Bab 13

"Pertemuan adalah takdir, dan setiap pertemuan selalu membawa kita ke takdir yang lain."

Flashback.

• • • • •

Awan hitam menyelimuti langit sore itu.

Ara baru selesai mengerjakan tugas di rumah sahabatnya, Silvi.

Trrrttt trrtttt ...

Ara merogoh tas kecilnya.

"Sebentar ya Sil, Masku telpon."

Silvi tersenyum.

"Halo Mas Assalamu'alaikum," Ara mengucap salam pada Arga.

"Waalaikumsalam, gimana? kamu sudah selesai tugasnya?" tanya Arga.

"Sedikit lagi Mas. Kenapa?"

"Mas minta maaf gak bisa jemput kamu. Kerjaan Mas belum selesai. Kamu bisa kan pulang sendiri?"

"Oh, iya Mas gak apa." Sahut Ara.

"Ya sudah, Mas tutup dulu ya. Kamu hati-hati. Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Ara menutup telponya.

"Ada apa?" tanya Silvi penasaran, karena melihat wajah sahabatnya yang berubah masam.

"Gak apa. Sudah yuk kita selesaikan, biar aku baliknya gak kemalaman."

Ara dan Silvi melanjutkan tugas-tugas mereka yang hanya tersisa 10%.

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga."

Ara dan Silvi menutup tugas-tugasnya lalu Ara berpamitan pada Silvi.

"Sil, aku pulang dulu ya. Biar gak kemalaman sampaj rumah."

"Loh, kamu gak di jemput sama Mas Arga?" tanya Silvi.

Ara menggeleng sambil mengalungkan tas selempangnya.

"Terus kamu pulang sama siapa?"

Ara mengangkat kedua bahunya.

"Aku balik dulu ya ... " pamit Ara kemudian berjalan keluar gerbang.

"Ra !" pekik Silvi.

Ara menghentikan sejenak langkahnya.

"Aku minta maaf ya gak bisa antar kamu, supirku sudah pulang." Silvi menyebikkan bibirnya.

"Gak apa, aku bisa balik sendiri kok." Ara menyeringai, agar Silvi tidak khawatir denganya.

Ara berjalan menyusuri trotoar pinggir kota, ia melewati penyeberangan jalan, tanpa memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang hingga seorang pengendara motor hampir menabraknya.

"Aaa ... " teriaknya.

Pengendara tersebut langsung menepi kan motornya lalu menghampiri Ara yang berwajah masam.

"Mbak gak apa?" tanya Pria tersebut.rrr4

Ara meliriknya sebentar lalu berlalu meninggalkan Pria tersebut.

"Mbak, saya minta maaf jika membuat Mbak syok. Jika tidak keberatan saya akan mengantarkan Mbak pulang." Pria tersebut setengah berlari mengejar Ara.

"Bisa tolong tinggalkan saya sendiri !" Seru Ara.

Setelah mendengar ucapan Ara, Pria itu akhirnya membiarkan Ara berjalan sendiri.

Suara gemuruh dari langit menggema hingga ke pelosok Negeri. Angin ribut di sertai hujan deras membanjiri Kota Surabaya.

Ara berteduh di bawah pemberhentian bus. Hanya dia seorang diri yang menunggu di halte tersebut.

Ara mengutuk Arga karena dia membiarkanya pulang sendiri. Ia menggerutu kesal sampai mengabaikan telpon dari Arga.

Dari kejauhan tampak seorang Pria sedang berjalan ke arahnya. Dia menepikan motornya di depan Halte tersebut.

Ara terkejut tatkal Pria tersebut membuka helmnya.

"Loh, bukanya dia yang tadi ngikuti aku kan !" gumam Ara dalam hati.

Namun ia mengabaikanya.

"Mbak, kita bertemu lagi ya." Sapa Pria tersebut sambil mengibas-ngibaskan rambutnya.

Ara mengangguk pelan dengan senyum tipis di wajahnya.

"Mbak mau pulang?"

Lagi-lagi Ara hanya membalasnya dengan anggukan.

"Mbak nunggu bis disini?"

"Mas udah kayak reporter ya," jawab Ara dengan nada ketus.

Pria tersebut pun hanya menyeringai lalu menggaruk belakang kepanya yang tidak gatal.

Setelah Ara menjawabnya dengan satu kalimat tidak ada obrolan diantara mereka berdua. Mereka menikmati hujan bersama di bawah atap seng yang berukuran 1,5 meter × 300 meter.

Hujan pun mulai mereda, Pria tersebut pamit untuk pulang lebih dulu.

"Mbak saya pulang dulu ya," pamitnya.

Ara mengangguk tanpa menoleh kepada Pria tersebut.

Setelah kepergian Pria tersebut, Ara menjadi takut berada di tempat itu sendiri. Bis yang ditunggu-tunggu pun tidak segera datang. Apalagi suasana setelah hujan lebat membuat keadaan di daerah tersebut semakin mencekam.

Kemudian Pria tersebut kembali ke Halte tempat mereka berteduh bersama. Ara merasa senang dia kembali walau wajahnya tampak tak membutuhkan seorang teman.

"Maaf Mbak, helm saya ketinggalan."

