Kinara tertegun dengan fasilitas yang diselenggarakan hotel tempat reuninya saat ini. Ia tak menyangka, Jika acaranya akan digelar di hotel mewah di ibukota.
"OMG, acaranya megah benget ,Coy. Jadi insecure gua datang kesini," celetuk Caca ternganga dengan situasi saat ini. Bibirnya tanpa sadar terbuka ketika ia semakin masuk kedalam area gedung mewah tersebut. "Ra, gua speechless banget, gimana dandanan gua! Udah wow, atau bagaimana, Ra?"
Kinara tak menjawab, gadis itu terdiam sembari memutar bola matanya malas mendengar celotehan sang sahabat. Meskipun ia juga takjub, namun gadis itu berusaha biasa saja.
"Kinara," panggil seseorang yang sedari tadi menatap ke arah dua gadis yang baru saja masuk kedalam acara, Pria itu tersenyum manis ketika sudah berada di depan Kinara dan Caca.
"Dev-an," ujar Kinara ketika ia tau siapa yang memanggilnya .
Seorang pria tampan yang dulunya salah satu idola para kaum hawa di kelasnya . Ya, mereka satu kelas bahkan satu angkatan.
"Bagaimana kabar lu ,Cantik?" tanya Devan menoel dagu Kinara dengan jahilnya. Begitulah sifat Devan dari dulu, suka sekali membuat seorang Kinara jengkel oleh tingkahnya.
"Ihh apaan sih!"
"Dih, masih suka ngambek , Neng!"
"Bodo."
"Gak kangen sama gua, hmm!"
"Gak, ngapain kangen sama cowok paling nyebelin kayak lu," celetuk Kinara bersedekap dada, netranya menatap nanar pada Devan yang kini tengah terkekeh geli.
"Udah ih, jangan suka ngambek! keburu tua baru tau rasa," sarkas Devan merangkul bahu Kinara sembari membawa gadis cantik itu ikut bersamanya.
"Dev, Caca ajak juga ih."
"Oh iya, Ca! sini ikutan," ajak Devan melambaikan tangannya kearah gadis dengan rambut sebahu itu.
Dengan ragu, Caca ikut melangkahkan kakinya kearah Devan dan Kinara. Gadis itu nampak gemetaran di setiap langkahnya, apalagi ketika netra Devan melihat ke arahnya.
Ya, sejak dulu Caca menyukai seorang Devan. Sosok good boy di sekolahnya terdahulu.
"Wihh, nih dia yang ditunggu-tunggu. Kinara Saqeel Ardav si primadona sekolah kini menjelma menjadi seorang bidadari surga," Ujar Arvan sahabat Devan.
"Bisa aja lu, Van."
"Makin cantik aja, Neng Kinara," sahut Tara yang juga sahabat Devan.
"Udah , Wey. Jangan dipuji mulu takut mekar nih kepala," Kelakar Devan dengan tawanya , hal itu membuat Kinara mendengus sebal dengan tingkah Devan.
"Kenapa gak bareng Edgar, Ra?"
Degg ...
Jantung Kinara bergemuruh mendengar nama itu, nama yang ingin sekali dilupakan dan dihindari. Tapi masih saja ada yang bertanya tentang pria itu padanya. Mengapa? Bukannya dirinya dan Edgar sudah lama tak menjalin hubungan. Lalu mengapa mereka masih menanyakan sosok Edgar padanya!.
"Mmm, Maaf. Gua sama Kinara mau ambil minum, Permisi." Caca secara reflek menjawab bahkan gadis itu menarik tangan Kinara ketika melihat wajah sang sahabat sudah berubah mendung.
Caca tau jika Kinara saat ini berusaha mengontrol perasaannya. Tak mungkin gadis itu menampakkan kerapuhannya di depan Devan dan para sahabatnya. Itu sangat menjijikkan menurutnya.
"Minumlah," Titah Caca menyodorkan segelas jus pada Kinara.
