CTHK 4 ~ Kamar 2807

“Dara, tunggu!”

Gadis itu hanya bisa berdecak, tidak jadi membuka pintu mobil lalu berbalik menatap pria yang berada di hadapannya.

“Kenapa lagi sih, aku sibuk,” ujar Dara menatap ke arah lain.

“Kamu tahu kalau kita ….”

“Menurut kamu?” tanya Dara balik dengan nada tidak biasa dan tatapan dingin. Bagaimana tidak, Harsa masih punya nyali untuk menegurnya bahkan terlihat baik-baik saja, meskipun di dalam tadi tampak tidak nyaman. Karena Dara bungkam akan skandal yang dibuat oleh Harsa dan Citra, pria itu merasa di atas angin.

“Aku tidak tahu kalau kalian ternyata bersaudara dan kita juga akan menjadi saudara. Bisa kita cari tempat untuk bicara, aku harus menjelaskan hubunganku dengan Citra.”

“Ah, aku tidak mau dengar apapun karena pengkhianatan tidak butuh alasan. Aku doakan semoga kalian bahagia. Kalau dilihat-lihat lagi, kalian memang cocok karena sama-sama … murahan,” tutur Dara lalu tergelak.

“Eh, lepas!” teriak Dara karena lengan kanannya sudah dicengkram oleh Harsa. “Jadi ini yang bisa kamu lakukan, menyakiti perempuan. Kayaknya kamu harus ganti pakai rok dan ….”

“Dara,” ujar Harsa sambil menunjukan kalau dia menahan emosi. “Aku tahu kamu marah dan kecewa. Aku bisa membahagiakanmu, setelah melepas Citra. Aku tidak mencintainya, dia hanya hiburan saja. Jangan berpura-pura tegar karena aku tahu kamu terluka karena sangat mencintaiku,” tutur Harsa dengan pelan lalu tersenyum tipis seraya mengejek.

Dara menghempaskan cengkaman Harsa dan mendorong tubuh pria itu.

“Apa menurutmu aku bisa bahagia setelah melihat langsung bagaimana hubunganmu dengan Citra?” Dara bahkan terkekeh malas. “Citra hanya hiburan, tidak menutup kemungkinan kamu akan mencari hiburan lagi atau memang kamu sudah biasa hidup bebas. Maaf, aku tidak tertarik.”

Kini gantian Harsa yang terkekeh mendengar penuturan Dara yang mengandung ejekan dan sindiran.

“Jangan sombong, sayang. Perempuan semakin dewasa disebut perawan tua, atau jangan-jangan kamu bukan … perawan lagi.”

“Itu bukan urusanmu.”

“Ahh, jadi itu alasan selalu menolakku. Kita lihat saja, apa kamu bisa mendapatkan pengganti yang bisa lebih dari aku. Sepertinya tidak ada, karena orang-orang seperti kalian memang membutuhkan kami untuk mendukung hidup kalian. Kamu pikir Bunda kamu itu benar-benar mencintai Papaku? Tentu saja karena status keluarga kami.”

Kalau saja kekerasan dan pembunuhan bukan suatu kejahatan, mungkin Dara akan melakukan sesuatu pada tubuh Harsa. Membuat pria itu buta atau tidak bisa berjalan lagi. Ucapan yang baru saja keluar dari mulutnya sangat merendahkan dan menghina dirinya juga Bunda.

“Apa sudah selesai? Telingaku rasanya… gatal mendengar ocehanmu.”

“Mas Harsa,” panggil Citra yang berjalan ke arah mereka.

“Di sini Cit, ini masmu yang paling menyebalkan,” cetus Dara.

“Kalian bicara apa?” Citra memeluk lengan Harsa posesif bahkan menatap Dara lalu menoleh ke arah Harsa di sampingnya. “Jangan bilang kalian merencanakan sesuatu. Dara, kalian sudah putus dan di dalam kamu tidak mengakui kalau kalian pernah ada hubungan. Jadi ….”

“Ya … ya… ya. Ambilah, aku juga sudah bosan.”

“Ingat Dara, jangan sombong. Kamu sudah menyia-nyiakan berlian,” ungkap Harsa.

“Terserah,” ucap Dara lalu memasuki mobilnya mengabaikan pasangan itu yang terlihat akan berdebat.

“Apa maksudnya? Kamu kasih Dara berlian? Kenapa aku nggak?” Cecar Citra dan Harsa hanya menghela pelan dan meninggalkan perempuan itu.

“Harsa!”

***

Dara sedang sibuk di kubikelnya, sejak tadi sore. Padahal seharusnya dia menikmati jatah liburnya dua hari ini, tapi malah diminta lembur. Ucapan Harsa tadi siang sebenarnya cukup membuat naik darah. Selain merendahkan Dara, pria itu juga menantang dan menyombongkan dirinya.

“Hah, dia bilang berlian,” gumam Dara lalu mengalihkan pandangan dari layar komputer karena pikirannya sangat tidak fokus. “Dia tidak lebih dari lempengan besi dan sudah berkarat, bagaimana bisa dia anggap dirinya adalah berlian.”

“Woi, kenapa lo ngomong sendiri?” tanya rekan Dara dari kubikelnya.

“Aku sedang menelpon, “jawab Dara sambil menunjukan ponselnya. “Fokus Dara, fokus. Pak Leo bisa ngamuk kalau kamu sampai salah,” ujarnya lalu kembali menatap layar komputer. Membuat jadwal shift untuk bulan berikutnya, apalagi housekeeper team bertambah personil.

Gelas kopinya sudah kosong, ia memijat tengkuknya yang berat karena lelah dan kantuk. Bahkan sempat menguap dan melirik jam dinding.

Jam sebelas, tapi sudah ngantuk banget. Apa tidur dulu ya, bentaran, batin Dara.

Baru ia berdiri dari kursi, telpon di mejanya berdering.

“Halo.”

“Mbak Dara, ada masalah di lantai 28.”

Hotel tempatnya bekerja termasuk hotel mewah, dengan jumlah tiga puluh lantai di mana paling atas adalah penthouse suite dengan beberapa fasilitas untuk para tamu di lantai tersebut. Sedangkan di lantai dua delapan, digunakan untuk kamar bertipe suite room. Bisa dibilang penghuni penthouse dan suite room adalah kalangan atas dan para sultan.

Masalah apa yang sudah dilakukan oleh bawahannya, membayangkannya saja sudah membuat kepala Dara semakin berdenyut nyeri.

“Masalah?”

“Ada tamu yang tidak terima kamar yang biasa ditempati sudah diberikan untuk tamu lain. Padahal penggantinya suite room juga.”

“Itu bukan urusanku, seharusnya kamu FO manager. Aku tutup ya,” ujar Dara.

“Ehh, Mbak Dara. Tunggu dulu.”

“Apa lagi.”

“Masalahnya, ada petugas housekeeping yang membuat masalah. Silahkan diatasi, sekarang ya. Kamar 2807.”

Dara mengerang pelan lalu beranjak dari kursinya, keluar dari ruangan menuju lift. Ia berada di lantai lima belas. Lantai yang digunakan untuk para pekerja administrasi, sedangkan di lantai berikutnya khusus manajemen dan petinggi hotel.

Saat berada di lift, ia membuka ponsel untuk mengecek jadwal housekeeping yang bertugas di lantai tersebut.

“Padahal senior, tapi kenapa ada masalah.”

Ting.

Dengan langkah pasti dan wajah mengulas senyum dan mengangguk saat berpapasan dengan tamu, Dara akhirnya tiba di kamar 2807. Pintu kamar terbuka dan terdengar suara laki-laki mengoceh, lebih tepatnya marah-marah.

“Selamat malam, saya Dara. Mohon maaf atas ketidaknyamanan,” ujar Dara menganggukan kepala dan tersenyum lalu menatap pria yang suaranya terdengar dari luar.

