Pertunangan Langit

Langit Saskara

Yura Ghaniya

...****************...

Setelah berpacaran selama 6 tahun lebih Langit akhirnya memutuskan untuk melamar Yura . Tidak ada banyak drama dalam hubungan mereka namun bukan berarti tidak ada. Kadang cemburu, salah paham itu sudah mereka lalui dan sampai lah sekarang ke satu titik dimana mereka akan meresmikan hubungan mereka selangkah lagi menuju pernikahan.

Yura bahagia akhirnya selangkah lagi bisa bersanding dengan Langit . Diantara banyak nya wanita yang mengejar Langit hanya Yura lah yang selalu ada dihati Langit sejak kecil. Apalagi sekarang setelah lulus kuliah daddy Arka mempercayakan Langit untuk memegang perusahaan nya.

Tidak hanya Langit dan Yura yang bahagia. Yudha yang merupakan papih dari Yura pun tak kalah bahagia nya. Impian nya memiliki menantu tajir melintir pun sebentar lagi akan tercapai. Ternyata tidak sia-sia Yudha mendekatkan Langit dan Yura sedari kecil.

Langit bisa di bilang cinta pertama dan terakhirnya Yura, begitupun Yura adalah cinta pertama dan terakhirnya Langit. Mereka bersama sejak kecil mungkin karena terbiasa akhirnya mulailah tumbuh benih-benih cinta saat mereka remaja, dan sampai saat ini nama Yura tetap bertahta di hati Langit begitupun sebaliknya.

Acara pertunangan Langit dan Yura diadakan di hotel Ravindra. Semua keluarga berkumpul dari mulai oma, opa, gepa, gema bahkan kakek buyut dan nenek buyut pun turut hadir.

Daddy Arka hanya mengundang keluarga, kerabat dan teman-teman dekat saja. Begitu juga Langit dan Yura mereka mengundang semua teman-teman nya di acara pertunangannya.

"Selamat ya bang sebentar lagi abang mau nikah terus punya anak deh, adek ikut bahagia " Jingga memeluk abangnya yang paling Jingga sayang.

"Terus adek kapan? " tanya Yura.

Karena Yura tunangan dan akan menjadi istri Langit Yura pun memanggil Jingga adek.

"Iya nih adek kapan katanya cantik tapi gak laku " Senja ikut-ikutan.

"Kakak jangan mulai deh, kamu tuh beraninya keroyokan doang" Jingga mencebik.

"Lagian dek, mau sampai kapan sendiri terus? truk aja gandengan " kata papa Azka

"Papa jangan ikut-ikutan deh ini area anak muda"

Semua orang tertawa melihat Jingga yang tidak bisa berkutik. Jika biasanya Jingga yang slalu menjahili semua orang sekarang semua orang berkumpul untuk menjahili Jingga.

Dari kejauhan terlihat dua orang sedang memperhatikan Jingga. Angkasa yang selalu mencintai Jingga walaupun berkali-kali Jingga menolak dengan alasan ingin fokus berkarier. Namun Angkasa tau sebenarnya Jingga menolaknya karena dia belum bisa melupakan cinta ke dua nya. Karena cinta pertama Jingga adalah daddy nya berarti Kaisar adalah cinta ke dua nya.

Berbeda dengan Kaisar , dia kembali mengingat saat dia menyakiti Jingga, sesak di dadanya kembali menyapa. Melihat Jingga tersenyum hatinya sakit bukan karena tak bahagia melihat senyuman itu, hanya saja Kaisar bisa melihat luka yang amat dalam yang Jingga rasakan.

"𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢𝘪 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 , 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳.

Daddy Arka memang mengundang keluarga Kawindra. Hubungan mereka kembali baik setelah mommy Queen berhasil membujuk daddy Arka. Apalagi mereka sudah tau alasan Kaisar menyakiti Jingga. Daddy Arka perlahan mulai memaafkan Kaisar namun bukan berarti akan memberikan Kaisar kesempatan untuk kembali lagi pada Jingga.

Daddy Arka tidak habis fikir dengan alasan dan cara Kaisar, kenapa harus menggunakan kekerasan? itu yang daddy Arka tidak bisa terima.

"Sayang... "

"Bunda... "

Jingga memeluk bunda Aretha. Jingga tidak menyangka dia bisa memeluk bunda Aretha lagi, bundanya Kaisar dan Kaila yang sudah seperti bundanya sendiri.

