Cinta Tak Harus Kamu

Cinta Tak Harus Kamu

CTHK 1 ~ Kita ... Putus

Dara rasanya ingin mengumpat, saat membaca pesan dari Bundanya. Tentu saja itu hanya keinginan, bagaimanapun ia harus hormat pada wanita yang sudah melahirkannya. Sebenarnya hanya pesan yang mengingatkan kalau besok ia harus hadir dari pagi, pertemuan keluarga sebelum pernikahan ketiga Kemala -- Bunda Dara.

Ayah Dara, berpulang ketika gadis itu masih di bangku SMA. Hanya berselang dua tahun, Bundanya menikah lagi dengan duda beranak perempuan berusia dua tahun lebih mudah darinya dan meninggal kecelakaan dua tahun lalu. Keputusan Bunda untuk menikah lagi, tidak ditentang oleh Dara. Ia tidak ingin egois, karena Bundanya butuh tempat bersandar dan mungkin masih banyak keinginan duniawi yang ingin diraih. Apalagi ia pun belum bisa menyenangkan dan memenuhi biaya hidup sang Bunda dan juga Citra, saudara tirinya.  

Kalau hanya memastikan kebutuhan sandang dan pangan bundanya saja, penghasilan Dara masih cukup. Namun, untuk memfasilitasi hal lain juga Citra yang selalu ingin hidup enak dan mewah membuat Dara angkat tangan dan angkat kaki  lalu memilih tinggal di kostan khusus putri.

“Iya Bun, iya,” gumam Dara membereskan meja kerjanya.

Jam kerjanya hampir selesai, baru saja ia mengirimkan jadwal pelatihan untuk para housekeeper baru ke atasannya. Bekerja sebagai asisten executive housekeeper dengan jadwal kerja shift menjadikan hal itu alasan untuk keluar dari rumah dan mencari kosan yang lebih dekat dengan hotel tempatnya bekerja.

Kemala pun mengalah karena Dara dan Citra sering kali bertengkar ataupun berbeda pendapat. Tidak ingin memihak salah satunya karena akan menyakiti yang lain membuat Kemala membiarkan Dara tinggal terpisah dan ia tahu Dara bisa menjaga diri.

Dara sudah beranjak dari kursinya saat ponselnya bergetar. Nama atasannya tertera di layar, mau tidak mau ia harus menjawab.

“Selamat sore, Pak,” sapa Dara. Gadis itu hanya mengangguk dan berkata baik pak dan siap pak, bahkan dengan wajah tersenyum padahal lawan bicaranya tidak akan melihat hal itu. Sudah terbiasa harus bersikap baik, lembut dan sopan serta ramah sebagai pelayanan terhadap para tamu hotel.

“Oh, baik, Pak.”

Panggilan berakhir, ponsel ia masukan ke dalam tas. Panggilan telepon dari atasannya tentu saja hanya berisi perintah. Padahal dua hari kedepan jadwalnya off, tapi ia diminta masuk shift malam karena long weekend dan kedatangan tamu akan melonjak dari biasanya.  

Setelah berganti seragam dan menyimpan di loker, Dara meninggalkan Grand Season Hotel. Menggerakan kendaraan roda empatnya meninggalkan hotel. Mengemudi sambil tersenyum, ia akan menemui Harsa kekasihnya. Sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan dengan pria itu meskipun harus berujung LDR. Tidak jarang saat Harsa berada di Jakarta dirinya malah sedang bertugas.

“Paling tidak, besok Mas Harsa harus temani aku,” gumamnya dan berencana mengajak Harsa yang akan dikenalkan sebagai calon suami dan mendampinginya di pernikahan Bunda. Apalagi ia dengar calon ayah tirinya adalah pengusaha dan berasal dari keluarga sultan. Namun, ia tidak tahu lebih detail apalagi pertemuan-pertemuan sebelumnya Dara tidak pernah bisa hadir.

Sambil bersenandung keluar dari lift dan berjalan di koridor lantai apartemen di mana unit Harsa berada. Tangan Dara sudah terulur akan menekan bel, tapi urung. Ia ingat Harsa pernah mengirimkan pesan passcode untuk membuka pintu.

