Lily kaget setengah mati melihat Rose pulang dalam keadaan seperti saat ini.
Rambutnya berantakan, bajunya acak-acakan, ada goresan kuku dan sedikit bekas darah di pipi. Juga memar yang pasti besok akan terlihat jelas.
Rose menangis setelah sebelumnya dia seperti menahannya.
"Kak, napa lu?"
"Mas Bagas, Ly. Mas Bagas."
Lily langsung mengira Bagas melakukan kekerasan pada kakaknya.
"Mas Bagas kenapa? Dia mukulin lu ampe kayak gini? Emang kurang ajar tuh cowok. Kan gua udah bilang Bagas tuh cowok ngga bener. Lu masih aja nekat berhubungan ma dia. Sekarang liat sendiri, kan. Dia bahkan tega mukulin lu ampe kayak gini."
Rose masih saja menangis. Keributan itu akhirnya membuat Hannah yang telah tidur terbangun. Matanya yang tadi lengket langsung membelalak melihat Rose. Dia nyaris pingsan melihat keadaan cucu kesayangannya babak belur seperti itu.
"Ya Tuhan, Rose. Kamu kenapa sayang?" Hannah segera memeluk Rose.
Rose masih saja menangis tanpa menjawab pertanyaan sang nenek.
Lily pergi ke dapur menyiapkan es batu dan lap untuk mengompres Rose.
"Kakak kamu kenapa ini, Ly?" tanya Hannah begitu Lily kembali.
Hannah melepaskan pelukannya dan membiarkan Lily menyeka luka-luka yang ada disekujur tubuh Rose.
"Kayaknya Kak Rose abis berantem sama Mas Bagas deh, Nek. Terus Kak Rose dipukulin." kata Lily berasumsi sendiri.
"Bagas? Masa dia tega bikin Rose kayak gini?" gumam Hannah.
Hannah cukup mengenal Bagas walau pria itu agak misterius. Bagas memang bukan calon cucu menantu yang diharapkannya. Dia bahkan tidak tahu latar belakang keluarga Bagas. Dia juga kurang sreg karena Bagas hanyalah seorang pemilik bar, sekalipun bar itu adalah bar kelas atas langganan para ekspatriat dan para selebritas.
Walaupun begitu, Hannah cukup menyukai pria royal itu. Dia tidak segan-segan membelikan Rose ataupun Hannah barang-barang mewah dan makanan enak. Selain royal, Bagas ini kelihatan tampan dan sopan. Hannah tidak percaya Bagas sanggup melakukan kekerasan terhadap cucunya.
Lily merasakan perih saat mengompres luka Rose. Tidak terbayang sakit yang dirasakan Rose saat ini. Luka fisik dan hati dari orang yang sangat dia cintai.
Rose masih terus menangis tanpa mau bercerita apapun. Hannah dan Lily hanya bisa berusaha menenangkannya.
Setelah berjam-jam dia menangis, Rose beranjak pergi.
"Aku mau mandi dulu." kata Rose.
"Nggak makan dulu, Kak. Aku beli sate kambing tuh. 1 orang sebungkus." kata Lily.
Hari ini dia gajian dan mendapat bonus yang sangat lumayan. Katanya itu dari Bu Karmila. Lily sebenarnya merasa tidak enak. Tapi dia tetap menerimanya dengan senang hati.
"Tumben. Biasanya sebungkus buat rame-rame. Gaji lu naik ya?" tanya Rose batal ke kamar mandi.
Lily tersenyum
"Nggak kok, Kak. Cuma kebetulan dapet bonus." ucap Lily.
Alih-alih mandi, dia mengambil piring dan memotong 2 lontong sekaligus. Dia kemudian memindahkan 10 tusuk sate yang sebenarnya sudah dingin ke dalam piringnya.
Hannah dan Lily sampai takjub dibuatnya. Beberapa menit yang lalu dia masih menangis berjam-jam dan sekarang dia menikmati makanannya seolah tidak terjadi apa-apa. Walaupun terlihat kesakitan karena pipi yang bengkak dan mulut yang nampak lebam, Rose makan dengan sangat lahap.
Lily memandangi kakaknya. Walau nampak egois dan hanya mementingkan diri sendiri, Lily tahu pasti kakaknya menyayangi mereka semua. Dia tidak akan melupakan jasa kakaknya ketika mereka ada di titik terendah dulu. Masa-masa di mana mereka benar-benar tidak punya apa-apa selain baju yang melekat di badan dan beberapa helai baju lain yang tersimpan di koper.
Mata Rose nampak sembab dan memarnya makin kelihatan walau sudah di kompres. Sebenarnya Lily ingin mencecarnya tapi melihat keadaan Rose yang sangat menyedihkan, dia mengurungkan niatnya.
Lily merasa sedikit lega karena mood Rose terlihat jauh lebih baik saat ini, dan dia tidak ingin merusaknya dengan pertanyaan tentang Bagas.
1 hal yang Lily tau, Rose saat ini pasti hancur karena luka fisik dan luka hati yang diberikan Bagas padanya.
Lily mungkin tidak akan mengusut Rose. Tapi tidak dengan Bagas. Dia akan membuat perhitungan dengan laki-laki itu besok.
"Lihat aja lu, Bagas. Abis lu ma gua." batin Lily
Bagas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments