...Chapter 11...
Adudududuh, nasib sekali, deh. Udahlah didorong, menghempaskan keberadaan agar dapat menjauh. Gue emang dah menduga apabila ia hanya berkeinginan mendapat keseruan belaka.
Tanggungjawab? Persetan akan kalimat tuh. Akibat ulahnya bagian belakang pada tengkorak berakselerasi, terpaksa menabrakkan kehadiran tepat ke bagian terkeras pada ranjang.
Uhhh, ngilu sekali. Jujur benak tak mengerti seberapa besar pengeluaran energi dilayangkan, akan tetapi ketidakmampuan melakukan tindakan apa pun menjadi sebuah penguat apabila ketidaksadaran tengah menimpa pada menit terkini. Siapapun tolong bawa aku ke rumah sakit, segera. Kekhawatiran bocor menembus sel otak meredam, menaikkan tingkahan parameter menuju kubah langit.
Huaaaahh, tidak perlu heran mengenai alasan pemaparan tetap berjalan. Aku masih y- tetap eksis, takkan terganti sekalipun kesadaran dibuyarkan. Harap bersabar, penonaktifan segala macam fungsi tubuh sudah mulai menimpa, mengantisipasi malfungsi salah satu kinerja anggota badan.
Huuuh.
"Hhhh, ganggu bener! Gagal sudah rencana besarku kali nih!"
Hmmmmh? Macam suara seseorang? Tapi serius? Dia memang merencanakan hal tidak baik sedari awal? Ketepatan perkiraan. Insting wanita memang- sama sekali tak dianjurkan untuk dipandang remeh.
Rasakan kegagalanmu, p- pria keparat!
Sekalipun pembenaman jalan pikiran terlaksana bukan atas dasar kehendak, pelontaran tidak terlalu panjang sejenak lahir, tersembul melalui rahang terkait, merangkaikan volume di kala ketidakjelasan melanda.
Aku tahu ini suara siapa, dan benak telah menduga, mempersiapkan kebencian untuk naik ke atas perapian.
Haaah, sudah cukup dinamika permainan busukmu, sobat. Terungkap, pembongkaran aib individu sudah mulai tersebar pada seluruh penjuru mata angin.
Anak breng*k, berani-beraninya hawa kehadiran diikat, merekatkan keberadaan agar terus patuh, tiada berkeinginan keluar jalur.
Arghhhh!!!
"Tinggal dikit lagi, dan mereka enggan memberi peluang? Apakah mereka tahu bagaimana susahnya membujuk satu pelayan demi kelancaran misi?!"
Jadi karena ini kau mengadakan pertandingan? Baj*ngan, sampai kapan pun identitas singkat takkan terlupa di atas materai berdarah.
Hhhhh!!
Terus berkelana, mengarungi jalanan tak berujung di bawah kesadaran, ketidakmampuan benak untuk bergerak, mengaktifkan fungsi panca indera berjenis apa pun, jeplakan, tidak-tidak, lebih tepat dianggap pemaparan dumelan melayang, dikeluarkan langsung oleh narasumber, mendecakkan kekesalan murni tanpa kemauan merekayasa adegan.
Haduh, ternyata begitu, toh. Sedari awal bokong diistirahatkan, pengincaran jauh lebih awal terlaksana sebelum kesadaran mampu mengkoneksikan kesemua kejadian. Biar kuklrafikasi sedikit, aku tahan menegak minuman alkohol. Sekuat, sebesar dan juga seberapa canggih kadar alkohol dibentuk, seluruh sel-sel tersebut tidak akan pernah, sekedar bermimpi untuk membuatku terbaring di ranjang. Haih, tebakanmu benar. Pening, mumet dan nyut-nyutanku terkini bukan didasari produksi pabrik. Gak lain dan keliru problematika diakibatkan niatan cabul seorang pemuda untuk melecehkan seorang gadis.
Iuuuuhh, teramat menjengkelkan, namun bermanfaat didengar. Andaikata umbaran kebolehan diperkenankan, seumur kehadiran berpesta di lokasi terkait, kebugaran jasmani seusai penegakan panjang terus terjaga, konsisten mempertahankan kehadiran tiada pembolongan rekor. Haah, gue gak bakal tumbang semudah itu, bro. Dipikir bocah culuk yang berniat mencicipi kehidupan keras pantas diserupakan denganku?
Fufu, bener-bener mengocok perut. Tapi begitu, ya? Kecurangan telah hamba perbuat meski garis start belum dibentangkan.
Hmmmm, coba kuingat-ingat, deh. Selagi ingatan terhempas, dilemparkan semasa hamba masih menuangkan minuman penyedap, butiran kecil-kecil pada sebuah botol besar menjadi pendukung terkait terhadap pemaparan barusan.
Belum-belum, kata tamat sama sekali tidak tepat buat diterapkan. Tunggu dulu, biarkan fungsi sel pemikiran berjalan sesuai prosedur. Mungkin hanya sekedar firasat atau memang keidiotan menimpa keberadaan? Harap diingat, bukan cuman diri selaku peneguk. Masih ada banyak, dan salah satu dari mereka ialah keanggotan tim serta pria bejad di depan.
