Bab 4

Sebenarnya, keraguan sempat menyelimuti hati Lastri untuk ikut ke rumah abang penjual cendol itu. Ia takut ibunya akan khawatir menunggunya pulang. Namun, bayangan ponsel baru dan janji manis sang abang untuk mengantarkannya pulang berhasil mengalahkan pesan ibunya yang selalu mengingatkannya untuk segera pulang seusai sekolah. Lagi pula, Lastri telah menaruh kepercayaan penuh pada abang itu, dan menganggapnya seperti abangnya sendiri.

Begitu bel pulang sekolah berbunyi, tanpa ragu Lastri menghampiri abang penjual es cendol yang sudah menunggunya di bawah rindangnya pohon. Senyum hangat menyambut kedatangannya.

"Nah, kamu ke sini juga, Lastri... Abang kira kamu tidak mau ikut. Bagaimana? Apa Lastri mau main ke rumah abang?" tanya abang itu ramah.

Anggukan mantap dari Lastri membuat wajah abang itu semakin berseri-seri.

"Begitu dong. Abang senang kalau Lastri mau main ke rumah abang. Jangan khawatir, hari ini Lastri pasti punya ponsel..."

Karena memang bukan di kampung halamannya, tak ada seorang pun yang mengenali Lastri. Sepanjang perjalanan, warga yang berpapasan hanya mengira mereka adalah seorang ayah dan putrinya.

Mereka menyusuri jalan-jalan utama perkampungan, hingga tiba di sebuah persimpangan, mereka berbelok ke jalan yang lebih kecil, membelah perkebunan kopi milik warga yang sunyi.

"Bang, masih jauh tidak? Kenapa lewat kebun sepi begini? Lastri takut..." tanya Lastri dengan nada khawatir.

"Loh, kenapa takut? Kan ada abang. Rumah abang dekat lagi kok. Nanti kita akan bertemu sungai. Nah, rumah abang ada di pinggir sungai itu. Sebentar lagi juga sampai..." jawab abang itu menenangkan.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Perasaan tidak nyaman mulai menyelimuti Lastri melihat tempat yang begitu asing baginya. Namun, impian memiliki ponsel baru berhasil mengusir rasa gelisah itu.

Dan benar saja, tak jauh dari perkebunan kopi itu, tampaklah sungai yang cukup besar dengan air jernih dan arus yang deras. Di sebuah dataran yang agak tinggi, Lastri melihat sebuah rumah sederhana terbuat dari kayu beratap rumbia.

"Nah, kita sudah sampai, Lastri. Inilah rumah abang..." ujar abang itu sambil tersenyum.

"Oh, ini rumah abang? Kok rumah abang cuma sendiri di sini? Jauh sekali dari kampung warga..." tanya Lastri heran.

"Iya... abang memang suka menyendiri. Makanya abang bikin rumah jauh dari orang," jawab abang itu sambil menurunkan gerobak cendolnya di samping rumah.

"Nah, Lastri, ayo masuk..." ajaknya ramah.

Lastri mengikuti abang itu masuk ke dalam rumah. Abang itu menyuruhnya duduk menunggu, sementara ia pergi ke dapur untuk membuatkan teh manis hangat.

"Minum dulu, Lastri. Kamu pasti haus kan?" sapa abang itu sambil menyodorkan segelas teh hangat.

Perjalanan yang cukup jauh memang membuat Lastri sangat dahaga. Tanpa ragu, ia meneguk teh manis itu hingga tandas.

"Bang, rumahmu ini kan tidak ada listrik. Lalu, mengecas ponselnya bagaimana?" tanya Lastri polos.

"Oh, abang tidak pernah punya ponsel. Baru kali inilah abang beli. Karena abang tidak tega melihat kamu sepertinya ingin sekali bermain game di ponsel," jawab abang itu.

"Lalu, sekarang mana ponselnya, Bang?" tanya Lastri tak sabar.

"Ada di dalam kamar. Ayo ikut abang..." ajak abang itu sambil melangkah menuju sebuah pintu.

"Loh, kok ikut? Lastri di sini saja. Tidak mau masuk kamar..." tolak Lastri dengan nada sedikit curiga.

"Oh, ya sudah kalau begitu. Abang tidak jadi kasih kamu ponsel. Padahal mereknya bagus lho. RAM-nya besar lagi. Warnanya bagus mengkilap. Kalau kamu pamerkan di depan temanmu, pasti mereka iri sama kamu... karena mereknya terkenal," bujuk abang itu.

Sejenak Lastri terdiam, berpikir. Mengapa harus ke dalam kamar? Mengapa tidak diberikan di sini saja? Kegelisahan kembali merayapi hatinya. Namun, lagi-lagi, keinginan kuat untuk memiliki ponsel baru berhasil mengalahkan rasa curiga yang mulai menggerogoti benaknya.

Terpopuler

Comments

Sia A

Sia A

waduhh, masuk ke kebun orang nihhh. Run Lastri Runnn/Toasted/

2025-05-16

2

🌺Zaura🌺

🌺Zaura🌺

Koq aku deg2an yah bacanya?😨

2024-09-03

1

Indah Dewi

Indah Dewi

Lari Lastri jangan mau dia hajat😫😫😫

2024-08-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!