4.Farhan yang curi curi pandang

Setelah selesai solat magrib, Farhan masih tampak duduk di depan kantornya bersama Andi sambil menunggu bakso yang di pesannya di gerobak yang lewat depan kantor.

"An ..kenapa tidak mau pergi Sama Nita? tiba tiba Andi membuka pembicaraan sambil menghirup asap rokok.

Farhan yang juga sedang menikmati rokok melihat sekilas pada sahabatnya

"Ndi, loe tahu kan gue seperti apa sama perempuan dulu, dan loe pasti tahu juga kan cukup sulit bagi gue untuk mengembalikan nama baik mama dan papa, kalu pun sekarang gue menghindari perempuan bukan berarti gue membenci perempuan .

Tapi lebih dari cara gue untuk menjaga nama baik orang tua gue, dan satu lagi kalu gue pergi sama Nita, takut khilaf gue, loe lihat sendiri kan penampilanya sangat menyejukan mata laki- laki bro" Ha...ha...ha...mereka tertawa bersama.

"sepertinya Nita suka sama loe, Andi berjalan ke abang tukang bakso untuk mengambil mangkok yang sudah di isi bakso dan membayarnya lalu kembali ke tempat Farhan duduk dan memberikan semangkok bakso pada bosnya.

"Gue cukup mengagumi Nita dalam bekerja, bertangung jawan, rapi dan teliti, hanya sebatas itu tidak lebi".

Andi dan Farhan menikmati bakso dengan tenang tidak ada seorang pun yang bicara .

"uda hah,bakso gue udah habis ,gue mau ke kafe dulu" Farhan pergi meninggalkan Andi yang sedang asik menikmati sebatang rokok

Di kafe

Doni yang bersantai di meja kasir sedang asik berbalas chet di grup SMPnya,tidak menyadari kedatangan Farhan yang sudah bersiri di sampingnya dan ikut nimbrung memerhatikan Doni yang tampak senyum-senyum sendiri.

"Ngak ada yang cantik teman loe dong" mengambil posisi duduk disebelah kiri Doni

"e...monyong!" Doni kaget mendengar suara kakak sepupunya dekat telinganya.

"monyong....monyong..istighfar dong" memukul pundak adiknya dengan lembut.

"Kapan sampai, da.."

"Makanya, jangan terlalu fokus dong, untung bukan maling, coba kalu maling." ucap Farhan.

Doni cuek aja mendengar ocehan Farhan den kembali fokus dengan grup sekolahnya

Namun Farhan kembali mencuri pandang mem perhatikan Doni yang senyum-senyum sendiri

'Kenapa da?"

"Cantik kan",, Doni sengaja memberikan smart phone ke Farhan, karena Doni tahu dari tadi Farhan beberapa kali mencuri pandang ke chet nya dan teman-temannya.

"gak tuh! jelek", Farhan kembali acuh

"Lihat dulu da, jelek dari mana? makanya perhatian baik -baik" sambil menyodorkan smart phone nya ke depan Farhan.

"Mata teman loe juling! cantik dari man?" kata Farhan

"yang mana nih,teman gue yang juling? ngak ada tuh" Doni kembali asik dengan teman-temannya di grup.

"Tuh", Farhan menunjuk dengan bibirnya, yang di monyongkan sedangkan tangannya pura- pura sibuk membuka media sosialnya.

farhan tidak mengerti, kenapa dia tertarik melihat Doni yang sedang asik bercanda dengan teman temannya.

Doni meletakan sembarangan smart phonenya karan tidak tahan dengan pangilan alam.

Farhan yang penaran dengan chet Doni dan teman temanya dengan lancang membuka grup alumi yang masih rame dengan tingkah random mereka.

Sebelum Doni, kembali farhan sudah lebih dulu pergi keruanganya, menggalkan meja kasir karana takut ketahuan.

Doni juga cuek aja dengan tingkah Farhan, yang bergegas meningal kan meja kasir tempat mereka duduk tadi

jam sudah menunjukan jam sembilan malam, tampak para karyawan mulai membersihkan kafe dan peralatan yang di gunakan tadi, sedangkan Doni mulai menghitung omset kafe hari ini.

"Alhamdullilah, lumayan ada peningkatan kita tiap hari da" kata Doni ke Farhan.

setelah semuanya selesai, dan karyawan kafe keluar tepat jam setengah sepuluh.

Doni dan Farhan pun bergegas pulang kerena sudah lelah juga beraktifitas dari pagi sampai malam.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***