Dendam Bos Besar Mafia
Arthur, seorang pria berusia 27 tahun, bertubuh tegap berisi, memiliki tinggi 187cm, berkulit putih, dan berwajah tampan.
Tidak ada yang pernah tau dari mana pria ini berasal, asal kota, anak siapa, rumahnya di mana, tidak ada yang tau. Satu-satunya informasi yang di ketahui oleh orang-orang sekitarnya adalah, Arthur seorang pensiunan karyawan kantoran.
Arthur, pria yang terbilang sangat muda untuk pensiun itu menikah dengan seorang perempuan yang menjabat sebagai CEO sebuah Perusahaan tata busana terbesar kedua di Kota M.
Pernikahan mereka terbilang paksaan, karena Arthur sendiri awalnya hanya berniat menyelamatkan seorang pria tua dari tabrakan truk oleng.
Ternyata, niat baiknya itu malah membuat hidup Arthur sengsara. Bagaimana tidak? dia di paksa menikahi anak pria tua itu, seorang wanita judes, ketus, dan wajahnya penuh dengan kesombongan.
Hidup Arthur yang sebelumnya santai dan sangat bebas, dalam satu momen langsung di paksa untuk diam di rumah dan mengurus urusan rumah tangga.
Tidak hanya itu, kesengsaraan Arthur berlanjut pada hinaan mertua dan keluarga besar istrinya. Kata miskin, tidak berguna, pemalas, pengangguran hina, dan hinaan lainnya selalu Arthur dengar setiap acara keluarga yang di adakan seminggu sekali.
Walaupun begitu, Arthur tetap sabar dan berusaha keras menikmati hidupnya, walaupun telinga panas dan tangannya selalu geregetan ketika hinaan dilontarkan pada dirinya.
Pernikahan yang baru berusia 9 bulan ini berjalan sangat rumit dan penuh drama. Kini, Arthur sedang menghadiri pemakaman pria tua yang dia tolong 9 bulan lalu.
Pria tua itu meninggal dengan janggal, pria tua yang terkenal selalu bahagia itu tiba tiba bunuh diri dengan cara gantung diri. Kejanggalannya adalah, tidak ada ciri-ciri di tubuh pria itu yang membuktikan bahwa dia benar-benar gantung diri dengan kesadaran penuh, tanpa paksaan.
Bahkan, saat di autopsi, terdapat racun sianida di dalam tubuh pria tua itu. Di tambah lagi, sidik jari orang asing juga di temukan ditubuhnya.
Namun, keluarga memilih untuk diam dan segera memakamkan pria tua itu tanpa melaporkan kejanggalannya pada polisi.
"Pembunuh pemula." gumam Arthur terkekeh pelan.
Setelah prosesi pemakaman selesai, semua pelayat pun pergi meninggalkan pemakaman dan pulang ke kediaman masing-masing. Arthur yang telah sampai di rumah pun langsung bersih-bersih sebelum memasak untuk makan siang.
"Kamu mau kemana?" tanya istri Arthur yang bernama Abigail Bernard.
"Kamar." jawab Arthur singkat lalu lanjut berjalan pergi.
"Makanlah, aku sedang berbaik hati padamu." ucap Abigail tanpa menoleh.
"Terimakasih, tapi pria miskin dan hina seperti aku tidak cocok makan makanan tuan putri." ucap Arthur lalu masuk ke dalam kamar.
"Cih! gengsi! rendahan!" gumam Abigail ketus.
Entah apa yang Arthur lakukan di kamarnya, yang pasti, setiap selesai memasak, Arthur akan langsung pergi ke kamar dan mengurung diri sampai nanti jam makan malam.
Dan selama Arthur mengurung diri itulah, Abigail merasakan hawa yang mengerikan didalam rumahnya. Maka dari itu, dia sangat tidak betah berada di rumah dan memilih untuk bermain ke apartemen temannya.
Di suatu hari, saat keluarga Bernard melakukan pertemuan rutin setiap minggunya. Arthur yang memisahkan diri dan memilih untuk duduk terpisah memakan hidangan khusus yang terbuat dari bahan sisa setengah busuk, tiba tiba merasakan firasat buruk.
Namun, karena sedang malas bergerak, Arthur memilih untuk diam ditempat sembari menikmati makanan tidak enak di mejanya.
"Bagaimana perkembangan perusahaan kamu, sayang?" tanya Titin, nenek dari Abigail yang menjadi kepala keluarga Bernard, menggantikan posisi suaminya yang telah lama meninggal dunia.
"Masih stabil, nek." jawab Abigail dengan senyum manisnya.
"Wahh, bagus! nenek sangat bangga padamu, Abigail." ucap Titin memuji Abigail dengan senyuman lebar.
"Tapi, kapan kamu menceraikan pria menjijikkan pemakan sampah itu?!" tanya Titin yang langsung membuat senyuman Abigail pudar dan menimbulkan tawa lantang dari keluarga besarnya.