"Bunda apa kabar? "

"Bunda baik sayang, kamu gimana? kenapa tambah kurus? "

"Kenapa semua bilang adek kurus sih, ini tuh sexy bun"

Semua orang tertawa mendengar ocehan Jingga. Jingga memang pandai sekali membuat suasana sekitarnya bahagia.

Tanpa sengaja tatapan Jingga bertemu dengan tatapan Kaisar.

Deg

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘨𝘦𝘵𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘢 ? 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘬? " 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘑𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢.

"𝘔𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘥𝘦𝘬, 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘭𝘶𝘬 𝘮𝘶, 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘬𝘢𝘱 𝘮𝘶, 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘶𝘭𝘶, 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳.

Jingga dan Kaisar seolah berbicara lewat tatapan matanya. Sebelum akhirnya Jingga memutuskan tatapan nya dan pamit ke toilet.

Daddy Arka dan mommy Queen tidak sengaja melihat Kaisar dan Jingga saling menatap. Mommy Queen bisa melihat tatapan keduanya yang sama-sama memendam perasaan. Daddy Arka pun bisa melihat itu sebenarnya, hanya saja hatinya tetap tidak rela membiarkan Kaisar mendekati Jingga lagi.

"Lihat kan dad tatapan mereka seperti apa? mau sampai kapan daddy menghalangi mereka?"

"Tapi daddy masih gak terima mom, dia memukul Jingga ku putri kesayangan ku mom"

"Mommy tau, Jingga juga putriku , aku juga sama sakitnya seperti mu dad tapi kita sudah tau kan alasan Kaisar ? "

"Tapi tetap saja mom daddy takut dia akan nyakitin Jingga lagi "

"Setidaknya daddy kasih kesempatan buat Kaisar berjuang dad, setelah itu biarkan Jingga yang memutuskan"

"Sampai kapanpun daddy tidak akan pernah merestui Kaisar dengan Jingga"

"Yasudah terserah daddy, mungkin daddy tidak ingin melihat Jingga bahagia "

Mommy Queen meninggalkan daddy Arka begitu saja.

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 ? 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩" 𝘨𝘦𝘳𝘶𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘈𝘳𝘬𝘢.

Tanpa mommy Queen dan daddy Arka sadari, Jingga mendengar perdebatan orang tuanya itu.

Setelah dari toilet Jingga melihat orang tuanya berdebat, jiwa kepo Jingga pun meronta-ronta ingin mendengar perdebatan apa yang orang tuanya debatkan. Jingga yang mendengar orang tuanya berdebat tentang dirinya menjadi sedih, karena dirinya lah orang tuanya sampai harus bertengkar. Jingga membalikan badannya ingin berlalu dari tempat ini namun seseorang menghadangnya.

Deg

"𝘒𝘢𝘬 𝘒𝘢𝘪"

Keduanya saling menatap untuk beberapa saat, sampai kemudian Jingga sadar jika itu Kaisar.

"Maaf , aku permisi" Jingga ingin berlalu dari hadapan Kaisar namun urung karena Kaisar memeluk nya dari belakang.

"Kamu apa-apaan kak, lepasin" Jingga meronta dalam pelukan Kaisar.

"Sebentar dek, kakak mohon biarkan seperti ini sebentar saja! " mohon Kaisar.

Jingga yang meronta pun perlahan diam , Jingga meneteskan air matanya dan mengenai tangan Kaisar yang memeluknya. Kaisar pun membalikkan badan Jingga dan menghapus air mata Jingga.

"Kakak mohon jangan menangis! " Jingga hanya diam tidak menanggapi Kaisar.

"Kasih kakak kesempatan untuk membahagiakan kamu, untuk menebus air mata yang sudah kamu keluarkan dan untuk luka yang aku ciptakan" kata Kaisar.

"Kesempatan yang mana kak? dua kali aku memberimu kesempatan, dan gak ada yang namanya kesempatan ketiga "

"Kakak bisa jelasin, kakak mohon dengarkan kakak dulu "

"Semuanya sudah terlambat kak, maaf aku tidak akan berharap padamu lagi "

Jingga pun pergi meninggalkan Kaisar yang mematung dengan perasaan bersalah nya yang semakin besar.

Next

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣

Like dan komen. Jangan lupa bintang 5 nya . Terima kasih.

Follow juga instagram aku ya 'Kikan 𝘥𝘸𝘪'

Boleh dong vote nya yang nganggur ☺

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***