Orang asing

Dengan langkah gontai, Naya berjalan pulang menuju rumahnya. Sesekali gadis itu menghela napas. Saat melewati sebuah lapangan, tanpa sengaja seseorang menendang bola dengan kencang sehingga mengenai kepalanya.

Plak!

"Auwhh... " Naya jatuh terduduk memegangi kepalanya yang terasa sakit. Ia meraba hidungnya yang terasa mengeluarkan cairan.

"Aku mimisan," gumamnya dengan panik.

Seorang pria yang kira-kira seumuran dengannya berlari menghampiri, lalu berjongkok di depannya.

"Kau tidak apa-apa? Maaf aku tidak sengaja," ucap laki-laki itu. Seketika, ia ikut panik, manakala mendapati hidung gadis itu yang mengeluarkan darah. "Kau berdarah?"

Gelagapan, Naya mengusap hidungnya, berusaha menyembunyikan. "Aku tidak apa-apa, aku sudah biasa mimisan," ucapnya pada pria itu.

"Tidak! Kau berdarah. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit." Laki-laki berwajah blasteran itu membantu Naya berdiri.

"Tidak usah, aku baik-baik saja, terima kasih." Naya masih berusaha menunjukkan senyumnya. Walaupun jelas terlihat wajah pucatnya.

"Apanya yang tidak apa-apa. Hidungmu mengeluarkan banyak darah, ayolah... Aku antar ke rumah sakit," ucapnya setengah memaksa. Dan walaupun gadis di depannya sudah menolak secara halus, namun laki-laki itu tetap memaksa.

Ia melambaikan tangan pada beberapa teman yang masih berada di lapangan luas itu. "Teman-teman, aku pergi sebentar ya, nanti aku kembali," teriaknya.

Darah yang mengalir melalui hidung Naya semakin banyak. Gadis itu panik, begitu pun dengan laki-laki itu. Hingga kepalanya terasa pusing. Dan sesaat kemudian, semuanya terasa berputar, Naya tak sadarkan diri lagi. Dengan cepat, laki-laki itu menangkap tubuh gadis itu dan membawanya ke mobil miliknya yang terparkir tak jauh dari lapangan tempatnya bermain bola.

"Ya ampun, kenapa darahnya banyak sekali. Apa yang sudah ku lakukan? Bagaimana kalau gadis ini mati karena kehabisan darah," gumamnya seraya meraih tissue, dan menyumbat sebelah hidung Naya agar darah terhenti. Ia menyalakan mesin mobil, dan segera menuju rumah sakit terdekat.

****

Masih dengan menggunakan baju kaos jersey-nya, laki-laki itu mondar-mandir di depan ruangan IGD. Menunggu Naya yang sedang mendapatkan pertolongan dari dokter.

Beberapa jam berlalu, Naya akhirnya tersadar dari pingsannya. Walaupun pendarahan di hidung sudah berhenti, namun wajahnya masih sangat pucat.

Laki-laki tadi kemudian masuk ke dalam ruang IGD setelah mendapat izin dari dokter, lalu menghampiri Naya yang sedang berbaring.

"Maaf ya... Karena terkena bola yang ku tendang, kau jadi begini," ujarnya dengan perasaan bersalah.

"Aku tidak apa-apa. Aku sudah biasa mimisan. Ini bukan salahmu." Naya bangkit dari posisi berbaringnya, lalu duduk selonjoran di tempat tidur, memijat pelan kepalanya yang terasa berdenyut.

"Namaku Evan," ucap lelaki itu seraya mengulurkan tangannya.

"Naya." Ia hanya menyebutkan namanya tanpa menyambut uluran tangan Evan. Membuat tangan lelaki itu menggantung.

"Baiklah, sepertinya kau tidak begitu suka berinteraksi dengan orang asing."

"Maaf, aku hanya..."

"Tidak apa-apa. Itu normal. Aku orang asing bagimu. Oh ya... Tadi dokter bilang padaku, kau harus menjalani beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyebab kau mimisan."

