Ep. 4

tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu nyaring dari luar kamarnya. Queen mengucek matanya sembari menguap lebar. Pagi itu wajahnya tampak sembab karena semalam telah menangis.

" Iyah, sebentar " teriaknya sembari melangkah lebih dekat kearah pintu.

Ceklek

Queen mematung ditempatnya. Saat ini kedua kakaknya telah berdiri tepat didepannya. Tanpa menunggu lagi lelaki dewasa itu segera menerobos masuk kedalam kamarnya.

" Princess "

" Sayang "

Panggil keduanya hampir bersamaan. Kini wanita itu segera menoleh kebelakang dimana saat ini kedua kakaknya telah duduk manis di sofa yang ada didalam kamarnya.

Perlahan queen melangkah semakin mendekat. Namun, dia tidak lupa untuk menutup pintunya terlebih dulu.

Kini queen telah duduk didepan mereka dengan wajah yang tertunduk lesu. Hatinya masih kacau dan dia sama sekali tidak ingin menyambut kedatangan mereka untuk saat ini.

Alva beranjak dari duduknya. Dia segera duduk disamping adik kecilnya. Tanpa ragu dia memeluknya dengan sayang.

" Jangan sedih begitu, sayang !! Al akan menghajar afa jika dia berani membuatmu menangis lagi " ucapnya sembari melirik sekilas kearah kakaknya.

Alva memberikan ciuman dipuncak kepalanya.

" Kamu tidak ingin mendengarkan kabar bahagia dariku " Ucapnya lagi. Kemudian dia meleraikan pelukannya.

" Hei, lihatlah wajahmu kenapa jadi jelek begini ?? " godanya

Queen tersenyum malu.

" Kapan kamu akan berangkat ke Paris ?? " tanyanya yang membuat queen tertegun.

" Apa maksud kak Al ?? tanya queen lirih. Dia sama sekali tidak berani untuk menatap wajah Rafa.

" Bukannya kamu akan menjadi model di paris, yah.. Kakak kemari ingin mengucapkan selamat, karena adik kecil kakak telah mendapatkan impiannya " ucap Alva dengan senangnya.

Kini queen terperangah, Sesaat kemudian dia memberanikan diri untuk menoleh kearah Rafa. Lelaki itu saat ini sedang menatapnya dengan lembut.

" Sayang, maafkan kakak soal semalam. Kakak sudah memikirkannya semalaman. Kita sepakat akan mengantarmu ke Paris. " ucapnya

" Jadi kakak mengijinkanku.. "

" Hemm " Rafa berdehem pelan sembari mengangguk.

Queen dengan tiba-tiba bangkit dari duduknya. Dia berlari menghampiri Rafa dan segera memeluknya..

" Terimakasih, kak. Terimakasih.. "

Rafa pun merasakan kelegaan tersendiri ketika melihat adiknya itu yang kegirangan. Alva tersenyum lebar di tempatnya. Dengan cepat dia segera mengusap ujung matanya yang sedikit berair.

" Sudah, aku pun juga ingin dipeluk " Keluhnya dengan memasang wajah melas.

Kini queen meleraikan pelukannya dan menatap sendu kearah Alva.

" Jadi kapan kamu akan berangkat, sayang ?? " tanyanya lagi

" Seharusnya lima hari lagi, tapi sepertinya queen akan berangkat secepatnya. Queen juga ingin mengenal dulu seperti apa kehidupan disana. "

" Iyah, kamu betul sekali. Kamu harus menyesuaikan diri dulu. Oyah, kakak hampir lupa. Ben biarlah ikut bersama denganmu. Kakak sudah menyiapkan apartemen untuk kalian tinggal " Jelas Rafa

Alva mengernyitkan keningnya.

" Mereka akan tinggal bersama ?? "

Rafa tersentak kecil mendapati penuturan dari Alva.

" Tidak mungkin lah. Aku sudah menyiapkan apartemen untuk mereka tinggali sendiri bukan untuk tinggal bersama. Kau yang benar saja " jawabnya dengan sewot

" Baiklah, kalau begitu kita sarapan dulu, saja " ucap seseorang dengan tiba-tiba

Semuanya tampak menoleh kearahnya. Tanpa ragu Rafa segera beranjak dari duduknya dengan melemparkan senyuman lebar.

" Sayang mandilah terlebih dulu, dan segeralah turun. Kami akan menunggumu " titahnya sebelum mengajak sang istri tercinta melangkah pergi dari kamar adiknya itu.

" Baiklah, kakak juga akan menunggu dibawah. " Ucap Alva yang kemudian dia segera beranjak dari duduknya. Tanpa menunggu lagi dia segera melangkahkan kakinya untuk segera pergi.

Kini tinggallah queen sendiri. Wanita itu melompat kegirangan sembari terus tersenyum.

" Yes.. yes... yes.. Akhirnya... "

***

Malam harinya.

Queen tampak sedang beberes barang-barang miliknya yang dirasa perlu. Disana juga ada kakaknya dan istrinya yang sedang duduk disofa sembari berbincang santai.

" Kurasa semuanya sudah selesai " gumamnya sendiri

Kini pandangannya beralih mengarah kepada semua kakaknya yang setia menemaninya. Perlahan dia melangkah mendekat.

" Kak, sebaiknya kakak tidur duluan saja. " ucapnya lirih dengan menatap sendu kearah mereka semua.

" Apa semuanya sudah beres sayang ?? " Tanya Feli dengan tiba-tiba beranjak dari duduknya

Wanita hamil itu tidak segan memeluknya dengan erat.

" Maaf, kakak gak bisa ikut anterin kamu. Padahal kakak pengen sekali pergi kesana " ucapnya dengan sedih

" Hei, apa yang kamu katakan sayang. Aku akan membawamu kemana pun, tapi setelah kamu melahirkan. " Sahut Rafa

Queen tersenyum lembut dengan posisinya yang masih memeluk wanita hamil itu.

" Ah, kak Jessi juga minta maaf, sayang. Kak Jessi tidak bisa ikut karena kakak harus menemani kak Feli dirumah "

" Tidak apa-apa. Bahkan queen tidak ingin merepotkan kalian untuk mengantarkan queen hingga sampai disana. Kak afa dan kak Al saja yang terlalu berlebih-lebihan. " Ucapnya dengan kesal yang dibuat-buat

Kini mereka berdua yang merasa disindir hanya bisa tersenyum lebar.

" Baiklah, kakak akan kembali ke kamar terlebih dulu. Kasihan bumil jika tidur terlalu larut " Ucap Rafa dengan tiba-tiba.

Queen mengangguk. Kini Rafa segera menghampiri istrinya dan segera Menggiringnya keluar kamar.

" Kalau begitu, kakak juga akan kembali ke kamar, sayang " Ucap Alva setelahnya

" Baiklah, kalian boleh pergi. " Balas queen dengan terkekeh

" Dasar.. "

Setelahnya, Alva segera mengajak istrinya untuk ikut keluar dari kamar queen.

Queenasih mematung di tempatnya. Kini dia hanya menatap kosong kearah pintu yang baru saja tertutup. Dia tersenyum getir, merasakan hatinya yang sedang berkecamuk tidak karuan. Ada rasa bahagia namun juga ada rasa gelisah.

" Sebentar lagi, aku pasti akan sering merindukan mereka. Sosok yang selalu mendampingiku setiap waktu. " Gumamnya sendiri

" Semangat, queen.. Semangat !! Ini demi meraih mimpimu " kini queen telah menyemangati dirinya sendiri.

***

Paris

Dua orang Lelaki berbeda usia sedang berbincang serius di sebuah cafe. Entah apa yang mereka bicarakan. Namun terlihat jelas jika saat ini telah terjadi bersiteru diantara mereka.

" Bareng**k. Katakan dimana dia berada ?? " ucap Lelaki tampan itu pada lelaki paruh baya yang ada didepannya

Lelaki tampan itu mencarikan sebuah potret diponselnya.

" Lihatlah baik-baik !! " Bentaknya

Lelaki paruh baya itu gemetar karena takut. Dia menggeleng pelan. Karena memang dia sama sekali tidak tahu sama sekali. Bukan tidak tahu, mungkin lebih tepatnya adalah dia tidak ingin memberitahu.

" Katakan !! "

lelaki itu hanya menggeleng.

" Baiklah "

Kemudian dia segera memberikan kode pada kedua temannya. Bahkan lelaki paruh baya itu tidak tahu jika saat ini dirinya sedang dikepung.

Dengan kasar keduanya menyeret tangan lelaki tua itu untuk pergi dari sana. Beberapa menit berlalu, dan kini ketiganya telah berada ditempat yang sepi.

Tidak menunggu lagi, kedua anak buahnya menghajar tanpa ampun lelaki itu.

" Katakan, dimana si breng**k itu berada ?? " bentaknya lagi sembari menodongkan pistol tepat di kepalanya.

Namun, kekecewaan kembali diraihnya. Lelaki tua itu hanya menggeleng dengan memejamkan matanya.

Doorrr

Doorr

Suara tembakan menggema. Ketiganya kini telah beranjak pergi dari sana.

" Aku akan menemukanmu secepatnya "

gumam lelaki

Tbc

Terpopuler

Comments

ayyona

ayyona

yeayy up lg 😍

2020-08-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!