“Ternyata tanggal lahir, standar banget sih.”

Pintu terbuka, Dara melangkah masuk. Tentu saja ia yakin Harsa ada di dalam karena ada botol air mineral dan soda kaleng di meja sofa juga pintu balkon terbuka dan gordennya melambai karena hembusan angin.

“Mas Har …. “ Ucapannya terjeda manakala ia melihat jas dan dasi di lantai. Tujuannya tentu saja kamar Harsa dan yang lebih membuatnya mengernyitkan dahi, ada dress wanita juga wedges di depan pintu kamar yang tidak tertutup rapat.

Dara menarik nafasnya, mencoba menahan emosi. Meskipun kepalanya sudah berdenyut karena jelas kalau pria dan wanita di dalam kamar dengan pakaian yang berceceran, tidak mungkin mereka sedang main ular tangga melainkan main kuda-kudaan.

“Aaaah, Mas … lebih cepat.”

Kedua tangan Dara mengepal mendengar suara perempuan, lirih dan bergair*h. Berusaha menekan stiletto yang dipakai agar tidak menimbulkan suara saat melangkah. Tidak sulit membuka pintu yang memang tidak tertutup rapat, hanya dengan didorong ke arah dalam membuat pintu itu terbuka lebar.

Pemandangan paling menjijikan yang pernah ia saksikan, di mana tubuh Harsa sedang memacu di atas tubuh … Citra. Ya, Citra saudara tirinya.

“Kalian memang pasangan menjijikan,” ujarnya dan sukses membuat pasangan itu terkejut.

“Da-ra.” Harsa beranjak dari tubuh Citra meraih ujung selimut menutupi bagian bawah tubuhnya. Sedangkan Citra hanya menarik selimut dan beranjak duduk. “A-ku bisa jelaskan, ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan,” ungkap Harsa.

Sedangkan Citra tanpa rasa bersalah hanya melirik dan mendengus kesal ke arah kaka tirinya tanpa rasa bersalah.

“Memang apa yang aku pikirkan? Kamu mau jelasin apa? Mau bilang kalau kalian khilaf dan sejak kapan kalian saling kenal dan bermain di belakangku?” cecar Dara.

Harsa menatap lantai lalu memungut boxer dan memakainya, Dara berdecak lalu berbalik dan ingin meninggalkan tempat lakn4t tersebut.

“Dara,” panggil Harsa berlari mengejar gadis itu, bahkan mencekal lengan yang hampir saja menyentuh handle pintu.

“Lepas!” teriak Dara.

“Sudahlah, Mas. Lepaskan saja dia, selama ini kamu bingung dengan alasan untuk mengakhiri hubungan kalian. Sekarang sudah ada alasan ‘kan,” tutur Citra yang berdiri di tengah pintu kamar hanya mengenakan bathrobe.

“Diam kamu, citra!” sentak Harsa.

“Wah, daebak,” cetus Dara lalu mengibaskan tangannya agar tangan Harsa terlepas.

“Loh, kenapa kamu bentak aku. Tadi mulut kamu manis banget kalau lagi pengen, sekarang  ….”

“Stop, lanjutkan drama kalian nanti. Mulai saat ini kita … putus,” ungkap Dara menatap Harsa dengan tatapan sinis lalu membuka pintu dan pergi.

“Dara! Argh.” 

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

kenapa citra gak dibalikin ke ibu kandung nya saja. Ibu kandung dara hy ibu sambung kan? kenapa setelah bpknya citra mati msh ikut ibuk dara..mana kelakuan dajal lagi.

