menjauh

Setalah merasa keadaanya telah membaik Savana diizinkan pulang oleh dokter, bibi Jen membantunya pulang dari rumah sakit.

Didalam mobil sopir mengemudi secara perlahan Savana memejamkan mata dan bersandar di jok mobil,

"bibi apakah ibu masih belum bisa dihubungi?"

Bertanya pada bibi Jen yang duduk disampingnya.

"belum non, ini sudah dua hari tapi masih belum bisa dihubungi" ucap Bibi Jen.

"biarkan saja bi, jangan beritahu ayah dan ibu apa yang terjadi saat ini, aku hanya tidak ingin dia khawatir"

"baik nona Savana"

Setelah mobil itu Sampai di rumah yang cukup mewah, Savana keluar dari mobil yang dibuka supir untuknya.

Savana melihat sekeliling, dua tahun setelah dia menikah dengan adrian, dia tidak lagi mengunjungi ayah dan ibunya di rumah ini, mengobrol dengan ibunya hanya lewat telpon, itupun sekali sebulan.

Fokusnya saat itu hanya terpusat pada Adrian, hingga tidak lagi mengingat ke dua orang tuanya. yang amat sayang.

Menghembuskan napas kasar dan berjalan masuk kedalam.

Dia melewati ruang tamu, terdapat banyak sekali foto keluarga terletak di sana, tersenyum dan menyentuh salah satunya, di sana terlihat Savana kecil sedang tersenyum indah bersama ibu ayahnya.

Keluarga bahagia yang hangat, dia merindukan saat saat itu, akhirnya dia tidak lagi merasakan kesepian yang mencekik.

 kelantai dua dimana kamarnya berada. membuka pintu dan melangkah masuk, kamarnya terlihat rapih dan bersih, terlihat dinding yang berwarna pink salem dan meja hias serta meja belajar miliknya, kamar sesuai dirinya yang saat ini berusia delapan belas tahun,

Duduk dipinggir ranjang dan tidak sengaja netra nya melihat bingkai foto seorang pemuda tampan, tanpa ekspresi. dan terlihat muda usianya sekitar 25 tahun.

itu adalah foto Adrian yang diambil di rumah orang tuanya saat itu.

Mengambil dan meletakkan ditempat sampah, kedepannya dia akan mengindari yang berkaitan dengan Adrian.

Bukankah itu semua bukan miliknya?

Seperti perhatian ayah dan ibu Adrian, teman teman Adrian, dan kekasih Adrian. tekadnya sudah bulat, dia akan menjauhi semuanya.

Melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri dia akan keluar sebentar, bertemu sahabatnya Rina di kampus.

Setelah bersiap dia menuruni tangga dan berpamitan pada bibi Jen.

Bibi Jen melihat punggungnya yang menghilang dibalik pintu mobil berpikir,

bukankah dia baru saja pulih?

Savana mengemudi menggunakan mobil Audi miliknya yang berwarna merah.

Tujuannya saat ini adalah ke kampus.

Di jalan raya, mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, membuka kaca jendela hingga angin masuk menerpa kulit putih pucat nya.

Di lampu merah, beberapa mobil berhenti salah satunya adalah mobil Savana, di samping mobil Savana terdapat mobil BMW hitam dan penumpang belakang sedang menatap ke arahnya, entah apa yang ada dipikirannya.

lampu merah berganti menjadi hijau, mobil Savana melesat dengan kecepatan penuh.

Ketika sampai di kampus, Savana memarkir mobilnya, dan tidak lama setelah Savana turun dari mobil, mobil lainnya berhenti disampingnya,

Pintu mobil terbuka menampilkan seorang gadis cantik sedang memeluk lengan pria berdiri didekat mobilnya. mereka adalah Adrian dan kekasihnya sedang berdiri di samping hingga menghalangi jalan Savana turun dari mobil.

membuka jendela dan berkata,

"Tuan nona, bisakah menyingkir sebentar? saya akan turun dan anda menghalangi jalanku"

Ucap Savana tenang tanpa ekspresi.

membuka pintu mobil dan melangkah keluar, dan kembali menutup lalu meninggalkan dua orang sedang menatap kepergiannya dengan ekspresi rumit di wajah. terutama serli yang sedang menunjukkan kemesraannya didepan Savana, berbeda dengan Serly, Adrian menatap punggung Savana dengan kernyitan di dahi,

apa yang sedang dia lakukan?