Teramat membagongkan. Sebuah kebodohan layak tersemat, pantas diperuntukkan atas kegoblokan kali nih.
Haaah sempak! Jangan bilang perancangan bertindak sejalan linear otak?! Masa iya perkara sebuah butiran mampu menumbangkan jati diri? Terlebih bagaimana kebebasan berjaya, ditombakkan seenak jidat bagi narasumber biadab? Kita sama-sama minum, serupa menenggelamkan kesadaran bersama-sama. Cuman bentar, andaikata kevalidan proposal nih terbukti, mampu menghadirkan penguat selaku pembuktian, kuperkirakan bahwasanya kenormalan sistematika bagi akal berjalan, melangsungkan kesejajaran perbuatan dan juga gaya berpikir narasumber. Ditambah sisa-sisa kenangan berjumpa, mendapati bahwasanya butiran absurd dalam pegangan botol sama sekali tidak, nihil untuk ditemukan satu pun.
Kuapreasiasi sekali kinerja Anda, penggalan memori. Berkatmu kekejian oposisi terbongkar, mampu menguakkan kedatangan selantang langit didirikan.
Bruaaaahhh!!
"Ahhh, sudah-sudah. Hiraukan kekesalan, leburkan dosa selagi keberlangsungan perpindahan mencapai kesempurnaan"
Hmmmmh? Dasar cemen, perihal dihantui sirine saja mampu melahirkan ketakutan tidak terbendung.
Huhu.
Entah kegiatan apa yang tengah dilakukan subjek kali nih, pelayangan frekuensi teramat besar pun hadir, terngiang jelas di kedua pendengar, merangkaikan suara bak utuhan kaca dihadapi tenaga berlebih. Terlalu dini, bahkan berkesan sok tahu dalam mengambil keputusan. Akan tetapi semua persepsi dan juga prakarsa membenam, membayangi seisi konsep tiada kecacatan berwujud apa pun.
Humu, dengungan seiring memelan sejalan perjalanan waktu. Apakah benda dihantarkan menuju ke luar? Mesti dicari tahu, sih.
"Emmmmh-"
Oke, berikan gue peluang buat menghajar. Apa?! Teringin melarikan diri? Hoho, jangan harap kedamaian senantiasa meliputi kepergian.
Horaaaaahhhh!!
Diakibatkan serangkaian volume menuturkan eksistensi sedemikian rupa, pemupukan sistematika organ terkait kini terlepas, menghancurkan belenggu pengacau di segala sisi, bangun lagi menghadirkan kewarasan ke posisi semula bertepatan tabrakan ngilu menit lalu.
Huaaaah, selepas sekian lama ditahan, pada akhirnya gue mampu mensejajarkan kewarasan dengan linear naluri. Persiapkan dirimu, brengs*k! Kehadiran tak lama bakalan datang, menyampaikan salam kematian teruntuk Anda.
Hoooooohhh!!
"Hahaha, selamat tinggal."
Haaah? Apaan? Kau cakap kepada siapa? Dikhususkan gue atau sepasang mata di atas narasi? Haduh, kalau cakap tuh benerin dikit. Berkemungkinan oposisi di depan sama sekali, atau malah gak memahami perkataan.
Kaa- fuuuuhh.
Di kala satuan centi menjadi titik akhir pemindahan tengkorak, dialog pengakhir pembicaraan kemudian tersembul, melahirkan keberadaaan tanpa persetujuan diri, mengeluarkan penggalan tidak begitu panjang sesaat keheningan melanda.
Heeeh, main asal mematung. Sini dulu, lu. Pertanggungjawabkan semua perbuatan termasuk percobaan barusan. Dipikir hamba merasa senang, gembira sangat sebagai dampak kegagalan pemerkosaan?!
Sempak!!
Sekarang dia ke mana pula? Jangankan bunyi, hawa nafas naik turun saja tidak, nihil dirangkai kepekaan daun telinga.
Huhuhu.
"Emmmmhhhh-"
Sabar, beri gue sedikit kesabaran. Indera terasa sukar diajak kerja sama. Ayo dong bro, jangan bercanda dulu. Kuharap pengertianmu dalam menjalankan kemuliaan suatu misi.
Uuuuhhhh.
Selang pembangkitan menemui hasil tidak terlampau besar, periode kedua pembangunan lalu terancang, mempersiapkan tiap alat yang bakal dipergunakan, memaksakan pengaktifan sinergi walau penglihatan hanya mampu menyukseskan program sebesar 10% sahaja.
Adududuh, sukar betul. Perasaan awalan gak menemui rintangan begini, deh. Auuu, sulit mencerna. Baru juga perbaikan kesadaran berhasil mencapai kata akhir, nyut-nyutan berkepanjangan mendadak timbul, menghadirkan keberadaan tiada berkeinginan menuruni kelajuan.
Ahhhh, mau sampai kapan gue harus begini?! Banyak sekali agenda yang bakal diperbuat, dan salah satunya tiada lain ialah detik-detik manggung.
Keparat!!!
Bersambung….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments