"Adek gimana? "
"Hah apanya? "
"Daddy tanya kamu terima nggak perjodohan ini? "
Senja dan Jingga saling berbisik .
"Adek gimana? " tanya daddy Arka .
Jingga terdiam dia ingin menolak karena Jingga tau Kaisar sudah punya kekasih, namun perkataan Kaila kembali terngiang di telinganya.
"𝘉𝘢𝘯𝘨 𝘒𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘮𝘶 𝘑𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘬𝘰𝘳 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘳𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘮𝘶 sendiri"
"Aku terima" kata Jingga.
Dua kata yang mampu membuat Kaisar tertegun. Sejenak tatapan Kaisar bertemu dengan tatapan Jingga. Dilihatnya tatapan Jingga yang entah artinya apa. Kaisar hanya melihat kekecewaan di mata Jingga.
"Alhamdulillah... " Semua orang mengucapkan syukur karena harapan mereka berjalan lancar.
Jingga menatap daddy Arka dengan tatapan tajam. Sedangkan daddy Arka yang di tatap dia memilih pura-pura tidak melihat, padahal daddy Arka tau arti tatapan anaknya itu.
"Dad, aku boleh bicara dengan adek? " tanya Kaisar.
Daddy Arka hanya menganggukkan kepalanya.
Kaisar menggandeng tangan Jingga dan membawanya ke halaman belakang.
Hening beberapa saat, namun pertanyaan Kaisar akhirnya membuyarkan keheningan mereka.
"Kenapa kamu menerima perjodohan ini? " tanya Kaisar.
Jingga mengerutkan keningnya sebelum akhirnya menjawab. "Kenapa bertanya padaku, bukankah bapak juga menerima perjodohan ini? " tanya Jingga.
"Apa gak bisa memanggilku kakak saja ? kenapa terus memanggilku bapak? ini bukan di kampus Jingga" kata Kaisar.
"Yang bilang ini di kampus siapa? "
"Stop Jingga! terserah kamu saja, sekarang jawab pertanyaan ku kenapa kamu terima perjodohan ini? "
"Karena dari awal kakak adalah milik ku"
Deg
Kaisar tertegun mendengar alasan Jingga menerima perjodohan nya.
"Kamu tau kan aku punya Lovina jadi bagaimana mungkin aku adalah milik mu? sampai kapan pun aku gak akan bisa jadi milik kamu "
"Apa kamu yakin Lovina mencintaimu? "
Kaisar menatap Jingga yang tersenyum mengejeknya.
"Aku yakin dia mencintaiku"
"Baiklah , bagaimana jika aku bilang dia hanya memanfaatkan mu? "
"Jangan mengada-ada Jingga, kamu gak tau siapa Lovina"
"Bagaimana denganmu kak? aku yakin kalau kamu tau siapa Lovina kamu gak akan sudi menjadikan dia kekasihmu"
"Stop bicara omong kosong Jingga. Jangan pernah sekalipun kamu menghina Lovina ku"
"𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘬𝘶 , 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 " 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘑𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢.
"Kalau begitu kasih aku waktu satu bulan"
"Untuk apa? "
"Aku akan buat kamu cinta sama aku " kata Jingga dengan percaya dirinya.
"Jangan buang-buang waktu untuk hal yang gak penting, sampai kapanpun aku cuma cinta sama Lovina"
"Kalau begitu harusnya kamu yakin dong dalam waktu sebulan kamu gak akan cinta sama aku? "
"Bagaimana kalau dalam waktu sebulan aku belum mencintaimu juga? " Kaisar menatap mata indah Jingga yang dulu begitu dia kagumi.
"Aku akan mundur dari perjodohan ini "
"Baiklah... "
"Tapi , jika dalam waktu satu bulan ini kamu mencintai aku , maka aku minta satu hal" Jingga terdiam sejenak dia menatap laki-laki yang sampai saat ini masih mengisi hatinya.
Kaisar hanya diam menatap Jingga gadis kecil yang sempat menghiasi hari-harinya di masa lalu.
"Jangan pernah sekalipun kamu meninggikan suaramu pada bundamu sendiri "
Deg
Hati Kaisar merasa tercubit dengan ucapan Jingga. Kaisar sadar akhir-akhir ini dia sering membuat bundanya menangis, karena bundanya tidak setuju dengan pilihan Kaisar sedangkan Kaisar tetap kekeuh menjadikan Lovina sebagai kekasihnya dan mungkin akan menjadi istri nya kelak.
