TUGAS SLUIT

...Ditinggal kan memang menyakitkan,tapi di balik itu kita akan menjalani hidup yang sesungguhnya...

...Semangat untuk semua nya... ...

...Adele Ludwig... ...

" Adele... Bibi tau kalau kamu shock, Bibi juga shock Dele... keluarga Bibi cuma ayah mu aja, selebihnya gada, dan sekarang orang terdekat Bibi murung, sampai gak mau keluar kamar, Bibi rasa nya hidup sendiri kamu tahu " ujar Bibi Illen kepada Adele...

" Bi.. Adele, tidak punya siapa siapa lagi? " ujar nya dengan miris dan mata nya mulai berkaca kaca..

" Adele gak boleh begitu,Adele masih punya Bibi" ujar Bibi memeluk Adele begitu juga Adele...

" Sudah sudah jangan nangis lagi, ayo kembali semangat" ujar Bibi melepaskan pelukannya ...

" Adele ayo makan, kau bukannya ada tugas? " tanya Bibi membuat Adele mengkerut kan kening nya...

" Tugas? " beo nya Adele yang belum paham...

" Tidak perlu tutupin lagi Dele, Bibi udah tahu" ujar Bibi membuat Adele kebingungan...

" Emang Bibi tahu apa? " tanya Adele yang mulai curiga...

" Ayolah Adele, adek Bibi tersayang " ujar Bibi mulai menggoda Adele...

" Bibi.... jawab dulu... Jangan bikin Adele kepo" ujar Adele ngegas karena di buat penasaran...

Kring ...

Kring..

Kr8ng..

Tiba tiba HP Adele berbunyi dan Adele melihat ke arah Bibi nya di balas anggukan oleh Bibi, dan lalu ia meraih HP nya dan menekan tombol hijau tersebut..

" Halo" ujar Adele dengan ekspresi biasa aja..

" Siap" jawab Adele tegas dan langsung menutup telepon nya dan melihat ke arah Bibi nya...

Sambil mengelus rambut Adele Bibi tersenyum, seketika ia tahu apa yang di maksud Bibi nya tadi...

" Sejak kapan Bibi tahu? " ujar Adele yang mulai curiga ke Bibi nya...

" Kau tak perlu tahu, sekarang Adele makan dan bertemu lah dengan komandan" ujar Bibi dan meninggalkan Adele yang masih tertegun...

" Bibi.... Berhutang pada ku ya.... " teriak Adele dari kamar sedang kan Bibi nya hanya bisa menggeleng geleng kan kepala nya...

Setelah memakan makanannya, seketika mood Adele kembali membaik walaupun tak sebaik dulu tapi, ia harus melupakan kesedihan, masih panjang perjalanan Adele ke depan...

Setelah memakai pakaian nya dan langsung pergi dengan setelan dan memakai jaket panjang dan melihat rumah nya sepi, bodoamat ia meninggalkan kediaman nya...

Saat Ia sudah mengendarai mobil lantas ada seseorang di belakang tersenyum sinis ke arah nya...

Setelah sampai di kantor kepala di reksi lalu sebelum keluar dari mobil ia melirik kalung nya itu dan ada sebuah foto keluarga cemara ia tersenyum dan mencium foto nya dan langsung keluar dengan angkuh nya...

Sesampai nya di dalam kantor direksi mereka mengobrol ringan dan tiba tiba mereka bicara pada inti nya...

" Jadi tujuan saya mengundang mu ke sini, karena bakat mu yang sangat baik dalam menangkap musuh" ujar kepala direksi memuji Adele nmun, ia sudah biasa mendapat kan pujian ia hanya santai...

" Dan dengan itu saya ada tugas yang besar untuk mu" ujar Di reksi dengan muka serius...

" Tugas mu menangkap bos mafia" ujar Kepala direksi membuat Adele melotot...

" APA? " kaget Adele...

"Saya tahu ini tugas terlalu sulit, sudah ramai Intel seperti kita terbunuh gegara mencari tahu tentang bos mafia Narkotika tersebut, tapi sayang harap kamu berhasil dan menerima ajakan saya, imbalan nya juga besar" ujar Kepala direksi, Adele hanya diam saja dengan pandangan lurus ke depan...

Melihat itu dewan direksi hanya tersenyum " Rupanya kau tidak sehebat yang ku fikirkan" ujar Kepala direksi membuat Adele menoleh dengan mata yang sengit...

" Kalau kau hebat, kau yang tangkap aja" ketus Adele, ia paling benci di remehkan...

" Saya butuh waktu, entar saya kabarin" ujar Adele dan langsung pergi meninggalkan perusahaan dewan direksi...

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!