Kata Pria tersebut sambil manarik helm itu dari gantungan Halte.

Lalu Pria itu kembali menaiki motornya.

Perasaan Ara kembali gundah,

"Maaf Mbak saya cuma mau kasih tau kalau di jam segini sudah tidak ada bis lewat," ujarnya sambil menghidupkan motor RX King nya.

Saat Pria itu akan menjalankan motornya, Ara teriak kepadanya.

"Tu ... tunggu Mas !" pekik Ara.

Pria itu pun tersenyum.

Ara baru menyadari jika Pria yang bersamanya sejak tadi adalah Pria yang manis, apalagi lesung di pipinya membuat siapapun yang berada di sampingnya betah.

"Eee, Mas boleh saya minta tolong anterin saya pulang." Ungkap Ara dengan perasaan ragu.

"Boleh, tapi tidak gratis." Jawabnya sembari menyuguhkan senyum termanisnya.

Ara merasa lega, tidak apa walau pun dia harus membayar dari pada dia harus duduk disini semalaman.

"Berapa Mas? alamat saya di ... "

Ara menyebutkan Alamat dan Jalan rumahnya pada Pria tersebut.

Pria tersebut hanya tersenyum manis, lalu menyodorkan tanganya ke Ara.

"Nathan," ucap Pria tersebut.

"Maksudnya?"

"Aku mau antar kamu asal kamu mau memberitahuku namamu," ujar Nathan.

Ara terkekeh mendengar ucapan Nathan. Awalnya Ara berfikir jika Pria ini hanyalah Pria mata duitan tapi sekarang ia tau bahwa itu hanyalah modus semata.

"Kok malah ketawa?" tanya Nathan keheranan.

"Tapi aku lebih suka lihat kamu tersenyum daripada cemberut terus kayak tadi." Lanjutnya.

Ara pun terdiam. Wajahnya berubah datar kembali.

"Eh, maaf kalau perkataanku menyinggungmu." Nathan menjadi salting.

Ara tersenyum kecut.

"Ya sudah, ayo aku antar kamu pulang sebelum kemalaman."

Ara pun di berikan helm cadangan oleh Nathan, ia duduk di belakang Nathan.

Nathan membelah jalan dengan kecepatan normal. Tidak terlalu banyak pengendara motor ataupun mobil. Hanya beberapa saja termasuk mereka.

"Kamu belum kasih tau namamu?" pekik Nathan dengan suara lebih keras.

"Kenapa? aku tidak bisa mendengarmu dengan jelas ... " Sahut Ara.

"Nama. N A M A."

"Oh ... " Ara membulatkan bibirnya.

"Ara. A R A. Ara ... " Ara memperjelas.

"Nama yang cantik, seperti orangnya." jawab Nathan dengam suara rendah.

"Kenapa?" tanya Ara.

"Oh gak ada apa-apa." Sahut Nathan.

Ara hanya mengangguk.

Tanpa sepengetahuan Ara, Nathan meliriknya dari spion motornya.

Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi di antara ke duanya. Nathan memberi jarak duduknya dengan ransel yang berada di punggungnya.

"Itu rumahku, yang halamanya luas." Kata Ara sambil menunjuk rumah sederhananya.

Nathan mengurangi kecepatan motornya, lalu dia menghentikan motornya tepat di depan rumah Ara.

Ibuk sudah menunggu kedatangan Putrinya dengan perasaan cemas.

Senyum lebar terlukis dari bibir Ibuk setelah melihat kedatangan Putrinya tanpa kekurangan suatu apapun.

"Assalamu'alaikum Buk," Ara mencium tangan Ibuk si susul dengan Nathan.

"Wa'alaikumsalam, kamu dari mana saja Nak, Ibuk dari tadi menunggumu." Sahut Ibuk.

"Sini Nak duduk dulu." Ibuk meminta Nathan duduk di kursi teras.

"Terimakasih Buk, tapi saya langsung pamit pulang soalnya sudah di tunggu Orang Tua di rumah." Pamit Nathan kemudian mencium kembali tangan Ibuk.

"Oallah Nak, ya sudah. Terimakasih sudah mengantar Ara pulang ya Nak. Biasanya Abangnya yang antar jemput dia, tapi hari ini ada lembur, jadi gak bisa jemput," ujar Ibuk.

"Iya Buk sama-sama. Saya permisi dulu ya Buk, Ra ... " Pamitnya kepada Ibuk dan Ara.

Ara dan Ibuk menyeringai.

"Assalamu'alikum," ucap salam Nathan

"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatu." Sahut Ara dan Ibuk.

Bersambung.

Halo reader. Jangan lupa setiap membaca selalu tinggalkan like, komen, vote dan juga rate lima nya ya.

Dan jangan lupa tekan tanda love nya biar kalian selalu mendapatkan update terbaru dari aku.

Terpopuler

Comments

Mardiyeti

Mardiyeti

Masf teori.. pnggunaan kata menyeringai kurang pas..

2021-02-03

0

lo gw

lo gw

hmmm

2020-08-27

1

Ali Mustofa Boyadi

Ali Mustofa Boyadi

pantes Ara galau, Nathan so sweet

2020-08-03

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!