"Jujur, nenek sangat menyesal menyetujui permintaan ayahmu. Nenek juga sangat menyesal karena tau, kalau kamu menyetujui permintaannya. Kamu itu perempuan cantik, sexy dan kaya, tapi kenapa seleramu rendah!" ucap Titin kembali membuat tertawa seluruh keluarga besarnya.
"Nek, cukup, nek, aku sudah lelah tertawa dengan lelucon mingguan ini! hahahaha...." ucap Doni, saudara Abigail, anak dari adik ayah Abigail.
"Memalukan sekali! wanita karir yang sangat sukses seperti kamu harus menikahi pria miskin menjijikkan seperti dia! mengucapkan namanya saja Nenek bisa alergi!" ucap Titin.
Abigail hanya bisa menundukkan kepala menahan malu, begitupun ibu dan adik perempuannya. Berbeda dengan adik bungsu Abigail yang malah pergi menghampiri Arthur dan duduk bersamanya.
Adik bungsu Abigail ini bernama Aldo, usianya masih 18 tahun, kelakuannya berkebalikan dengan ibu dan dua kakaknya yang terlalu mengedepankan gengsi serta terlalu menjunjung tinggi kebersihan dalam hidup.
Acara keluarga hari itu benar-benar dipenuhi tawa lantang dari seluruh keluarga besar Bernard. Itu dikarenakan Titin, bibi, serta paman Abigail yang terus mengejek Abigail karena menikahi pria miskin yang menjijikkan.
Namun, tawa lantang di dalam ruangan ekslusif restoran bintang 5 itu seketika hening saat terdengar suara ledakan senjata api dari luar.
"Sembunyi di bawah meja." ucap Arthur menatap datar Aldo.
"Kakak bagaimana?!" bisik Aldo ketakutan.
"Turuti omonganku jika kau masih ingin hidup lebih lama!" ucap Arthur dengan tatapan tajam, berbeda dengan tatapan Arthur di hari-hari biasanya.
"B-baik, kak." ucap Aldo yang langsung meringkuk di bawah meja.
Perlahan, seluruh keluarga besar Bernard bersembunyi di bawah meja, mengikuti Aldo yang lebih dulu bersembunyi.
Brakkk...
Belum sempurna bersembunyi, tiba tiba pintu ruangan di dobrak dan masuklah puluhan orang bermasker serta dilengkapi senjata lengkap.
"Jangan bergerak!!! bajingan! mau bersembunyi!" teriak salah satu orang dengan suara keras.
Kyaaaaa....
Dorr...
Dorr...
dorr...
Salah satu wanita di keluarga Bernard berteriak karena ketakutan. Dan saat itu juga dia di berondong peluru hingga tewas seketika.
Melihat ancaman nyata itu, seketika membuat seluruh keluarga Bernard mematung ketakutan dengan keringat dingin mengucur deras di wajah maupun tubuh bagian lainnya.
"Titin! kepala keluarga Bernard! aku bertanya padamu, dimana Abigail Bernard?!" tanya pimpinan pasukan itu dengan menjambak rambut Titin.
Titin yang sangat ketakutan langsung menunjuk Abigail yang memeluk erat tubuh ibunya. Pimpinan pasukan itu segera memberikan kode pada pasukannya untuk menangkap dan mengeksekusi Abigail.
"J-jangan...aku mohon.." ucap Abigail dengan tubuh bergetar hebat.
"Diam!!!" teriak salah satu pasukan sambil mengokang senjata apinya.
Cekrek....
Abigail yang sangat ketakutan hanya bisa menangis dengan tubuh bergetar hebat. Saat ingin menarik pelatuk senjata apinya, tiba tiba pria yang menjadi eksekutor itu terjatuh dengan leher yang sudah patah.
Tidak hanya itu, pergerakan tiba tiba dari pojok ruangan membuat seluruh pasukan memberondong peluru mengikuti arah gerakan yang ternyata menubruk tubuh Abigail.
Dorr...
Dor..
dor..
Dor..
Hening...
Abigail yang di kira tewas terkena berondongan peluru itu membuat pimpinan pasukan memerintahkan pasukannya untuk keluar dan pergi meninggalkan ruangan.
Kepergian mereka semua seketika membuat tangis histeris keluarga besar Bernard. Di saat yang lainnya sedang menangis ketakutan, Arthur yang tadi berlari menyelamatkan Abigail berdiri memegangi lengannya.
"Fuck! terlalu lamban!" gumam Arthur meringis kesakitan.
Abigail yang sadar kalau dirinya di selamatkan oleh Arthur langsung berdiri dan mencoba untuk mengecek lengan Arthur.
"Aku tidak apa apa, urusi hidupmu sendiri." ucap Arthur menepis tangan Abigail lalu berjalan keluar ruangan untuk melakukan balas dendam.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
范妮·廉姆
yu, gabung di gc bcm...
kita di sini akan belajar bareng dan juga akan di bimbung langsung oleh mentor senior kita.
jika bersedia wajib follow akun ak ya karena aku akan undang kalian semua
Terima kasih.
2024-09-26
0