Bertemu dengan Pangeran

Bab 02

"Jendral!"

Kelima orang itu langsung berlutut ketika mereka tiba di ruangan tenda besar milik Rey sebagai pemimpin mereka. Hal ini tentu saja membuat pemuda itu kalang-kabut.

"Paman berlima. Apa yang kalian lakukan. Jangan perlakukan aku seperti itu. Bagaimanapun, ini aku, Rey. Anak berusia dua belas tahun yang dulu kalian selamatkan," kata Rey buru-buru meraih salah satu dari mereka untuk segera berdiri.

"Itu hanyalah masa lalu. Bagaimana kami bisa tidak menghormati pemimpin. Bagaimanapun, anda adalah jendral terlepas dari mana asal usul anda. Kami tidak perduli dengan masa lalu anda. Yang kami perduli adalah masa kini dan kedepannya, bahwa anda adalah pemimpin Wolf army dan Pasukan zirah hitam. Kami bangga karena pernah dipimpin oleh anak jenius seperti anda yang dapat melampaui imajinasi terliar kami dalam memimpin dan mengalahkan musuh!"

"Tidak berani. Rey jelas tidak berani. Paman, harap segera berdiri dan jangan terlalu kaku. Kalian berlima yang telah merekomendasikan aku untuk menjadi pemimpin. Kalian juga yang selama ini mendidik dan mengajarkan bagaimana seorang petarung berprilaku. Jika tanpa kalian, aku jelas bukan siapa-siapa," kilah Rey berusaha membuat suasana tidak menjadi kaku.

"Hahaha. Omong kosong, jika kau mengatakan bahwa kami lah yang mengangkat mu menjadi pemimpin," kata Serigala Utara sembari berdiri. Kemudian dia melanjutkan, "apa menurut mu kami ingin menghancurkan seluruh pasukan serigala dan Zirah hitam ini? Seluruh hidup kami telah kami dedikasikan untuk organisasi Wolf Army ini. Kami tidak akan sembarangan mengangkat pemimpin jika orang itu tidak layak. Karena, ketika kami salah dalam mengambil keputusan, organisasi yang telah kami dirikan dengan segala daya upaya dan sumber daya yang ada akan binasa. Kau telah membuktikan kecerdasan dan kepiawaian mu dalam mengatur strategi jebakan, strategi peperangan, mengatur taktik gerilya, dan banyak lagi. Pertempuran jarak dekat mu melawan dan menghancurkan musuh sudah sangat melegenda. Semua orang memuja mu walaupun mereka tidak mengenal mu. Aku tidak tau otak mu ini entah terbuat dari apa, terlalu jenius. Memang tidak dipungkiri bahwa semuanya butuh pengorbanan. Kau, dalam delapan tahun telah melampaui kami, yang dikenal dalam lingkup organisasi tentara sebagai lima raja serigala. Apa kah menurut mu kami ini bodoh dengan memilihmu? Orang tua itu juga tidak bodoh memilihmu sebagai muridnya. Jika kau tidak layak, lalu siapa lagi yang layak?"

Rey termenung sesaat. Dia memikirkan mentor nya. Orang tua yang telah menyiksanya selama delapan tahun ini. Tidak ada kata istirahat bagi Rey ketika orang tua itu ada di dekatnya. Dia akan dilatih dan terus dilatih sampai dia tidak mampu berdiri dengan kokoh. Arena latihan itu sendiri lebih mengerikan dibandingkan dengan peperangan yang sebenarnya. Dan itupun masih belum cukup. Dia ingat ketika orang tua itu mengatakan bahwa peperangan yang sebenarnya adalah melawan orang-orang yang tamak dan penuh tipu daya. Musuh yang berpura-pura menjadi teman itu jauh lebih menyulitkan daripada musuh di Medan tempur.

"Benar katamu Mike. Dulu kita saling berebut untuk jabatan pemimpin. Karena kita memiliki kekuatan yang sama, maka tidak ada yang mau mengalah. Beruntung kita menemukan Rey yang kemampuannya bahkan jauh melebihi ekspektasi kita. Hanya butuh delapan tahun baginya untuk mempecundangi kita satu persatu. Mungkin andai kita berlima maju sekaligus, Rey tetap akan keluar sebagai pemenangnya," Serigala api pula yang kini menguatkan perkataannya dari serigala Utara tadi.

Mendengar ini, Rey langsung menjatuhkan lututnya ke tanah berbatu yang dilapisi karpet tebal tersebut. Dia sadar bahwa memang kelima orang dihadapannya itu bukan lah lawannya. Tapi, sebagai orang yang tau adab, tau budi dan tau apa itu rasa terimakasih, jelas dia tidak berani lancang. Baginya, kelima orang dihadapannya itu adalah orang tuanya. Dia tetaplah Rey yang dibuang oleh keluarga delapan tahun yang lalu.

