Setelah ia dijelaskan pada hari itu dari awal sampai akhir dan faktor membuat ibunya menikahi pria brengsek namun itu Ayahnya dengan identitas tersembunyi.
akhirnya ia pun menerima alasan itu, toh Ya sudah bebas dari ayah tak ada gunanya ,Ia juga mendapat kasih sayang utuh dari keluarga ibunya.
Di sinilah Ia sekarang di dalam kamar mandinya dengan heboh Iya bernyanyi
Na na na🎶
Tiada mendung hujan pun turun🎶
panas terik aku kedinginan🎶
seperti itu diriku kini🎶
rasa bersalah tiada aku ketahui🎶
sambil menggosok seluruh tubuhnya karena dia nya tak mau dilayani mandi oleh pelayan .
semuanya ia lakukan dengan Mandiri Sedangkan para pelayan yang diberikan padanya untuk melayani nya
Ia berikan tugas lain yaitu bercocok tanam di halaman valiumnya.
begitu juga para pengawal menjaganya
para pengawal ditugaskan mencangkul dan para pelayan ditugaskan dengan bibit yang sudah disediakan oleh asistennya .
Ya Dia sekarang menggunakan sistem dunia aneh yang pernah singgahi setelah ia terbangun dari tertidur panjangnya.
Ia diberi 5 pelayan selain pelayan yang sudah setia dari kecil yang dibawa dari rumah Ayah brengseknya dan juga 20 pengawal yang berjaga disisinya.
setelah satu pengawal yang sudah bersedia menjaga dan membawanya dari kurungan derita .
Pasti kalian tahu lah jadi asistennya ada dua pelayan setianya dan juga pengawal mata-mata
Jadi panasnya tak membuat mereka mengeluh malah membuat mereka semangat apalagi mendengar alunan lagu sang Nona muda mereka yang mendayu-dayu dengan didukung-sepoi angin yang menerpa.
"Hufff!!!baju apa ya yang aku gunakan ??"ucapnya bingung sambil menepuk nepuk jari telunjuk di dagunya dengan pelan.
Setelah lama mikir .
"Nah aku tahu semoga semuanya ikut"ucapnya penuh harap, dengan hati berdegup aku takut kalau apa yang ia timbun di dunia aneh itu tak ikut.
Namun matanya terbelalak dan berubah jadi kebenaran kebahagiaan terpancar jelas di hari pandangan.
Dengan hati senang Ia pun mengeluarkan dan menjuntai dengan selendang senada dan juga sepatu haknya yang tingginya 5 cm dengan jepit rambut Senanda juga.
Kira kira ginilah semoga suka
Ya taruh aja ini jadi perhiasannya yang simpel.
"Hah!!!Akhirnya selesai juga nih dandanan, ternyata cukup merepotkan"keluhnya kesal namun tak lupa bercermin dulu memastikan apa ada yang kurang atau belum.
"Sekarang waktunya untuk keluar menemui kakek tersayang"gembira .Ia pun berlalu dari kamar nya ,berjalan kayak artis papan atas dengan gaya modis nya .
Tak
Tak
tak
Suara hentakan hengles yang bergesekan dengan ubin kayu membuat orang menoleh, para pelayanan pengawalannya yang baru saja selesai dengan tugas masing masing semuanya terpaku dan ada binaran kagum di pandangan mereka masing-masing.
Mereka lupa untuk berkedip saking terpesonanya dengan mulut ternganga lebar.
Mereka begitu terpukau dengan keindahan di depan mata seakan-akan mereka tak berani untuk sekedar berkedip takut sosok keindahan itu hilang bak ilusi.
"Apakah ini mimpi"kompak mereka.
Ketika Nona muda D, melihat kelakuan para bawahannya dengan mata melotot dan juga mulut kayak terowongan kereta api, membuat sifat jahilnya meronta-ronta.
Selangkah demi selangkah iya mendekati tak lupa dengan wajah tak acuhnya iya berkata"awas saudara mau lewat ntar mulut kalian dikira rel kereta api loh, dan tuh mata yang melotot kayak bola entar dikira permata untuk untuk dipasangkan emas di kerajaan sebelah,"bisiknya namun nyaring.
Ia pun melangkah berlalu namun berhenti lagi."Oh saya lupa ,tuh di ujung sini kalian airnya menetes kayak pancuran"sambil mencontohkan disudut bibirnya,dan dengan bodohnya mereka mengikuti kelakuan Nona muda mereka.
"Nih juga ada tahinya"tunjuk nya lagi disudut mata.lagi lagi mereka menirukannya dengan patuh.
"Goool!!!!"teriak nyaring Sang Nona muda.membuat telunjuk bawahan nya masuk lansung menusuk mata mereka dengan kompaknya.
Baru setelah itu mereka tersadar bahwa mereka telah masuk perangkap Sang Nona Muda mereka.
"Aduh!!!!!!!"kompak mereka menjerit kesakitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments