CTHK 6 ~ Mau Coba

 “Mbak Dara,” ujar Reni lirih.

Pandu mendapatkan pukulan telak di wajahnya, tentu saja Dara yang melakukan. Tubuh pria itu tidak bergeser sedikitpun karena pukulan Dara, selain dalam kondisi siap juga terlatih karena ilmu bela diri yang dia miliki. Yah, meskipun hidungnya sedikit mengeluarkan darah.

Dara mengibaskan tangannya, sambil mendesis pelan. Justru tangannya yang merasakan sakit. Tiga orang petugas lainnya termasuk Reni, langsung panik.

“Tuan, hidungnya berdarah.”

Reni segera menyodorkan kotak tisu ke hadapan Pandu yang hanya menatap datar pada Dara. Tangannya mengambil dua helai tisu dan mengusap hidungnya.

“Mbak Dara, gimana ini,” bisik Reni. 

Pandu menghempas tangan petugas yang mengarahkannya untuk duduk. Sempat mengumpat dan terus menatap wajah Dara, apalagi gadis itu terlihat tidak takut apalagi menyesal akan apa yang sudah dilakukannya.

“Mbak.”

“Diam, ini awalnya karena kamu,” sahut Dara lirih.

“Kalian Keluar!” teriak Pandu. “Dan kamu, kita bertemu lagi nanti,” tunjuk Pandu.

“Kenapa harus nanti, kita selesaikan sekarang. Bukan sepenuhnya salah saya, anda sendiri yang memancing emosi dan ….”

“Mbak Dara, udah. Ayo, keluar.” Reni menarik paksa Dara dari kamar itu dan segera menutup pintunya.

“Waduh Mbak, nggak bahaya tah. Hidungnya berdarah loh,” ujar salah satu petugas.

Dara menggaruk kepala dan mengusap wajahnya seakan baru menyadari apa yang dia lakukan. Jelas pria itu bukan pria biasa, entah anak pejabat mana atau pengusaha bahkan sultan dari daerah mana. Beruntung jika hanya dipecat, kalau pria itu melaporkan ke polisi sebagai tindakan penganiayaan habislah sudah.

Bukan hanya masa depan suram, pernikahan bunda akan gagal dan yang lebih parah adalah Harsa akan terus menghinanya.

Gobl0k, kenapa nggak bisa tahan emosi, batin Dara.

“Berisik,” ujar Dara menghentikan ketiga bawahan-nya untuk tidak bicara. “Balik ke tugas kalian,” titah Dara lalu meninggalkan tempat itu.

Beruntung dalam lift turun ia hanya sendirian. Posisinya membelakangi pintu dan membenturkan kepalanya ke dinding lift.

“Ya Tuhan, aku harus bagaimana.”

***

Dara menguap saat keluar dari pintu khusus karyawan, sudah jam delapan pagi artinya dia menjalankan shift malam hampir dua belas jam. Bukan hanya rasa kantuk dan lapar yang mendera, tapi juga bimbang akan keputusan kelanjutan hidupnya ke depan.

Apalagi sampai sekarang, baik itu Leo sebagai atasannya langsung dan David sang GM belum ada menghubungi apalagi memanggilnya. Memang hari ini minggu, kedua orang itu pasti masih terlelap di kamar mereka yang nyaman.

Tidak ada yang berani membahas kejadian semalam, Reni dan kedua petugas lainnya memilih tutup mulut dan takut kena imbasnya.

“Apa si Tandu belum melaporkan kejadian semalam ya,” gumam Dara sudah berdiri di samping mobilnya. “Kalau sudah dilaporkan, Pak Leo pasti sudah memaki-maki aku. Apa aku temui saja untuk minta maaf.”

Disinilah Dara berada, di depan pintu kamar Pandu. Kamar di mana semalam terjadi insiden melayangnya pukulan tangan Dara ke wajah pria yang awalnya sempat membuat gadis itu terpesona. Menekan bel dan berharap-harap cemas pintu dibuka.