"Hei. Apa yang kau lakukan? Jika ada yang melihat bahwa seorang pemimpin tertinggi dari Wolf Army berlutut di depan anak buahnya, maka dimana lagi letak kebanggaan mereka terhadap pemimpin dan organisasi? Tuan, anda tidak boleh berlutut kepada siapapun. Bahkan jika itu pangeran. Anda boleh menunduk hormat, tapi tidak berlutut. Pemimpin Wolf Army boleh terbunuh, tapi tidak untuk dihina!" Mereka buru-buru mencegah agar Rey tidak berlutut. Bagi mereka, tindakan itu sangat menghina harga diri mereka sebagai tentara.

Kelima orang itu sibuk membantu Rey Clifford untuk berdiri. Dan mau tak mau, dia harus berdiri tegak sebagai pemimpin yang sangat dibanggakan oleh seluruh pasukannya.

"Baik. Mulai sekarang, tidak akan ada lagi yang bisa membuatku berlutut," kata Rey setelah dia bangkit berdiri. "Paman berlima, aku membutuhkan bantuan kalian. Ini bukan tentang seorang pemimpin memberikan perintah. Akan tetapi, lebih kepada permintaan bantuan dariku!"

"Jendral. Silahkan anda katakan. Kami akan mengarungi lautan dan menuruni lembah untuk membantu anda. Silahkan!" Kata Serigala Timur penuh semangat.

Mendengar kesanggupan dari mereka berlima, Rey pun mulai merogoh saku celananya, lalu dia mengeluarkan selembar foto dan menyerahkannya kepada salah satu serigala.

Terlihat gambar seorang gadis yang sangat cantik sedang tersenyum dengan latar belakang rerimbunan pohon Cemara.

Foto itu berhasil didapatkan oleh Rey setelah dia memerintahkan kepada anak buahnya untuk melacak keberadaan seorang gadis yatim bernama Diana.

Hampir setahun penuh dirinya menemui setiap gadis yang bernama Diana sampai akhirnya dia menemukan gadis tersebut.

Walaupun dia tidak langsung menghampiri gadis itu, namun anak buahnya berhasil mengambil gambar gadis itu kemudian menyerahkannya kepada dirinya.

"Foto itu diambil tiga tahun yang lalu sebelum kita diberangkatkan ke medan perang menumpas sisa-sisa pasukan lawan yang kembali melancarkan serangan. Nama gadis itu adalah Diana. Terakhir aku menemukan keberadaan gadis itu tepatnya di sebuah desa petani yang jauh di Utara kerajaan ini. Kalian bisa melacaknya. Aku rasa itu tidak akan sulit karena mungkin wajah yang di foto ini tidak akan banyak perubahan dalam waktu tiga tahun. Segera berangkat dan cepat kembali apabila kalian menemukannya!"

"Jendral. Kami berangkat sekarang!" Kata Serigala Timur sambil membungkuk hormat. Agak canggung juga Rey menerima penghormatan seperti itu. Mereka adalah ayah angkatnya, sekaligus bisa juga dikatakan sebagai guru. Namun, dalam ketentaraan, pangkat lah yang berbicara.

"Hmmm... Segera berangkat! Aku mengandalkan kalian," ucap Rey mempercayakan kepada serigala Timur.

Kelima orang tadi segera memberi hormat ala tentara, berbalik dengan kaku, kemudian melangkah tegap meninggalkan ruangan dalam tenda milik Rey.

"Lapooor...!"

Baru saja kelima orang itu pergi, kini terdengar suara teriakan dari arah luar.

Rey menyingkapkan kain penutup tenda, kemudian bertanya. "Falcon. Mengapa kau belum juga pergi? Bergegaslah berangkat meninggalkan tempat ini untuk menuju ke kehidupan yang baru!"

"Lapor, Jendral. Saya tidak akan meninggalkan anda. Saya akan selalu mengikuti kemanapun anda pergi. Saya tau anda tidak menginginkan saya. Hanya saja, saya berhutang nyawa kepada anda. Dan saya akan menebusnya dengan melindungi anda secara diam-diam,"

"Itu pernyataan dan bukan laporan. Katakan! Apa yang membuatmu seperti cacing kepanasan begitu?"

"Lapor, Jendral! Pangeran ada di Camp induk. Dia menunggu anda untuk menemuinya,"

"Pangeran? Ada apa dia datang kemari. Kawasan ini masih belum bersih. Benar-benar mencari penyakit," gumam Rey jengkel. Namun, karena yang datang adalah pangeran, dia pun mau tak mau harus menemuinya juga.

Ketika tiba di tenda besar, Rey yang ditemani oleh Falcon dari tempat tersembunyi segera menemukan seorang lelaki muda duduk ditemani dua wanita berpakaian tradisi sedang memainkan gagang cangkir teh yang terbuat dari batu pualam. Dibelakang sang Pangeran, berdiri seorang lelaki berbadan kekar mengenakan pakaian rompi tanpa kemeja sehingga memperlihatkan otot-ototnya yang kekar.

Begitu Rey tampak beberapa meter dari mereka, lelaki yang berdiri di belakang pangeran tadi beserta dua orang gadis secara alami langsung sigap mewaspadai. Dari sini jelas terlihat bahwa mereka tidak mempercayai siapapun. Bahkan, kepada seorang yang menjadi pemimpin pasukan pertempuran jarak dekat sekelas Rey sekalipun.

"Hormat saya untuk yang mulia pangeran!" Kata Rey sedikit membungkuk kemudian tegak sigap layaknya seorang tentara. Bahkan, saat ini pun dia masih mengenakan pakaian perang dengan rompi anti peluru.

Pangeran hendak bangkit dan menepuk pundak Rey. Hanya saja, sebelum dia melakukannya, lelaki yang tadi yang berada di belakang pangeran segera menyela.

"Berlutut lah ketika kau sedang berada dihadapan pangeran!" Tegur lelaki itu dengan wajah kaku.

Kaget juga Rey mendengar teguran ini. Bagaimanapun, pangeran sendiri tidak pernah mempermasalahkan apakah dirinya memberi hormat atau tidak. Karena, beberapa kali pertemuan sebelumnya, justru pangeran lah yang sangat menghormati dirinya. Entah dari mana lelaki ini berasal. Rey pun baru sekali ini melihatnya.

"Apa kau tidak mendengarkan apa yang aku katakan? Berlutut lah ketika berada dihadapan pangeran!" Kembali lelaki itu menegur dengan kasar.

Rey menatap tajam ke arah lelaki itu. Darah mudanya seketika memanas mendengar teguran ini. Bagaimanapun, dia adalah seorang jendral yang telah banyak berkorban tanpa pamrih untuk membela negri ini. Jika dia bekerja untuk negara lain, sudah pasti dia dan kelompoknya sudah menerima milyaran dollar, dan itu pasti. Tapi di sini, bukan hanya dia tidak mendapatkan bayaran, melainkan dipaksa untuk berlutut. Omong kosong apa lagi ini.

"Bagaimana kabar anda, Yang mulia?" Tanya Rey setelah menguasai dirinya sendiri dan mencoba tidak menggubris perintah dari lelaki kekar tadi.

"Rey. Silahkan duduk!" Pinta sang pangeran sembari mempersilahkan.

"Terimakasih yang mulia!" Rey segera melangkah. Namun, sekali lagi dia dihalangi oleh lelaki itu.

"Apa kau tidak mendengarkan perintah ku? Kau adalah anjing jalanan. Tidak pantas bagimu untuk duduk bersanding dengan Pangeran!"

Kali ini Rey sudah marah. Kakinya yang terayun hendak melangkah seketika terhenti. Dia menoleh ke arah lelaki itu dengan kerutan pada alisnya yang dalam.

"Pangeran. Dari mana anda mendapatkan anjing penjilat ini?" Tanya Rey dengan suara teredam. Dia jelas masih berusaha keras agar tidak marah. Jika ini di medan perang, jelas kepala lelaki itu sudah terpisah dari tubuhnya.

Mendengar pertanyaan dari Rey, lelaki tadi langsung gusar dan hendak melabrak. Namun, sebelum tangannya menyentuh kulit Rey, satu bayangan melesat keluar, dan langsung menerjang bagian betis lelaki itu hingga jatuh berlutut. Terdengar suara ringis kesakitan dari mulut lelaki itu.

