Serangan

Di UKS

“Kalo demi Athena gue mau. Tapi awas aja kalo kalian bohong,” bentak Beva pada Ghea dan Baskara.

“Iya, tapi kita harus nunggu yang lain sadar dulu.” balas Baskara.

Sambil menunggu situasi memungkinkan, anak-anak TERRA lain memutuskan untuk mengemasi barang dan makanan. Sedangkan Ayah Adna masih tak bisa tenang melihat putrinya yang terluka.

“Eh? Kalian ngapain?” Tanya Ghea yang heran melihat Senja mengambil obat-obatan yang ada di UKS.

“Ya buat jaga-jaga. Aku juga masih punya snack di tas. Biar aku ambil dulu,” jawaban Senja membuat Ghea hanya bisa tertawa.

“Gak usah khawatir soal kebutuhan kita disana. Semuanya ada di sana, Sen,” timpal Baskara.

“Lagian kamu mau ke kelas di situasi kaya gini, Sen? Itu namanya uji nyali Senja. Kamu liat aja, Beva luka-luka kaya gitu karena apa? Karna lawan monster di luar sana.” Sahut Ghea karena ia sendiri khawatir pada Senja.

Senja hanya terdiam setelah mendengarkan ucapan Ghea. Bagaimana pun itu adalah hal yang berbahaya. Sekarang ia hanya bisa meununggu agar Adna dan Zaki bisa cepat sadar. Sebenarnya situasi saat ini sangat lah canggung. Semua orang sibuk dengan dirinya masing-masing. Namun di dalam hati mereka sama-sama saling mengkhawatirkan satu sama lain. Terutama Basakra dan Ghea yang masih belum bisa melacak Keyla. Ketika suasana sangat hening, tiba-tiba saja terdengar suara tembakan di luar ruangan UKS.

“Baskara? Itu apa?” Ucap Ghea yang kebingungan.

“Ahk, mereka udah sampai sini ternyata. Intinya semuanya tenang, jangan ngelawan di depan mereka,” balas Baskara.

Ghea dan Baskara langsung menyiapkan senjata dan mengarahkan semua orang di dalam ruangan UKS untuk keluar satu-persatu.

Di saat mereka keluar, mereka bertemu dengan orang-orang yang menggunakan seragam berwarna merah hitam sambil membawa senjata.

“Tangan di atas! Ikuti perintah kami jangan memberontak!” Bentak salah satu dari orang-orang itu.

Mengingat perkataan Baskara, mereka semua mengikuti perintah yang di berikan. Satu-persatu di cek dan di arahkan turun kebawah.

“Ada yang lain?” Tanya orang-orang itu.

“Ada tiga teman saya lagi pak. Mereka pingsan karena syok,” jawab Ghea dengan santainya.

“Kamu lagi? Baju kamu kenapa? Pasti kalian udah ketemu sama mahkluk itu kan?!” Nada bicara orang itu tiba-tiba saja menjadi ketus setalah bicara dengan Ghea.

“Maksud bapak apa ya? Mahkluk apa yang kalian sembunyiin dari publik? Saya gak ngerti maksud anda sama sekali,” balas Ghea dengan tatapan tajam.

Mendengar jawaban Ghea membuat orang-orang tadi terlihat marah padanya. Melihat situasi yang sudah penuh amarah, Baskara memberikan aba-aba untuk Ghea.

“Ghea! Sekarang!” Ucap Baskara sambil melemparkan senjata ke arah Ghea.

Namun orang-orang itu terlihat sudah cukup akrab dengan serangan Ghea dan Baskara.

“Huh, kalian masih aja pake strategi jelek kaya gini? Kalian itu cuma anak kecil!” Ucap orang misterius yang langsung mengambil senjata yang di lempar Baskara pada Ghea.

“Makanya kami ikutin saran anda yang terakhir kali, Sersan. Semuanya nunduk!” Seru Baskara.

Orang-orang misterius itu terkejut mendengar ucapan Baskara. Sedangkan anak-anak Terra dan Ayah Adna mengikuti perintah Baskara. Orang yang memegang senjata dari Baskara tiba-tiba saja tersentrum dan menyebarkan aliran listrik dari baju nya ke baju teman-temannya. Karena aliran listrik itu, mereka dapat dengan mudah pingsan karena ulah Baskara.

“Huh, trik apa ini?!” Ucap orang yang tadi dipanggil sersan oleh Baskara.

“Ini keajaiban kan? Kami bisa dengan mudah mengalahkan kalian. Jangan pernah meremehkan kami hanya karena kami masih anak SMA. Lagi pula umur hanya angka, kepintaran semua manusia itu berbeda!” Seloroh Ghea.

“Kamu akan segera gagal, Tuan Muda!” Teriak orang misterius itu pada Baskara hingga akhirnya ia mat* karena ditusuk oleh Senja.

Semua orang yang ada di luar terkejut dengan apa yangg dilakukan oleh Senja. Senja juga hanya terdiam setelah memb*unuh orang misterius itu.

“Senja?! kamu ngapain?” Ucap Ghea yang langsung menjauhkan pecahan kaca yang di pegang Senja.

“Dia berisik, lagian mereka memang bakal m*ti kan?” Saat ini Senja seperti tidak mengontrol dirinya sendiri.

Ghea langsung sigap mengobati luka Senja dengan suatu alat. Saat ini suasananya sangat kacau. Terutama Ayah Adna tak bisa mencerna kelakuan teman-teman anaknya yang seperti pemb*nuh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!