Akhirnya pintu terbuka, mulut yang ingin menyapa hanya bisa terbuka tanpa keluar satu kata pun ketika melihat pria itu mengenakan celana piyama bertel4njang dada. Bentuk perut kotak-kotak yang katanya mirip roti sobek sangat menggoda untuk menyentuhnya meski hanya ibu jari. (Colek dikit)

Pandu menatap Dara dari kepala sampai kaki dan baru menyadari kalau gadis itu adalah petugas yang memukulnya, semalam.  “Ck, kamu lagi.” 

Berbeda dengan penampilan gadis itu semalam yang mengenakan seragam hotel dan rambut yang disanggul rapi, saat ini Dara memakai jeans model pensil dan kaos putih longgar dengan sling bag dan flat shoes. Rambutnya kali ini digerai dan agak sedikit berantakan, tapi tetap terlihat … cantik.

Penampilan Dara semalam juga cukup menarik di mata Pandu dan kali ini semakin menarik.

“Pagi tuan Tandu, eh maksud saya Pandu. Bisa kita bicara tentang kejadian semalam, ada yang harus diluruskan di sini.”

“Tentu saja, karena otak kamu itu yang harus diluruskan.”

Hm, mulai. Gimana nggak gue gaplok, mulutnya pedes banget.

“Biar saja jelaskan, semalam itu ….” Dara tidak meneruskan kalimatnya karena Pandu bergeser dan membuka pintu semakin lebar. Sempat ragu, tapi Dara akhirnya melangkah masuk ke dalam kamar tersebut. Berharap keputusannya benar.

“Jadi begini, semalam itu … Apa anda bisa pakai piyama dulu, kayaknya tidak nyaman kalau kita bicara dengan kondisi begitu,” tunjuk Dara ke arah tubuh Pandu, sambil menatap wajah pria itu.

“Memang kenapa, malah saya mau buka celana dan melepas boxer.”

“Jangan macam-macam, saya bisa teriak dan ini termasuk pelecehan,” ancam Dara sudah mundur beberapa langkah dan terbentur sofa.

“Macam-macam gimana, orang saya mau mandi.  Jangan terlalu percaya diri, karena kamu tidak membuat saya tertarik untuk macam-macam atau memang kamu berharap saya lecehkan.”

Dara memposisikan tasnya ke depan dada seakan menutupi aset tubuhnya karena Pandu akan berbuat macam-macam. Pandu melangkah maju membuat Dara mendadak takut kalau pria itu akan melakukan sesuatu yang merugikan dirinya.

“CCTV bisa membuktikan kalau kamu sendiri yang datang dan masuk ke kamar saya tanpa paksaan.”

“Jangan mendekat, tangan kiri saya masih bisa buat hidung kamu mimisan. Kaki saya juga bisa tendang milik kamu dan bisa dipastikan beberapa hari kedepan kamu nggak akan bisa enak-enak.”

Tubuh Dara agak condong ke belakang karena menghindari wajah Pandu yang semakin dekat.

“Memang kamu tahu cara enak-enak? Mau coba?” tanya Pandu sambil mengerlingkan matanya.

Sejenak hening meskipun kedua insan itu masih dalam posisi tidak jelas.

“Dasar c4bul,” pekik Dara dan ….

“Aaaa.”