"Maaf Yang mulia. Anjing anda ini terlalu berisik. Kami masih belum lama keluar dari zona perang. Jadi, darah kami masih sangat mudah terbakar. Jika itu bukan anda, saya khawatir anjing anda ini sudah menjadi santapan ribuan serigala!" Kata Rey sembari menepuk pipi lelaki kekar itu. Kemudian dia melihat ke arah Falcon yang berdiri sambil menjambak rambut lelaki tadi. Falcon lah tadi yang melesat keluar dari tempat tersembunyi dan melancarkan serangan ke arah anjing sang Pangeran. "Lain kali perhatikan tempat mu. Walaupun kau berada di kandang emas, namun, sekali anjing, tetaplah anjing. Jangan terlalu menyalak. Atau mulut mu pasti akan aku sumbat dengan granat, jika ingin bersikap keras, keras lah terhadap musuh negara. Jangan keras terhadap teman sendiri. Kau kasar ketika negara sudah aman. Ketika perang bergejolak, kemana kau pergi? Apakah ketika perang bergejolak kau mengorek tanah menyembunyikan kepalamu dan melipat ekor mu? Sialan. Kau tidak pantas bahkan untuk mengangkat sepatu ku," ucap Rey sembari menatap tajam membuat lelaki tadi merasakan kedinginan di sekujur tubuhnya. Bagaimanapun, aura seorang prajurit yang bangkit dari tumpukan mayat tidak dapat dipungkiri membuat dada lelaki tadi merasakan sesak. itu baru tatapan, belum lagi Rey bertindak.

Rey sekali lagi memberi hormat kepada Pangeran sebelum dia duduk di kursi. Sedangkan dua wanita muda yang mengenakan pakaian tradisional itu sibuk menuangkan teh dan menyerahkannya dengan hormat kepada Rey.

"Rey. Jangan terlalu marah! Kau masih saja berdarah panas. kelak aku khawatir ketika kau berada ditengah-tengah masyarakat, darah panas mu itu akan membuat banyak orang yang terbunuh. Silahkan diminum teh nya. Atau akan tidak enak lagi setelah dingin," kata Sang Pangeran sambil tersenyum.

Rey juga tersenyum mendengar kata-kata penuh makna yang tersirat dari sang Pangeran. Dia tau apa yang tidak enak setelah dingin. Gunakan setrika selagi panas. Karena, setelah dingin, tidak akan berdampak lagi pada kain.

"Yang mulia terlalu sopan!" Ujar Rey sembari menepiskan tangannya. "Keluar kalian semua! Dan kau Falcon. Awasi anjing itu. Aku najis melihat dia berada di dalam tenda ini. Keluar kalian semua!" Bentak Rey yang memang masih marah. Dia tidak lagi sungkan dihadapan pangeran.

"Yang mulia..?!" Lelaki kekar itu menatap ke arah pangeran. Namun, pangeran tidak mengindahkannya. Malahan, pangeran hanya tersenyum saja.

"Falcon.., jika terlalu membangkang, bunuh saja dia!" Pinta Rey yang segera disambut oleh Falcon dengan senyuman. Namun, baru saja Falcon mencabut pisau dari pinggangnya, sang pangeran segera mengangkat tangannya membuat Falcon tidak berani bergerak. "Jangan membunuh orang sendiri. Dan kau, keluar saja. Aku tidak akan kenapa-kenapa disini," kata sang Pangeran menengahi.

Walaupun raut wajahnya tidak puas, tapi lelaki itu terpaksa menurut. Dia tidak lagi melawan ketika Falcon menyeret rambutnya untuk meninggalkan ruangan dimana Rey dan Pangeran berada seolah-olah menganggap mereka hanyalah lalat yang mudah untuk dihalau.

"Pangeran..,"

Pangeran mengangkat tangannya mengisyaratkan agar Rey jangan bicara dulu. Sebaliknya, dia mengangkat cawan dan menyesap teh. Terlihat bahwa Pangeran berpura-pura menikmati teh tersebut.

Rey tau bahwa kedatangan pangeran kali ini pasti ada apa-apanya. Tapi dia terlalu malas membuang energi untuk menebak apa permasalahan yang sedang dihadapi oleh sang Pangeran.

"Kalian berdua juga silahkan menyusul mereka!" Tiba-tiba Sang Pangeran menoleh ke arah dua gadis yang berada di samping kiri dan kanannya.

Gadis itu saling melirik sesaat, kemudian membungkuk dalam-dalam ke arah pangeran. Kemudian dengan lenggak lenggok yang mempesona, kedua gadis itu berjalan menuju pintu tenda dan menghilang setelah beberapa saat.

Gaya kedua gadis itu sungguh sangat menggoda. Namun, jangan salah! Mereka berdua adalah pembunuh berdarah dingin. Sudah tidak terhitung berapa puluh orang yang mati akibat kelembutan kedua gadis itu. Mereka berdua dijuluki sebagai dua Dewi kematian. Ketika mendapat perintah, hanya ada satu pilihan bagi mereka. Berhasil. Karena, jika mereka gagal, hanya kematian saja yang bisa menebusnya. Mereka lebih baik bunuh diri daripada kembali dengan kegagalan.

Terpopuler

Comments

VALENT

VALENT

suka banget dgn cerita seperti ini tolong di tingkat kan, walaupun aku tau semua ini bohong to ttp suka membaca nya😄😄😄

2025-01-03

0

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Wahhh dua Dewi kematian luar biasa Pangeran membawa pasukan misterius juga..

2024-12-15

0

ai

ai

anjay

2024-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Alkisah bermula di sini
2 Bertemu dengan Pangeran
3 Seal of King
4 Kota Utara
5 Ke Pasifik Hotel
6 Memanjat dinding
7 Akuisisi perusahaan
8 Dimana kau berpihak
9 Nasehat Sopir taksi
10 Tiba di kantor Sky provider
11 Rapat yang tidak menyenangkan
12 Pembangkangan
13 Azab untuk Baskara
14 Orang lain hanya tau hasilnya, tidak dengan prosesnya
15 Kesempatan ke dua
16 Kisah Falcon
17 Kebencian Falcon
18 Berangkat
19 Bertemu lagi dengan Pangeran
20 Suasana di kota kekaisaran
21 Lion
22 Raja Utara
23 Obrolan dengan Kaisar
24 Kau hanyalah salah satu dari bidak
25 Kedatangan Ryden ke kantor Sky provider
26 Ancaman Jacob untuk Tuan Marlon
27 Kembali ke Utara
28 Aku ingin peperangan
29 Ryden merasa dipermainkan
30 Perampok yang dirampok
31 Magdalena Brownson
32 Pelatihan
33 Istana Utara
34 Misteri lukisan
35 Genus yang perkasa ternyata penakut
36 Kematian Penguasa Utara
37 Penjaga Utara
38 John Larsson yang banyak tau
39 Fitnah Lion
40 Kabar Diana Wilmar
41 Memaksa perjodohan
42 Laporan dari kedua pengintai
43 Ingin menjadi Mahasiswa
44 Pertemuan
45 Shannon yang menjengkelkan
46 Memperkenalkan diri
47 Masalah pertama di kampus
48 Sandiwara yang sangat sukses
49 Menyatakan perasaan
50 Mencari masalah dengan Harry Parker
51 Meminta bantuan Thunder
52 Melumpuhkan Harry Parker
53 Laporan dari Steve
54 S3 bajingan
55 Hukuman untuk tiga begundal
56 Rey sekarang punya kelemahan
57 Mempermalukan Rey
58 Pembalasan Rey
59 Kekesalan Magdalena
60 Pelatihan
61 Sky provider mulai melancarkan serangannya
62 Uang memang perlu, tapi koneksi jauh lebih diperlukan
63 Menargetkan Tuan Marlon
64 Black owl telah tiba
65 Tuan Marlon memang layak
66 Mengganti Target
67 Kesulitan hidup Karl
68 Janji pembuktian
69 Menangkap fotografer gadungan
70 Menghajar sekelompok petugas keamanan
71 Jangan terlalu ngelunjak
72 Jika undang-undang terlalu rumit, hukum Rimba adalah solusi
73 Yang datang tanpa diundang akan ku tendang
74 Otot lebih efektif daripada otak
75 Hukuman dari Raja Utara
76 Bapak-bapak pun jadi ngerumpi
77 Kesalahan Kaisar di masa lalu
78 Bidadari salah mendarat
79 Rey berulah lagi
80 Selalu ada saja yang mencari penyakit
81 Slim River hilir
82 Perkenalan dengan keluarga Karl
83 Pertama kali Rey ketakutan
84 Diana yang paling mengerti
85 Membayar hutang keluarga Karl
86 Sini, kumis sialan mu itu!
87 Wakil malaikat maut
88 Jhony dijemput pelayan rumah
89 Hukuman untuk kepala desa
90 Lagi-lagi Lion menghasut
91 Bantuan telah tiba
92 Kedatangan utusan Kaisar
93 Tumben wangi, biasanya bau
94 Mendadak menikah
95 kita main bola malam ini
96 Nasehat keras dari sang Guru
97 Kedatangan Pangeran Philips
98 Tentang Lion
99 Karma apa yang telah aku lakukan di masa lalu
100 Aku tidak berhutang kepada siapapun
101 Tuan muda Jarvis tidak sudi lagi
102 Hanya butuh satu panggilan
103 Cinta buta itu, mengerikan
104 Deal!
105 Kau bukan selera ku
106 Rencana menghajar Rey
107 Mencari penyakit
108 Resiko mengambil tunangan orang
109 Rencana sekutu pertama mulai dijalankan
110 Villa Brownson
111 hanya sedikit yang kau ketahui tentang aku
112 Pandangan Morley Brownson
113 Rencana licik
114 Pangeran Bernard dalam bahaya
115 Jessica melarikan diri
116 Nasib Jessica
117 Misi menyelamatkan Jessica
118 Rencana sekutu kedua dilancarkan
119 Keterangan dan analisis Jessica
120 Dituduh berakting
121 Masalah kedua
122 Kegilaan Pangeran Mahkota
