Part 12. Perusahaan yang sudah bangkrut

Sebenarnya Angel sebelumnya tidak terlalu percaya jika Sam yang memasak sendiri, dia semakin ragu setelah merasakan bagaimana rasa masakan itu.

Rasanya sangat enak! Angel yang sudah sering makan di restoran terbaik baik di dalam negeri dan luar negri, tidak pernah merasakan masakan seenak itu.

“Ini sungguhan kamu masak sendiri, Sam?“ Tanya Angel.

Sam sendiri sebenarnya juga heran, kenapa rasa masakannya seenak itu, dia termenung dan agak kaget saat tiba-tiba Angel bertanya.

”Kau ingin ku kirimi vidioku saat memasaknya, Angel?“ Tanya Sam, hanya bercanda. Tapi Angel mengangguk dengan serius.

Segitu tidak percayanya kah Angel pada Sam?

”Baiklah, nanti aku kirimi vidionya, ya?“

Angel menggeleng, ”nggak, coba kamu upload aja vidionya di tiktok, habis itu tag akunku ya?“

Sam mengernyitkan dahinya bingung, ”Emangnya aku punya akun tiktok? Terus aku juga gak tahu akunku.“

Angel tersenyum agak menyebalkan, tapi juga sangat cantik disaat bersamaan, ”oh, apa pak boss Sam sedang takut ketahuan?“

”Apaan! Oke! Aku buat akun tiktok sekarang dan kirim vidionya biar kamu seneng!“

Setelah makan malam, Angel tidak menyangka jika Sam sangat serius dengan ucapannya.

Dia membuat akun tiktok baru dan dia bagi vidionya menjadi beberapa bagian, dan meng-upload semuanya disana.

Sekitar tiga puluh menitan, baru Sam selesai dengan semuanya.

Dia pun terkapar di karpet bulu yang dihibahkan kepadanya dari ibunya Raihan beberapa bulan lalu.

Angel terkikik melihat Sam, dia pun berjongkok di sebelah Sam, lalu mengulurkan tangannya.

Sam diam saja karena ingin tahu apa yang akan Angel lakukan.

Saat itu Sam memang menutup keduanya matanya, nafasnya teratur, seperti sedang tidur.

Tangan lembut Angel mengusap pelan pipinya, Sam tentu menikmati sentuhan yang lembut dan tidak pernah dia dapatkan sebelumnya itu.

”Kenapa kau mau menuruti permintaan konyolku, Sam? Aku cuma bercanda, kamu serius banget,“ gumam Angel.

Entah hanya perasaan Sam atau apa, dia merasa wajah Angel mendekatinya.

Semakin dekat, dia dapat merasakan hangatnya nafas Angel yang menyentuh kulitnya.

Saat Sam akhirnya membuka matanya, Angel sudah mengecup pipinya.

Keduanya sangat terkejut, sampai Angel mundur dan menutup mulutnya, dia sepertinya sangat malu.

Sam juga jadi bingung, malu, senang, semua bercampur aduk.

”Angel—“

”Maaf Sam, aku harus pulang sekarang!“

”Tunggu!“

Terlambat, saat Sam sudah berdiri, Angel sudah pergi.

”Itu apa maksudnya, ya? Kenapa dia mengecup pipiku? Apa aku menggemaskan?“ tanya Sam entah pada siapa.

Karena perasaan dia tidak enak, dia menjadi gusar dan akhirnya tidak bisa tidur.

Dia pun menghubungi Raihan, mencari teman mengobrol.

Sam memang tidak ingin terlalu dekat dengan siapapun, tapi dari dulu Raihan adalah teman terbaik untuk diajak mengobrol.

Raihan malah mengajak Sam keluar, katanya dia ingin mencoba nongkrong di cafe baru. Cafe yang dibuat oleh saingannya, katanya begitu.

Sam sih menurut saja, dia mendatangi rumah Raihan. Mereka pergi ke cafe menaiki motor Honda super cub berwarna biru muda. Kata Raihan, itu adalah motor kesayangan ibunya.

Meski motornya sudah bertahun-tahun, tapi masih terlihat kinclong, karena ibunya Raihan merawat motor itu lebih baik dari merawat anaknya sendiri.

Tapi berkat motor itu, mereka jadi ditoleh oleh orang-orang di jalanan, seakan mereka orang paling aneh.

Padahal menurut Sam, motor itu ada nilai estetikanya.

