Kopi asin

Sayup-sayup kicauan burung terdengar begitu merdu, menghiasi indahnya pagi. Menemani sang mentari menyapa alam semesta.

Di dalam sebuah kamar, dua insan masih tertidur lelap. Hangatnya hembusan napas di antara keduanya bertiup bagai angin segar.

Naya menggeliat dalam pelukan Zian, membuat laki-laki itu mengerutkan alisnya dengan matanya yang masih terpejam. Di pikirannya, mengapa bantal guling yang di peluknya seolah bernyawa dan bisa bergerak. Zian mengeratkan pelukan itu, mengira yang di peluknya benar-benar bantal guling. Hingga bibirnya terasa menyentuh benda lembut dan berbulu halus. Bibir Zian mendarat di alis gadis itu.

Perlahan Zian membuka matanya bersamaan dengan Naya yang juga baru terbangun. Dan kemudian, mata bertemu mata.

"AAA!!!" terdengar teriakan menggelegar antara Zian dan Kanaya di pagi itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN DI KAMARKU?" teriak Zian dengan suara menggelegar.

Gelagapan, Naya buru-buru turun dari tempat tidur itu, berlari keluar kamar menuju kamarnya di lantai dua. Sedangkan Zian yang masih berusaha mengumpulkan kesadarannya masih di penuhi emosi.

"Apa yang di lakukan anak kecil itu di sini...?" gumam Zian.

Laki-laki itu lalu bangkit, membuka baju kaos yang di gunakannya, lalu berdiri di depan cermin sambil meneliti tubuhnya.

"Dia tidak melakukan apapun padaku, kan?" gumamnya seraya memutar tubuhnya di depan cermin, curiga jika Naya melakukan sesuatu pada dirinya.

Naya masih mencoba mengatur napasnya yang berhembua lebih cepat karena terkejut sekaligus takut. Zian pasti marah besar karena kelakuannya yang malah pergi tidur di sana.

"Ya ampun, kenapa aku bisa tidur senyenyak itu, tadi kan aku berencana bangun sebelum dia bangun. Supaya aku bisa kembali kesini. Aduuhh... dia pasti akan marah-marah lagi," gumam Naya.

Tok Tok Tok

terdengar suara pintu yang di gedor dengan kencang, mengagetkan Naya. Gadis itu kemudian membuka pintu kamarnya.

"Kenapa kau dikamar terus? Cepat turun, buatkan aku kopi!" pinta Zian dengan nada ketusnya.

"Iya," sahut Naya dengan senyuman. Ia kemudian ikut turun lalu menuju dapur.

Matanya berkeliling menatap setiap bagian dapur itu. Dia mengambil gelas kosong dan sendok.

Gadis itu membuka satu-persatu toples yang terdapat di lemari gantung. Mencari serbuk hitam yang bernama kopi. Hingga dia menemukannya.

"Bagaimana cara bikinnya? Aku kan belum pernah membuat kopi," gumam Naya.

Gadis itu naik kembali ke kamarnya mengambil ponsel dan mulai mencari di internet dengan kata kunci 'cara membuat kopi'...

Naya terlihat serius membaca artikel itu, hingga di rasa paham, barulah dia mulai membuatnya. Masukkan kopi satu sendok, lalu tambahkan gula secukupnya.

Gula? Gulanya yang mana?

Naya kembali di buat bingung. Ada tiga toples dengan bubuk halus yang bentuknya hampir sama.

"Mungkin semuanya gula," Nayapun memilih toples yang ada di tengah lalu memasukkan dua sendok serbuk putih itu ke dalam kopi. Ia mengaduknya dengan penuh semangat.

Zian sudah menunggu di meja sambil memainkan ponselnya. Tidak lama kemudian, Naya datang dengan membawa secangkir kopi.

"Ini kopinya," Naya menyodorkan kopi itu di hadapan Zian lalu ikut duduk disana. Menatap Zian dengan senyumannya.

"Aku bilang jangan senyum! Senyummu sangat jelek!" ucap Zian.

Naya langsung tertunduk setiap kali Zian berkata begitu padanya. Zian meniup pelan kopi yang panas itu, lalu menyeruputnya. Matanya seketika membulat saat merasakan kopi itu hendak melewati kerongkongannya.

Brussshhh....

Zian menyemburkan kopi itu tepat mengenai wajah Naya. Gadis itu pun terkejut luar biasa mendapat semburan dari suaminya itu.

"APA INI?" tanya Zian dengan berteriak.

"Ko-kopi..." jawab Naya terbata-bata.

"Coba minum!" perintah Zian, "CEPAT MINUM!!" teriaknya lagi ketia dia melihat Naya diam saja.

Naya pun segera meraih gelas itu. Matanya melirik Zian yang terlihat sangat geram. Pelan-pelan naya menempelkan bibirnya pada pinggiran gelas itu, menyeruput kopi buatannya sendiri.

glek

Dengan susah payah, Naya menelan kopi yang sudah terlanjur masuk ke mulutnya itu. Hingga tersendak dan terbatuk-batuk karena rasa kopi yang asin itu terasa menyiksa kerongkongannya.

uhuk uhuk

Zian terlihat geram menatap Naya.

"Enak?" tanya zian.

"Hehe, ma-maf sepertinya aku salah memasukkan garam," ucap Naya yang masih berusaha tersenyum getir.

"Kau sengaja kan? Kau sengaja melakukannya karena tadi pagi aku memarahimu?" Zian lagi-lagi menuduh Naya segaja mengerjainya.

Naya menggeleng dengan cepat, "Tidak, aku benar-benar tidak tahu kalau itu garam, bentuknya sama semua, jadi aku pikir semuanya gula. Maafkan aku."

Naya merengek meminta maaf seraya memegangi lengan Zian.

"Lepaskan tanganmu! Jangan sentuh aku!" Zian menghempaskan tangan Naya yang menyentuh lengannya, "Habiskan kopi itu!" perintahnya kemudian.

"A-apa?" Naya seakan tidak percaya Zian memintanya menghabiskan kopi itu.

"Kau sengaja membuat kopi rasa air laut itu, jadi sekarang aku akan menghukummu, kau harus meminumnya sampai habis. Ayo minum!"

Dengan penuhnkepasrahan, Naya menyunggingkan senyumnya sekilas.

"Baiklah,"

Gadis itu kembali menempelkan bibirnya pada pinggiran gelas, memaksa tenggorokannya menelan kopi itu. Zian dapat melihat wajah Naya yang terlihat berusaha keras menghabiskan kopi buatannya.

Apa dia bodoh? Aku menyuruhnya meminum kopi itu dan dia benar-benar melakukannya. Apa yang ada di pikiran gadis ini? batin Zian.

"Cukup, hentikan!" ucap Zian. Dia mengambil cangkir yang di pegang Naya dan membawanya ke dapur.

Zian lalu mengambil spidol dan mengambil toples yang ada di lemari gantung. Memberi nama pada toples itu sesuai isinya.

"Mulai sekarang kau harus belajar memasak untuk kita makan. Disini tidak ada pembantu yang bisa melayani kebutuhanmu."

"Iya... Aku akan belajar memasak."

Zian masuk ke dalam kamarnya mengambil sebuah amplop, lalu menyerahkan amplop itu pada Naya.

"Ini uang untuk keperluan dapur. Gunakan seperlunya. Kau tahu kan, aku bukan orang kaya, jadi jangan hamburkan uang itu untuk sesuatu yang tidak berguna," Naya memegang amplop itu, meletakkan di depan dadanya.

"Aku mengerti," sahut Naya seraya tersenyum.

"Aku akan ke bengkel, kau di rumah saja,"

"Iya,"

Naya mengekor di belakang Zian yang sedang melangkah keluar rumah. Gadis itu mematung di ambang pintu dengan memegang amplop pemberian Zian di tangannya.

Zian lalu melajukan sepeda motornya keluar dari halaman rumah itu. Tinggallah Naya sendirian di rumah itu.

"Belajar memasak?" gumam Naya.

Gadis itu kembali ke dapur, hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya seumur hidupnya adalah, menyentuh dapur. Sekarang dia harus terbiasa dengan segala urusan dapur. Namun, hatinya merasa sangat bahagia, karena dia melakukannya untuk suami tercinta. Sang pangeran dalam mimpinya.

"Apa ini?" gumam Naya ketika melihat kertas putih menempel di dinding dapur.

Naya kemudian membaca tulisan di kertas itu. Seketika ia membulatkan matanya.

"Ini semua tugasku, ya? "

Tadi pagi, sebelum naik ke kamar Naya, Zian sempat membuat catatan tentang tugas-tugas Naya di rumah itu. Mulai dari membuat sarapan, mencuci pakaian, membersihkan rumah, memasak makan siang dan malam.

Naya kemudian duduk di kursi, membuka amplop yanh di berikan oleh suaminya tadi. Gadis itu menghitung isi amplop itu. Bahkan uang dalam amplop itu dulunya hanya dipakai sekali jalan-jalan dan sekarang, dia harus pandai mengaturnya agar cukup untuk sebulan.

Semangat Naya, pelan-pelan aku akan terbiasa dengan hidup baruku ini. Apapun akan aku lakukan untukmu Zianku.

Terpopuler

Comments

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

tuan putri yg tiba-tiba jd upik abu

2024-05-01

0

Wani Ihwani

Wani Ihwani

kasihan kamu Naya semangat naya 💪💪💪

2024-02-27

0

Juliette Trols

Juliette Trols

kayaknya lupakan aja perjanjian soal kontak fisiknya.. awal2 udah selamat pelukan

2023-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Sinopsis
2 Salah Tembak
3 Berawal dari mimpi
4 Sengaja merusak
5 Gadis aneh
6 SKINCARE DAN OLI
7 MALAPETAKA
8 Malapetaka sungguhan
9 Tidur bersama?
10 Kabur
11 Hari berduka
12 Ancaman
13 Menikah
14 Kopi asin
15 Belajar Memasak
16 Check up
17 Bos misterius
18 Senin
19 Kemana Zianku?
20 Orang asing
21 Perampok
22 Impian yang terlupa
23 Mencari kerja
24 Kia
25 Bukan gadis manja
26 Berkelahi
27 Alasan untuk berjuang
28 Amarah Zian
29 Menunggu waktu yang indah
30 Tolong aku
31 Ultah Kia Group
32 Kemana Kia-Ku...
33 Banyak rahasia
34 trending di internet
35 Bos Kia Group
36 laporan Dimas
37 Jaket kulit
38 Mimpi buruk Zian.
39 Suamiku lelaki biasa
40 Diusir
41 Dia istriku!
42 Bekas luka
43 Khawatir berlebihan
44 Dosakah?
45 Terbakar Cemburu
46 Naya Vs Gadis dari masa lalu
47 Perasaan aneh
48 Bos Kia Group Vs Zian
49 Diserang
50 kabur
51 Dalang penyerangan
52 TERBONGKAR
53 Gedung Kia Group
54 Menunggu waktu
55 Menorehkan luka
56 PATAH HATI
57 Kecewa....
58 Terakhir kalinya...
59 Kenangan terakhir
60 Selamat tinggal
61 TERUNGKAP
62 TENGGELAM DALAM PENYESALAN
63 Kepergiannya...
64 Kia= Kanaya Indhira Adiwinata
65 Terus mencari
66 Melampiaskan emosi
67 Buku catatan
68 Mulai terbuka
69 Tidurlah Nayaku...!
70 Kritis
71 Hukuman dari Takdir
72 Pendonor hati
73 Harapan hidup...
74 Operasi
75 Trauma berat...
76 TERBALIK
77 Jam tangan
78 Siapa Zian...
79 Terbongkarnya rahasia besar
80 Selesai....
81 Ungkapan perasaan
82 PCSM 82
83 PCSM 83
84 PCSM 84
85 PCSM 85
86 PCSM 86
87 PCSM 87
88 PCSM 88
89 PCSM 89
90 PCSM 90
91 HAREUDANG PART 1
92 HAREUDANG PART 2
93 SEKAREPMU WAE,, Zian!!!!
94 PCSM 94
95 PCSM 95
96 PCSM 96
97 PCSM 97
98 PCSM 98
99 PCSM 99
100 PCSM 100
101 PCSM 101
102 PCSM 102
103 PCSM 103.
104 PCSM 104
105 PCSM 105
106 PCSM 106
107 PCSM 107
108 pCSM 108
109 PCSM 109
110 PCSM 110
111 PCSM 111
112 PCSM 112
113 PCSM 113
114 PCSM 114
115 PCSM 115
116 PCSM 116
117 Ada apa dengan Anita?
118 Rahasia masa lalu part 1
119 Rahasia Masa Lalu part 2
120 Monster Betina
121 Firasat buruk
122 Berita di TV
123 PENGUMUMAN
124 Ditangkap
125 Dimana Zianku?
126 Ancaman hukuman
127 Menjadi Wanita yang Kuat
128 Kelahiran Baby Deniz
129 Pengakuan
130 Dua tahun tanpamu
131 Oh Denizku...!
132 Dimas pengkhianat!!!
133 Seorang penyelamat
134 PENGUMUMAN
135 Apa kabar, Kinara Marissa?
136 LEOPHARD BAY PYORDOVA
137 Talkshow
138 Dimas Vs Zian
139 SIDANG PUTUSAN
140 Keadilan untuk Tuan Maliq
141 Pulang?
142 Mr. Pecicilan dan Monster Betina
143 Kelakuan Bos gesrek!
144 Diculik bos gila.
145 Perfect Honeymoon
146 Penjara Cinta Sang Mafia 2 rilis
147 PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
148 Pengumuman Novel Baru
149 BUKAN WANITA MALAM STORY
150 Penjara Cinta Sang Mafia musim 3 rilis (ELSA &DR.WILLY)
151 BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
152 Keong Lucknut rilis
153 HIDDEN WIFE
154 Suami Bohongan
155 MY SEXY LITTLE WIFE
156 KISAH KEONG KEMBAR - RAFLI RILIS
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Sinopsis
2
Salah Tembak
3
Berawal dari mimpi
4
Sengaja merusak
5
Gadis aneh
6
SKINCARE DAN OLI
7
MALAPETAKA
8
Malapetaka sungguhan
9
Tidur bersama?
10
Kabur
11
Hari berduka
12
Ancaman
13
Menikah
14
Kopi asin
15
Belajar Memasak
16
Check up
17
Bos misterius
18
Senin
19
Kemana Zianku?
20
Orang asing
21
Perampok
22
Impian yang terlupa
23
Mencari kerja
24
Kia
25
Bukan gadis manja
26
Berkelahi
27
Alasan untuk berjuang
28
Amarah Zian
29
Menunggu waktu yang indah
30
Tolong aku
31
Ultah Kia Group
32
Kemana Kia-Ku...
33
Banyak rahasia
34
trending di internet
35
Bos Kia Group
36
laporan Dimas
37
Jaket kulit
38
Mimpi buruk Zian.
39
Suamiku lelaki biasa
40
Diusir
41
Dia istriku!
42
Bekas luka
43
Khawatir berlebihan
44
Dosakah?
45
Terbakar Cemburu
46
Naya Vs Gadis dari masa lalu
47
Perasaan aneh
48
Bos Kia Group Vs Zian
49
Diserang
50
kabur
51
Dalang penyerangan
52
TERBONGKAR
53
Gedung Kia Group
54
Menunggu waktu
55
Menorehkan luka
56
PATAH HATI
57
Kecewa....
58
Terakhir kalinya...
59
Kenangan terakhir
60
Selamat tinggal
61
TERUNGKAP
62
TENGGELAM DALAM PENYESALAN
63
Kepergiannya...
64
Kia= Kanaya Indhira Adiwinata
65
Terus mencari
66
Melampiaskan emosi
67
Buku catatan
68
Mulai terbuka
69
Tidurlah Nayaku...!
70
Kritis
71
Hukuman dari Takdir
72
Pendonor hati
73
Harapan hidup...
74
Operasi
75
Trauma berat...
76
TERBALIK
77
Jam tangan
78
Siapa Zian...
79
Terbongkarnya rahasia besar
80
Selesai....
81
Ungkapan perasaan
82
PCSM 82
83
PCSM 83
84
PCSM 84
85
PCSM 85
86
PCSM 86
87
PCSM 87
88
PCSM 88
89
PCSM 89
90
PCSM 90
91
HAREUDANG PART 1
92
HAREUDANG PART 2
93
SEKAREPMU WAE,, Zian!!!!
94
PCSM 94
95
PCSM 95
96
PCSM 96
97
PCSM 97
98
PCSM 98
99
PCSM 99
100
PCSM 100
101
PCSM 101
102
PCSM 102
103
PCSM 103.
104
PCSM 104
105
PCSM 105
106
PCSM 106
107
PCSM 107
108
pCSM 108
109
PCSM 109
110
PCSM 110
111
PCSM 111
112
PCSM 112
113
PCSM 113
114
PCSM 114
115
PCSM 115
116
PCSM 116
117
Ada apa dengan Anita?
118
Rahasia masa lalu part 1
119
Rahasia Masa Lalu part 2
120
Monster Betina
121
Firasat buruk
122
Berita di TV
123
PENGUMUMAN
124
Ditangkap
125
Dimana Zianku?
126
Ancaman hukuman
127
Menjadi Wanita yang Kuat
128
Kelahiran Baby Deniz
129
Pengakuan
130
Dua tahun tanpamu
131
Oh Denizku...!
132
Dimas pengkhianat!!!
133
Seorang penyelamat
134
PENGUMUMAN
135
Apa kabar, Kinara Marissa?
136
LEOPHARD BAY PYORDOVA
137
Talkshow
138
Dimas Vs Zian
139
SIDANG PUTUSAN
140
Keadilan untuk Tuan Maliq
141
Pulang?
142
Mr. Pecicilan dan Monster Betina
143
Kelakuan Bos gesrek!
144
Diculik bos gila.
145
Perfect Honeymoon
146
Penjara Cinta Sang Mafia 2 rilis
147
PENGUMUMAN PEMENANG GIVE AWAY
148
Pengumuman Novel Baru
149
BUKAN WANITA MALAM STORY
150
Penjara Cinta Sang Mafia musim 3 rilis (ELSA &DR.WILLY)
151
BUKAN SALAHKU MEREBUT ISTRIMU
152
Keong Lucknut rilis
153
HIDDEN WIFE
154
Suami Bohongan
155
MY SEXY LITTLE WIFE
156
KISAH KEONG KEMBAR - RAFLI RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!