123 Mandi darah di Istana Kekaisaran
124 Sudah terlambat untuk menyadari
125 Utusan pembawa dekrit
126 Penggiringan opini
127 Selalu ada hikmah
128 Memburu pengkhianat di perusahaan
129 Kalian tidak akan kemana-mana
130 Baskara yang tidak berubah
131 Akhir buruk bagi Pengkhianat
132 Memberi Thunder kesempatan kedua
133 Masih banyak yang memihak Rey
134 Perjamuan yang membanggakan
135 Rencana pembangunan
136 NORTHERN AUTONOMY'
137 Pertarungan antar geng
138 Untung Steve tiba!
139 Kejutan untuk keluarga Jarvis
140 Daren lagi, Daren lagi
141 Rey dihadang
142 Itu lagi, itu lagi
143 Jordan Moris yang jujur dan santun
144 Berantem lagi, berantem lagi
145 Pemerasan di siang bolong
146 Kekhawatiran Tuan Marlon
147 jangan ganggu singa yang sedang istirahat
148 Rencana menekan keluarga Brownson
149 Keluarga Brownson mulai ditekan
150 Solusinya ada pada Rey
151 Raja Utara kembali bergerak
152 Nyaris saja dieksekusi
153 Kedatangan keluarga Brownson
154 Mencegat rombongan Morley
155 Tuan besar Patrick kalah lagi
156 Satu tertawa, tiga menangis
157 Angan-angan Hendrix Clifford
158 Rombongan sekretaris
159 Ketenangan itu mahal
160 Hendrix Clifford mengunjungi Sky Provider
161 Memeras keluarga Clifford
162 Pawang yang pengertian
163 Kali ini Magdalena yang jadi target
164 Mencari bantuan
165 Terlalu gede rasa
166 Tuan besar Wilmar membawa harapan
167 Kelicikan dibalas dengan kelicikan pula
168 Pertarungan Ma Ling Tong vs Ke-lima
169 Wong Chin Ting
170 Menculik Mary
171 Mengepung kediaman keluarga teratas
172 Mendatangi kediaman keluarga Clifford
173 Akhir dari keluarga Clifford
174 Memburu Master Lunglai
175 Kematian Master Lunglai
176 Sekte Zalamud
177 Valkyrie
178 Metode menghabiskan waktu Rey
179 Kalau begitu, bunuh saja!
180 Apalah, aku kan hanya sampah
181 Persiapan sebelum berpisah
182 Kejutan diwaktu yang salah
183 Bertukar pukulan dengan Valkyrie
184 Berangkat tanpa perintah
185 Desakan Pangeran Philips
186 Kelaparan
187 Masyarakat Utara terpecah menjadi dua kubu
188 Meledakkan gudang senjata pasukan Zagraria
189 Keajaiban Rey
190 Keracunan
191 Serangan mendadak
192 Amukan Tukang Jagal dari Utara
193 Sehari sebelum serangan
194 Semuanya sekarat
195 Pangeran haus darah
196 Kedatangan Raja Utara
197 Kekhawatiran sang guru jadi kenyataan
198 Kegilaan Lion
199 Pengunduran diri secara massal
200 Kampung misterius
201 Bola lampu Philips
202 Segitiga emas
203 Pertempuran yang membagongkan
204 Zigler, Damian dan Hunt juga telah tiba
205 Meninggalkan segi tiga emas
206 Rey masih belum bangun
207 Kondisi keluarga Brownson
208 Pasukan Zagraria semakin menjadi-jadi
209 Perjudian Grand Warden
210 Bertemu lagi dengan Penguasa Utara
211 Sama-sama terlahir
212 Selatan jatuh
213 Penolakan dari Lebron
214 Grand Warden vs Ryan Clifford
215 Mereka belum cukup menderita
216 Demi kerajaan Utara
217 Mengumpulkan seluruh pasukan
218 Kembalinya sang penguasa
219 Penyesalan saja tidak cukup
220 Penyerangan di pertambangan
221 Sepotong roti lebih berharga dari sebongkah emas
222 Rakyat sudah muak
223 Kematian kaisar bodoh dengan cara yang bodoh
224 Tak perlu jadi pahlawan
225 Memobilisasi pasukan
226 Kita Menang
227 Merelakan tebing selatan
228 Memeras Kaisar Zagraria
229 Semua gara-gara Shannon
230 Mengorbankan Pangeran Philips
231 Menerima warisan
232 Kekhawatiran Diana
233 Terlalu kuat
234 Bantuan dari Falcon
235 Memusnahkan Roh Genus
236 Last episode
237 Karya baru akan publish
Episodes

