Malam pun tiba, Kini waktunya makan malam, Di kediaman keluarga Darmawangsa telah berkumpul kedua orang tuanya dan sang adik,
"Kakak!" Zay pun berhenti dan menatap sang adik, yang kini duduk disampingnya.
"Ada apa? Jika ingin membahas Masalah kuliahmu, sama Daddy saja, Kaka sedang lelah" Zay pun hendak berlalu, karena makan malamnya sudah usai, namun langkahnya terhenti ketika mendengar perkataan adiknya.
"Aku tidak jadi merayakan ultah di luar negeri kak"
"Ada Masalah? Kenapa tidak merayakan keluar negeri sambil cari kampus di sana"
"Raya akan melanjutkan kuliah di tempat kakak dulu saja, pasti itu bagus juga kan, apa lagi di Harvard pasti banyak pria tampan" Raya senyum-senyum sendiri membayangkan dia akan banyak kenalan nantinya disana, sehingga sebuah sentilan menyadarkan Raya dari khayalan-nya.
"Terserah kamu saja, Jangan buat masalah disana mengerti!!! Nasehat sang kakak.
"Siap kak," Raya memberi hormat seperti tentara saja. "Perempuan mana yang mau sama kakakku itu, mulutnya saja berbisa" batin Raya darmawangsa, setelah melihat kakaknya sudah menaiki tangga.
"Jaga diri saat disana Ray, biar kakakmu tidak mengurung mu lagi" nasehat sang mommy, sedangkan sang Daddy hanya diam saja, selama itu hanya hal sepele, atau bisa diselesaikan putra sulungnya.
Keesokan harinya
"Bagaimana?" Zay Darmawangsa bertanya kepada Rey yang sedang berdiri memegang berkas hasil pencariannya semalam, Rey tanpa menjawab menyerahkan laporannya itu.
"Sudah saya duga, panggil Angga kemari!" Tidak lama Angga datang, Angga mengetuk pintu terlebih dahulu, setelah ada jawaban dari dalam, baru Angga masuk, Angga masih santai karena dia tidak tau apa yang terjadi, Tanpa mempersilahkan Angga duduk zay langsung melempar berkas berkas itu di hadapan Angga, Angga langsung memungut berkas berkas itu, bahkan dia mengomel dalam hatinya, karena bos mudanya itu sangatlah tidak sopan, tak lama matanya mem bola, dia syok bagaimana mungkin dia bisa ketahuan, selama bertahun tahun Angga tidak ketahuan. Tapi ini, Angga mulai berkeringat di dahinya.
"Jelaskan!!!" Bentak zay, Angga masih saja diam tanpa berniat menjelaskannya, "baiklah tinggal pilih anda keluar secara baik baik dari sini, atau mau mendekam di balik jeruji," sambung Zay kembali.
"Saya tidak melakukan ini tuan muda, ini pasti fitnah," Kilah Angga.
"Begitu" Zay tersenyum menyeringai dengan tatapan elangnya, "Bawa penyidik kemari beserta pihak berwajib," Zay langsung menelfon orang suruhannya,
Angga yang mendengar itu langsung berlari dan memohon ampun kepada Zay.
"Saya mohon tuan muda, maafkan saya, saya khilaf," Jelas Angga.
Zay hanya mengangkat sebelah sudut bibirnya, "Anda bilang khilaf? Apa anda pikir saya bodoh hah!! Bahkan anda lebih bodoh dari saya, Apa anda tau mengapa saya jadi CEO, Ah sepertinya orang bodoh seperti anda tidak akan mengerti, karena orang seperti Anda hanya bisa mencuri tanpa mengasah otak! Bukan begitu??" Cemooh Zay Darmawangsa.
Angga yang mendengar itu mengepalkan tangannya kuat, "Akan ku balas semua penghinaan ini kelak," Batin Angga.
"Rey!!"
"Baik tuan muda," Zay menendang Angga yang sedang berjongkok di depannya, "Pergi dari hadapan saya!!" Betak Zay.
"Dasar bos angkuh, Kamu pikir kamu siapa, Kamu hanya beruntung saja terlahir di keluarga kaya, Tunggu pembalasanku," Umpat Angga dalam hatinya, setelah beberapa penyidik membawa Angga keluar dari sana.
Setelahnya angga berlalu dari sana, Zay menelpon seseorang, "Lakukan sekarang, saya tidak ingin ada penghianatan di kemudian hari!"
Istri Daddy...
"Sayang jangan lupa pertemuan mu dengan anak tante Sita (Lilian)"
"Hufff menyebalkan sekali, Umurku saja masih 30, Kenapa moms begitu terburu buru menjodohkan ku, memang siapa wanita itu" berang Zay, "tapi jika aku tidak menemui wanita ini pasti mommy akan marah" Zay mau tidak mau harus menemui orang ini, Dia beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu, Ketika melewati Rey, Zay berhenti, "ikut saya"
Zay yang di ajak sang tuan muda tidak berani nolak, Tapi Rey juga takut jika sang nyonya besar tahu, Bisa habis Rey, karena Rey tau mau kemana bos mudanya ini.
"Tuan muda, apa anda yakin mengajak saya, Ini pertemuan pribadi anda tuan, dengan calon pilihan nyonya besar, Saya takut kena hukuman tuan" ujar Rey, karena seperti yang sudah-sudah, tuan mudanya pasti minta Rey mengerjai pertemuannya dengan wanita itu, agar mereka mundur dengan sendirinya.
"Apa yang kau takutkan Rey! Apa segini saja keberanianmu, saya tidak suka mengulang kembali kata kata saya, Paham!!"
"Baik tuan muda" Rey melangkah dengan pasti mengekori Zay di belakangnya, Kedua orang ini keluar dari kantor dengan gaya angkuhnya, Mereka tidak peduli jika jadi pusat perhatian semua orang, karena itu sering terjadi pada mereka berdua, Setelah sampai di lobi Zay dan Rey langsung menuju tempat Mobil mereka, yang sudah disiapkan sejak tadi oleh petugas keamanan kantor.
"Apa yang kau lihat! Mau saya colok matamu itu," bentak tuan muda, Rey langsung gelagapan ketahuan melihat sang bos dari kaca mobil di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
§͜¢🍁 LILY 🌸
untung teman, kalo tidak bos kayak gitu getok aja Rey 🤣🤣🤣
2024-07-30
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻsᥲᥒ𝗍іE𝆯⃟🚀🦚⃝⃟ˢᴴ
jangan remehkan zay ya pak angga karena dia berbeda cerdik dan pandai pasti nya jadi dia tau apa yang kamu sembunyikan selama ini
2024-07-29
0
ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi
wah Rey harus tahan banting ini dengan sifat ya Zay yg agak emosional kaya lg pms 🤭
2024-07-27
0