Part 04

Arka pun masih terdiam dia sedang berfikir untuk mencari alasan yang tepat.

"Bunda jangan salah paham hubungan aku dan Kiana baik baik saja kok. Bunda jangan salah sangka kami akan baik baik saja kok dan aku juga memperlakukan Kiana dengan sangat baik.." Arka pun terpaksa merangkai kebohongan untuk menutupi kenyataan yang ada...

Ibu Mitha pun menatap kearah sang putra dia tahu bahwasanya saat ini putranya sedang berbohong...

"Awas saja jika kamu bohong Arka,kalau sampai kamu menyakiti Kiana maka Bunda orang pertama yang akan menghajarmu..." Ibu Mitha pun kembali mengancam Arka..

Arka pun hanya bisa menarik nafas dalam dalam dan kemudian tersenyum dengan sangat manis...

"Iya Bundaku sayang, Bunda tak usah khawatir Arka pasti akan memperlakukan Kiana dengan sangat baik.."lagi lagi Arka harus berpura pura di depan kedua orang tuanya dia sendiri sama sekali tak pernah menginginkan pernikahan itu namun semuanya sudah terlanjur terjadi dan mau tak mau dia pun harus terus berpura-pura..

Ibu Mitha pun kembali mendekati sang putra dan memegang kedua tangannya dengan sangat erat.

"Arka,Bunda tahu pernikahan ini berat untuk kamu tapi percayalah cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu,Kiana adalah wanita yang sangat baik dan juga wanita yang lembut. Arka,Bunda mohon jangan kamu sakiti hatinya jika suatu saat nanti kamu tak menginginkannya lepaskanlah jangan pernah kamu menyakitinya. Bunda dan Ayah menikahkan kamu dan Kiana bukannya tanpa alasan melainkan karena kami ingin kamu mendapatkan wanita yang terbaik yaitu Kiana."

Arka pun hanya mendengarkan apa yang di ucapkan oleh sang Bunda,selama ini Arka bukanlah tipe laki laki yang pemberontak sehingga dia selalu saja mengikuti apapun yang kedua orang tuanya katakan termasuk tentang pernikahannya dengan Kiana..

"Bunda sendiri juga tahu jika kamu belum ingin menikah dan maafkan kami Arka karena kami kesan memaksa kamu tapi percayalah Ayah hanya ingin menyelamatkan Kiana dan menurut kami hanya dengan menikahkan kamu dengannya kamu juga bisa menjaga dan melindunginya." Dimas pun ikut angkat bicara meluruskan permasalahan yang ada sebab Dimas dan Mitha tahu jika selama ini Arka tak pernah memperlakukan Kiana dengan baik..

Arka pun hanya menganggukkan kepalanya banyak hal yang ingin dia tahu tentang alasan kedua orang tuanya namun dia tak punya keberanian untuk mengatakan hal itu..

"Arka,,Kiana adalah anak dari sahabat sekaligus sekertaris kepercayaan Bunda kamu ingat kan sama Tante Ayu? Tante Ayu meninggal saat melahirkan Kiana hingga pada saat itu Tante Ayu pun menitipkan Kiana pada kami. Kami juga selalu memantau Kiana dari jauh dan hingga pada akhirnya Ayahnya Om Lingga ingin menjadikan Kiana sebagai pelunas hutangnya pada Ayah kamu sehingga kami pun sepakat menerima demi menjaga amanah Tante Ayu. Sekarang kamu sudah tahu alasan kami dan kami minta kamu untuk bisa membuka hati kamu untuk gadis malang itu namun jika kamu sendiri tak menginginkannya maka lepaskan saja dia kami tak akan pernah keberatan." Mitha pun tak kuasa menahan airmatanya,Arka sendiri melihat ada rasa khawatir di mata sang Bunda.

"Iya Bunda,Arka akan mencobanya dan Arka juga mohon biarkan ini menjadi rahasia kita jangan sampai Kiana sendiri tahu tentang hal ini." Arka pun menatap kearah kedua orang tuanya dan saat ini dia pun bingung harus melakukan hal apa?..

******

Setelah sang Bunda pergi kini Arka pun berada di dalam dilema hati kecilnya mengatakan kasihan pada Kiana namun dia sendiri masih belum bisa memberikan apapun terlebih lagi selama pernikahan hubungan mereka sangat hambar tak seperti pernikahan pada umumnya.

"Apa yang harus aku lakukan saat ini ya Allah kenapa seperti ini? Aku tak tega rasanya menyakiti wanita itu apalagi saat tanpa sengaja menatap kedua matanya seperti menyimpan banyak sekali penderitaan yang tak pernah dia bagi pada siapapun."

Arka pun menjadi tak konsen dalam bekerja dan pada akhirnya dia pun memutuskan untuk pulang kerumahnya menenangkan pikiran...

Tepat pukul empat sore Arka pun sudah sampai di rumahnya dan dia melihat di sekeliling rumahnya sangatlah sepi.

"Kemana dia kenapa dia gak ada di rumah? apa dia belum pulang padahal ini sudah sore." Arka pun melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya dan melihat jam telah menunjukan pukul lima sore rasa khawatir pun mulai muncul di pikirkan laki laki tampan itu.

Arka pun ingin mencari keberadaan sang istri namun dia sendiri belum tahu kemana sang istri pergi..

"Huh bikin pusing aja wanita itu.." pekik Arka dalam hatinya...

Tak lama setelah itu Kiana pun pulang pada pukul tujuh malam,Arka yang mengetahui itupun langsung pura pura duduk di sofa sembari memainkan ponsel miliknya.

Kiana pun terkejut melihat sang suami yang sudah berada di rumah,dia pun mengucapkan salam dan setelah itu pun langsung masuk kedalam rumah.

"Waalaikkumsalam,dari mana kamu jam segini baru pulang?"pertanyaan Arka membuat Kiana yang awalnya diam langsung menatapnya...

"Maaf Mas saya habis mencari pekerjaan dan Alhamdulillah aku mendapatkannya.." jawab Kiana agak sedikit gugup..

Arka pun langsung menatap tajam kearah Kiana yang ternyata tengah mencari pekerjaan sebagai seorang suami tentu saja dia takut jika nanti kedua orang tuanya akan berfikir buruk lagi.

"Untuk apa kamu bekerja? Jika kamu perlu uang aku bisa memberikannya karena sekarang kamu adalah istri di rumah ini. Kamu butuh berapa satu miliar cukup?"ucapan Arka tentu saja membuat Kiana merasa sedikit tersinggung sepetinya laki laki itu sedang menghinanya namun dia tak mau mempermasalahkan itu justru Kiana ingin semakin mandiri dan tak akan pernah bergantung pada laki laki yang tengah menjadi suaminya itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***