PMR 20

Ardav merasa ada yang janggal pada putri dan menantunya itu. Dimana sang putri terlihat acuh, Bahkan ketika Kinara diajak bicara-pun sepertinya wanita enggan untuk menjawabnya. Apakah Kinara belum bisa menerima Edgar pikirnya.

"Nara, biasakan bersikap baik kepada suamimu, Nak. Kasihan dia kalau terus diabaikan seperti itu," ucap Ardav ketika ia tengah berdua dengan putrinya .Tangan yang tak lagi kekar itu mengusap pelan rambut Kinara dengan penuh kasih sayang. Meskipun ia kecewa dengan Kinara, namun pria itu tak sanggup memarahi bahkan kecewa terlalu lama padanya. Entahlah.

"Iya, Pa," sahut Kinara dengan wajah yang dipaksakan tersenyum kecil.

"Papa dulu juga seorang suami ,Nak. Mamamu selalu memperlakukan Papa dengan istimewa. Papa sangat bahagia bahkan sampai sekarang Mamamu tidak bisa pergi dari otak dan hati Papa. Kamu harus seperti Mamamu, dia perhatian dan sangat menyayangi Papa. Sebesar apapun kesalahan yang Papa lakukan, Mamamu dengan gampangnya memaafkan Papa hingga ketika Mamamu pergi untuk selamanya, Papa bersumpah tidak akan mencari pengganti Mamamu karena cinta dan hati Papa hanya untuknya." Papar Ardav membuat Kinara meneguk ludahnya dengan kesusahan. Ia bingung, haruskah ia menjadi seperti Mamanya yang memaafkan segala kesalahan Edgar. Meskipun ia juga berat melakukannya.

"Iya, Pa. Nara bakalan berusaha jadi seperti Mama. Biar punya suami kayak Papa setia dengan satu wanita." ungkap Kinara.

"Apa Edgar masih memiliki istri selain dirimu?" entah mengapa Ardav bertanya seperti itu. Hati Kinara bertanya-tanya, Apakah pria berumur itu tau jika Edgar memiliki istri sebelum dengannya.

"Saya duda, Pa. Beberapa hari lalu saya sudah resmi menggugat cerai istri pertama saya." ucap seseorang yang tiba-tiba masuk hingga membuat atensi Ardav dan Kinara menoleh kearahnya.

"Apa karena Kinara?" ucap Ardav penuh penekanan.

"Tidak, saya dan dia sudah lama menginginkan perpisahan." ungkap Edgar membuat hati Ardav bernafas lega.

"Apa keluargamu menerima anakku jadi menantunya?" tanya Ardav lagi dengan menelisik wajah Edgar yang tiba-tiba berubah. Ada apa pikirnya?

"Pa, Papa baru sembuh ih. Jangan banyak tanya," seru Kinara dengan mencebikkan bibirnya dan hal itu mampu membuat Edgar dan Ardav tergelak. Putrinya bisa saja mengalihkan pikirannya.

"Papa hanya memastikan, Nara. Papa tidak mau kamu hidup dengan keadaan tidak nyaman. Jika keluarga mereka tidak menerima kamu sebagai menantunya itu tak masalah. Asalkan suamimu berusaha memberikanmu kenyamanan. Tapi jika sebaliknya, Papa rasa Edgar mengembalikan dirimu pada Papa. Karena apa! Karena Papa adalah tempat putri Papa kembali." terang Ardav hingga membuat mata Kinara berair. Wanita itu menubruk tubuh Ardav dengan gamblangnya, bahkan ia menumpahkan semua air mata pada dada Ardav.

"Terimakasih, Pa. Terimakasih Papa udah mau menjadi tempat kembalinya Nara pulang. Nara menyayangi Papa." sahut Kinara.

"Tidak ada yang bisa dilakukan orang tua kecuali membahagiakan buah hatinya. Kamu dan Abangmu sangat Papa sayangi. Jadi, jangan sungkan untuk bercerita pada Papamu jika ada masalah. Papa dengan senang hati mendengarnya bahkan memberi saran." ucapan Ardav membuat Kinara semakin menangis. Punggung wanita itu bergetar hebat .

Berbeda dengan Edgar yang memalingkan wajahnya ke arah lain. Hatinya mencelos mendengar penuturan Ardav, pria itu mempunyai hati yang baik namun ia sudah mengecewakannya dengan melukai Kinara buah hatinya.

"Kamu kenapa? Apa kamu mau Papa peluk juga?" tanya Ardav merentangkan tangannya, dengan tersenyum kecil pria bertubuh kekar itu masuk kedalam dekapan Ardav.

Ia tak menyangka akan diterima dengan lapang dada di keluarga Kinara. Ia pikir setelah kejadian yang menimpa Kinara, Ardav dan Daffa akan memusuhinya. Tapi lihatlah, Ardav bahkan menyayanginya pula seperti anaknya sendiri ketika orang tuannya tak pernah berlaku demikian.

Hati Edgar terenyuh berada di tengah- tengah keluarga Ardav . ia merasa bersalah dengan apa yang baru saja ia lakukan pada pria paruh baya tersebut hingga membuat pria itu menginap di rumah sakit.

Ingin berbicara yang sejujurnya, kode keras dari Kinara semakin membuatnya tak bisa berkutik. Edgar bingung, di satu sisi ia merasakan bersalah namun disisi lain ia menuruti apa kemauan Kinara agar tak bercerita apapun.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Andariya 💖

Andariya 💖

advan ini baik banget😍❤️

2024-05-17

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!