14.Hal Yang Tidak Terduga 2

"Tidak ada yang menyegarkan selain mandi di sungai setelah bekerja."

Fahmi yang sedang mengapung di permukaan air terlihat berucap menikmati kesegaran sungai desa Raytgon. Hari ini dia pulang kerja jauh lebih cepat lantaran tujuannya ke pasar sudah terpenuhi juga.

Awalnya Fahmi berniat nganggur di rumah, tapi karena ingin bertemu Lily, dia merubah rencananya dan sepertinya agenda nganggurnya itu juga mungkin tidak akan pernah terlaksana lagi. Kenapa? Tentu saja karena dia ingin kembali bertemu dengan Lily.

Padahal awalnya dia hanya berencana ingin mengatakan maaf, tapi tiba-tiba saja dia malah mengajak wanita itu untuk ikut makan bersamanya, membuat dia pada akhirnya terjebak sendiri di senyum manis perempuan itu.

"Lu hari ini kayak berbeda, Mi." Khazami yang saat ini sedang duduk di batu besar yang ada di tengah-tengah sungai itu, terlihat sedang bermain dengan gitarnya. Laki-laki itu terlihat sudah bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana kolor untuk menutupi bagian bawahnya.

"Lu tahu perempuan yang aku katakan sombong waktu itu?" tanya Fahmi dengan masih menikmati posisi mandinya yang sedang tertidur terlentang di permukaan air yang mengalir tenang.

"Ingat, yang lu bilang pelit suara itu, bukan?" tebak Khazami sembari kembali memetik senar gitarnya. Alunan musik tenang langsung terdengar menyatu dengan suara aliran sungai yang lembut. Entah kenapa wajah laki-laki ceria itu saat ini terlihat sendu. Sangat berbeda dengan sosok Khazami yang biasanya.

"Ternyata dia punya alasan tersendiri kenapa tidak bicara. Terus, sifatnya juga tidak seperti yang aku pikirkan. Dia perempuan baik yang selalu terlihat malu-malu dan menggemaskan," tutur Fahmi memuji dengan menikmati petikan gitar yang terdengar seirama dengan suara aliran sungai.

"Ada yang sedang jatuh cinta nih. Awas, jangan sampai jilat ludah sendiri kawan," ujar laki-laki itu dengan sedikit mengeluarkan suara menggoda.

Fahmi yang mendengar itu hanya tersenyum. Dia terlihat berbalik keluar dari posisi tiduran santainya. Laki-laki itu terlihat mendongak melihat ke arah Khazami yang saat ini sedang memainkan gitarnya dengan raut wajah yang sendu.

"Lu kenapa lagi?" tanya laki-laki itu dengan raut wajah yang bertanya. Sepertinya, hari ini bukan giliran dia yang harus membagi ceritanya. Akan tetapi, Khazami lah orang yang sepertinya pantas melakukan itu siang ini.

"Seperti biasa. Keluarga gue tidak ingin mengambil uang yang gue hasilkan dari misi. Jelas-jelas saat ini mereka sangat membutuhkan uang untuk adik-adik gue yang bakalan masuk ke Junior High School, tapi orang tua yang berperan sebagai ayah itu terlalu keras kepala. Dia mengatakan tidak ingin mengambil uang yang gue dapatkan dengan kotor," jelas Khazami menceritakan tentang hal yang membuat dirinya tak bersemangat hari ini.

Fahmi yang mendengar itu memilih untuk tidak berbicara. Dia hanya diam dengan kedua mata yang terlihat fokus melihat ke arah Khazami. Sejujurnya, dia tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Terlebih lagi ini tentang keluarga yang di mana, dia sendiri mempunyai hal buruk tentang keluarga.

Sementara di sisi Khazami, laki-laki itu terlihat tersenyum kecut, "Padahal yang dulu menjerumuskan gue ke dunia kotor ini dia sendiri, tapi dia dengan entengnya mengecap gue sebagai seorang pendosa," ujar laki-laki itu dengan nada cemooh.

Fahmi terlihat masih tenang. Saat ini dia sedang memposisikan dirinya berdiri di bawah pancuran aliran sungai, "Iya mau bagaimana lagi, waktu itu juga ayah lu tidak punya pilihan selain itu."

"Tidak sama sekali. Waktu itu ayah gue justru diminta memilih menyerahkan gue atau adik gue dan dia tanpa berpikir-"

"Ayolah, Zami. Berhentilah mengeluh. Jika orang tua itu tidak ingin mengambil uang yang kita hasilkan, ya kita makan saja sendiri. Toh, mereka yang rugi sendiri karena tidak ingin mengambilnya," potong Fahmi pada akhirnya, membuat Khazami terkekeh pelan.

"Oh iya, Mi. Hue kemarin sudah dapat misi lagi. Tapi, bukan untuk waktu dekat ini sih."

Khazami yang mendengar itu terlihat langsung berubah antusias, "Kapan dan apa misinya?" tanya laki-laki itu dengan raut wajah yang menggebu.

"Mencuri beberapa informasi dari seseorang, lalu kemudian membunuhnya juga untuk menghilangkan barang bukti. Kau tahu saja, kemarin ketua sendiri yang memintaku untuk merekrut mu jadi salah satu anggotanya," jelas Khazami dan itu tentu saja semakin membuat Fahmi menggebu-gebu.

"Lokasinya?" tanya Fahmi dengan sebuah senyum miring yang menyeramkan. Entah kenapa saat sudah berkaitan dengan misi, wajah Fahmi itu tiba-tiba langsung berubah menyeramkan. Hal tersebut keluar tanpa dia sendiri sadari.

"Lokasinya ad di Ibu kota. Kita akan melancarkan tugas ini dengan menyamar sebagai pemusik di sebuah pesta besar yang di adakan oleh perusahaan keluarga Ferdanham." jelas Khazami dan Fahmi yang mendengar ada nama Ferdanham, tentu langsung mengingat Lily. Lagi-lagi dia terlihat tersenyum sendiri.

"Gue gak sabar untuk besok," tutur laki-laki itu dengan tersenyum senang.

Khazami yang mendengar itu melirik ke arah belakang, "Lu benar-benar tidak sedang jatuh cinta, 'kan?" tanya laki-laki itu dengan raut wajah kaget.

Fahmi hanya membalas dengan tertawa kecil, "tidak begitu. Lu tahu sendiri sifat gue bukan? Bagi gue, tidak ada hari tanpa mencari uang," ujar laki-laki itu berdalih.

"Omong kosong apa lagi itu?" celetuk Khazami dengan melirik sinis Fahmi yang masih berada di bawah pancuran air yang jatuh.

Dengan mata terpejam dan senyum yang selalu terpatri, dalam hati Fahmi berbisik, 'lily, apa kamu juga merasakan hal yang sama?'

Terpopuler

Comments

Lydia

Lydia

Lanjut Author... terima kasih 🙂

2024-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 01.Gadis Pendiam
3 02.Peraturan Ibu Kota
4 03.Ingin bertemu kembali.
5 04.Dinding Ibu Kota.
6 05.Orang Ibu Kota Yang Berbeda.
7 06.Namanya Lily.
8 07.Panggilan Dari Ketua.
9 08.Mata Yang Selalu Mengawasi
10 09.Orang Asing Yang Tidak Aku Ketahui Namanya
11 10. Orang Asing Yang Tampan
12 11.Fahmi Zaintara
13 12.Apa Kita Sudah Jadi Teman?
14 13.Hal Yang Tidak Terduga
15 14.Hal Yang Tidak Terduga 2
16 15.Menunggu Yang Sia-Sia.
17 16.Kau Marah?
18 17.Pembalasan
19 18.Serunya Memiliki Seorang Teman
20 19.Senyum Yang Kembali
21 20.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 1
22 21.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 2
23 22.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 3
24 23.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 4
25 24.Menerka-nerka
26 25.Bahasa Isyarat
27 26.Diary mimpi
28 27.Mulai Melakukan Sebuah Perjalanan Dengannya.
29 28.Perbedaan Status Yang Jelas
30 29.Impian Pertama.
31 30.Air Terjun Rumah Kupu-kupu.
32 31.Kecupan Terima Kasih
33 32.Kecurigaan
34 33.Tolong Beri Peringatan
35 34.Palau Awal Dari Perasaan Yang Berubah
36 35.Sekawanan Lumba-lumba.
37 36.Ungkapan di Tengah-tengah Samudra.
38 37.Kebimbangan
39 38.Terciptanya Jarak.
40 39.Mulai Mencari Tahu....
41 40.Pelukan Rindu...
42 41.Mata-mata.
43 Promosi Novel Baru: Menjadi Asisten Dadakan CEO Dingin
44 42.Hanya Fahmi, Tidak Ada Orang Lain.
45 43.Mengambil Gambar Dalam Satu Frame
46 44.Mendaki Bukit di Tengah Hujan
47 45. Last Journey
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Prolog
2
01.Gadis Pendiam
3
02.Peraturan Ibu Kota
4
03.Ingin bertemu kembali.
5
04.Dinding Ibu Kota.
6
05.Orang Ibu Kota Yang Berbeda.
7
06.Namanya Lily.
8
07.Panggilan Dari Ketua.
9
08.Mata Yang Selalu Mengawasi
10
09.Orang Asing Yang Tidak Aku Ketahui Namanya
11
10. Orang Asing Yang Tampan
12
11.Fahmi Zaintara
13
12.Apa Kita Sudah Jadi Teman?
14
13.Hal Yang Tidak Terduga
15
14.Hal Yang Tidak Terduga 2
16
15.Menunggu Yang Sia-Sia.
17
16.Kau Marah?
18
17.Pembalasan
19
18.Serunya Memiliki Seorang Teman
20
19.Senyum Yang Kembali
21
20.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 1
22
21.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 2
23
22.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 3
24
23.Pesta Peringatan Berdirinya Perusahaan Keluarga Ferdanham 4
25
24.Menerka-nerka
26
25.Bahasa Isyarat
27
26.Diary mimpi
28
27.Mulai Melakukan Sebuah Perjalanan Dengannya.
29
28.Perbedaan Status Yang Jelas
30
29.Impian Pertama.
31
30.Air Terjun Rumah Kupu-kupu.
32
31.Kecupan Terima Kasih
33
32.Kecurigaan
34
33.Tolong Beri Peringatan
35
34.Palau Awal Dari Perasaan Yang Berubah
36
35.Sekawanan Lumba-lumba.
37
36.Ungkapan di Tengah-tengah Samudra.
38
37.Kebimbangan
39
38.Terciptanya Jarak.
40
39.Mulai Mencari Tahu....
41
40.Pelukan Rindu...
42
41.Mata-mata.
43
Promosi Novel Baru: Menjadi Asisten Dadakan CEO Dingin
44
42.Hanya Fahmi, Tidak Ada Orang Lain.
45
43.Mengambil Gambar Dalam Satu Frame
46
44.Mendaki Bukit di Tengah Hujan
47
45. Last Journey

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!