PMR 12

"Mommy," panggil Berliana pada seorang wanita paruh baya dengan dandanan yang mencolok. Wanita itu tengah menikmati me time di gazebo dengan berbagai cemilan yang menjadi teman santainya.

"Ana, Ada apa?" tanya Regina Regantara yang kerap kali dipanggil Mommy oleh Berliana selaku menantunya.

 Dengan nafas terengah-engah, Berliana duduk berhadapan dengan Regina. Wanita itu meneguk segelas jus yang berada di atas meja tanpa ada rasa sungkan pada mertuanya.

"Mom, Apa Edgar menginap disini satu bulan penuh?" tanya Berliana. Sepulang pemotretan biasanya ia menemukan Edgar di rumahnya namun sudah satu bulan penuh pria itu tak menampakkan batang hidungnya. Di kantor-pun sama, sangat sulit menemukan keberadaan Edgar selaku suaminya sendiri.

 Regina mengernyit heran, Bahkan mata wanita itu terlihat memicing mendengar ucapan Berliana.

"Kenapa kamu bertanya pada, Mommy? Kamu istrinya, Harusnya kamu tau dimana keberadaan Edgar bukan malah sebaliknya." Regina berucap dengan tanpa ekpresi.

"Iya, Mom. Tapi akhir-akhir ini schedule ku padat , jadi jarang pulang," ungkap Berliana menunduk, ia tak mau menampakkan wajahnya di depan Regina.

"Ana, Sudah berapa kali Mommy peringatkan padamu. Berhenti menjadi model dan segeralah memberikan Edgar anak. Apa kau mau Edgar berpindah haluan , mungkin mengira banyak yang kurang darimu. Kamu memang cantik tapi kamu jarang memperhatikan suamimu bahkan melahirkan seorang keturunan Regantara saja kamu masih tak mau." Regina mencecar Berliana dengan berbagai masalah.

 Berliana meneguk ludahnya kasar, ia masih sulit untuk meninggalkan dunianya apalagi harus hamil dan memiliki keturunan. Ia belum siap sampai kapanpun dirinya belum siap apalagi tubuhnya adalah aset pertama yang menjadikan dirinya seperti sekarang ini. Seorang model papan atas yang tengah naik daun, ia tak mau kerja kerasnya sia-sia ketika ia hamil dan melahirkan seorang anak.

"Kenapa diam? Apa ucapan Mommy benar kalau kamu masih berat menerima keturunan Regantara didalam rahimmu. Kau tau Ana, diluar sana banyak wanita yang melemparkan tubuhnya untuk Edgar bahkan memberikan rahimnya. Mereka senantiasa memberikan semua itu pada Edgar bahkan tanpa upah sekalipun," tuturnya lagi hingga membuat hati Berliana berasa ditikam belati tajam. "Dan kamu sebagai istrinya harusnya senang akan semua itu. Terlebih anakku seorang pewaris tunggal. Siapapun akan bertekuk lutut padanya," Ucap Regantara dengan gaya pongahnya.

"Harusnya dia juga nasehatin anaknya bukan memojokkan aku terus," batin Berliana merasa malas berhadapan dengan seorang Regina. Wanita itu tak mau disalahkan bahkan keluarganya-pun akan dibela walau salah.

"Ak-ku akan memikirkannya lagi ,Mom." putus Berliana ketika fikirannya sudah terganggu dengan ucapan Regina.

"Mommy akan menunggu kabar baiknya." Regina berseru sembari meng-kode maid yang ada di belakangnya untuk membawakan jus baru untuknya.

"Mom, sebelum Edgar menghilang satu bulan ini. Kami didatangi seorang gadis cantik direstoran tempat biasanya kami makan, dan disana tiba-tiba gadis itu menampar Edgar." Berliana menceritakan tentang kejadian direstoran satu bulan lalu dan kejanggalan yang masih menjadi misteri untuknya.

"Gadis! siapa yang berani menampar anakku. Lalu, apa yang dilakukan, Edgar? Apa Edgar membunuhnya." Regina mencecar Berliana dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

"Aku juga gak tau, Mom. Aku gak kenal," ucap Berliana.

"Ciri-cirinya!"

"Seingat-ku dia punya lesung pipi sama tahi lalat kecil di dagunya." ungkap Berliana yang berhasil mengingat sosok Kinara.

Deg...

"Apa gadis miskin itu?" Batin Regina menerka-nerka dengan degupan jantung yang tak biasa.

Keringat dingin mulai bercucuran di dahinya bahkan otaknya tiba-tiba blank mendengan penuturan Berliana. Dalam hatinya, ia terus menyangkalnya. Namun ia teringat akan ciri-ciri yang disebutkan Berliana. Apa suatu kebetulan pikir Regina.

"Mom, Mommy kenapa bengong sih? Mommy kenal!" tanya Berliana yang kesekian kalinya memanggil Regina.

"Ti-dak."

"Oh, aku pikir kenal ,Mom. Tapi yang aku herankan itu, Edgar diam saja ketika gadis itu menamparnya." curhatnya lagi, hingga membuat Regina merasa ketar-ketir. Jika benar yang ada dipikirannya, Ia akan bertindak secepatnya. Ia tak ingin Edgar tau bahkan membencinya nanti.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

yunidarwanti2

yunidarwanti2

next

2024-07-12

0

Anindya 💦

Anindya 💦

harta tahta wanita, 🥰🥰🥰

2024-05-09

0

💞Dormon💙💙💙

💞Dormon💙💙💙

Ada sesuatu nih sama si regina , aku yakin dia dalangnya

2024-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!