Mereka telah sampai di cafe, tempatnya sangat bagus. Perpaduan antara bangunan modern dan juga rumah joglo, yang pasti sangat bagus.

Menu yang dijual disana juga sangat unik, ada menu barat, Italia, Perancis, Jepang, Korea, dan tentunya Indonesia.

Sampai Sam bingung harus memesan apa, akhirnya dia pesan Americano dan juga cheesecake. Sementara Raihan memesan churros dan matcha.

Sam pikir, pesanan mereka tidak ada yang nyambung atau cocok satu sama lain, hanya memesan dengan random.

”Apa yang ingin kau bicarakan, kawan?“ tanya Raihan.

”Itu, kan aku mau membeli gedung untuk kantor, rencananya ingin membuat perusahaan investasi, kau tahu, seperti pasar modal. Yang aku tahu perusahaan asal Amerika bisa untung hingga triliunan dollar.“

Sebenarnya, Sam hanya ingin membuang-buang uang sistem saja.

”Tapi aku mendengar ada perusahaan semacam itu yang baru berdiri lima tahun lalu di Indonesia, sekarang gulung tikar. Mereka punya gedung sendiri, yang bagus sekali. Seniorku yang membangun gedungnya, dengan gaya moderen dan unik. Banyak orang yang ingin membeli gedungnya setelah mereka bangkrut, tapi pemiliknya ingin pembeli gedung harus membeli perusahaan juga. Ada yang bilang, dia masih tidak rela perusahaan itu harus bangkrut, karena itu, belum ada yang mampu membeli. Bayangin aja, semuanya kalau ditotal ada tiga triliunan gitu. Sebenarnya banyak yang mau beli, cuma mereka tidak mau membeli perusahaan bangkrut itu. Menurutku, mending kamu pikirkan dulu—“

”Itu dia, Han! Kita beli aja— aku beli aja! Daripada aku susah-susah ngurusin ijin usaha dan lainnya, mending langsung beli yang udah jadi aja.“

Raihan menepuk dahi Sam, merasakan apakah temannya itu sudah gila atau belum. Sam yang jengkel segera menyingkirkan tangan Raihan, ”apaan sih!“

”Ya gila aja Sam! Tiga triliun lho! Kamu pikir itu jumlah yang sedikit? Terlaku banyak untuk perusahaan bangkrut!“

Sam tersenyum lebar, lalu memakan cheesecake nya dengan tenang, ”tiga triliun doang, kan?“

Raihan mulai bergidik ngeri, ”kamu sebenarnya anak yang punya tambang berlian kan Sam? Atau tambang minyak? Batu bara? Please kasih tahu biar aku gak mati penasaran!“

Sam tertawa kencang, tapi kemudian dia sadar masih dicafe, jadi dia langsung terdiam.

”Coba kamu tebak aja deh, yang pasti tiga triliun kecil, dan aku butuh banget perusahaan itu. Mungkin pemilik perusahaan hanya tidak punya modal lagi atau apa, tapi aku tahu dia sangat menyayangi perusahaannya, aku yang akan membuat perusahaan itu kembali berjaya.“

Kepercayaan diri Sam yang seperti itu, jarang bisa Raihan lihat. Senang rasanya melihat kawan yang biasanya murung, kurang percaya diri, sekarang bisa seperti itu.

Tapi juga terasa aneh bagi Raihan.

”Kalau gitu, nanti aku hubungi pemilik perusahaan itu, agar bisa bertemu secepatnya. Aku juga ingin keliling gedung itu, ingin tahu bagaimana bentuknya dari dekat.“

”Yah, kalau ada yang kurang, tinggal direnovasi, kamu bisa renovasi, kan?“

”Kita gak tahu keadaannya gimana, kalau ada yang ingin kamu ubah, aku akan dengan senang hati mewujudkannya, kamu sekarang bossku!“

”Hahaha.“

”Permisi….“

Mereka berdua terdiam dan menoleh pada asal suara, seorang gadis SMA cantik berdiri di depan mereka. Raihan melongo, karena baru kali ini dia melihat gadi secantik dan semulus itu dari dekat.

Sementara itu, Sam biasa saja, karena dia mengenal gadis itu. Dia adalah gadis yang iri karena hanya temannya saja yang Sam bayari belanjaannya.

”Kak Sam! Aku boleh ikut makan disini?“ Tanya gadis itu.

”Enggak boleh dong, nanti dicariin mama kamu.“ sahut Sam.

”Kamu kenal dia, Sam?“ Tanya Raihan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***