PMR 14

Kinara terbangun dari tidurnya ketika wajahnya terkena sapuan dingin. Kinara berusaha bangun dari tidurnya kala netranya mendapati Edgar tengah memberikan usapan lembut di dahinya dengan selembar kain.

"Mau apa!" seru Kinara menghempaskan tangan Edgar yang entah sejak kapan berada di wajahnya.

"Ra, kamu demam. Aku mencoba mengompresnya," ucap Edgar berusaha menggapai tubuh Kinara.

"Jangan menyentuhku, Edgar ," sentak Kinara yang semakin beringsut di kepala ranjang.

"Menurutlah, Ra. Aku takkan berbuat yang macam- macam padamu." Edgar berucap dengan mendekatkan diri lagi pada Kinara.

"Berhentilah Edgar! Apa kamu gak takut tanganmu kotor menyentuh wanita jalang sepertiku," sentak Kinara membuat Edgar termangu, Pria itu terdiam setelah mendengar ucapan Kinara.

 Kinara tak salah akan hal ini, dirinyalah yang sudah berlebihan menghakimi Kinara yang notabennya tak tau apa masalahnya.

Brakk....

 "Edgar, apa- apaan kamu?" teriak Regina yang baru saja masuk kedalam kamar Kinara disusul Berliana dan Bi Darmi dibelakang wanita paruh baya tersebut.

Kinara terkejut melihat siapa orang yang tengah mendobrak pintunya. Matanya membulat sempurna ketika netranya bersitubruk dengan mata Regina.

"Sayang, Dia siapa? Kenapa kalian hanya berdua disini? Edgar, jawab!" sentak Berliana dengan linangan air mata, ia tak menyangka jika suami yang dianggap setia malah bermain api dengan seorang wanita.

"Kamu, dasar jalang." pekik Regina berusaha menjambak rambut Kinara namun secepat kilat tangan Edgar menahannya.

"Jangan menyentuhnya, Mom," sentak Edgar.

"Edgar, apa- apaan kamu? kamu sudah memiliki istri," timpalnya lagi dengan bersungut-sungut. Ia tak suka melihat kelakuan Edgar saat ini.

"Apa Mommy tak mengenalnya? Dia adalah kekasihku." tunjuk Edgar pada Kinara yang menunduk, gadis itu ketakutan karena terlihat tengah ketahuan selingkuh.

Degg...

Jantung regina berdegup kencang, ia tak menyangka jika perubahan gadis yang dulunya di caci maki olehnya sangatlah drastis. Bahkan ia sampai tak mengenali wajah itu saking banyaknya perubahannya.

"Tidak. Tidak mungkin itu dia." Regina menggeleng cepat, ia tak percaya jika gadis yang kini tengah menunduk itu adalah sosok yang sama dengan gadis yang ia permalukan dulu.

"Kenapa? Kenapa Mommy terlihat tak suka bukannya dulu Mommy sangat menyayanginya." Edgar berucap dengan seksama hingga membuat Regina menelan ludahnya kasar. "Kenapa diam, Mom?" imbuhnya.

"Jauhi dia ,Edgar. Dia wanita murahan, dia itu jalang sama seperti Mamanya." Regina berucap dengan mantap, matanya menatap nyalang pada Kinara yang kini sudah mendongak ketika telinganya mendengar ocehan Regina.

"Anda boleh menghina saya ,Nyonya. Tapi jangan sekalipun membawa Mamaku disini. Apa belum cukup dulu anda mempermalukan saya? Apa belum cukup anda menghakimi saya bahkan menebar fitnah pada anak anda sendiri tentang saya. Sampai anak anda membenci saya dan bahkan menyiksa saya. Apa kalian tidak memiliki perasaan? Apa karena uang tingkah kalian bisa seperti hewan," papar Kinara dengan nada meninggi, tak ada linangan air mata disana. Ia tak ingin dicap lemah di mata Regina bahkan Edgar tentunya.

plakk...

Dengan gamblangnya, Regina menampar Kinara hingga menoleh ke samping saking kasarnya tamparan itu.

"Mom."

"Apa seperti ini wanita yang kamu bilang anak baik dan lemah lembut. Kenapa ucapannya seperti petasan," sahut Regina.

"Ingat, Edgar. Buang dia jangan sekalipun kamu menampungnya atau bahkan memberikan kemewahan Regantara untuknya. Wanita tidak tau diuntung, pengawal usir dia dari sini." teriak Regina pada dua pengawal yang sudah standby di depan pintu kamar.

"Jangan sekalipun menyentuhnya," sentak Edgar hingga membuat kedua pengawal yang awalnya melangkah kini terdiam di tempat.

"Ed, apa-apaan kamu?" sarkas Regina yang tak suka dengan sikap Edgar.

"Dia istriku, jika kalian masih ingin hidup jangan sekalipun menyentuhnya," Ucap Edgar penuh penekanan, tatapannya sangat menusuk pada Regina dan Berliana disana. Keduanya seperti kesusahan menelan ludahnya sendiri mendengar ucapan Edgar baru saja.

"Sayang, jangan bercanda! Aku istrimu, bukan dia." tunjuk Berliana pada Kinara.

"Siap-siap,Ber. Surat gugatan cerai akan segera tiba di tanganmu." jawab Edgar menuntun Kinara agar pergi menjauh dari kamar yang awalnya dingin kini sudah panas karena kedatangan dua wanita yang tak diundang.

"Tidak, Edgar. Aku gak mau diceraikan." teriak Berliana berusaha mengejar Edgar.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

yunidarwanti2

yunidarwanti2

kapok istri pajangan aja gk mw dicerai sibuk sma dunia modelnya

2024-07-12

0

Anindya 💦

Anindya 💦

ada Apa? kenapa Edgar menceraikan Belianna. apa karena kehadiran Kinara.???

2024-05-12

1

Andariya 💖

Andariya 💖

wah, seru ini kak
.lanjut..up lagi ya kak😅🥰

2024-05-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!