2024-05-19

3

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

mampir thor

2024-05-15

0

Rahmawati

Rahmawati

udah jelas jelas selingkuh, mau jelasin apa lagi coba

2024-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 CTHK 1 ~ Kita ... Putus
2 CTHK 2~ Kenapa Harus Dia
3 CTHK 3 ~ Tinggal Bersama
4 CTHK 4 ~ Kamar 2807
5 CTHK 5 ~ Kepalamu
6 CTHK 6 ~ Mau Coba
7 CTHK 7 ~ Orang Yang Salah
8 CHTK 8 ~ Dunia Vs Daun Kelor
9 CTHK 9 ~ Kita Saudara
10 CTHK 10 ~ Tragis
11 CTHK 11 ~ Tukang Ngadu
12 CTHK 12 ~ Tukang Ngadu (2)
13 CTHK 13 ~ Balas Dendam
14 CTHK 14 ~ Rahasia
15 CTHK 15 ~ Di mana Kamu?
16 CTHK 16 ~ Ancaman Pandu
17 CTHK 17 ~ Ada Apa Denganku?
18 CTHK 18 ~ Dasar Tandu!
19 CTHK 19 ~ Pandu dan Dara (1)
20 CTHK 20 ~ Pandu - Dara (2) Apa Mungkin ....
21 CTHK 21 ~ KUA
22 CTHK 22 ~ Bidadari
23 CTHK 23 ~
24 CTHK 24 ~ Menggoda
25 CTHK 25 ~ Kecewa
26 CTHK 26 ~ Dasar Om-om
27 CTHK 27 ~ Waktunya Menikah
28 CTHK 28 ~ Gara~ gara Katro
29 CTHK 29 ~ Kamu Tidak Berhak
30 CTHK 30 ~ Menyelinap (Lagi)
31 CTHK 31 ~ Jodoh Pilihan Bunda (1)
32 CTHK 32 ~ Jodoh Pilihan Bunda (2)
33 CTHK 33 ~ Siapa Dia?
34 CTHK 34 ~ Panda Jatuh Cinta
35 CTHK 35 ~ Hanya Satu Macam
36 CTHK 36 ~ Rahasia (1)
37 CTHK 37 ~ Rahasia (2)
38 CTHK 38 ~ Miss You Panda
39 CTHK 39 ~ Nasihat Dara
40 CTHK 40 ~ Ijab Qabul, yuk!
41 CTHK 41 ~ Siap Lahir dan Batin
42 CTHK 42 ~ Orang Yang Salah
43 CTHK 43 ~ Sudah Gil4
44 CTHK 44 ~ Aku Dijebak
45 CTHK 45 ~ Aku Bersedia
46 CTHK 46 ~ Rencana Besok
47 CTHK 47 ~ Nanti Saja
48 CTHK 48 ~ Yang Terbaik
49 CTHK 49 ~ kenapa ?
50 CTHK 50 ~ Tempat Untuk Pulang
51 CTHK 51 ~ Sekarang
52 CTHK 52 ~ Diseruduk Panda
53 CTHK 53 ~ I'm Coming
54 CTHK 54 ~ I Love You, Panda
55 CTHK 55 ~ Bayi Panda
56 CTHK 56 ~ Usaha Membuat Bayi Panda
57 CTHK 57 ~ Lupa !!
58 CTHK 58 ~ Gagal
59 CTHK 59 ~ Resepsi (Masih)
60 CTHK 60 ~ Obrak Abrik Panda
61 CTHK 61 ~ Ada Apa Dengan Panda ? AADP
62 CTHK 62~ Bedrest (Bayi Panda)
63 CTHK 63 ~ Pacul
64 CTHK 64 ~ Serangan
65 CTHK 65 ~ Tunggu Aku
66 CTHK 66 ~ Temani Aku
67 CTHK 67 ~ Lembur
68 CTHK 68 ~ Serangan (2)
69 CTHK 69 ~ Aku Datang
70 CTHK 70 ~ Nostalgia
71 CTHK 71 ~ Ngidam
72 CTHK 72 ~ Rambut (Lagi)
73 CTHK 73 ~ Jenguk Bayi
74 CTHK 74 ~ Bayi Panda OTW
75 CTHK 75 ~ Baby Boy
76 CTHK 76 ~ Kapan Selesai?
77 CTHK 77 ~ Coba Lagi
78 CTHK 78 ~ Kejutan
79 CTHK 79 ~ Keinginan Pandu
80 CTHK 80 ~ Emosi
Episodes