Mendengar ucapan Evan membuat Naya gelagapan. "Tidak usah, aku sudah tahu hasilnya." Naya kemudian beranjak dari tempat tidur itu. "Lagipula kenapa kau bawa aku ke rumah sakit? Aku tidak punya banyak uang untuk membayar biaya perawatanku."

"Tenang saja, aku sudah membayarnya." Evan tersenyum tulus.

"Baiklah, terima kasih. Aku sudah merepotkanmu. Kalau sudah punya uang, aku akan menggantinya."

Naya beranjak meninggalkan ruangan itu, sementara Evan mengekor di belakangnya. Ia berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Naya yang terlihat terburu-buru.

"Apa maksudmu kau sudah tahu hasilnya? Apa kau sedang sakit?" tanya Evan penasaran.

Sejenak Naya terdiam. Gadis itu tidak pernah menceritakan apa yang membuatnya sampai mengalami keadaan seperti ini sekarang. Ia kembali teringat empat tahun lalu, saat dirinya sedang menuju ke suatu tempat, masih dengan seragam sekolahnya dan tanpa sengaja berada di antara beberapa orang yang sedang terlibat perkelahian.

Entah peluru datang darimana menembus perutnya dan mengenai organ hatinya, sehingga harus diangkat sebagian. Sejak saat itu hidup gadis itu berubah. Naya harus hidup di bawah aturan dokter dan ahli gizi. Serta harus menjalani beberapa kali operasi dan harus menjalani pengobatan rutin untuk memulihkan fungsi hatinya.

Untuk pertama kalinya, Naya menceritakan apa yang pernah dialaminya pada orang asing yang baru pertama kali bertemu. Selama perjalanan pulang, Evan terlihat beberapa kali terkejut.

"Laki-laki yang menembakku itu sangat jahat. Dia meninggalkanku begitu saja setelah menembakku. Kalau suatu hari aku bertemu dengannya, aku pasti akan menguburnya hidup-hidup. Dialah yang membuat hidupku seperti ini. Tapi kapan aku akan bertemu dengannya. Wajahnya saja aku tidak ingat," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Jadi begitu ceritanya?" Evan tercengang setelah mendengar cerita dari Naya. Ia menepikan mobilnya, berusaha menenangkan gadis yang duduk di sampingnya.

"Anggap aku tidak pernah menceritakannya padamu. Aku belum pernah menceritakannya pada siapapun bahkan pada sahabatku sendiri."

"Lalu kenapa kau ceritakan padaku?" tanya Evan.

"Karena kita tidak akan bertemu lagi setelah hari ini," jawab Naya singkat.

"Bagaimana kau tahu kalau kita tidak akan bertemu lagi setelah hari ini?"

"Karena kita tidak akan bertemu lagi. Pertemuan kita hari ini hanya karena kecelakaan, jadi kita tidak punya alasan untuk bertemu lagi, kan?"

"Haha, kau sangat menggemaskan tahu."

"Menggemaskan?" ucapnya kesal.

"Iya. Tapi aku kagum padamu. Kau gadis yang sangat kuat. Hidup dalam batasan tidak mudah."

"Awalnya aku juga berat. Tapi sudahlah, aku sudah bersahabat dengan takdir."

****

Atas perintah Zian, Dimas pergi ke rumahnya memeriksa Naya sedang apa di rumah sederhana itu. Namun, saat tiba, Naya tidak ada di tempat. Dimas lalu menghubungi Zian melalui ponselnya. Hendak melaporkan temuannya.

"Halo, Bos... Naya sedang tidak ada di rumah. Sepertinya dia belum pulang?" ucap Dimas.

"Kemana gadis bodoh itu di jam seperti ini?" tanya Zian dengan nada kesal.

"Entahlah, Bos. Semua lampu di rumah juga padam."

"Baiklah, kau boleh pulang." Zian lalu menutup sambungan teleponnya. Sementara Dimas beranjak pulang. Ia melirik jam di pergelangan tangannya, sudah menunjukkan pukul sembilan.