Updated 237 Episodes

1
Alkisah bermula di sini
2
Bertemu dengan Pangeran
3
Seal of King
4
Kota Utara
5
Ke Pasifik Hotel
6
Memanjat dinding
7
Akuisisi perusahaan
8
Dimana kau berpihak
9
Nasehat Sopir taksi
10
Tiba di kantor Sky provider
11
Rapat yang tidak menyenangkan
12
Pembangkangan
13
Azab untuk Baskara
14
Orang lain hanya tau hasilnya, tidak dengan prosesnya
15
Kesempatan ke dua
16
Kisah Falcon
17
Kebencian Falcon
18
Berangkat
19
Bertemu lagi dengan Pangeran
20
Suasana di kota kekaisaran
21
Lion
22
Raja Utara
23
Obrolan dengan Kaisar
24
Kau hanyalah salah satu dari bidak
25
Kedatangan Ryden ke kantor Sky provider
26
Ancaman Jacob untuk Tuan Marlon
27
Kembali ke Utara
28
Aku ingin peperangan
29
Ryden merasa dipermainkan
30
Perampok yang dirampok
31
Magdalena Brownson
32
Pelatihan
33
Istana Utara
34
Misteri lukisan
35
Genus yang perkasa ternyata penakut
36
Kematian Penguasa Utara
37
Penjaga Utara
38
John Larsson yang banyak tau
39
Fitnah Lion
40
Kabar Diana Wilmar
41
Memaksa perjodohan
42
Laporan dari kedua pengintai
43
Ingin menjadi Mahasiswa
44
Pertemuan
45
Shannon yang menjengkelkan
46
Memperkenalkan diri
47
Masalah pertama di kampus
48
Sandiwara yang sangat sukses
49
Menyatakan perasaan
50
Mencari masalah dengan Harry Parker
51
Meminta bantuan Thunder
52
Melumpuhkan Harry Parker
53
Laporan dari Steve
54
S3 bajingan
55
Hukuman untuk tiga begundal
56
Rey sekarang punya kelemahan
57
Mempermalukan Rey
58
Pembalasan Rey
59
Kekesalan Magdalena
60
Pelatihan
61
Sky provider mulai melancarkan serangannya
62
Uang memang perlu, tapi koneksi jauh lebih diperlukan
63
Menargetkan Tuan Marlon
64
Black owl telah tiba
65
Tuan Marlon memang layak
66
Mengganti Target
67
Kesulitan hidup Karl
68
Janji pembuktian
69
Menangkap fotografer gadungan
70
Menghajar sekelompok petugas keamanan
71
Jangan terlalu ngelunjak
72
Jika undang-undang terlalu rumit, hukum Rimba adalah solusi
73
Yang datang tanpa diundang akan ku tendang
74
Otot lebih efektif daripada otak
75
Hukuman dari Raja Utara
76
Bapak-bapak pun jadi ngerumpi
77
Kesalahan Kaisar di masa lalu
78
Bidadari salah mendarat
79
Rey berulah lagi
80
Selalu ada saja yang mencari penyakit
81
Slim River hilir
82
Perkenalan dengan keluarga Karl
83
Pertama kali Rey ketakutan
84
Diana yang paling mengerti
85
Membayar hutang keluarga Karl
86
Sini, kumis sialan mu itu!
87
Wakil malaikat maut
88
Jhony dijemput pelayan rumah
89
Hukuman untuk kepala desa
90
Lagi-lagi Lion menghasut
91
Bantuan telah tiba
92
Kedatangan utusan Kaisar
93
Tumben wangi, biasanya bau
94
Mendadak menikah
95
kita main bola malam ini
96
Nasehat keras dari sang Guru
97
Kedatangan Pangeran Philips
98
Tentang Lion
99
Karma apa yang telah aku lakukan di masa lalu
100
Aku tidak berhutang kepada siapapun
101
Tuan muda Jarvis tidak sudi lagi
102
Hanya butuh satu panggilan
103
Cinta buta itu, mengerikan
104
Deal!
105
Kau bukan selera ku
106
Rencana menghajar Rey
107
Mencari penyakit
108
Resiko mengambil tunangan orang
109
Rencana sekutu pertama mulai dijalankan
110
Villa Brownson
111
hanya sedikit yang kau ketahui tentang aku
112
Pandangan Morley Brownson
113
Rencana licik
114
Pangeran Bernard dalam bahaya
115
Jessica melarikan diri
116
Nasib Jessica
117
Misi menyelamatkan Jessica
118
Rencana sekutu kedua dilancarkan
119
Keterangan dan analisis Jessica
120
Dituduh berakting
121
Masalah kedua
122
Kegilaan Pangeran Mahkota
123
Mandi darah di Istana Kekaisaran
124
