MMGM 001

Dor...

Dor...

Dor...

"Itulah akibat yang berani berkhianat." Gerhana meninggalkan anak buahnya yang telah ditembaknya. "Habisi mereka." Perintah Gerhana pada Arion.

"Baik King."

Gerhana tiba di apartemennya sekitar pukul 02.00 dini hari. Karena lelah, Gerhana berbaring di tempat tidur king-size-nya tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

***

***

Pagi harinya, Gerhana sudah rapi mengenakan kemeja hitam yang ia padukan dengan celana jeans.

Hari ini Gerhana berangkat ke kampus mengendarai motor kesayangannya.

Sementara di waktu yang sama di tempat yang berbeda seorang gadis bercadar juga tengah bersiap berangkat ke kampus barunya mengendarai motor matic bersama sepupunya, Khadijah.

"Nak, kenapa tidak naik mobil saja?" Ucap Umi Adiba.

"Macet Umi dijalan, lebih cepat naik motor." Jawab Icha. "Icha berangkat ya Umi, Tuh Khadijah udah nunggu diluar. Assalamualaikum." Pamit Icha sambil mencium punggung tangan Umi Adiba.

"Walaikum salam Nak, Hati-hati bawah motornya, jangan ngebut."

"Saya juga pamit Umi." Pamit Khadijah yang juga mencium punggun tangan Umi Adiba.

"Kapan Icha menerimaku menjadi Imammu?" Ustadz Zain yang terus memperhatikan Icha dari jauh hingga Icha meninggalkan pondok pesantren Nur Hikmah Darussalam.

***

***

Brum

Brum

Brum

Suara Motor Gerhana menggema di kampus begitupun dengan suara motor Arion yang hampir bersamaan sampai dengan motor Gerhana.

Gerhana membuka helm full face-nya membuat para wanita berteriak histeris melihat kedatangan Gerhana yang semakin hari semakin tampan.

"Kak Gerhana semakin tampan."

"Halalin aku dong Bang."

"Kak Arion juga tak kalah Tampan semakin Hansem."

"Kak Arion Aku padamu."

Begitulah teriakan alay para wanita yang terdengar di telinga Gerhana dan Arion.

"Wah, penggemar lo makin banyak saja, kakak ipar." Ejek Tari yang juga baru saja tiba di kampusnya bersama sang suami, Bintang.

"Kayak suami lo ajah tidak ada Fansnya. Cuma mereka takut sama singa yang akan mengamuk. Tidak ada terang-terangan mendekati Bintang." Gerhana kembali mengejek Tari, Terbukti pipi Tari sudah memerah menahan emosi.

"Gue tidak akan biarkan pelakor ada masuk di rumah tangga gue. gue akan basmi mereka tanpa sisa." Ucap Tari. "Ayo sayang kita pergi. tinggalkan mereka yang para Jomblo." Ajak Tari menggandeng tangan Bintang yang dari tadi diam tanpa mau ikut campur dengan perdebatan antara Istri dan saudara kembarnya.

"Ayo kita kekelas." Ajak Arion.

"Lo duluan ajah Ri, Gue mau ke Toilet dulu." Tanpa menunggu jawaban dari Arion terlebih dahulu. Gerhana sudah pergi membuat Arion mendengus kesal.

"Pergi jangan mendekat." Ucap Icha yang sudah ketakutan."

"Ayolah manis, kita bermain sebentar." Pria itu berusaha memegang tangan Icha, Namun Icha tetap berusaha menghindar dan selalu berdo'a dalam hati agar ada seseorang datang menolongnya sebelum orang itu menyentuhnya.

"Saya mohon menjauhlah dariku." Icha terus memohon agar pria itu menjauh darinya, Tapi Pria itu malah tertawa mengejek kearah Icha.

"Pegang wanita itu, Gue mau lihat wajahnya yang selalu ia tutupi." Icha semakin panik ketika Keempat Pria mendekat ke arah, Ia pun berusaha berlari sekuat tenaga agar bisa terhindar dari pria itu.

Brug

"Astaghfirullah al Azhim." Icha beristighfar karena tidak sengaja menabrak seseorang. Sementara orang itu memegang dadanya yang berdetak kencang tidak seperti biasanya.

"Tolongin saya.. Kumohon." Icha memohon pertolongan pada pria itu dengan air matanya yang terus menetes dipipinya. tanpa sadar Pria itu menghapus air mata Icha dengan tangannya membuat Icha tersentak kaget dan mundur sedikit.

"Maaf, Kita bukan Muhram." Pria itu menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ternyata lo disini." Icha yang mendengar suara pria yang dari tadi mengganggunya, Icha langsung berlari ke belakang Pria itu untuk meminta perlindungan.

"Dia milik kami." Ucap Salah satu diantara mereka.

"Pergi." Tekan Pria itu dengan mata tajamnya menatap salah satu diantara mereka.

"Jangan cari masalah sama dia, kalau lo masih mau kuliah disini dengan nyaman. Dia itu Gerhana saudara Kembar Bintang. Dan dia mempunyai Ipar yang sangat menyeramkan kalau lagi marah." Ucap temannya menjelaskan.

"Baiklah kali ini lo lolos, lain kali tidak akan gue biarkan lo lolos." Ancam pria itu yang berwajah kebule-bulean.

