bekas luka

"Arie, ka-mu habis berantem?"

Yang di tanya sempat terdiam, Ariela mengerutkan dahi "Maksud kamu apa Al?" tanya balik Ariela

"itu..." ujar Alana sambil menunjuk leher belakang Ariela yang nampak membiru

Ariela meraba tengkuknya secara perlahan, saat menyentuh bagian yang terluka dia sedikit meringis "kamu berantem lagi sama-"

"aku jatuh" bantah Ariela secara cepat

"Dimana?"

Seakan lupa, Alana lebih mementingkan kondisi sahabatnya dari pada rasa penasaran yang begitu tinggi

"Terus kamu nggak apa kan?" tanya Alana

Dia meraba tubuh sahabatnya secara pelan, kemudian berputar memastikan tak ada luka apapun, mulai dari kepala hingga siku dan lutut Ariela.

"kita ke rumah sakit ya!"

"gak usah, aku baik-baik aja kok Al. Tenang cuma kepeleset di kamar mandi, xixixixi" kata Ariela sambil tertawa kecil

"kamu ini, makasih udah khawatir. Aku gak apa, tenang aja Al" sambung Ariela lagi sambil menepuk punggung tangan sahabat karibnya

"yakin? Kalau sakit ngomong aja ya, ingat aku khawatir. kamu jangan diam-diam aja!"

"iya, iya cantiknya aku" puji Ariela membuat Alana tersenyum malas, dia merotasi matanya kemudian berkata dengan galak pada Ariela "Kamu ya, aku beneran khawatir ini. Jangan mengalihkan pembicaraan!"

"Tenang, tenang. Aku sehat kok"

Pemirsa, pagi ini telah di umumkan hasil persidangan dari seorang anak pengusaha tambang sekaligus pejabat Mentri sosial kota dibebaskan dengan jaminan. Adrian Nughti dinyatakan tidak bersalah usai pemeriksaan yang dilakukan selama 24 jam oleh polisi dan telah melewati pemeriksaan sidik jari

"cih, dasar. Uang bisa membeli segalanya. Lihat saja wajah bodoh Adrian aku, jijik sekali ingin muntah aku melihatnya"

Alana dan Ariela menoleh ke depan, suasana kantin universitas seketika di hebohkan oleh pemberitaan pembebasan Adrian. Tersangka pembunuhan beberapa waktu lalu

"Ganteng tapi kriminal"

"cih, memalukan. Jika aku orangtuanya sudah pasti tidak punya muka, berani sekali dia tampil di media"

"hiuh, jika melihat wajah tampannya persis seperti menonton film psikopat"

Alana menyenggol bahu sahabatnya seraya berucap tanpa suara "cabut yuk"

Ariela mengangguk, keduanya pergi melangkah meninggalkan kantin. Langkah keduanya diiringi pembicaraan kecil, sampai di ujung jalan Ariela dan Alana berpisah.

"See you later" ucap Alana yang hanya di balas senyum manis Ariela

...****************...

Cetar......

Suara cambukkan bagai kilatan gemuruh petir dalam ruang kosong bercahaya kuning. Seorang pria tanpa baju tergeletak mengenaskan diatas lantai dengan luka menganga akibat cambukkan di punggung pria itu

Cetar...

Lagi dan lagi suara itu terus menyakiti pria yang entah apa kesalahannya. Algojo seperti menemukan mainan baru, dia dengan senang hati terus saja melakukan perintah bos mereka.

"Dasar bodoh, andai saja kau mau jujur Nona pasti bisa memberimu sedikit keringanan"

Uhuk...uhukk...

Tak puas hanya cambukkan kepala pria itu kembali mendapat hantaman sebuah balok besar dengan begitu kuat sampai korban memuntahkan darah segar. Siapapun melihatnya akan merasa ngeri, bahkan wajah pria yang sedang tergeletak itu sangat sulit di kenali akibat terlalu banyak darah yang sudah mengering dan menutupi sebagian wajahnya.

Byur,.... "Argh..."

Tanpa berpikir panjang, seember air es dicurahkan di atas kepala pria itu, rasanya sangat sakit. Seperti otak akan meleleh, bukannya merasa kasihan sedikitpun tiga Algojo bertelanjang dada didepan sana malah tertawa terbahak-bahak sampai rasanya isi perut mereka ingin keluar

Sungguh gila, bahkan iblis saja akan merasa kecewa atas kelakukan mereka bertiga.

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

siapa sih... penasaran bngt....

2024-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!