"Ya, tentu saja... Dia pasti memanfaatkan kepergianku keluar kota dengan bersenang-senang bersama teman-temannya," gumamnya kesal.

Awas saja dia kalau aku sampai di rumah nanti.

***

Sementara itu, sebuah mobil melaju pelan di jalan yang terlihat sepi.

"Turunkan aku di sini saja," pinta Naya pada Evan.

"Rumahmu dimana?" tanya Evan mengedarkan pandangannya.

"Rumahku sudah tidak jauh dari sini. Terima kasih, ya... atas pertolonganmu hari ini," Naya membuka pintu mobil dan beranjak turun, namun Evan menahannya.

"Boleh aku minta nomor teleponmu?"

"Untuk apa?"

Pria itu berpikir sejenak, kemudian menyunggingkan senyumnya. Seperti mendapat ide brilian untuk membuat Naya memberikan nomor teleponnya.

"Bukankah kau bilang mau mengganti uangku untuk biaya perawatanmu tadi? Lalu kemana aku harus menagihnya kalau aku tidak tahu rumah dan nomor teleponmu?"

"Oh, baiklah. Berikan nomor teleponmu. Kalau sudah punya uang, aku akan menghubungimu."

"Haha, kau pikir aku bodoh? Kau tidak akan menghubungiku setelah ini."

Naya berdecak kesal. Sepertinya kenalan barunya ini lumayan menyebalkan. "Baiklah, catat nomor teleponku." Gadis itu menyebutkan nomor teleponnya dan dengan cepat Evan mencatat di ponselnya, kemudian mencoba menghubungi nomor itu.

"Kau mau membodohiku? Ini tidak tersambung." Evan menunjukkan layar ponselnya.

Dia benar-benar licik. Aku terpaksa harus memberikan nomor teleponku.

"Baiklah, catatlah!"

"Awas saja kalau kau memberiku nomor salah lagi."

"Dasar licik, "Naya bergumam pelan, namun gumaman itu dapat didengar dengan jelas oleh Evan. Ia segera menyebut nomor ponsel yang sebenarnya.

Lalu saat ponselnya berdering tanda panggilan masuk dari nomor ponsel Evan, ia menunjukkannya dengan kesal, membuat Evan begitu gemas.

"Itu baru adil," ucap Evan dengan seringai kepuasan.

Setelah perdebatan kecil itu, Naya segera turun dari mobil mewah itu dan berjalan kaki menuju rumah.

***

Bersambung

Terpopuler

Comments

Juliette Trols

Juliette Trols

pangeranmu itu..

2023-11-28

0

𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS)

𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS)

AAAAA.. ADEK IPAR ITUUUU

2023-09-25

0

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Gak cinta tapi penasaran jg kamu Zian. Dah mulai suka tp egomu ketinggian, turunin dikit napa Zi...biar mata n hatimu bisa melihat kebaikan n ketulusan seorang Kanaya wlo hanya sedikit.