"Terimakasih."

Gerhana hanya menganggukkan kepalanya tanpa membalas perkataan Icha.

Terpopuler

Comments

Rihall Pen

Rihall Pen

menarik🤗

2024-11-02

0

Wiwik murniati

Wiwik murniati

kelihatan nya cerita nya menarik

2024-10-25

1

jaran goyang

jaran goyang

mᥱᥒᥲrіk

2024-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 MMGM 001
3 MMGM 002
4 MMGM 003
5 MMGM 004
6 MMGM 005
7 MMGM 006
8 MMGM 007
9 MMGM 008
10 MMGM 009
11 MMGM 010
12 MMGM 011
13 MMGM 012
14 MMGM 013
15 MMGM 014
16 MMGM 015
17 MMGM 016
18 MMGM 017
19 MMGM 018
20 MMGM 019
21 MMGM 020
22 MMGM 021
23 MMGM 022
24 MMGM 023
25 MMGM 024
26 MMGM 025
27 MMGM 026
28 MMGM 027
29 MMGM 028
30 MMGM 029
31 MMGM 031
32 MMGM 031
33 MMGM 032
34 MMGM 033
35 MMGM 034
36 MMGM 035
37 MMGM 036
38 MMGM 037
39 MMGM 038
40 MMGM 040
41 MMGM 041
42 MMGM 042
43 MMGM 043
44 MMGM 044
45 MMGM 045
46 MMGM 046
47 MMGM 047
48 MMGM 048
49 MMGM 049
50 MMGM 050
51 MMGM 051
52 MMGM 052
53 MMGM 053
54 MMGM 054
55 MMGM 055
56 MMGM 056
57 MMGM 057
58 MMGM 058
59 MMGM 057
60 MMGM 058
61 MMGM 059
62 MMGM 060
63 MMGM 061
64 MMGM 062
65 MMGM 063
66 MMGM 064
67 MMGM 065
68 MMGM 066
69 MMGM 067
70 MMGM 068
71 MMGM 069
72 MMGM 070
73 MMGM 071
74 MMGM 072
75 MMGM 073
76 MMGM 074
77 MMGM 075
78 MMGM 076
79 MMGM 077
80 MMGM 078
81 MMGM 079
82 MMGM 080
83 MMGM 081
84 MMGM 082
85 MMGM 083
86 MMGM 084
87 MMGM 085
88 MMGM 086
89 MMGM 087
90 MMGM 088
91 MMGM 089
92 MMGM 090
93 MMGM 091
94 MMGM 092
95 MMGM 093
96 MMGM 094
97 MMGM 095
98 MMGM 096
99 MMGM 097
100 MMGM 098
101 MMGM 099
102 MMGM 100
103 MMGM 101
104 MMGM 102
105 MMGM 103
106 MMGM 104
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Pronolog
2
MMGM 001
3
MMGM 002
4
MMGM 003
5
MMGM 004
6
MMGM 005
7
MMGM 006
8
MMGM 007
9
MMGM 008
10
MMGM 009
11
MMGM 010
12
MMGM 011
13
MMGM 012
14
MMGM 013
15
MMGM 014
16
MMGM 015
17
MMGM 016
18
MMGM 017
19
MMGM 018
20
MMGM 019
21
MMGM 020
22
MMGM 021
23
MMGM 022
24
MMGM 023
25
MMGM 024
26
MMGM 025
27
MMGM 026
28
MMGM 027
29
MMGM 028
30
MMGM 029
31
MMGM 031
32
MMGM 031
33
MMGM 032
34
MMGM 033
35
MMGM 034
36
MMGM 035
37
MMGM 036
38
MMGM 037
39
MMGM 038
40
MMGM 040
41
MMGM 041
42
MMGM 042
43
MMGM 043
44
MMGM 044
45
MMGM 045
46
MMGM 046
47
MMGM 047
48
MMGM 048
49
MMGM 049
50
MMGM 050
51
MMGM 051
52
MMGM 052
53
MMGM 053
54
MMGM 054
55
MMGM 055
56
MMGM 056
57
MMGM 057
58
MMGM 058
59
MMGM 057
60
MMGM 058
61
MMGM 059
62
MMGM 060
63
MMGM 061
64
MMGM 062
65
MMGM 063
66
MMGM 064
67
MMGM 065
68
MMGM 066
69
MMGM 067
70
MMGM 068
71
MMGM 069
72
MMGM 070
73
MMGM 071
74
MMGM 072
75
MMGM 073
76
MMGM 074
77
MMGM 075
78
MMGM 076
79
MMGM 077
80
MMGM 078
81
MMGM 079
82
MMGM 080
83
MMGM 081
84
MMGM 082
85
MMGM 083
86
MMGM 084
87
MMGM 085
88
MMGM 086
89
MMGM 087
90
MMGM 088
91
MMGM 089
92
MMGM 090
93
MMGM 091
94
MMGM 092
95
MMGM 093
96
MMGM 094
97
MMGM 095
98
MMGM 096
99
MMGM 097
100
MMGM 098
101
MMGM 099
102
MMGM 100
103
MMGM 101
104
MMGM 102
105
MMGM 103
106
MMGM 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!