"baiklah aku akan kekantor, belajarlah dan jangan mengecewakanku."

Ucap Adrian berbalik dan masuk kedalam mobil.

Dan mobil BMW itu meninggalkan parkiran kampus.

Di kelas Savana sedang mengobrol dengan Rina, tentang ketidak kehadirannya beberapa hari yang lalu,

"kamu terlalu konyol, mencoba bunuh diri karena pria"

Cibir Rina.

Mendengar ini Savana meringis didalam hatinya, memang benar yang dikatakan Rina, dia konyol dan bodoh.

"anggap saja aku khilaf ok?" menggaruk kepala yang tidak gatal.

Rina menertawakan kebodohannya,

"Rin kamu terlalu jahat, kamu tidak mengkhawatirkan aku, yang hampir mati tahu" berpikir

bukankah dia sudah mati?

"um aku sedih makanya aku tertawa"

Ucap Rina sedikit bercanda, Savana semakin jengkel mendengar ucapannya.

"sudahlah aku tidak ingin berbicara denganmu"

kesal savana

"ok aku berhenti bercanda, ngomong ngomong, sudahkah kamu menghubungi orang tercintamu?" tanya Rina menarik turunkan alisnya,

"Rin, kedepannya aku tidak ingin kamu menyebut dirinya di depanku. aku tidak lagi ingin berurusan dengannya, semuanya, bahkan aku akan menjauhi mu, jika seandainya aku tahu kamu berhubungan dengannya"

Rina mengernyit bingung,

"sungguh? kamu ingin menjauh dari Adrian? aku sedang tidak salah pendengaran kan? Savana kamu tidak sedang mengigau kan?"

Berbagai pertanyaan yang dilontarkan Rina padanya, seakan tidak percaya dengan sahabatnya yang diucapkan barusan.

Rina mendekatkan tangannya ke kening savana.

"Rin aku serius di atas serius"

Ucap Savana tenang dan mendorong tangan sahabatnya.

"ok baiklah, aku senang sekarang kamu berhasil melupakannya, sudah berapa kali aku menasehati, dia bukan pria yang cocok untukmu, meski dia sangat tampan tapi dia adalah pria yang buruk"

Ucap Rina bersungguh sungguh.

Seketika kelas itu hening dengan kedatangan dosen mereka.

Savana dan Rina kembali ketempat duduknya masing masing.

"astaga Savana dosen itu lagi, aku akan mengantuk jika dia yang mengajar dikelas kita, lihat saja aku sudah menguap sekarang hanya dengan melihat wajahnya"

ucap Rina dibalas gelengan oleh Savana dan kekehan kecil.

"Rina handayani, apa yang sedang kalian diskusikan? kalian boleh keluar jika tidak ingin mengikuti kelasku"

Suara cempreng dosen itu.

"tidak Mrs, tidak sama sekali"

Ucap Rina kaku. berpikir

dosen galaknya ini

Setelah kelas itu berakhir, Savana dan Rina sedang duduk di kantin sambil memesan makanan. pasta adalah makanan favoritnya.

Makan sambil mendiskusikan pelajaran, sudah menjadi kebiasaan untuk keduanya.

Aktifitas keduanya terganggu oleh serli yang duduk disampingnya,

"bolehkan aku duduk disini? meja sudah penuh"

Rina menatap sekeliling memang sudah penuh, akhirnya menyetujui, Savana mendengar suara serli, makan perlahan tanpa repot menyapa serli,

Dia tidak ingin berurusan dengannya, termasuk berbicara.

Melihat keduanya yang saling terdiam dan makan dengan tenang, serli seketika kesal melihat Savana yang mengabaikan dirinya, bukankah seharusnya dia bertengkar atau berbicara tentang hubungan dia dan Adrian,

Yah Serly lah yang selalu memulai agar pertengkaran itu terjadi, dan yang pasti Adrian akan datang dan melerai pertengkaran itu.

Tentu saja yang disalahkan selau Savana.

Dan itu menambah kebencian Adrian pada Savana.

Jahat memang, dia tidak sebaik yang Adrian kira, tapi apakah saat ini Savana peduli? tentu saja tidak.

Seperti sekarang ini Serly akan bertingkah seperti sedang dirundung oleh Savana sebelum Adrian menjemputnya.

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

jangan lupa mampir di novel ku juga ya thor 🤗

2024-07-03

1

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

cinta buta 🥴

2024-07-03

2

Yuli Yuliawati

Yuli Yuliawati

ini alurnya gimana sebenarnya. Bingung dengan alur ceritanya

2024-06-06

3

lihat semua
Episodes
1 Cinta sepihak
2 Dua tahun pernikahan
3 Putus asa
4 Dirumah sakit
5 menjauh
6 ep 5 bingung
7 putusnya hubungan
8 nomor asing
9 terjatuh bersama
10 Dean
11 wanita agresif
12 Berengsek
13 Adrian sialan
14 pacar darurat
15 resmi jadian
16 cemburu kah?
17 kesal rina
18 Pria itu adalah paman
19 cantik alami
20 Apartemen Adrian
21 Adrian sudah gila
22 perkara ponsel
23 Bertemu Dean
24 Isi hati Adrian
25 kebencian Serly
26 oh savana
27 Cemburu
28 healing
29 menyatakan perasaan disaat senja.
30 mendadak hamil
31 Berbagi
32 boncengan.
33 Ancaman Adrian
34 ketakutan Adrian
35 Sudah penakut bertingkah lagi
36 ilmu sesat kok bangga ini
37 Konflik batin
38 Sepanjang malam
39 Cinta terpendam
40 masa lalu rina
41 100 juta di kali lima
42 makin hari makin galak
43 Adrian anak kita
44 mendaftar pernikahan.
45 Tunduk, mungkin
46 meminta restu
47 kebiasaan dan ketagihan.
48 diam diam mau,
49 mengungsi
50 makan di rumah lanjut di mobil
51 papa singa dan induk singa bersatu
52 Angin ribut
53 Aku ingin cintamu
54 Kdrt
55 Berubah haluan
56 masak pertama kali.
57 mimpi buruk
58 Berkembang biak
59 11 12
60 Bu dokter dan pasiennya
61 Rasa yang terpendam
62 MERAJUK
63 Imajinasi
64 sedih dan bahagia
65 Kedatangan orang tua Adrian
66 tak bisa berkutik
67 Curiga
68 PESTA
69 DADDY
70 Mandi bersama
71 melakukan pemeriksaan
72 Merasa Aneh.
73 Serly yang rusak
74 Savana yang berulah
75 gosok gosok
76 Adrian yang aneh
77 Ditinggal pergi
78 Yang gila semakin menggila
79 Alvian dan Vina
80 jemput mereka
81 bertemu
82 Transfusi darah
83 Sadar
84 Permintaan Vina
85 Tv 86inci
86 Dean dan Rina
87 Risau
88 Pajangan
89 Kejahilan anak anak
90 Berkunjung kerumah rina
91 Titip anak anak.
92 Pantai
93 Curiga.
94 Cemburu yang tidak berdasar
95 Cemburunya Savana
96 Hadiah kecil
97 Mual
98 pikiran yang berkecamuk
99 Saras dan Lukas
100 Pencarian terakhir
101 Vian Vina dan kakek.
102 Masih mencari
103 Perasaan Savana
104 Pernikahan tunggal kakek
105 Menonton bersama
106 Aseksual sejati
107 Kota J
108 Bimbang
109 Savana tahu
110 Savana bertemu ibu
111 menjemput ibu
112 menjemput anak anak
113 Makan malam bersama
114 Nathan dan Vina
115 Vina ingin pesta
116 Mencari tahu
117 Perasaan seorang ibu
118 Izin belanja
119 Bertemu Lukas
120 Menjaga keponakan.
121 Bergantung
122 Apa itu tadi.
123 Bantu kencan
124 Vina demam
125 kesalahpahaman
126 Berkunjung
