makan tidur dan jaga. Makan lagi, tidur lagi, lalu berjaga.

"Aku lupa kalau sedang berbicara dengan tukang jagal dari Utara," balas pangeran sambil tersenyum. "Keluarkan rokok tentara mu. Aku pingin sebatang!" Pinta pangeran. Kemudian dia memetik pemantik api, menghidupkan kompor kecil dimana diatasnya terdapat teko tembaga.

Rey mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya, kemudian menyerahkannya kepada Pangeran.

"Hufff..," pangeran menghembuskan asap tebal dari mulut dan lubang hidungnya. Tampak dia sangat menikmati hisapan pertama dari rokok tentara yang terkenal keras tersebut. Dikatakan keras karena tidak ada yang mengetahui berapa jumlah kadar nikotin pada rokok tersebut.

Dari luar terdengar ketukan berirama.

Pangeran tau nada ketukan pada pintu tersebut. Kemudian diapun memerintahkan orang yang berada di luar untuk masuk.

Dua orang gadis ditemani oleh seorang lelaki berotot segera memasuki ruangan. Tiba di depan pangeran, ketiga orang tersebut langsung berlutut. "Salam kepada Pangeran!" Kata ketiga orang tersebut serentak.

"Bangunlah!"

"Terimakasih Yang Mulia!" Jawab mereka. Kemudian ketiga orang tersebut bangkit berdiri. Namun, mendadak bibir mereka pucat ketika melihat seorang pemuda sedang duduk dengan kaki menyilang memperhatikan ke arah mereka sambil mengulum senyum.

"Hormat kami kepada Panglima!" Kata mereka lagi sambil sekali lagi berlutut.

"Heh.., tidak perlu terlalu sungkan!" Ujar Rey.

Bagaimana tidak sungkan? Lelaki berbadan tegap penuh otot tersebut pernah dihajar oleh Falcon sampai babak belur atas perintah dari Rey. Sedangkan salah satu gadis tersebut nyaris saja meregang nyawa karena dicekik oleh Rey karena berani membuntutinya. Tidak sungkan bagaimana, ketika berhadapan dengan orang yang terkadang tidak memiliki perasaan kasihan dan berdarah dingin tersebut? Karenanya, lelaki penuh otot yang dipanggil dengan sebutan Bison tersebut tidak berani berkhianat kepada pangeran. Karena, kalau sampai Rey mengetahuinya, mungkin dirinya akan mati tanpa kubur.

"Bagaimana? Apakah kalian sudah mengerjakan apa yang aku perintahkan?"

"Menjawab, Pangeran. Kami sudah menyelidikinya,"

"Siapa?" Tanya pangeran sembari menyeduh teh.

"Ini..," mereka tampak ragu untuk memberitahukan apa yang mereka ketahui kepada Pangeran.

"Jangan sampai aku tidak mempercayai kalian dan menganggap kalian mengkhianati ku,"

"Tidak demikian, pangeran. Hanya saja, kami ragu seandainya kami katakan, pangeran tidak akan percaya kepada kami," jawab Riska, salah satu dari dua dewi kematian.

"Katakan saja!"

"Ini.., ini adalah atas perintah dari Pangeran Mahkota," jawab nya dengan kepala tertunduk.

Mendengar jawaban itu, Pangeran segera menatap ke arah Rey. Hanya saja, yang ditatap sama sekali tidak menunjukkan reaksi sedikitpun. Seolah-olah itu tidak ada hubungannya dengan dirinya. Sebaliknya, dia menyesap teh didalam cawan giok dan tampak sangat menikmatinya.

"Memang sangat sulit membesarkan dua harimau dalam satu kandang," kata pangeran seolah-olah dia berbicara kepada dirinya sendiri.

"Memang sangat sulit. Terlebih lagi, berbeda tujuan. Yang satu ingin menguasai tahta demi memuaskan ambisinya. Yang satu ingin menguasai tahta demi kemakmuran rakyat,"

"Kekaisaran sedang tidak baik-baik saja. Kaisar tampak baik di luar. Tapi tidak ada yang tau seberapa lama lagi beliau bisa bertahan. Jika bukan karena tabib istana yang sangat hebat, kemungkinan Yang Mulia kaisar telah lama wafat. Sangat disayangkan jika tahta akan dikuasai oleh kakak ku dan antek-anteknya," pangeran mendesah sebelum menenggak habis teh yang ada di dalam cawan miliknya. "Menurut mu, seberapa lama lagi kah kekaisaran ini dapat bertahan?" Tanya Pangeran tiba-tiba kepada Rey.

