Sang Harapan

Zayndra candres, dingin dan kaku. Anak yang sulit diajak bicara. Karena setiap ada anak yang mau mengobrol dengannya, Zayn malah terdiam dan memberikan tatapan mematikan kepada anak itu. Bisa dibilang dia sangat tidak ramah dan temannya sedikit. Walau begitu, ia adalah pangeran di sekolah. Para wanita menganggap sifat dingin Zayn itu sangat keren. Namun sayangnya di hati Zayn hanya ada Senja.

Ia adalah anak yang tertutup. Terutama tentang keluarga. Keluarganya sudah hancur dari dulu. Itu karena Zaki, tapi menurut Zayn berbeda. "Adek gue gak punya salah, yang gak waras itu mereka" begitulah menurut Zayn. Disaat Zaki akan dititipkan ke kakek nenek mereka, Zayn berusaha untuk menghentikan hal itu. Namun terlambat, rasa jijik dan benci orang tua mereka kepada Zaki sudah tak bisa dihilangkan. Padahal Zaki adalah anak mereka juga, namun yang mereka anggap hanya Zayn. Melihat sikap orang tuanya, Zayn pun berbalik merasa jijik. Hingga akhirnya mereka ditinggalkan di rumah kakek nenek mereka bersama.

Walau Zayn tau, resiko apa yang akan ia terima. Padahal dia sendiri tau, jika ia tinggal bersama orangtuanya Zayn akan hidup bahagia. "Bukan masalah bahagia atau sengsara, tapi kebahagiaan gue ada di Zaki." Itulah prinsip yang membuat Zayn berani, berani menanggung semua beban sebagai kakak sekaligus orang tua bagi Zaki.

Zayn selalu berusaha menutupi kasih sayang nya. Karena setiap Zayn berada di dekat Zaki, Zaki akan kesakitan. Zaki merasa seakan-akan semua kesengsaraan Zayn adalah salahnya. Zayn sangat bangga terhadap adiknya. Adiknya sangatlah baik hati dan suka mengalah. Walau Zayn tau itu adalah salah satu bentuk kebencian Zaki terhadap dirinya. Namun Zayn tak peduli. Mungkin Zaki menganggap Zayn bisa mendapatkan apapun yang ia mau, sedangkan Zaki tidak. Padahal tidak semua itu tak semudah yang dipikirkan Zaki.

Di saat Zaki mengalah untuk tidak ikut study tour, Zayn hanya mengiyakan dengan muka dingin. Padahal Zayn merasa gagal, semua yang hasilkan sebenarnya untuk membahagiakan Zaki. Zayn berpura-pura ikut study tour, padahal ia tidak ikut dan kerja paruh waktu 3 hari berturut-turut. Zayn tau Zaki akan kesal jika mengetahui hal itu, jadi ia tidur di tempat kerjanya. Walau kedinginan ia tetap melanjutkan hal itu. "Kalo dia gak ikut, gimana gue mau seneng'," itu yang ada dipikiran Zayn.

Zayn tahu adiknya memiliki mental yang sangat lemah, dan Zayn selalu berusaha menjauhkan hal-hal buruk dari Zaki. Seperti pertemanan, percintaan dan banyak lagi. Dan tanpa disadari Zayn, itu membuat Zaki merasa sendirian di neraka. Namun menurut Zayn itu adalah hal terbaik untuk melindungi adik kecilnya.

Zayn juga tahu, bahwa Zaki menyukai Senja. Tapi Zayn yang melihat perbedaan yang sangat besar di antara mereka, itu hanya akan menyakiti hati adiknya. Dan begitulah awal dari perebutan Senja. Padahal Zayn tak memiliki rasa dengan Senja. Mungkin menurut Zaki, kakaknya menyukai Senja dari pandangan pertama. Tapi itu salah, Zayn melihat Senja dengan seksama dan berfikir bahwa perempuan itu dapat membawa malapetaka bagi Zaki. Itu yang muncul di benak Zayn. Dan Zayn berpura-pura menyukai Senja, agar Zaki bisa berhenti dan kembali sebagai adik kecilnya yang penurut.

Namun sudah tak ada guna, Zaki menjadi lebih suka melawan kakaknya sendiri. Semenjak bertemu Senja Zaki lebih percaya diri dan tak ingin hidupnya bergantung pada orang lain. Yah... Dan itu yang membuat ikatan yang memang dari dulu sudah rusak menjadi putus. Dan Zayn ingin, Zaki selalu berada di bawah pengawasan Zayn. Ia ingin Zaki merasa bahwa Zayn hanya lah satu-satunya harapan untuk Zaki bertahan hidup.

Di UKS

"Senja! Kamu gapapa kan?" Tanya Zayn yang terlihat kelelahan setelah berlari dari kelasnya.

"Ehh, gapapa kok. Adek kamu yang sakit," jawab Senja.

"Oh, aku kaget tau. Aku kira kamu kenapa di UKS," balas Zayn dengan perasaan lega.

"Kamu mau lihat adek kamu dulu? Kalo gitu aku keluar," tanya Senja yang tak ingin mengganggu saudara itu.

"Gak usah, yang penting masih hidup. Lagian sok jagoan banget. Kalo gitu aku balek dulu. Jangan di jagain terus, "ngebebanin" kamu aja ntar, Sen," ucapan Zayn membuat Zaki kesal.

"GAK USAH SOK. LO JUGA BEBAN STRESS," bentak Zaki yang sudah tak bisa menahan amarahnya.

"BE-RI-SIK," ketus Zayn dan langsung pergi meninggalkan Senja dan Zaki.

"Kok bisa sodaraan sih kalian? Tapi jahat banget sih kakak mu Zak. Yang sabar ya," Adna mencoba menyenangkan Zaki.

"Hush, jangan ngomong gitu, Ad. Udah kamu istirahat aja deh Zaki. Kami harus ke ruang BK dulu," ucap Senja.

Zaki hanya mengangguk. Namun disaat Senja dan Adna keluar, terdengar suara teriakan Adna.

"Aduhh, makanya jangan ngehalangin jalan!" Ketus Adna yang habis menabrak Zayn.

"Eh maaf-maaf. Gue pergi dulu, bye Senja, Adna," ucap Zayn yang pergi terburu-buru.

"Kok dia masih disini sih? Tadi perasaan udah pergi," ucap Senja yang kebingungan.

"Au ah males. Ayo cepet ke BK, nanti dimarahin Miss loh." Ucap Adna yang langsung menarik Senja pergi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!