2023-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Sinopsis
2 Salah Tembak
3 Berawal dari mimpi
4 Sengaja merusak
5 Gadis aneh
6 SKINCARE DAN OLI
7 MALAPETAKA
8 Malapetaka sungguhan
9 Tidur bersama?
10 Kabur
11 Hari berduka
12 Ancaman
13 Menikah
14 Kopi asin
15 Belajar Memasak
16 Check up
17 Bos misterius
18 Senin
19 Kemana Zianku?
20 Orang asing
21 Perampok
22 Impian yang terlupa
23 Mencari kerja
24 Kia
25 Bukan gadis manja
26 Berkelahi
27 Alasan untuk berjuang
28 Amarah Zian
29 Menunggu waktu yang indah
30 Tolong aku
31 Ultah Kia Group
32 Kemana Kia-Ku...
33 Banyak rahasia
34 trending di internet
35 Bos Kia Group
36 laporan Dimas
37 Jaket kulit
38 Mimpi buruk Zian.
39 Suamiku lelaki biasa
40 Diusir
41 Dia istriku!
42 Bekas luka
43 Khawatir berlebihan
44 Dosakah?
45 Terbakar Cemburu
46 Naya Vs Gadis dari masa lalu
47 Perasaan aneh
48 Bos Kia Group Vs Zian
49 Diserang
50 kabur
51 Dalang penyerangan
52 TERBONGKAR
53 Gedung Kia Group
54 Menunggu waktu
55 Menorehkan luka
56 PATAH HATI
57 Kecewa....
58 Terakhir kalinya...
59 Kenangan terakhir
60 Selamat tinggal
61 TERUNGKAP
62 TENGGELAM DALAM PENYESALAN
63 Kepergiannya...
64 Kia= Kanaya Indhira Adiwinata
65 Terus mencari
66 Melampiaskan emosi
67 Buku catatan
68 Mulai terbuka
69 Tidurlah Nayaku...!
70 Kritis
71 Hukuman dari Takdir
72 Pendonor hati
73 Harapan hidup...
74 Operasi
75 Trauma berat...
76 TERBALIK
77 Jam tangan
78 Siapa Zian...
79 Terbongkarnya rahasia besar
80 Selesai....
81 Ungkapan perasaan
82 PCSM 82
83 PCSM 83
84 PCSM 84
85 PCSM 85
86 PCSM 86
87 PCSM 87
88 PCSM 88
89 PCSM 89
90 PCSM 90
91 HAREUDANG PART 1
92 HAREUDANG PART 2
93 SEKAREPMU WAE,, Zian!!!!
94 PCSM 94
95 PCSM 95
96 PCSM 96
97 PCSM 97
98 PCSM 98
99 PCSM 99
100 PCSM 100
101 PCSM 101
102 PCSM 102
103 PCSM 103.
104 PCSM 104
105 PCSM 105
106 PCSM 106
107 PCSM 107
108 pCSM 108
109 PCSM 109
110 PCSM 110
111 PCSM 111
112 PCSM 112
113 PCSM 113
114 PCSM 114
115 PCSM 115
116 PCSM 116
117 Ada apa dengan Anita?
118 Rahasia masa lalu part 1
119 Rahasia Masa Lalu part 2
120 Monster Betina
121 Firasat buruk
122 Berita di TV
123 PENGUMUMAN
124 Ditangkap
125 Dimana Zianku?
126 Ancaman hukuman
127 Menjadi Wanita yang Kuat
128 Kelahiran Baby Deniz
129 Pengakuan
130 Dua tahun tanpamu
131 Oh Denizku...!
132 Dimas pengkhianat!!!
133 Seorang penyelamat
134 PENGUMUMAN
135 Apa kabar, Kinara Marissa?
136 LEOPHARD BAY PYORDOVA
137 Talkshow
138 Dimas Vs Zian
139 SIDANG PUTUSAN
140 Keadilan untuk Tuan Maliq
141 Pulang?
142 Mr. Pecicilan dan Monster Betina
143 Kelakuan Bos gesrek!
144 Diculik bos gila.
145 Perfect Honeymoon
146 Penjara Cinta Sang Mafia 2 rilis
147 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
148 Pengumuman Novel Baru
149 BUKAN WANITA MALAM STORY
150 Penjara Cinta Sang Mafia musim 3 rilis (ELSA &DR.WILLY)
151 BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
152 Keong Lucknut rilis
153 HIDDEN WIFE
154 Suami Bohongan
155 MY SEXY LITTLE WIFE
156 KISAH KEONG KEMBAR - RAFLI RILIS