Sudah terlambat untuk menyadari
125
Utusan pembawa dekrit
126
Penggiringan opini
127
Selalu ada hikmah
128
Memburu pengkhianat di perusahaan
129
Kalian tidak akan kemana-mana
130
Baskara yang tidak berubah
131
Akhir buruk bagi Pengkhianat
132
Memberi Thunder kesempatan kedua
133
Masih banyak yang memihak Rey
134
Perjamuan yang membanggakan
135
Rencana pembangunan
136
NORTHERN AUTONOMY'
137
Pertarungan antar geng
138
Untung Steve tiba!
139
Kejutan untuk keluarga Jarvis
140
Daren lagi, Daren lagi
141
Rey dihadang
142
Itu lagi, itu lagi
143
Jordan Moris yang jujur dan santun
144
Berantem lagi, berantem lagi
145
Pemerasan di siang bolong
146
Kekhawatiran Tuan Marlon
147
jangan ganggu singa yang sedang istirahat
148
Rencana menekan keluarga Brownson
149
Keluarga Brownson mulai ditekan
150
Solusinya ada pada Rey
151
Raja Utara kembali bergerak
152
Nyaris saja dieksekusi
153
Kedatangan keluarga Brownson
154
Mencegat rombongan Morley
155
Tuan besar Patrick kalah lagi
156
Satu tertawa, tiga menangis
157
Angan-angan Hendrix Clifford
158
Rombongan sekretaris
159
Ketenangan itu mahal
160
Hendrix Clifford mengunjungi Sky Provider
161
Memeras keluarga Clifford
162
Pawang yang pengertian
163
Kali ini Magdalena yang jadi target
164
Mencari bantuan
165
Terlalu gede rasa
166
Tuan besar Wilmar membawa harapan
167
Kelicikan dibalas dengan kelicikan pula
168
Pertarungan Ma Ling Tong vs Ke-lima
169
Wong Chin Ting
170
Menculik Mary
171
Mengepung kediaman keluarga teratas
172
Mendatangi kediaman keluarga Clifford
173
Akhir dari keluarga Clifford
174
Memburu Master Lunglai
175
Kematian Master Lunglai
176
Sekte Zalamud
177
Valkyrie
178
Metode menghabiskan waktu Rey
179
Kalau begitu, bunuh saja!
180
Apalah, aku kan hanya sampah
181
Persiapan sebelum berpisah
182
Kejutan diwaktu yang salah
183
Bertukar pukulan dengan Valkyrie
184
Berangkat tanpa perintah
185
Desakan Pangeran Philips
186
Kelaparan
187
Masyarakat Utara terpecah menjadi dua kubu
188
Meledakkan gudang senjata pasukan Zagraria
189
Keajaiban Rey
190
Keracunan
191
Serangan mendadak
192
Amukan Tukang Jagal dari Utara
193
Sehari sebelum serangan
194
Semuanya sekarat
195
Pangeran haus darah
196
Kedatangan Raja Utara
197
Kekhawatiran sang guru jadi kenyataan
198
Kegilaan Lion
199
Pengunduran diri secara massal
200
Kampung misterius
201
Bola lampu Philips
202
Segitiga emas
203
Pertempuran yang membagongkan
204
Zigler, Damian dan Hunt juga telah tiba
205
Meninggalkan segi tiga emas
206
Rey masih belum bangun
207
Kondisi keluarga Brownson
208
Pasukan Zagraria semakin menjadi-jadi
209
Perjudian Grand Warden
210
Bertemu lagi dengan Penguasa Utara
211
Sama-sama terlahir
212
Selatan jatuh
213
Penolakan dari Lebron
214
Grand Warden vs Ryan Clifford
215
Mereka belum cukup menderita
216
Demi kerajaan Utara
217
Mengumpulkan seluruh pasukan
218
Kembalinya sang penguasa
219
Penyesalan saja tidak cukup
220
Penyerangan di pertambangan
221
Sepotong roti lebih berharga dari sebongkah emas
222
Rakyat sudah muak
223
Kematian kaisar bodoh dengan cara yang bodoh
224
Tak perlu jadi pahlawan
225
Memobilisasi pasukan
226
Kita Menang
227
Merelakan tebing selatan
228
Memeras Kaisar Zagraria
229
Semua gara-gara Shannon
230
Mengorbankan Pangeran Philips
231
Menerima warisan
232
Kekhawatiran Diana
233
Terlalu kuat
234
Bantuan dari Falcon
235
Memusnahkan Roh Genus
236
Last episode
237
Karya baru akan publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!