"Sulit untuk menebak walaupun aku sangat meyakini bahwa tidak ada satupun yang abadi di dunia ini. Hanya saja, ketika dua kekuatan saling berperang memperebutkan kekuasaan, yang lemah lah yang akan menderita. Rakyat akan berada di pihak yang paling dirugikan. Padahal, mereka tidak menginginkan banyak dari negaranya. Mereka hanya ingin hidup aman bersama keluarganya di negara yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Karena itu, mengapa kami para prajurit rela mengorbankan nyawa demi mewujudkan negara yang berdaulat, negara yang mampu memberi rasa aman bagi rakyatnya. Alangkah sia-sia nya pengorbanan para prajurit ketika nyawa yang mereka gadaikan gagal membuat negara ini tetap aman. Kedua putra kaisar memiliki kekuatan masing-masing. Jika perebutan kekuasaan berlaku, perang saudara tidak dapat dihindarkan. Inikah yang kalian inginkan?" Tanya Rey. Matanya mulai memerah menandakan sifat bengisnya mulai keluar.

Pangeran menghela nafasnya. Berulang kali dia mengurut dahinya sekedar membuang rasa pusing akibat permasalahan yang ada. "Kau tau bahwa ada sesuatu yang perlu dikorbankan untuk mencapai sesuatu yang lebih besar? Terkadang, kita harus membuat pengorbanan untuk sampai pada satu titik dimana semuanya akan menjadi lebih baik. Ketika memancing, kau harus menggunakan ikan kecil untuk mendapatkan ikan yang lebih besar. Aku bisa saja mengalah demi tahta yang sejak awal sudah ditetapkan untuk diwariskan kepada kakak ku. Tapi apa? Apa kau ingin melihat tahta itu diduduki oleh kaisar boneka? Boneka yang bisa digerakkan oleh dalangnya sesuai skenario yang mereka buat? Aku bisa saja menyerah dan mempertahankan kemanan bagi negara tanpa peperangan dengan saudaraku. Tapi kau perlu ingat! Rakyat akan lebih menderita lagi ketika ekonomi negara akan anjok karena salah dalam penanganannya. Pajak naik, harga barang pokok naik. Harga beli meningkat sedangkan harga jual menurun. Orang-orang terkadang tidak sanggup hidup bersakit-sakit walau sesaat. Tapi rela sengsara untuk selamanya. Membeli kemakmuran dengan penderitaan sesaat aku rasa itu sepadan dengan harga yang harus mereka bayar. Itulah pengorbanan!"

Terpopuler

Comments

Fachruddin Hutasuhut Hutasuhut

Fachruddin Hutasuhut Hutasuhut

Yah rakyak cuma butuh ketenteraman berusaha, relabayar pajak padahal cuma beli kebutuhan pokok , biar kebanyakan rakyak masih tidur dirumah kontrakan kecil dua kamar WC di luar 😀😀😀

2024-11-02

0

Irsya Aswin

Irsya Aswin

cakep Pangeran... perjuangkan utk rakyat

2024-11-11

0

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Terimakasih Author, negaraku juga begitu, para petinggi hanya mementingkan kroni²nya dan rakyat hanya diperalat untuk kepentingannya..hasil akhirnya yahh rakyat lahh miskin dan sengsara aja dan petinggi lah korupsi dan berfoya-foya.

2024-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 Alkisah bermula di sini
2 Bertemu dengan Pangeran
3 Seal of King
4 Kota Utara
5 Ke Pasifik Hotel
6 Memanjat dinding
7 Akuisisi perusahaan
8 Dimana kau berpihak
9 Nasehat Sopir taksi
10 Tiba di kantor Sky provider
11 Rapat yang tidak menyenangkan
12 Pembangkangan
13 Azab untuk Baskara
14 Orang lain hanya tau hasilnya, tidak dengan prosesnya
15 Kesempatan ke dua
16 Kisah Falcon
17 Kebencian Falcon
18 Berangkat
19 Bertemu lagi dengan Pangeran
20 Suasana di kota kekaisaran
21 Lion
22 Raja Utara
23 Obrolan dengan Kaisar
24 Kau hanyalah salah satu dari bidak
25 Kedatangan Ryden ke kantor Sky provider
26 Ancaman Jacob untuk Tuan Marlon
27 Kembali ke Utara
28 Aku ingin peperangan
29 Ryden merasa dipermainkan
30 Perampok yang dirampok
31 Magdalena Brownson
32 Pelatihan
33 Istana Utara
34 Misteri lukisan
35 Genus yang perkasa ternyata penakut
36 Kematian Penguasa Utara
37 Penjaga Utara
38 John Larsson yang banyak tau
39 Fitnah Lion
40 Kabar Diana Wilmar
41 Memaksa perjodohan
42 Laporan dari kedua pengintai
43 Ingin menjadi Mahasiswa
44 Pertemuan
45 Shannon yang menjengkelkan
46 Memperkenalkan diri
47 Masalah pertama di kampus
48 Sandiwara yang sangat sukses
49 Menyatakan perasaan
50 Mencari masalah dengan Harry Parker
51 Meminta bantuan Thunder
52 Melumpuhkan Harry Parker
53 Laporan dari Steve
54 S3 bajingan
55 Hukuman untuk tiga begundal
56 Rey sekarang punya kelemahan
57 Mempermalukan Rey
58 Pembalasan Rey
59 Kekesalan Magdalena
60 Pelatihan
61 Sky provider mulai melancarkan serangannya
62 Uang memang perlu, tapi koneksi jauh lebih diperlukan
63 Menargetkan Tuan Marlon
64 Black owl telah tiba
65 Tuan Marlon memang layak
66 Mengganti Target
67 Kesulitan hidup Karl
68 Janji pembuktian
69 Menangkap fotografer gadungan
70 Menghajar sekelompok petugas keamanan
71 Jangan terlalu ngelunjak
72 Jika undang-undang terlalu rumit, hukum Rimba adalah solusi
73 Yang datang tanpa diundang akan ku tendang
74 Otot lebih efektif daripada otak
75 Hukuman dari Raja Utara
76 Bapak-bapak pun jadi ngerumpi
77 Kesalahan Kaisar di masa lalu
78 Bidadari salah mendarat
79 Rey berulah lagi
80 Selalu ada saja yang mencari penyakit
81 Slim River hilir
82 Perkenalan dengan keluarga Karl
83 Pertama kali Rey ketakutan
84 Diana yang paling mengerti
85 Membayar hutang keluarga Karl
86 Sini, kumis sialan mu itu!
87 Wakil malaikat maut
88 Jhony dijemput pelayan rumah
89 Hukuman untuk kepala desa
90 Lagi-lagi Lion menghasut
91 Bantuan telah tiba
92 Kedatangan utusan Kaisar
93 Tumben wangi, biasanya bau
94 Mendadak menikah
95 kita main bola malam ini
96 Nasehat keras dari sang Guru
97 Kedatangan Pangeran Philips
98 Tentang Lion
99 Karma apa yang telah aku lakukan di masa lalu
100 Aku tidak berhutang kepada siapapun
101 Tuan muda Jarvis tidak sudi lagi
102 Hanya butuh satu panggilan
103 Cinta buta itu, mengerikan
104 Deal!
105 Kau bukan selera ku
106 Rencana menghajar Rey
107 Mencari penyakit
108 Resiko mengambil tunangan orang
109 Rencana sekutu pertama mulai dijalankan
110 Villa Brownson
111 hanya sedikit yang kau ketahui tentang aku
112 Pandangan Morley Brownson
113 Rencana licik
114 Pangeran Bernard dalam bahaya
115 Jessica melarikan diri
116 Nasib Jessica
117 Misi menyelamatkan Jessica
118 Rencana sekutu kedua dilancarkan
119 Keterangan dan analisis Jessica
120 Dituduh berakting
121 Masalah kedua
122 Kegilaan Pangeran Mahkota
123 Mandi darah di Istana Kekaisaran
124 Sudah terlambat untuk menyadari
125 Utusan pembawa dekrit
126 Penggiringan opini
127 Selalu ada hikmah
128 Memburu pengkhianat di perusahaan
129 Kalian tidak akan kemana-mana
130 Baskara yang tidak berubah
131 Akhir buruk bagi Pengkhianat
132 Memberi Thunder kesempatan kedua
133 Masih banyak yang memihak Rey
134 Perjamuan yang membanggakan
135 Rencana pembangunan
136 NORTHERN AUTONOMY'
137 Pertarungan antar geng
138 Untung Steve tiba!
139 Kejutan untuk keluarga Jarvis
140 Daren lagi, Daren lagi
141 Rey dihadang
142 Itu lagi, itu lagi
143 Jordan Moris yang jujur dan santun
144 Berantem lagi, berantem lagi
145 Pemerasan di siang bolong
146 Kekhawatiran Tuan Marlon
147 jangan ganggu singa yang sedang istirahat
148 Rencana menekan keluarga Brownson
149 Keluarga Brownson mulai ditekan
150 Solusinya ada pada Rey
151 Raja Utara kembali bergerak
152 Nyaris saja dieksekusi
153 Kedatangan keluarga Brownson
154 Mencegat rombongan Morley
155 Tuan besar Patrick kalah lagi
156 Satu tertawa, tiga menangis
157 Angan-angan Hendrix Clifford
158 Rombongan sekretaris
159 Ketenangan itu mahal
160 Hendrix Clifford mengunjungi Sky Provider
161 Memeras keluarga Clifford
162 Pawang yang pengertian
163 Kali ini Magdalena yang jadi target
164 Mencari bantuan
165 Terlalu gede rasa
166 Tuan besar Wilmar membawa harapan
167 Kelicikan dibalas dengan kelicikan pula
168 Pertarungan Ma Ling Tong vs Ke-lima
169 Wong Chin Ting
170 Menculik Mary
171 Mengepung kediaman keluarga teratas
172 Mendatangi kediaman keluarga Clifford
173 Akhir dari keluarga Clifford
174 Memburu Master Lunglai
175 Kematian Master Lunglai
176 Sekte Zalamud
177 Valkyrie
178 Metode menghabiskan waktu Rey
179 Kalau begitu, bunuh saja!
180 Apalah, aku kan hanya sampah
181 Persiapan sebelum berpisah
182 Kejutan diwaktu yang salah
183 Bertukar pukulan dengan Valkyrie
184 Berangkat tanpa perintah
185 Desakan Pangeran Philips
186 Kelaparan
187 Masyarakat Utara terpecah menjadi dua kubu
188 Meledakkan gudang senjata pasukan Zagraria
189 Keajaiban Rey
190 Keracunan
191 Serangan mendadak
192 Amukan Tukang Jagal dari Utara
193 Sehari sebelum serangan
194 Semuanya sekarat
195 Pangeran haus darah
196 Kedatangan Raja Utara
197 Kekhawatiran sang guru jadi kenyataan
198 Kegilaan Lion
199 Pengunduran diri secara massal
200 Kampung misterius
201 Bola lampu Philips
202 Segitiga emas
203 Pertempuran yang membagongkan
204 Zigler, Damian dan Hunt juga telah tiba
205 Meninggalkan segi tiga emas
206 Rey masih belum bangun
207 Kondisi keluarga Brownson
208 Pasukan Zagraria semakin menjadi-jadi
209 Perjudian Grand Warden
210 Bertemu lagi dengan Penguasa Utara
211 Sama-sama terlahir
212 Selatan jatuh
213 Penolakan dari Lebron
214 Grand Warden vs Ryan Clifford
215 Mereka belum cukup menderita
216 Demi kerajaan Utara
217 Mengumpulkan seluruh pasukan
218 Kembalinya sang penguasa
219 Penyesalan saja tidak cukup
220 Penyerangan di pertambangan
221 Sepotong roti lebih berharga dari sebongkah emas
222 Rakyat sudah muak
223 Kematian kaisar bodoh dengan cara yang bodoh
224 Tak perlu jadi pahlawan
225 Memobilisasi pasukan
226 Kita Menang
227 Merelakan tebing selatan
228 Memeras Kaisar Zagraria
229 Semua gara-gara Shannon
230 Mengorbankan Pangeran Philips
231 Menerima warisan
232 Kekhawatiran Diana
233 Terlalu kuat
234 Bantuan dari Falcon
235 Memusnahkan Roh Genus
236 Last episode
237 Karya baru akan publish
Episodes