"Ingat kak, sebelum kamu bertemu dengan Lovina mu itu, bundamu yang selalu ada untuk mu"
"Aku tidak peduli kamu mau menikah dengan siapapun termasuk Lovina sekalipun, aku gak peduli. Aku juga gak akan meminta kamu untuk menikah dengan ku. Karena orang bodoh seperti mu bukan tipeku " kata Jingga.
Kaisar mengepalkan tangannya. Dia geram dan marah entah karena Jingga mengatainya bodoh atau karena Jingga bilang dia bukan tipenya.
"Lalu untuk apa perjodohan ini, bila pada akhirnya kamu pun tidak bersedia menikah dengan ku? " Kaisar tersenyum smirk.
"Aku hanya ingin kamu tau kak cinta yang sesungguhnya itu cinta yang saling memahami dan menerima satu sama lain, bukan hanya satu pihak saja yang menerima cinta, tapi keduanya"
Jingga pun meninggalkan Kaisar yang hanya berdiri mematung menatap nanar kearah Jingga.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah malam perjodohan itu Jingga tidak pernah berbicara dengan Kaisar lagi. Mereka hanya sesekali bertemu saat ada mata kuliah.
Jingga hanya sibuk dengan kuliahnya dan juga mengumpulkan bukti-bukti tentang Lovina yang sebenarnya.
Jingga meminta waktu satu bulan pada Kaisar sebenarnya bukan untuk membuat Kaisar jatuh cinta padanya. Jingga hanya ingin Kaisar sadar dari kebodohannya. Lovina tidak pernah mencintai Kaisar, Lovina hanya ingin harta Kaisar saja.
Sedangkan Kaisar, akhir-akhir ini hati Kaisar begitu gelisah. Dia seolah terjebak dengan perkataan Jingga. Perkataan Jingga tentang Lovina yang hanya memanfaatkan nya saja terus berputar di kepala Kaisar seperti kaset rusak.
"Apa aku harus menyelidiki kejadian itu? "
Tiba-tiba Kaisar teringat kejadian 5 tahun yang lalu.
𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬
𝘏𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢. 𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘜𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘪𝘵𝘢𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘪 𝘓𝘰𝘯𝘥𝘰𝘯 . 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘫𝘶𝘳𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘥𝘰𝘬𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘫𝘶𝘳𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘸𝘢𝘵.
𝘔𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘥𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘴𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘤𝘭𝘶𝘣 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘪 𝘓𝘰𝘯𝘥𝘰𝘯. 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘮𝘪𝘯𝘶𝘮-𝘮𝘪𝘯𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴 𝘱𝘶𝘯 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘣𝘶𝘬 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘬𝘴𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯-𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.
𝘕𝘢𝘩𝘢𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘨𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘪 , 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘩𝘦𝘭𝘢𝘪 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘯 𝘱𝘢𝘳𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘳𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢. 𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘵 𝘬𝘦𝘴𝘶𝘤𝘪𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.
𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘢𝘸𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 , 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘰𝘥𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘴𝘱𝘳𝘢𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢. 𝘞𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮, 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 .
𝘚𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 ,𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘣𝘦𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘺𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘦𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪.
𝘋𝘢𝘯 𝘚𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘶 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘓𝘰𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘫𝘢.
Drrttt Drrttt
Panggilan di ponsel menyadarkan Kaisar dari lamunan nya.
"Hallo"
"(.......) "
"Baiklah kakak kesana sekarang"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di Pusat perbelanjaan.
"Kai dimana mereka? "
Kaila menunjuk ke arah dua orang yang sedang bertengkar.
"Dasar pelakor tidak tau diri, pantas saja barang-barangmu terlihat branded taunya hasil morotin om om" kata Lovina.
Jingga melotot tidak terima, beraninya Lovina mengatai dia morotin om om. Tidak tau saja Lovina siapa Jingga sebenarnya.
"Apa lo tidak terima? emang bener kan lo tukang morotin om om? " kata Lovina lagi.
"Kurang ajar lo nenek sihir beraninya lo ngatain gue morotin om om, asal lo tau yah ,gue gak perlu morotin om om, gue udah kaya dari lahir bahkan gue bisa beli harga diri lo yang tak seberapa ini"
Plak
Tiba-tiba Kaisar datang dan menampar pipi Jingga. Jingga yang merasa shock hanya diam dan mematung merasakan pipinya yang kebas akibat tamparan dari Kaisar.
Sedangkan Lovina dia tersenyum senang melihat Kaisar menampar Jingga.
Next
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣
Like , komen dan vote . Jangan lupa bintang 5 nya . Terima kasih.
Follow juga instagram aku ya 'Kikan dwi'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Rita
cari perkara kmu kaisar
2024-07-13
1
Rita
bagus gertak aja
2024-07-13
1
Dewi Payang
Wah kasiar, no like, belum apa2 udah main tangan nih cwo
2024-06-17
1