Chapter 19

Sembari menunggu Naretta ditangani oleh dokter , Kaivan mencoba menghubungi Dean .

Hingga panggilan kelima barulah Dean mengangkat nya .

"Halo kak .." sapa Dean dari seberang telepon

"Kau dari mana saja , Naretta masuk rumah sakit ". Bentak Kaivan merasa jengkel dengan adik nya ini

"Apa ? Naretta masuk rumah sakit . Apa yang terjadi dengannya kak ?" tanya Dean

"Jangan banyak tanya , sekarang kau berangkat kerumah sakit Pelita Senja . Aku tunggu sekarang ". Ucap Kaivan lalu menutup sambungan teleponnya .

.

Dean yang sedang berada diapartemen Sani langsung bergegas pergi kerumah sakit .

"Mas mau kemana ?" teriak Sani yang saat itu sedang menyiapkan makan malam untuk mereka .

"Kerumah Sakit , Naretta kena musibah ". Jawab Dean juga berteriak kemudian berlalu meninggalkan Sani .

Dean mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi , tak peduli banyak pengendara mobil yang berteriak karena Dean membawa mobil dengan ugal-ugalan .

Saat menunggu Dean datang , Kaivan melihat dua orang perawat mendorong brankar yang berisi seorang wanita yang seperti dia kenal .

"Tunggu .." ucap Kaivan menghentikan perawat tersebut .

Kaivan menatap wanita yang terbaring diatas brankar yang masih memejamkan matanya .

"Sasya ..." gumam Kaivan

"Dia kenapa ?" tanya nya pada perawat

"Tadi ada anggota polisi yang datang mengantarnya sudah dalam keadaan tak sadarkan diri , katanya dia kelelahan karena berusahan melarikan diri dari kejaran preman ". jawab salah satu perawat itu .

"Cepat berikan penangan padanya , dan beritahu aku jika dia sudah siuman ". Pinta nya pada perawat , karena tak mungkin dia meninggalkan Naretta sendirian sebelum Dean datang .

Kedua perawat itu kembali mendorong brankar dan segera memberikan penanganan untuk Sasya .

Tak lama Dean telah sampai dirumah sakit Pelita Senja .

"Kak ...", teriak Dean yang berlari menghampiri Kaivan ."Dimana Naretta ?" tanya nya

"Sedang ditangani dokter , kau tunggu sini aku mau menengok Sasya ". Jawab Kaivan singkat

"Sasya ? Dia sakit kak ?"

Kaivan mengangguk , "Dia dan Naretta terkena musibah pengeroyokan preman ". Sahut nya

Dean membulatkan mata nya lalu dia mengusap wajah nya kasar , "Bagaimana bisa terjadi kejadian seperti ini .. Lalu gimana keadaan Sasya sekarang kak ?"

"Aku belum tau , kau tunggulah sini biar aku lihat keadaan Sasya ". Ucap Kaivan

Belum sempat Kaivan pergi , dokter yang menangani Naretta telah keluar dari ruangan IGD membuat Kaivan mengurungkan niatnya untuk melihat keadaan Sasya .

"Dokter bagaimana keadaan istri saya ?" tanya Dean khawatir .

"Bu Naretta mengalami pendarahan , untung saja janin nya kuat jadi masih bisa untuk diselamatkan ". Jawab dokter tersebut

"Janin dok ?" ucap Dean

"Iya .. Apa bapak belum tahu jika Bu Naretta sedang mengandung dan usia kehamilannya baru 3 minggu . Selamat ya pak " kata si dokter kemudian berlalu pergi .

Kedua pria itu mendengar penjelasan dokter hanya diam membisu .

"Bagaimana Naretta bisa hamil ,sedang aku belum menyentuhnya sejak pergi keluar kota hingga seminggu kepulangan ku ". Pikir Dean

"Apa Naretta hamil anak ku ? Usia kandungannya sama seperti terakhir kali aku menyentuh nya saat keadaan darurat waktu itu ". Batin Kaivan

"Kak , aku masuk dulu mau lihat keadaan Naretta . Kakak tolong lihat juga keadaan Sasya , pasti dia kebingungan sekarang ". Ucap Dean yang membuyarkan lamunan Kaivan

"Ya , aku akan mengecek kondisi Sasya ". Sahutnya lalu melangkah pergi menuju ruang rawat Sasya .

Dean masuk kedalam dan disana ia melihat Naretta terbaring diatas brankar dengan selang infus yang menancap dipunggung tangannya , mata nya masih terpejam . Disamping nya ada seorang perawat yang tengah membereskan peralatan kedokteran .

Dean mendekat dan duduk dikursi samping ranjang .

"Mohon maaf pak , kami akan memindahkan Bu Naretta diruang rawat inap ". Ucap perawat tadi

Dean mengangguk dan mengikuti brankar Naretta yang didorong keluar dari ruang IGD .

Demi apapun , pikiran Dean penuh dengan tanda tanya tentang siapa yang menghamili istri nya itu ? Dan apa yang terjadi dengan Naretta selama ia berdinas diluar kota ?

Pertanyaan itu terus berputar-putar memenuhi otak nya .

.

Sedang Kaivan kini sudah berada diruang rawat Sasya . Gadis itu juga sudah sadarkan diri dan tengah duduk bersandar pada headboard ranjang pasien , tak lupa selang infus menancap dipunggung tangannya .

Berlari dari kejaran para preman membuat nya kelelahan hingga dehidrasi . Tapi sekarang keadaannya sudah baik-baik saja , mungkin karena polisi tadi segera membawa nya kerumah sakit . Jika tidak mungkin Sasya sudah ... Ah sudah entah lah !

"Bagaimana keadaan mu ?" tanya Kaivan yang menarik kursi disamping ranjang pasien untuk dia duduk

"Sudah baik kak , Kak gimana keadaan Naretta ? Aku tadi meninggalkannya , apa dia baik-baik saja ?" tanya Sasya begitu khawatir dengan keadaan Naretta

"Dia mengalami pendarahan , untung janin nya kuat . Sekarang dia sudah ditangani oleh dokter ". Jawab Kaivan

Mendengar itu Sasya membulatkan mata nya terkejut sembari menutup mulutnya dengan telapak tangannya .

"Apa kak pendarahan ? Naretta hamil ?"

Kaivan mengangguk

"Kak aku ingin lihat keadaannya .." pinta Sasya

"Pulihkan dulu kesehatan mu , nanti kita lihat Naretta sama-sama ". Ujar Kaivan

Tak lama dokter yang menangani Sasya masuk kedalam ruang rawat nya .

"Selamat siang nona Sasya , apa masih ada yang sakit ?" tanya dokter

"Tidak dok ". Jawab Sasya lalu dokter tersebut memeriksa keadaan Sasya .

"Setelah infus habis , sudah diperbolehkan pulang yaa " , kata si dokter

"Terimakasih dok ". Ucap Sasya

Kaivan sedari tadi hanya diam , pikirannya kalut memikirkan Naretta . Apa benar bayi yang dikandung wanita itu adalah anak nya ? Pertanyaan itu juga memenuhi otak Kaivan .

.

.

.

Dean duduk disamping ranjang pasien . Tangannya menggenggam tangan Naretta , sebelah tangannya mengelus perut rata istri nya yang masih memejamkan mata .

"Siapa yang menghamili mu sayang ? Apa kau diperkosa ?" gumam Dean

"Aku akan memberi pelajaran bagi orang yang berani melecehkan mu .. " ucap nya , tangannya mengepal menahan amarah .

"Cepat bangun sayang ..."

Tak lama pintu ruang rawat Naretta terbuka , terlihat Sasya yang duduk dikursi roda sebelah tangannya mengangkat infus yang dibawanya dengan Kaivan mendorong nya di belakang .

Tadi setelah dokter selesai memeriksa keadaannya , Sasya memaksa Kaivan untuk membawa nya keruang rawat inap . Awal nya Kaivan menolak tapi karena Sasya terus mendesak nya terpaksa ia mengijinkannya .

Sasya terus merasa bersalah karena meninggalkan Naretta sendirian saat kejadian itu terjadi . Tapi mau bagaimana lagi , musibah tak ada yang tau kapan datang nya .

"Bagaimana keadaan Naretta , apa belum sadarkan diri ?" tanya Sasya

Dean menggeleng

Saat Dean menggegam tangan Naretta tiba-tiba ada pergerakan dari jari Naretta .

"Haus .." ucap Naretta lirih , mata nya mengerjap perlahan menyesuaikan silau cahaya dari lampu kamar rawat nya .

"Sayang kau sudah sadar ?" tanya Dean lalu bergegas memanggil dokter .

Tak berselang lama dokter pun datang dan memeriksa keadaan Naretta .

"Syukurlah , Bu Naretta sudah sadar dan mampu bertahan . Mohon untuk menginap semalam agar kami bisa memantau keadaan Bu Naretta kedepannya ". Kata dokter

Dean mengangguk

Disana Kaivan juga Sasya bisa bernafas lega karena tidak terjadi apa-apa pada Naretta .

.

.

.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

HUKUM TABUR TUAI..Kamu memuaskan wanita lain,Dan Wanita mu di puasin org lain..

2025-01-08

3

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Itu pasti anaknya Kai bukan anaknya Dean..good pertama aku mendukung PEBINOR,😂

2025-01-08

0

Ds Phone

Ds Phone

itu salah kau dan itu karma kau

2025-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Pengumuman
92 KARYA BARU
93 PROMOSI KARYA BARU
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Pengumuman
92
KARYA BARU
93
PROMOSI KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!