Updated 237 Episodes

1
Alkisah bermula di sini
2
Bertemu dengan Pangeran
3
Seal of King
4
Kota Utara
5
Ke Pasifik Hotel
6
Memanjat dinding
7
Akuisisi perusahaan
8
Dimana kau berpihak
9
Nasehat Sopir taksi
10
Tiba di kantor Sky provider
11
Rapat yang tidak menyenangkan
12
Pembangkangan
13
Azab untuk Baskara
14
Orang lain hanya tau hasilnya, tidak dengan prosesnya
15
Kesempatan ke dua
16
Kisah Falcon
17
Kebencian Falcon
18
Berangkat
19
Bertemu lagi dengan Pangeran
20
Suasana di kota kekaisaran
21
Lion
22
Raja Utara
23
Obrolan dengan Kaisar
24
Kau hanyalah salah satu dari bidak
25
Kedatangan Ryden ke kantor Sky provider
26
Ancaman Jacob untuk Tuan Marlon
27
Kembali ke Utara
28
Aku ingin peperangan
29
Ryden merasa dipermainkan
30
Perampok yang dirampok
31
Magdalena Brownson
32
Pelatihan
33
Istana Utara
34
Misteri lukisan
35
Genus yang perkasa ternyata penakut
36
Kematian Penguasa Utara
37
Penjaga Utara
38
John Larsson yang banyak tau
39
Fitnah Lion
40
Kabar Diana Wilmar
41
Memaksa perjodohan
42
Laporan dari kedua pengintai
43
Ingin menjadi Mahasiswa
44
Pertemuan
45
Shannon yang menjengkelkan
46
Memperkenalkan diri
47
Masalah pertama di kampus
48
Sandiwara yang sangat sukses
49
Menyatakan perasaan
50
Mencari masalah dengan Harry Parker
51
Meminta bantuan Thunder
52
Melumpuhkan Harry Parker
53
Laporan dari Steve
54
S3 bajingan
55
Hukuman untuk tiga begundal
56
Rey sekarang punya kelemahan
57
Mempermalukan Rey
58
Pembalasan Rey
59
Kekesalan Magdalena
60
Pelatihan
61
Sky provider mulai melancarkan serangannya
62
Uang memang perlu, tapi koneksi jauh lebih diperlukan
63
Menargetkan Tuan Marlon
64
Black owl telah tiba
65
Tuan Marlon memang layak
66
Mengganti Target
67
Kesulitan hidup Karl
68
Janji pembuktian
69
Menangkap fotografer gadungan
70
Menghajar sekelompok petugas keamanan
71
Jangan terlalu ngelunjak
72
Jika undang-undang terlalu rumit, hukum Rimba adalah solusi
73
Yang datang tanpa diundang akan ku tendang
74
Otot lebih efektif daripada otak
75
Hukuman dari Raja Utara
76
Bapak-bapak pun jadi ngerumpi
77
Kesalahan Kaisar di masa lalu
78
Bidadari salah mendarat
79
Rey berulah lagi
80
Selalu ada saja yang mencari penyakit
81
Slim River hilir
82
Perkenalan dengan keluarga Karl
83
Pertama kali Rey ketakutan
84
Diana yang paling mengerti
85
Membayar hutang keluarga Karl
86
Sini, kumis sialan mu itu!
87
Wakil malaikat maut
88
Jhony dijemput pelayan rumah
89
Hukuman untuk kepala desa
90
Lagi-lagi Lion menghasut
91
Bantuan telah tiba
92
Kedatangan utusan Kaisar
93
Tumben wangi, biasanya bau
94
Mendadak menikah
95
kita main bola malam ini
96
Nasehat keras dari sang Guru
97
Kedatangan Pangeran Philips
98
Tentang Lion
99
Karma apa yang telah aku lakukan di masa lalu
100
Aku tidak berhutang kepada siapapun
101
Tuan muda Jarvis tidak sudi lagi
102
Hanya butuh satu panggilan
103
Cinta buta itu, mengerikan
104
Deal!
105
Kau bukan selera ku
106
Rencana menghajar Rey
107
Mencari penyakit
108
Resiko mengambil tunangan orang
109
Rencana sekutu pertama mulai dijalankan
110
Villa Brownson
111
hanya sedikit yang kau ketahui tentang aku
112
Pandangan Morley Brownson
113
Rencana licik
114
Pangeran Bernard dalam bahaya
115
Jessica melarikan diri
116
Nasib Jessica
117
Misi menyelamatkan Jessica
118
Rencana sekutu kedua dilancarkan
119
Keterangan dan analisis Jessica
120
Dituduh berakting
121
Masalah kedua
122
Kegilaan Pangeran Mahkota
123
Mandi darah di Istana Kekaisaran
124