Wow, satu kata yang terucap meski hanya dalam hati. Pria dengan tubuh tinggi hanya mengenakan jubah mandi dan sandal hotel. Rambutnya agak gondrong karena sampai diikat. Meskipun terbalut jubah, tapi bisa dipastikan kalau tubuh itu tegap dan kokoh (mirip motto produk semen). Pasti sangat nyaman bersandar di dada dan bergelayut manja di leher itu.

“Ini atasan kamu?” ucap pria itu. “Kita lihat bagaimana kemampuannya menyelesaikan masalah. Bukan hanya bermodalkan wajah cantik dan senyum palsu saja.”

“Apa?” 

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

lucu ya..pingin kasih bunga tapi point masih krg..maafkan..next ya

2024-05-19

1

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

semoga aja dia cowok baik" yg tdk suka celap celup... jadi jodoh nya Dara

2024-05-15

0

Rahmawati

Rahmawati

cowok itu kayaknya terbuat dari semen makanya kokoh😂

2024-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 CTHK 1 ~ Kita ... Putus
2 CTHK 2~ Kenapa Harus Dia
3 CTHK 3 ~ Tinggal Bersama
4 CTHK 4 ~ Kamar 2807
5 CTHK 5 ~ Kepalamu
6 CTHK 6 ~ Mau Coba
7 CTHK 7 ~ Orang Yang Salah
8 CHTK 8 ~ Dunia Vs Daun Kelor
9 CTHK 9 ~ Kita Saudara
10 CTHK 10 ~ Tragis
11 CTHK 11 ~ Tukang Ngadu
12 CTHK 12 ~ Tukang Ngadu (2)
13 CTHK 13 ~ Balas Dendam
14 CTHK 14 ~ Rahasia
15 CTHK 15 ~ Di mana Kamu?
16 CTHK 16 ~ Ancaman Pandu
17 CTHK 17 ~ Ada Apa Denganku?
18 CTHK 18 ~ Dasar Tandu!
19 CTHK 19 ~ Pandu dan Dara (1)
20 CTHK 20 ~ Pandu - Dara (2) Apa Mungkin ....
21 CTHK 21 ~ KUA
22 CTHK 22 ~ Bidadari
23 CTHK 23 ~
24 CTHK 24 ~ Menggoda
25 CTHK 25 ~ Kecewa
26 CTHK 26 ~ Dasar Om-om
27 CTHK 27 ~ Waktunya Menikah
28 CTHK 28 ~ Gara~ gara Katro
29 CTHK 29 ~ Kamu Tidak Berhak
30 CTHK 30 ~ Menyelinap (Lagi)
31 CTHK 31 ~ Jodoh Pilihan Bunda (1)
32 CTHK 32 ~ Jodoh Pilihan Bunda (2)
33 CTHK 33 ~ Siapa Dia?
34 CTHK 34 ~ Panda Jatuh Cinta
35 CTHK 35 ~ Hanya Satu Macam
36 CTHK 36 ~ Rahasia (1)
37 CTHK 37 ~ Rahasia (2)
38 CTHK 38 ~ Miss You Panda
39 CTHK 39 ~ Nasihat Dara
40 CTHK 40 ~ Ijab Qabul, yuk!
41 CTHK 41 ~ Siap Lahir dan Batin
42 CTHK 42 ~ Orang Yang Salah
43 CTHK 43 ~ Sudah Gil4
44 CTHK 44 ~ Aku Dijebak
45 CTHK 45 ~ Aku Bersedia
46 CTHK 46 ~ Rencana Besok
47 CTHK 47 ~ Nanti Saja
48 CTHK 48 ~ Yang Terbaik
49 CTHK 49 ~ kenapa ?
50 CTHK 50 ~ Tempat Untuk Pulang
51 CTHK 51 ~ Sekarang
52 CTHK 52 ~ Diseruduk Panda
53 CTHK 53 ~ I'm Coming
54 CTHK 54 ~ I Love You, Panda
55 CTHK 55 ~ Bayi Panda
56 CTHK 56 ~ Usaha Membuat Bayi Panda
57 CTHK 57 ~ Lupa !!
58 CTHK 58 ~ Gagal
59 CTHK 59 ~ Resepsi (Masih)
60 CTHK 60 ~ Obrak Abrik Panda
61 CTHK 61 ~ Ada Apa Dengan Panda ? AADP
62 CTHK 62~ Bedrest (Bayi Panda)
63 CTHK 63 ~ Pacul
64 CTHK 64 ~ Serangan
65 CTHK 65 ~ Tunggu Aku
66 CTHK 66 ~ Temani Aku
67 CTHK 67 ~ Lembur
Episodes