127 Menyenangkan mereka, menyiksa diri.
128 fashion show
129 percakapan ambigu
130 saatnya berpisah
131 Sembilan bulan kemudian.
132 ((Flashback))
133 ((Flashback 2))
134 End
135 Tiga bulan kemudian. Negara IT.
136 RETAS
137 Sedikit perhitungan
138 Sikambar Vino dan Vano
139 Maple
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Cinta sepihak
2
Dua tahun pernikahan
3
Putus asa
4
Dirumah sakit
5
menjauh
6
ep 5 bingung
7
putusnya hubungan
8
nomor asing
9
terjatuh bersama
10
Dean
11
wanita agresif
12
Berengsek
13
Adrian sialan
14
pacar darurat
15
resmi jadian
16
cemburu kah?
17
kesal rina
18
Pria itu adalah paman
19
cantik alami
20
Apartemen Adrian
21
Adrian sudah gila
22
perkara ponsel
23
Bertemu Dean
24
Isi hati Adrian
25
kebencian Serly
26
oh savana
27
Cemburu
28
healing
29
menyatakan perasaan disaat senja.
30
mendadak hamil
31
Berbagi
32
boncengan.
33
Ancaman Adrian
34
ketakutan Adrian
35
Sudah penakut bertingkah lagi
36
ilmu sesat kok bangga ini
37
Konflik batin
38
Sepanjang malam
39
Cinta terpendam
40
masa lalu rina
41
100 juta di kali lima
42
makin hari makin galak
43
Adrian anak kita
44
mendaftar pernikahan.
45
Tunduk, mungkin
46
meminta restu
47
kebiasaan dan ketagihan.
48
diam diam mau,
49
mengungsi
50
makan di rumah lanjut di mobil
51
papa singa dan induk singa bersatu
52
Angin ribut
53
Aku ingin cintamu
54
Kdrt
55
Berubah haluan
56
masak pertama kali.
57
mimpi buruk
58
Berkembang biak
59
11 12
60
Bu dokter dan pasiennya
61
Rasa yang terpendam
62
MERAJUK
63
Imajinasi
64
sedih dan bahagia
65
Kedatangan orang tua Adrian
66
tak bisa berkutik
67
Curiga
68
PESTA
69
DADDY
70
Mandi bersama
71
melakukan pemeriksaan
72
Merasa Aneh.
73
Serly yang rusak
74
Savana yang berulah
75
gosok gosok
76
Adrian yang aneh
77
Ditinggal pergi
78
Yang gila semakin menggila
79
Alvian dan Vina
80
jemput mereka
81
bertemu
82
Transfusi darah
83
Sadar
84
Permintaan Vina
85
Tv 86inci
86
Dean dan Rina
87
Risau
88
Pajangan
89
Kejahilan anak anak
90
Berkunjung kerumah rina
91
Titip anak anak.
92
Pantai
93
Curiga.
94
Cemburu yang tidak berdasar
95
Cemburunya Savana
96
Hadiah kecil
97
Mual
98
pikiran yang berkecamuk
99
Saras dan Lukas
100
Pencarian terakhir
101
Vian Vina dan kakek.
102
Masih mencari
103
Perasaan Savana
104
Pernikahan tunggal kakek
105
Menonton bersama
106
Aseksual sejati
107
Kota J
108
Bimbang
109
Savana tahu
110
Savana bertemu ibu
111
menjemput ibu
112
menjemput anak anak
113
Makan malam bersama
114
Nathan dan Vina
115
Vina ingin pesta
116
Mencari tahu
117
Perasaan seorang ibu
118
Izin belanja
119
Bertemu Lukas
120
Menjaga keponakan.
121
Bergantung
122
Apa itu tadi.
123
Bantu kencan
124
Vina demam
125
kesalahpahaman
126
Berkunjung
127
Menyenangkan mereka, menyiksa diri.
128
fashion show
129
percakapan ambigu
130
saatnya berpisah
131
Sembilan bulan kemudian.
132
((Flashback))
133
((Flashback 2))
134
End
135
Tiga bulan kemudian. Negara IT.
136
RETAS
137
Sedikit perhitungan
138
Sikambar Vino dan Vano
139
Maple

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!