" Ayo naik, gue antar lo keapotik." Ucap Gerhana yang sudah membukakan pintu untuk Icha.
Setelah Gerhana mengantarkan Icha keapotik. Ia mengantar Icha pulang. Di dalam mobil hanya ada keheningan Icha maupun Gerhana sama-sama diam. Namun Gerhana sesekali melirik Icha. entah mengapa setiap Ia berdekatan dengan Icha jantungnya berdetak kencang.
"Apa gue sakit jantung ya. mending besok gue periksa ke dokter saja." Batin Gerhana.
Tak lama mobil yang dikendarai Gerhana sampai di depan pintu gerbang pesantren Nur Hikmah Darussalam.
"Terimakasih." Ucap Icha tanpa menatap Gerhana.
Gerhana menganggukkan kepalanya Dan kembali melajukan mobilnya menuju Keapartemennya untuk mengistirahatkan badannya yang lelah. besok Ia harus kembali masuk kuliah.
***
***
"Gerhana, Habis ini Lo Mau kemana?" Tanya Arion yang memeng satu kelas dengan Gerhana yang sama-sama mengambil jurusan bisnis.
"Gue Mau ke markas dan lo harus ikut." Balas Gerhana sambil menoleh kearah Arion.
Tanpa sengaja pandangan Gerhana jatuh pada gadis bercadar yang selalu membuat Jantungnya berdebar kencang ketika berdekatan dengan gadis yang tidak ia ketahui wajahnya.
Arion mengerutkan alisnya bingung. Baru kali ini Gerhana memperhatikan wanita segitunya. "Lo menyukainya." ucap Arion tiba-tiba membuat Gerhana tersentak kaget namun tetap Stay Cool.
"Tidak." Gerhana berjalan lebih dulu meninggalkan Arion yang berdengus kesal.
"Dasar kulkas 12 pintu berjalan."
"Sabar, Bintang dulu begitu. Tapi setelah ketemu pawangnya jadi Bucin dan banyak bicara." Ucap Rasya menepuk pundak Arion.
"Lo lihat sana cowok yang duduk di bawah pohon dengan buku ditangannya." Ucap Rasya menunjuk kearah Satria yang sibuk membaca buku tanpa memperdulikan sekitarnya.
Arion mengikuti arah telunjuk Rasya dan memeng melihat seorang pemuda yang sibuk dengan dunianya sendiri.
"Dia itu melebihi kulkas 12 pintu." Arion menganggukkan kepalanya mengerti.
"Carikan pawang Gerhana agar es itu cepat mencair." Bisik Rasya sebelum bener-bener pergi meninggalkan Arion.
***
***
Disisi lain Aisyah atau biasa dipanggil Icha. Ia mengambil Jurusan Manejemen Bisnis.
"Icha, apa Kita langsung kepesantren.?" Tanya Khadijah yang diangguki Icha.
"Ia Khadijah, Jam Empat sore saya harus isi kajian menggantikan Ustadzah Rahma."
Khadijah menganggukkan kepalanya mengerti. "Baiklah."
"Icha..." Panggil Tari yang berlari menghampiri Icha.
"Assalamualaikum Tari."
"Wa-wa'alaikum salam." Balas Tari kikuk.
"Kalian mau kemana?" Tanya Tari.
"Mau pulang." Balas Icha.
"Ya pada hal gue Mau ajak lo jalan-jalan."
"Lain kali ajah, Hari ini saya ada urusan."
"Baiklah."
Icha naik di mobilnya sedangkan Tari mengendarai motor sport kesayangannya.
Tiga puluh menit Icha sudah sampai dipesantren Nur Hikmah Darussalam.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikum salam" Jawab Kyai Ahmad Dan Umi Adiba bersamaan.
Icha melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah menghampiri kedua orang tuanya untuk Ia cium tangannya. "Umi, Abi, Icha ke kamar dulu Ia istirahat."
"Iya sayang."
Skip
Icha sudah berada di kamarnya. Ia merebahkan badannya yang terasa lelah. tak terasa Icha tertidur sampai jam tiga sore.
Icha menggeliat melihag Jam yang sudah menunjukkan jam 15.15. Icha masuk kamar mandi untuk membersihkan badannya sebelum pergi menghadiri kajian.
Tiga puluh menit Icha sudah rapi, sebelum pergi Icha mengisi perutnya terlebih dahulu.
Skip
Icha sudah berada dimasjid yang ada di pondok pesantren. Semua anak santri berkumpul untuk mendengar kajian dari Ustadzah Aisyah.
"Assalamualaikum wr. wb."
"Walaikum salam." Jawab santri bersamaan.
"Baiklah hari ini kita akan bahas mengenai tanggung jawab seorang muslim."
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti juga berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
bagaimana perkataan Umar bin al-Khattab yang saat itu menjabat sebagai khalifah, “Seandainya seekor keledai terperosok di kota Baghdad nicaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya, seraya ditanya : Mengapa tidak meratakan jalan untuknya ?” Itulah dua dari ribuan contoh yang pernah dilukiskan para salafus sholih tentang tanggungjawab pemimpin di hadapan Allah kelak.
Pada prinsipnya tanggungjawab dalam Islam mengenai semua orang atas perbuatan yang ia lakukan sebagaimana Allah firmankan:
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
“Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya”
Icha terus menerangkan tentang tanggung jawab seorang Muslim hingga sampai satu jam lamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
putrie_07
hy
2024-12-26
0
Sesha
skip
2024-11-06
0
Febby Fadila
ada hikmahnya di bab ni
2024-10-31
0