Updated 67 Episodes

1
CTHK 1 ~ Kita ... Putus
2
CTHK 2~ Kenapa Harus Dia
3
CTHK 3 ~ Tinggal Bersama
4
CTHK 4 ~ Kamar 2807
5
CTHK 5 ~ Kepalamu
6
CTHK 6 ~ Mau Coba
7
CTHK 7 ~ Orang Yang Salah
8
CHTK 8 ~ Dunia Vs Daun Kelor
9
CTHK 9 ~ Kita Saudara
10
CTHK 10 ~ Tragis
11
CTHK 11 ~ Tukang Ngadu
12
CTHK 12 ~ Tukang Ngadu (2)
13
CTHK 13 ~ Balas Dendam
14
CTHK 14 ~ Rahasia
15
CTHK 15 ~ Di mana Kamu?
16
CTHK 16 ~ Ancaman Pandu
17
CTHK 17 ~ Ada Apa Denganku?
18
CTHK 18 ~ Dasar Tandu!
19
CTHK 19 ~ Pandu dan Dara (1)
20
CTHK 20 ~ Pandu - Dara (2) Apa Mungkin ....
21
CTHK 21 ~ KUA
22
CTHK 22 ~ Bidadari
23
CTHK 23 ~
24
CTHK 24 ~ Menggoda
25
CTHK 25 ~ Kecewa
26
CTHK 26 ~ Dasar Om-om
27
CTHK 27 ~ Waktunya Menikah
28
CTHK 28 ~ Gara~ gara Katro
29
CTHK 29 ~ Kamu Tidak Berhak
30
CTHK 30 ~ Menyelinap (Lagi)
31
CTHK 31 ~ Jodoh Pilihan Bunda (1)
32
CTHK 32 ~ Jodoh Pilihan Bunda (2)
33
CTHK 33 ~ Siapa Dia?
34
CTHK 34 ~ Panda Jatuh Cinta
35
CTHK 35 ~ Hanya Satu Macam
36
CTHK 36 ~ Rahasia (1)
37
CTHK 37 ~ Rahasia (2)
38
CTHK 38 ~ Miss You Panda
39
CTHK 39 ~ Nasihat Dara
40
CTHK 40 ~ Ijab Qabul, yuk!
41
CTHK 41 ~ Siap Lahir dan Batin
42
CTHK 42 ~ Orang Yang Salah
43
CTHK 43 ~ Sudah Gil4
44
CTHK 44 ~ Aku Dijebak
45
CTHK 45 ~ Aku Bersedia
46
CTHK 46 ~ Rencana Besok
47
CTHK 47 ~ Nanti Saja
48
CTHK 48 ~ Yang Terbaik
49
CTHK 49 ~ kenapa ?
50
CTHK 50 ~ Tempat Untuk Pulang
51
CTHK 51 ~ Sekarang
52
CTHK 52 ~ Diseruduk Panda
53
CTHK 53 ~ I'm Coming
54
CTHK 54 ~ I Love You, Panda
55
CTHK 55 ~ Bayi Panda
56
CTHK 56 ~ Usaha Membuat Bayi Panda
57
CTHK 57 ~ Lupa !!
58
CTHK 58 ~ Gagal
59
CTHK 59 ~ Resepsi (Masih)
60
CTHK 60 ~ Obrak Abrik Panda
61
CTHK 61 ~ Ada Apa Dengan Panda ? AADP
62
CTHK 62~ Bedrest (Bayi Panda)
63
CTHK 63 ~ Pacul
64
CTHK 64 ~ Serangan
65
CTHK 65 ~ Tunggu Aku
66
CTHK 66 ~ Temani Aku
67
CTHK 67 ~ Lembur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!