Sudah terlambat untuk menyadari
125
Utusan pembawa dekrit
126
Penggiringan opini
127
Selalu ada hikmah
128
Memburu pengkhianat di perusahaan
129
Kalian tidak akan kemana-mana
130
Baskara yang tidak berubah
131
Akhir buruk bagi Pengkhianat
132
Memberi Thunder kesempatan kedua
133
Masih banyak yang memihak Rey
134
Perjamuan yang membanggakan
135
Rencana pembangunan
136
NORTHERN AUTONOMY'
137
Pertarungan antar geng
138
Untung Steve tiba!
139
Kejutan untuk keluarga Jarvis
140
Daren lagi, Daren lagi
141
Rey dihadang
142
Itu lagi, itu lagi
143
Jordan Moris yang jujur dan santun
144
Berantem lagi, berantem lagi
145
Pemerasan di siang bolong
146
Kekhawatiran Tuan Marlon
147
jangan ganggu singa yang sedang istirahat
148
Rencana menekan keluarga Brownson
149
Keluarga Brownson mulai ditekan
150
Solusinya ada pada Rey
151
Raja Utara kembali bergerak
152
Nyaris saja dieksekusi
153
Kedatangan keluarga Brownson
154
Mencegat rombongan Morley
155
Tuan besar Patrick kalah lagi
156
Satu tertawa, tiga menangis
157
Angan-angan Hendrix Clifford
158
Rombongan sekretaris
159
Ketenangan itu mahal
160
Hendrix Clifford mengunjungi Sky Provider
161
Memeras keluarga Clifford
162
Pawang yang pengertian
163
Kali ini Magdalena yang jadi target
164
Mencari bantuan
165
Terlalu gede rasa
166
Tuan besar Wilmar membawa harapan
167
Kelicikan dibalas dengan kelicikan pula
168
Pertarungan Ma Ling Tong vs Ke-lima
169
Wong Chin Ting
170
Menculik Mary
171
Mengepung kediaman keluarga teratas
172
Mendatangi kediaman keluarga Clifford
173
Akhir dari keluarga Clifford
174
Memburu Master Lunglai
175
Kematian Master Lunglai
176
Sekte Zalamud
177
Valkyrie
178
Metode menghabiskan waktu Rey
179
Kalau begitu, bunuh saja!
180
Apalah, aku kan hanya sampah
181
Persiapan sebelum berpisah
182
Kejutan diwaktu yang salah
183
Bertukar pukulan dengan Valkyrie
184
Berangkat tanpa perintah
185
Desakan Pangeran Philips
186
Kelaparan
187
Masyarakat Utara terpecah menjadi dua kubu
188
Meledakkan gudang senjata pasukan Zagraria
189
Keajaiban Rey
190
Keracunan
191
Serangan mendadak
192
Amukan Tukang Jagal dari Utara
193
Sehari sebelum serangan
194
Semuanya sekarat
195
Pangeran haus darah
196
Kedatangan Raja Utara
197
Kekhawatiran sang guru jadi kenyataan
198
Kegilaan Lion
199
Pengunduran diri secara massal
200
Kampung misterius
201
Bola lampu Philips
202
Segitiga emas
203
Pertempuran yang membagongkan
204
Zigler, Damian dan Hunt juga telah tiba
205
Meninggalkan segi tiga emas
206
Rey masih belum bangun
207
Kondisi keluarga Brownson
208
Pasukan Zagraria semakin menjadi-jadi
209
Perjudian Grand Warden
210
Bertemu lagi dengan Penguasa Utara
211
Sama-sama terlahir
212
Selatan jatuh
213
Penolakan dari Lebron
214
Grand Warden vs Ryan Clifford
215
Mereka belum cukup menderita
216
Demi kerajaan Utara
217
Mengumpulkan seluruh pasukan
218
Kembalinya sang penguasa
219
Penyesalan saja tidak cukup
220
Penyerangan di pertambangan
221
Sepotong roti lebih berharga dari sebongkah emas
222
Rakyat sudah muak
223
Kematian kaisar bodoh dengan cara yang bodoh
224
Tak perlu jadi pahlawan
225
Memobilisasi pasukan
226
Kita Menang
227
Merelakan tebing selatan
228
Memeras Kaisar Zagraria
229
Semua gara-gara Shannon
230
Mengorbankan Pangeran Philips
231
Menerima warisan
232
Kekhawatiran Diana
233
Terlalu kuat
234
Bantuan dari Falcon
235
Memusnahkan Roh Genus
236
Last episode
237
Karya baru akan publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!