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

apa Pandu kena bogem Dara lagi?🤭

2024-05-15

1

Tatik R

Tatik R

aduh diapain

2024-05-03

0

Eva Karmita

Eva Karmita

"Aaaaa" siapa yg teriak Tandu eh maksudku Pandu apa Dara 🙄🤔🤪😂😂😂

2024-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 CTHK 1 ~ Kita ... Putus
2 CTHK 2~ Kenapa Harus Dia
3 CTHK 3 ~ Tinggal Bersama
4 CTHK 4 ~ Kamar 2807
5 CTHK 5 ~ Kepalamu
6 CTHK 6 ~ Mau Coba
7 CTHK 7 ~ Orang Yang Salah
8 CHTK 8 ~ Dunia Vs Daun Kelor
9 CTHK 9 ~ Kita Saudara
10 CTHK 10 ~ Tragis
11 CTHK 11 ~ Tukang Ngadu
12 CTHK 12 ~ Tukang Ngadu (2)
13 CTHK 13 ~ Balas Dendam
14 CTHK 14 ~ Rahasia
15 CTHK 15 ~ Di mana Kamu?
16 CTHK 16 ~ Ancaman Pandu
17 CTHK 17 ~ Ada Apa Denganku?
18 CTHK 18 ~ Dasar Tandu!
19 CTHK 19 ~ Pandu dan Dara (1)
20 CTHK 20 ~ Pandu - Dara (2) Apa Mungkin ....
21 CTHK 21 ~ KUA
22 CTHK 22 ~ Bidadari
23 CTHK 23 ~
24 CTHK 24 ~ Menggoda
25 CTHK 25 ~ Kecewa
26 CTHK 26 ~ Dasar Om-om
27 CTHK 27 ~ Waktunya Menikah
28 CTHK 28 ~ Gara~ gara Katro
29 CTHK 29 ~ Kamu Tidak Berhak
30 CTHK 30 ~ Menyelinap (Lagi)
31 CTHK 31 ~ Jodoh Pilihan Bunda (1)
32 CTHK 32 ~ Jodoh Pilihan Bunda (2)
33 CTHK 33 ~ Siapa Dia?
34 CTHK 34 ~ Panda Jatuh Cinta
35 CTHK 35 ~ Hanya Satu Macam
36 CTHK 36 ~ Rahasia (1)
37 CTHK 37 ~ Rahasia (2)
38 CTHK 38 ~ Miss You Panda
39 CTHK 39 ~ Nasihat Dara
40 CTHK 40 ~ Ijab Qabul, yuk!
41 CTHK 41 ~ Siap Lahir dan Batin
42 CTHK 42 ~ Orang Yang Salah
43 CTHK 43 ~ Sudah Gil4
44 CTHK 44 ~ Aku Dijebak
45 CTHK 45 ~ Aku Bersedia
46 CTHK 46 ~ Rencana Besok
47 CTHK 47 ~ Nanti Saja
48 CTHK 48 ~ Yang Terbaik
49 CTHK 49 ~ kenapa ?
50 CTHK 50 ~ Tempat Untuk Pulang
51 CTHK 51 ~ Sekarang
52 CTHK 52 ~ Diseruduk Panda
53 CTHK 53 ~ I'm Coming
54 CTHK 54 ~ I Love You, Panda
55 CTHK 55 ~ Bayi Panda
56 CTHK 56 ~ Usaha Membuat Bayi Panda
57 CTHK 57 ~ Lupa !!
58 CTHK 58 ~ Gagal
59 CTHK 59 ~ Resepsi (Masih)
60 CTHK 60 ~ Obrak Abrik Panda
61 CTHK 61 ~ Ada Apa Dengan Panda ? AADP
62 CTHK 62~ Bedrest (Bayi Panda)
63 CTHK 63 ~ Pacul
64 CTHK 64 ~ Serangan
65 CTHK 65 ~ Tunggu Aku
66 CTHK 66 ~ Temani Aku
67 CTHK 67 ~ Lembur
68 CTHK 68 ~ Serangan (2)
69 CTHK 69 ~ Aku Datang
70 CTHK 70 ~ Nostalgia
71 CTHK 71 ~ Ngidam
72 CTHK 72 ~ Rambut (Lagi)
73 CTHK 73 ~ Jenguk Bayi
74 CTHK 74 ~ Bayi Panda OTW
75 CTHK 75 ~ Baby Boy
76 CTHK 76 ~ Kapan Selesai?
77 CTHK 77 ~ Coba Lagi
78 CTHK 78 ~ Kejutan
79 CTHK 79 ~ Keinginan Pandu
80 CTHK 80 ~ Emosi
Episodes

