"Lepas, Edgar." Kinara menghempaskan tangan Edgar ketika pria itu terus saja menarik tangannya.
"Ra, Kenapa?" tanya Edgar menghentikan langkahnya, pria itu menoleh kebelakang tepatnya ke arah Kinara .
Kinara diam namun tiba-tiba saja ia melangkahkan kakinya menjauh dari Edgar. Ia merasa sudah muak dengan keluarga Regantara, keluarga yang terpandang namun sangat suka mendzolimi orang-orang yang ada dibawahnya.
"Ra, kamu mau kemana!" tanya Edgar yang sudah berhasil memegang pergelangan tangan Kinara. Gadis itu memberontak namun Edgar semakin erat memegangnya.
"kamu nyadar gak sih udah bikin aku menderita, udah bikin aku mirip jalang yang selama ini kamu tuduhkan. Apa kamu belum puas memberi penderitaan lagi ,Ed. Sampai kapan hah? Sampai kapan kamu menyiksa batin dan fisikku. Aku capek, Ed. Hiks ... Hikss..." tangisan Kinara pecah ketika ia mengeluarkan semua isi hatinya.
Hati Edgar merasa tercubit mendengar penuturan Kinara. Ia tak menyangka jika kelakuannya membuat gadis cantik dihadapannya ini tersakiti. Edgar mengaku salah, ia sangat bodoh karena telah mempercayai omongan pengawal yang diutus Regina untuk memantau keburukan Kinara.
Hingga masalah ini muncul karena kecerobohannya. Ia terlalu mempercayai Mommy-nya dan membuat dirinya dan Kinara harus terpisah. Ia masih tak menyangka jika Regina dalang dibaliknya keretakan hubungannya dan Kinara bahkan Regina pula yang membuat dirinya membenci Kinara.
"Maafkan, aku." ungkap Edgar membawa Kinara kedalam pelukannya. Ia menyesal telah memperlakukan Kinara layaknya bukan manusia. Ia emosi mengingat foto bahkan vidio yang menampakkan Kinara tengah bercinta dengan seseorang pria. Hingga dimalam itu, diacara reuni ia menemukan fakta bahwa gadisnya masih tak terjamah sama sekali.
Awalnya Edgar bingung dengan apa yang dilihatnya, namun ia teringat dengan ucapan Regina jika keperawanan masih bisa dioperasi. Namun, lagi-lagi Edgar menemukan kejanggalan, hingga ia memutuskan untuk mencari tau tanpa mengunakan jasa pengawal yang diutus Regina untuknya.
Dan semuanya terbongkar.
Regina adalah dalang perpisahannya dengan Kinara. bahkan tanpa sepengetahuannya, Regina mempermalukan Kinara didepan umum tepat diacara ulang tahunnya yang ke tujuh belas.
"Tolong jangan menangis!" seru Edgar mengusap air mata yang mengalir dipipi Kinara.
",Bunuh aku ,Ed. Aku capek," celetuk Kinara membuat Edgar kembali mendekap tubuh Kinara yang bergetar. Ia tak kuasa melihat gadisnya bersedih apalagi semua itu atas ulahnya.
"Edgar...," teriak Berliana berlari keluar dari dalam rumah minimalis itu dengan wajah yang tak bersahabat. Ia emosi dengan keputusan Edgar ditambah lagi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika suaminya tengah berpelukan dengan wanita lain.
"Dasar pelakor," bentak Berliana dengan kilat amarah, wanita itu hendak melerai pelukan itu namun dengan sigap tangan Edgar menepisnya.
"jangan macam-macam ,Ber. kartu as- mu ada di aku. Jika kamu macam- macam jangan salahkan aku karirmu akan hancur." sarkas Edgar tanpa melepas pelukannya.
"Apa maksudmu, Edgar. Aku tak melakukan apapun. Yang harusnya bilang begitu adalah aku, karena aku yang sud___"
ucapan Berliana tiba- tiba berhenti ketika Edgar membuang sebuah kertas tepat diwajahnya. Berliana menunduk melihat kertas yang sudah jatuh, seketika matanya membulat bahkan ia membekap mulutnya sendiri ketika tau apa yang ada dalam gambar tersebut.
Ya, itu dirinya yang tengah berpelukan diatas ranjang dan hanya mengenakkan selimut sebagai penutup tubuhnya. Dan pria yang tengah memeluknya adalah manager pribadinya sendiri.
"Bagiamana? Masih mau mengelak!" seru Edgar membawa tubuh Kinara kebelakang tubuhnya ketika wanitanya melerai pelukannya. Ia tak mau terjadi hal buruk lagi pada Kinara, sudah cukup Regina berhasil menampar Kinara tadi.
"Jangan percaya dengan omong kosong seperti itu, Ed. Pasti Berliana sudah difitnah." sentak Regina yang tiba-tiba datang bahkan menghampirinya.
"Omong kosong apa, Mom. Jangan bilang itu kerjaan Mommy juga," sahut Edgar membuat Regina terdiam, wanita itu terasa mati kutu didepan anaknya saat ini.
"Ku peringatkan pada kalian, jangan sekalipun menyentuh istriku atau menyakitinya. Kalian tau apa yang akan terjadi! aku Edgar Regantara akan membunuh kalian tak terkecuali Mommy." papar Edgar menunjuk ke arah Mommynya.
Regina yang mendengarkannya berusaha menahan air matanya yang hampir tumpah. Ia sangat menyayangkan sifat Edgar yang seperti itu hanya karena melindungi sosok Kinara.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
yunidarwanti2
wktnya Edgar melindungi Kinara dr mommynya
2024-07-12
1
Galih Pratama Zhaqi
siiip ,bkn hny ank yg durhka dg orngtua, orngtua pn tdk blh drhka dg anknya
2024-07-01
1
Miu
Mantep sama ketegasan Edgar, meskipun Mommy sendiri dibantai
2024-05-13
2