Gadis itu menerimanya dan meminumnya hingga tandas. " Kenapa nama dia selalu ada di sekeliling gau, Ca? Gua capek!"
"Gua ngerti, Ra. Lu gak salah dalam hal ini, semuanya sudah takdir dari Tuhan kalau lu dan dia udah gak bisa bersama lagi," timpal Caca mengusap bahu Kinara yang terpampang disana.
Dibeberapa menit kemudian, tiba-tiba terdengar suara bising dari luar gedung diikuti dengan pria berpakaian hitam masuk kedalam gedung. Semua atensi yang berada disana mengarah pada pintu masuk, mereka penasaran, siapa dalang yang membuat kebisingan di acara reuni tersebut.
Terlihat sebuah pantofel mahal nan mewah memasuki area gedung tersebut. Semuanya melongo mendapati sosok itu, sosok pria dengan kacamata yang bertengger di hidungnya dan jangan lupakan empat bodyguard yang setia mengikutinya.
Dia Edgar Regantara, mantan kekasihnya sekaligus bos besar dalam kerajaan bisnis di seluruh manca negara. Berumur 25 tahun namun mampu menguasai ilmu bisnis hingga seperti sekarang ini.
"Kenapa dia ada disini?" batin Kinara
Mata Kinara membulat, Bahkan detak jantungnya seakan terhenti ketika sosok itu kini hadir juga ke acara reuni. Kaki Kinara terasa lemas seperti tak kuasa lagi menopang tubuhnya.
"Ra, lu baik, 'kan?" tanya Caca kala mata Kinara terlihat berembun.
"Ca! Bilang sama gua kalau ini cuma mimpi ,Ca. Itu bukan dia 'kan ,Ca!" sarkas Kinara.
"Ra, maafin gua. Itu beneran ,Edgar." timpal Caca membuat Kinara memundurkan langkahnya, gadis itu tak berdaya saat ini ketika sosok itu juga tengah menatapnya.
"Gua cabut, Ca!" ucap Kinara meninggalkan Caca yang masih tak percaya dengan apa yang dilakukan gadis itu. Caca bingung, hingga pada akhirnya gadis itu mengejar Kinara yang sudah jauh meninggalkannya.
"Ra, tunggu." teriak Caca kala punggung Kinara sudah tak nampak lagi di netranya. Kemana dia? Padahal baru saja gadis itu berlalu meninggalkannya.
"Ra, plis jangan ngumpet. Sumpah gak lucu, Kinara." teriak Caca lagi namun tak ada jawaban dari Kinara.
"Ra, lu dimana sih!"
"Gua sumpahin lu bintitan kalau beneran ninggalin gua,"
"Ada apa, Ca?" tanya seseorang yang tiba-tiba datang menghampiri Caca.
Caca menoleh, raut wajah khawatir dan cemasnya tidak bisa disembunyikan lagi olehnya. Ia khawatir dengan keadaan Kinara saat ini.Gadis itu hilang bak ditelan bumi, Hingga membuat Caca kelimpungan mencarinya.
"Kinara hilang, Van," sahutnya.
"Bagaimana bisa, Ca. Bukanya dia sama lu tadi!"
"Dia lari ninggalin gua, Van. Gua harus cari kemana lagi!" serunya sembari berjongkok, kedua tangannya meraup wajahnya dengan kasar.
"Lu tenang,Ca. Kita cari bersama-sama, gua yakin dia gak jauh dari sini." Devan berucap dengan mata bergulir kesana- kemari.
Nihil
Tak ada seorang-pun diparkiran, hanya ada dirinya dan Caca tentunya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
cinta mati kayaknya kinara sma edgar.. smpai lari 😂😂😂
2024-07-16
0
Dewi Fuzi
ngapain jg lari kan udah mantan ampe segitunya sakit hati
2024-06-25
1
Muliana
Asal kamu tahu ya Devan, wajah itu sesuatu yang amat sangat dijaga. Makanya jangan menoel sembarangan. Apalagi, udah susah-susah makeup /Pooh-pooh/
2024-06-06
1