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Sinopsis
2
Salah Tembak
3
Berawal dari mimpi
4
Sengaja merusak
5
Gadis aneh
6
SKINCARE DAN OLI
7
MALAPETAKA
8
Malapetaka sungguhan
9
Tidur bersama?
10
Kabur
11
Hari berduka
12
Ancaman
13
Menikah
14
Kopi asin
15
Belajar Memasak
16
Check up
17
Bos misterius
18
Senin
19
Kemana Zianku?
20
Orang asing
21
Perampok
22
Impian yang terlupa
23
Mencari kerja
24
Kia
25
Bukan gadis manja
26
Berkelahi
27
Alasan untuk berjuang
28
Amarah Zian
29
Menunggu waktu yang indah
30
Tolong aku
31
Ultah Kia Group
32
Kemana Kia-Ku...
33
Banyak rahasia
34
trending di internet
35
Bos Kia Group
36
laporan Dimas
37
Jaket kulit
38
Mimpi buruk Zian.
39
Suamiku lelaki biasa
40
Diusir
41
Dia istriku!
42
Bekas luka
43
Khawatir berlebihan
44
Dosakah?
45
Terbakar Cemburu
46
Naya Vs Gadis dari masa lalu
47
Perasaan aneh
48
Bos Kia Group Vs Zian
49
Diserang
50
kabur
51
Dalang penyerangan
52
TERBONGKAR
53
Gedung Kia Group
54
Menunggu waktu
55
Menorehkan luka
56
PATAH HATI
57
Kecewa....
58
Terakhir kalinya...
59
Kenangan terakhir
60
Selamat tinggal
61
TERUNGKAP
62
TENGGELAM DALAM PENYESALAN
63
Kepergiannya...
64
Kia= Kanaya Indhira Adiwinata
65
Terus mencari
66
Melampiaskan emosi
67
Buku catatan
68
Mulai terbuka
69
Tidurlah Nayaku...!
70
Kritis
71
Hukuman dari Takdir
72
Pendonor hati
73
Harapan hidup...
74
Operasi
75
Trauma berat...
76
TERBALIK
77
Jam tangan
78
Siapa Zian...
79
Terbongkarnya rahasia besar
80
Selesai....
81
Ungkapan perasaan
82
PCSM 82
83
PCSM 83
84
PCSM 84
85
PCSM 85
86
PCSM 86
87
PCSM 87
88
PCSM 88
89
PCSM 89
90
PCSM 90
91
HAREUDANG PART 1
92
HAREUDANG PART 2
93
SEKAREPMU WAE,, Zian!!!!
94
PCSM 94
95
PCSM 95
96
PCSM 96
97
PCSM 97
98
PCSM 98
99
PCSM 99
100
PCSM 100
101
PCSM 101
102
PCSM 102
103
PCSM 103.
104
PCSM 104
105
PCSM 105
106
PCSM 106
107
PCSM 107
108
pCSM 108
109
PCSM 109
110
PCSM 110
111
PCSM 111
112
PCSM 112
113
PCSM 113
114
PCSM 114
115
PCSM 115
116
PCSM 116
117
Ada apa dengan Anita?
118
Rahasia masa lalu part 1
119
Rahasia Masa Lalu part 2
120
Monster Betina
121
Firasat buruk
122
Berita di TV
123
PENGUMUMAN
124
Ditangkap
125
Dimana Zianku?
126
Ancaman hukuman
127
Menjadi Wanita yang Kuat
128
Kelahiran Baby Deniz
129
Pengakuan
130
Dua tahun tanpamu
131
Oh Denizku...!
132
Dimas pengkhianat!!!
133
Seorang penyelamat
134
PENGUMUMAN
135
Apa kabar, Kinara Marissa?
136
LEOPHARD BAY PYORDOVA
137
Talkshow
138
Dimas Vs Zian
139
SIDANG PUTUSAN
140
Keadilan untuk Tuan Maliq
141
Pulang?
142
Mr. Pecicilan dan Monster Betina
143
Kelakuan Bos gesrek!
144
Diculik bos gila.
145
Perfect Honeymoon
146
Penjara Cinta Sang Mafia 2 rilis
147
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
148
Pengumuman Novel Baru
149
BUKAN WANITA MALAM STORY
150
Penjara Cinta Sang Mafia musim 3 rilis (ELSA &DR.WILLY)
151
BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
152
Keong Lucknut rilis
153
HIDDEN WIFE
154
Suami Bohongan
155
MY SEXY LITTLE WIFE
156
KISAH KEONG KEMBAR - RAFLI RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!