Updated 80 Episodes

1
CTHK 1 ~ Kita ... Putus
2
CTHK 2~ Kenapa Harus Dia
3
CTHK 3 ~ Tinggal Bersama
4
CTHK 4 ~ Kamar 2807
5
CTHK 5 ~ Kepalamu
6
CTHK 6 ~ Mau Coba
7
CTHK 7 ~ Orang Yang Salah
8
CHTK 8 ~ Dunia Vs Daun Kelor
9
CTHK 9 ~ Kita Saudara
10
CTHK 10 ~ Tragis
11
CTHK 11 ~ Tukang Ngadu
12
CTHK 12 ~ Tukang Ngadu (2)
13
CTHK 13 ~ Balas Dendam
14
CTHK 14 ~ Rahasia
15
CTHK 15 ~ Di mana Kamu?
16
CTHK 16 ~ Ancaman Pandu
17
CTHK 17 ~ Ada Apa Denganku?
18
CTHK 18 ~ Dasar Tandu!
19
CTHK 19 ~ Pandu dan Dara (1)
20
CTHK 20 ~ Pandu - Dara (2) Apa Mungkin ....
21
CTHK 21 ~ KUA
22
CTHK 22 ~ Bidadari
23
CTHK 23 ~
24
CTHK 24 ~ Menggoda
25
CTHK 25 ~ Kecewa
26
CTHK 26 ~ Dasar Om-om
27
CTHK 27 ~ Waktunya Menikah
28
CTHK 28 ~ Gara~ gara Katro
29
CTHK 29 ~ Kamu Tidak Berhak
30
CTHK 30 ~ Menyelinap (Lagi)
31
CTHK 31 ~ Jodoh Pilihan Bunda (1)
32
CTHK 32 ~ Jodoh Pilihan Bunda (2)
33
CTHK 33 ~ Siapa Dia?
34
CTHK 34 ~ Panda Jatuh Cinta
35
CTHK 35 ~ Hanya Satu Macam
36
CTHK 36 ~ Rahasia (1)
37
CTHK 37 ~ Rahasia (2)
38
CTHK 38 ~ Miss You Panda
39
CTHK 39 ~ Nasihat Dara
40
CTHK 40 ~ Ijab Qabul, yuk!
41
CTHK 41 ~ Siap Lahir dan Batin
42
CTHK 42 ~ Orang Yang Salah
43
CTHK 43 ~ Sudah Gil4
44
CTHK 44 ~ Aku Dijebak
45
CTHK 45 ~ Aku Bersedia
46
CTHK 46 ~ Rencana Besok
47
CTHK 47 ~ Nanti Saja
48
CTHK 48 ~ Yang Terbaik
49
CTHK 49 ~ kenapa ?
50
CTHK 50 ~ Tempat Untuk Pulang
51
CTHK 51 ~ Sekarang
52
CTHK 52 ~ Diseruduk Panda
53
CTHK 53 ~ I'm Coming
54
CTHK 54 ~ I Love You, Panda
55
CTHK 55 ~ Bayi Panda
56
CTHK 56 ~ Usaha Membuat Bayi Panda
57
CTHK 57 ~ Lupa !!
58
CTHK 58 ~ Gagal
59
CTHK 59 ~ Resepsi (Masih)
60
CTHK 60 ~ Obrak Abrik Panda
61
CTHK 61 ~ Ada Apa Dengan Panda ? AADP
62
CTHK 62~ Bedrest (Bayi Panda)
63
CTHK 63 ~ Pacul
64
CTHK 64 ~ Serangan
65
CTHK 65 ~ Tunggu Aku
66
CTHK 66 ~ Temani Aku
67
CTHK 67 ~ Lembur
68
CTHK 68 ~ Serangan (2)
69
CTHK 69 ~ Aku Datang
70
CTHK 70 ~ Nostalgia
71
CTHK 71 ~ Ngidam
72
CTHK 72 ~ Rambut (Lagi)
73
CTHK 73 ~ Jenguk Bayi
74
CTHK 74 ~ Bayi Panda OTW
75
CTHK 75 ~ Baby Boy
76
CTHK 76 ~ Kapan Selesai?
77
CTHK 77 ~ Coba Lagi
78
CTHK 78 ~ Kejutan
79
CTHK 79 ~ Keinginan Pandu
80
CTHK 80 ~ Emosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!