Di Cafe Bintang
"Bunda, Ayah." Sapa Tari menghampiri Bastian dan Mila.
"Selamat malam Bun, Ayah." Sapa Bintang pada Bastian dan Mila.
"Cafemu semakin ramai ya? Apakah kamu mau membuka cabang lagi?" Tanya Bastian.
"Belum, Sekarang aku mau fokus dulu kehamilan Tari."
"Kamu hamil nak."
Tari menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada Mila.
"Assalamu'alaikum." salam Kyai Ahmad yang langsung menghentikan perbincangan antara menantu dan mertua.
"Wa'alaikum salam, Silahkan duduk Kyai." Jawab Bastian yang mempersilahkan Tamunya duduk.
"Apa ini putri Kyai?" Tanya Mila saat melihat Aisyah duduk dekat dengan Umi Adiba.
"Iya, ini putri bungsuku sedangkan kakanya masih di Kairo menuntut ilmu."
"Bun, Ayah kita permisi ya. Aku masih ada urusan." Pamit Tari yang begitupun juga Bintang.
"Yang itu namanya Bintang, saudara kembar Gerhana dan perempuan itu bernama Mentari, menantuku.”
Kyai Ahmad dan Umi Adiba kaget. Mereka masih mudah dan sudah menikah. Kyai Ahmad juga bersyukur, Lebih baik menikah mudah dari pada mendekati Zina yang tidak disengaja.
"Selamat malam." Ucap Gerhana datar dan langsung duduk di samping Bastian yang berhadapan langsung dengan Aisyah, gadis bercadar. Sebenarnya Gerhana kaget melihat Aisyah, namun ia berusaha menyembunyikannya di balik wajah Datarnya.
"To the point Bun."
"Kita makan dulu ya sayang. Mentari ada disini lo."
Gerhana mendengus kesal karena Bundanya kembali mengancamnya.
"hemm." Gerhana hanya berdehem.
Pelayan datang membawa makanan dan menatanya diatas meja.
"Silahkan dinikmati Tuan dan Nyonya."
Setelah mereka selesai makan malam. Bastian mulai membuka obrolan.
"Nak perkenalan Umi Adiba teman Bunda dan Kyai Ahmad. Dan yang gadis bercadar itu namanya Aisyah yang Bunda jodohkan sama kamu."
Gerhana tidak berkomentar sama sekali begitupun dengan Icha. Ia hanya Pasrah dengan takdirnya, termasuk jodohnya."
"Aku terima." Senyum Mila mereka ketika Gerhana menerima perjodohan.
"Alhamdulillah." Kyai Ahmad mengucap syukur ketika Gerhana menyetujui perjodohan dengan Putrinya.
"Apa kamu mau lihat wajah calon Istrimu?" Tanya Kyai Ahmad yang dijawab gelengan Gerhana.
"Tidak Kyai, Aku akan melihatnya ketika Kita sudah menikah."
Drrrrrttttt
Suara ponsel Gerhana berdering dan dia pun segera mengangkatnya. "Ada apa?"
"Ada masalah king, Senjata yang harusnya dikirim ke negara M dicegat oleh Mafia lain."
"Cari tahu." Gerhana mematikan telponnya dan berusaha tidak memperlihatkan emosinya pada tamu kedua orang tuanya.
"Bun, Ayah, Om dan Tante aku harus pergi ada urusan yang harus aku kerjakan." Pamit Gerhana.
"Pergilah, Tapi, jangan panggil Om dan Tante." Ucap Umi Adiba.
'Kalau saya kamu panggil Umi."
"Panggil Aba."
Gerhana menganggukkan kepalanya. Kemudian dia melirik Aisyah yang dari tadi menunduk tanpa berkomentar sama sekali.
Setelah kepergian Gerhana, Bastian menatap Aisyah yang dari tadi hanya diam. "Apa kamu bersedia menikah dengan putraku Gerhana."
Aisyah mengangkat kepalanya dan menatap Bastian yang menunggu jawabannya. Kemudian ia menoleh kearah Kyai Ahmad dan Umi Adiba. Setelah mendapat anggukan dari kedua orangtuanya. "Bismillahirrahmanirrahim, Saya bersedia Om." Cicit Aisyah.
"Alhamdulillah... 2 minggu lagi kalian menikah." Putus Bastian.
"Pernikahan kami dirahasiakan dulu sampai kita lulus kuliah." Ucap Aisyah lirih.
"Baiklah."
***
Gerhana melajukan motornya dengan kecepatan tinggi dan tujuannya kali ini ke markas. Tak butuh waktu lama Gerhana sampai dimarkas Death Deamon. Gerhana masuk kedalam markasnya dan langsung disambut oleh anak buahnya termasuk Arion dan Rey yang sudah menunggunya dari tadi.
"Apa kamu tahu siapa mereka?" Tanya Gerhana datar.
"Mereka Mafia White Tiger King."
"Persiapkan semuanya kita akan kemarkas White Tiger."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
putrie_07
auwo......😆😆
2024-12-26
0
Febby Fadila
apa jadinya mafia sma gadis alim... makin seru ni
2024-10-31
0
Wiwik murniati
mafia di jodohkan sama gadis pesantren ,,heeeem /Good//Good/
2024-10-25
1