"Akhirnya kita bisa menghadiri acara ulang tahun Artha Raya. Lihatlah, perusahaan ini memang luar biasa. Acara ulang tahunnya saja begitu mewah dan memukau" puji Indra, Papa Ibra
"Benar. Tahun lalu mereka baru saja merayakan ulang tahun saat membantu kita. Dan sekarang, kita memiliki kesempatan untuk datang. Mama penasaran seperti apa rupa pemilik perusahaan yang hebat itu" sahut Mama Indira
Cantika memeluk lengan Ibra begitu memasuki ballroom hotel tempat diadakannya ulang tahun Artha Raya. Mereka duduk di kursi yang sudah di sediakan khusus sesuai nama.
"Bukankah itu Tuan Axel? Dia bahkan dapat tempat duduk di depan" seru Cantika
Indra, Indira, dan Ibra sama - sama menatap ke arah depan. Benar, di depan sana ada Tuan Axel dan keluarganya.
"Kamu sampai nggak kedip liat depan. Berharap ada mantanmu?" cibir Cantika
Ibra tak menggubris.
"Jangan berdebat di acara penting. Kita nikmati saja acaranya tanpa menghiraukan mereka" ucap Indra.
Keluarga Ibra begitu menikmati acara yang digelar oleh Artha Raya. Acara benar - benar berlangsung megah dan meriah. Artis -artis papan atas turut mengisi acara tersebut. Selain itu, jamuan makan juga tersaji dengan puluhan menu nusantara maupun luar negeri.
"Baiklah para hadirin yang terhormat. Acara akan segera dimulai. Namun sebelum itu, marilah kita sambut CEO sekaligus pewaris tunggal Artha Raya, Dara Queen Bramasta!"
Deg
Tuk tuk tuk
Suara highheels menggema dari pintu masuk ballroom. Sosok perempuan cantik nan anggun melangkah dengan sangat menawan. Kulitnya putih bersih, mengenakan gaun hitam bertali spageti dengan bagian punggung terbuka serta taburan berlian di bagian dada membuatnya terlihat sangat - sangat mempesona.
Aura Dara terlihat begitu dingin. Meski tanpa senyum, namun kecantikannya tak bisa dipungkiri ratusan pasang mata yang memandangnya. Decak kagum dan kata pujian terlontar dari bibir para tamu undangan
Tepat saat melewati Ibra dan keluarga, Dara menunjukkan tatapan remehnya. Jelas hal itu membuat wajah mereka pucat seketika.
"D-dara?" gumam Ibra pelan
Bukan hanya jantung Ibra yang berdetak kencang. Namun semua keluarganya juga.
"J-jadi yang membantu kita selama ini-" ucapan Indira tak diteruskan saking kagetnya mengetahui fakta ini.
Wajah Indra mendadak berkeringat. Kalimat - kalimat menyakitkan yang dulu sering ia lontarkan kepada Dara mendadak muncul dalam pikiran.
"Mau secantik apapun kamu, saya tetap tidak akan merestui hubungan kalian!"
"Kamu bukan menantu idaman saya. Jadi lupakan impianmu untuk menjadi pendamping hidup putraku!"
Indra memang tahu jika Dara adalah anak pengusaha Market Place. Namun yang tak ia ketahui, ternyata keluarga Dara merupakan salah satu keluarga terkaya di negeri ini.
Tangan Cantika mengepal saat Dara balik menatapnya. Apalagi saat Ibra masih tak memalingkan wajah menatap mantan kekasihnya.
"Aku mau pulang sekarang"
Indira menatap menantunya, "Itu tidak mungkin. Apa kata orang jika kita tiba - tiba pergi saat acara akan dimulai. Kita akan menjadi sorotan"
Indra dan Ibra tak mengatakan apapun.
"Baiklah. Sebelum acara benar - benar dimulai. Bagaimana kalau kita kenalan dulu dengan Nona Dara. Pasti banyak dari para hadirin yang baru tahu sosok Nona Dara kan? Kalian pasti penasaran"
Dara masih saja tidak tersenyum,
"Baiklah Nona Dara, bolehkah saya menanyakan beberapa pertanyaan?"
"Silahkan"
MC tersenyum, "Orang secantik Nona, apakah sudah memiliki kekasih? Kalau belum, pasti banyak Ibu - Ibu disini yang mau menjadikan Nona menantu"
Dara tersenyum sumbing, "Saya tidak memiliki kekasih"
Jawaban Dara membuat suasana riuh, banyak Ibu - Ibu yang tersenyum antusias
"Untuk saat ini, saya belum tertarik menjalin hubungan apapun"
MC dan tamu undangan cukup terkejut mendengar jawaban Dara
"Tidak perlu terkejut. Saya punya alasan kenapa enggan menjalin kasih hingga sekarang" Dara menjeda ucapannya, dia menatap Ibra sekilas
"Long time no see, pengkhiatan!" ucap Dara dalam hati. Ia tersenyum, senyum pertama kali setelah dua tahun berlalu.
"Saya pernah menjalin kasih dengan seseorang selama tujuh tahun lamanya. Sayangnya, ternyata waktuku terbuang sia - sia" Dara terkekeh, "Kalian ingin tahu apa yang dia lakukan padaku setelah semua waktu, perhatian dan waktuku habis untuk menemaninya meraih mimpi?"
Dara menatap semua orang bergantian, "Dia mencampakkanku layaknya sampah dan menikahi wanita lain!"
Suasana seketika heboh, banyak kata umpatan yang terdengar langsung oleh Ibra, istri dan orang tuanya.
"Apa - apaan ini! Kita tidak bisa diam saja seperti ini!" ucap Cantika mulai emosi
"Tenanglah Cantika. Jangan malah membuat semua orang curiga. Lagipula Dara tak mungkin menyebut nama kita. Dia hanya menggertak dan menakuti kita saja" ucap Indra
Cantika hanya bisa mendengus kesal
"Dia ada disini bersama istri dan orang tuanya" ucapan Dara semakin membuat acara semakin riuh,
Wajah Indra dan istrinya pias, begitupun Ibra dan Cantika
"Dia tidak mungkin melakukan hal yang bisa membuatnya malu sendiri" seru Indira
Namun diluar dugaan, dengan lantang Dara malah menyebut mereka
"Berikan tepuk tangan meriah untuk keluarga Seruni Grup. Selamat datang di acara ulang tahun Artha Raya. Aku harap kalian menikmati pestanya!"
Deg
Cibiran, hujatan dan hinaan seketika langsung memenuhi suasana ballroom. Indra dan Indira seakan tak memiliki muka berada disana. Cantika pun tak luput dari tatapan mencibir orang - orang. Apalagi sosok Ibra yang langsung dikenali semua orang.
"Dasar keluarga tak tahu malu"
"Keluarga gila! Menolak wanita secantik ini, tapi tidak malu menerima bantuan darinya!"
"Padahal lebih cantik Nona Dara. Si pria matanya rabun!"
"Kita pulang sekarang!" putus Indra
Sorak - sorak dengan kata hinaan menemani mereka keluar dari ruangan. Mereka bahkan harus menutup wajah agar tak tersorot kamera.
"Ibra! Ibra!"
Deg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
retiijmg retiijmg
dara keren banget...
ditunggu updatenya thor..
👌🫶
2024-04-28
0
N Wage
kok buka aib sendiri?
2024-04-28
0
Muhammad Khoirul
jadi ingat kristalia
2024-04-28
0