Updated 80 Episodes

1
CTHK 1 ~ Kita ... Putus
2
CTHK 2~ Kenapa Harus Dia
3
CTHK 3 ~ Tinggal Bersama
4
CTHK 4 ~ Kamar 2807
5
CTHK 5 ~ Kepalamu
6
CTHK 6 ~ Mau Coba
7
CTHK 7 ~ Orang Yang Salah
8
CHTK 8 ~ Dunia Vs Daun Kelor
9
CTHK 9 ~ Kita Saudara
10
CTHK 10 ~ Tragis
11
CTHK 11 ~ Tukang Ngadu
12
CTHK 12 ~ Tukang Ngadu (2)
13
CTHK 13 ~ Balas Dendam
14
CTHK 14 ~ Rahasia
15
CTHK 15 ~ Di mana Kamu?
16
CTHK 16 ~ Ancaman Pandu
17
CTHK 17 ~ Ada Apa Denganku?
18
CTHK 18 ~ Dasar Tandu!
19
CTHK 19 ~ Pandu dan Dara (1)
20
CTHK 20 ~ Pandu - Dara (2) Apa Mungkin ....
21
CTHK 21 ~ KUA
22
CTHK 22 ~ Bidadari
23
CTHK 23 ~
24
CTHK 24 ~ Menggoda
25
CTHK 25 ~ Kecewa
26
CTHK 26 ~ Dasar Om-om
27
CTHK 27 ~ Waktunya Menikah
28
CTHK 28 ~ Gara~ gara Katro
29
CTHK 29 ~ Kamu Tidak Berhak
30
CTHK 30 ~ Menyelinap (Lagi)
31
CTHK 31 ~ Jodoh Pilihan Bunda (1)
32
CTHK 32 ~ Jodoh Pilihan Bunda (2)
33
CTHK 33 ~ Siapa Dia?
34
CTHK 34 ~ Panda Jatuh Cinta
35
CTHK 35 ~ Hanya Satu Macam
36
CTHK 36 ~ Rahasia (1)
37
CTHK 37 ~ Rahasia (2)
38
CTHK 38 ~ Miss You Panda
39
CTHK 39 ~ Nasihat Dara
40
CTHK 40 ~ Ijab Qabul, yuk!
41
CTHK 41 ~ Siap Lahir dan Batin
42
CTHK 42 ~ Orang Yang Salah
43
CTHK 43 ~ Sudah Gil4
44
CTHK 44 ~ Aku Dijebak
45
CTHK 45 ~ Aku Bersedia
46
CTHK 46 ~ Rencana Besok
47
CTHK 47 ~ Nanti Saja
48
CTHK 48 ~ Yang Terbaik
49
CTHK 49 ~ kenapa ?
50
CTHK 50 ~ Tempat Untuk Pulang
51
CTHK 51 ~ Sekarang
52
CTHK 52 ~ Diseruduk Panda
53
CTHK 53 ~ I'm Coming
54
CTHK 54 ~ I Love You, Panda
55
CTHK 55 ~ Bayi Panda
56
CTHK 56 ~ Usaha Membuat Bayi Panda
57
CTHK 57 ~ Lupa !!
58
CTHK 58 ~ Gagal
59
CTHK 59 ~ Resepsi (Masih)
60
CTHK 60 ~ Obrak Abrik Panda
61
CTHK 61 ~ Ada Apa Dengan Panda ? AADP
62
CTHK 62~ Bedrest (Bayi Panda)
63
CTHK 63 ~ Pacul
64
CTHK 64 ~ Serangan
65
CTHK 65 ~ Tunggu Aku
66
CTHK 66 ~ Temani Aku
67
CTHK 67 ~ Lembur
68
CTHK 68 ~ Serangan (2)
69
CTHK 69 ~ Aku Datang
70
CTHK 70 ~ Nostalgia
71
CTHK 71 ~ Ngidam
72
CTHK 72 ~ Rambut (Lagi)
73
CTHK 73 ~ Jenguk Bayi
74
CTHK 74 ~ Bayi Panda OTW
75
CTHK 75 ~ Baby Boy
76
CTHK 76 ~ Kapan Selesai?
77
CTHK 77 ~ Coba Lagi
78
CTHK 78 ~ Kejutan
79
CTHK 79 ~ Keinginan Pandu
80
CTHK 80 ~ Emosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!