Di sebuah tepian sungai, terlihat seorang pemuda sedang menggendong seorang anak laki-laki yang sedang tak sadarkan diri dengan luka lebam di sekujur tubuhnya. Terlihat juga bajunya yang robek di beberapa bagian.
"Byur...!"
Pemuda yang tak lain adalah Feng Zhi itu langsung melemparkan tubuh anak laki-laki tadi ke sungai yang cukup dalam dengan arus yang deras sehingga membuatnya hanyut terbawa hanya dalam waktu sebentar.
Feng Zhi hanya menyaksikan tubuh anak kecil yang merupakan adiknya sendiri tanpa ada rasa kasihan sedikit pun. Sebenarnya ia sudah membenci adiknya sudah lama. Entah apa alasannya, tidak ada yang tahu, yang jelas ia sangat tidak menyukai adiknya sendiri.
Setelah memastikan adiknya sudah terbawa arus, Feng Zhi langsung pergi dari tempat itu dengan senyuman bahagia.
Sementara itu, Feng Yun yang terus hanyut terbawa arus, terlihat tubuhnya mulai beregenerasi. Perlahan wajahnya yang terdapat beberapa luka lebamnya mulai mengempis dan darah yang keluar dari mulut dan hidung juga mulai mengering. Akan tetapi ia masi belum sadarkan diri. Di samping itu, tubuhnya juga mulai diselimuti oleh aura berwarna emas kehijauan yang merupakan faktor utama sembuhnya luka-luka di tubuh Feng Yun.
Waktu terus melaju seperti halnya arus sungai yang membawa tubuh Feng Yun menjauh dari Klan. Setiap sisi sungai hanya terdapat hutan rimba yang gelap tanpa ada satupun desa yang dibangun.
Setelah beberapa jam terbawa arus, mulailah terlihat beberapa hewan seperti kera, burung, dan rusa yang sedang minum di pinggir sungai. Ketika Feng Yun melewati depan mereka, perhatian mereka pun langsung teralihkan. Seketika itu pula mereka mulai mengikuti kemanapun arus membawa tubuh Feng Yun. Bahkan ada beberapa ikan ikan kecil yang mengiringinya sambil melompat-lompat ke permukaan.
Semakin lama Feng Yun terbawa arus, maka semakin banyak pula hewan yang mengiringinya. Hingga ketika aliran sungai yang membawa Feng Yun memasuki hutan yang ditutupi kabut, hewan hewan itu mulai berhenti mengikutinya termasuk ikan-ikan yang didalam sungai. Mereka memutar haluan mereka dan berenang kebelakang.
Kini, Feng Yun hanyut tanpa ada yang menemanu. Hutan yang berkabut itu tampak sangat sunyi dan hanya terdengar suara aliran sungai saja yang mengalir deras. Pepohonan di kanan dan kirinya juga memiliki bentuk yang sangat aneh dan tidak masuk akal seperti bermutasi.
"Tuk..!"
Akhirnya setelah beberapa jam terbawa aliran sungai, ia pun berhenti karena tubunya menabrak sebuah batu kali yang cukup besar. Batu tersebut memiliki bentuk yang sedikit miring sehingga memungkinkan tubuh Feng Yun berhenti di atasnya.
***
Malam hari...
Tak terasa hari sudah berlalu dengan cepat, saat ini bulan telah memancarkan sinarnya dan menggantikan posisi matahari. Meskipun bulan telah menyinari dunia dengan sinarnya dibantu oleh bintang-bintang, tapi rasanya tidak berpengaruh terhadap Hutan Ilusi yang dipenuhi kabut.
Di tengah gelapnya Hutan ilusi, samar-samar terlihat sesosok bayangan manusia mendekat ke tepian sungai tempat dimana Feng Yun tersangkut.
Sosok itu terus berjalan lurus dengan perlahan. Bahkan ketika sosok itu sudah berada di tepian sungai, ia tampak tidak peduli dan terus berjalan tanpa mengkhawatirkan aliran sungai yang masih mengalir deras.
"Crep..! Crep..! Crep..!"
Sosok itu terus berjalan dan saat kakinya menyentuh air, tiba-tiba sosok tersebut mengambang di atas sungai. Seperti halnya di daratan, ia berjalan dengan tenang tanpa takut tenggelam di tengah jalan. Setiap pijakan yang diambilnya dihasilkan riak kecil seukuran kakinya yang kemudian hanyut terbawa arus sungai.
Setelah ia berada di dekat batu kali yang membuat Feng Yun tersangkut, sosok itu yang mirip seperti seorang pria dewasa dengan mata hijau sedikit menyala melipat kedua tangannya kedepan dada.
"Sungguh tidak terduga jika anak ini yang malah mendatangiku..." Gumam sosok pria itu.
Kemudian ia berjongkok lalu menyentuh batu kali yang berukuran cukup besar itu. Cahaya kehijauan pun keluar dari tangannya, namun hanya sesaat saja lalu ia mengangkat tangannya dan berdiri kembali.
"Drttt...!"
Tiba-tiba batu kali tempat Feng Yung tersangkut bergetar dan sesaat kemudian perlahan terangkat. Batu itu terangkat hingga tiga meter di atas air. Namun bukan itu hal yang menariknya, tapi di bawahnya terlihat sesosok raksasa batu yang sangat kuat nan perkasa dengan tinggi 7 meteran terhitung dari dalam sungai juga.
Raksasa batu itu memiliki mata menyala berwarna hijau yang terletak dekat dengan kaki dan kepala Feng Yun. Raksasa batu langsung membenarkan tubuh Feng Yun yang berada di atas kepalanya yang datar.
Setelah membenarkan posisi manusia di atasnya, ia menatap ke arah sosok pria yang sudah membangkitkannya. Kemudian raksasa itu membungkukkan sedikit badannya sebagai tanda penghormatan.
Sosok pria itu hanya membalasnya dengan anggukan kepala lalu berbalik dan kembali berjalan ke suatu tempat diikuti oleh sosok raksasa batu tadi.
***
Klan Feng
Di tengah hutan yang rindang, Feng Zhi terlihat sedang berjalan santai ketika memasuki kawasan Klan. Dari jalannya saja yang diisi dengan goyangan tubuh, sudah menggambarkan bahwa dirinya sedang sangat bahagia.
Tidak seperti biasanya yang mana ketika memasuki Klan ia selalu melompat dari rumah kerumah, kali ini ia benar benar berjalan kaki dan pada saat naik ke atas, ia menggunakan semacam lift yang memang sudah disediakan oleh Klan belum lama ini. Tak lupa Feng Zhi juga memberikan uang tip pada penjaga lift itu karena saking senang hatinya itu.
Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan empat orang muda mudi yang tampaknya sudah menunggunya sejak lama. Keempat orang itu merupakan teman yang selalu berada di sisi Feng Zhi, mungkin dua dari mereka sudah muncul pada bab sebelumnya, namun duanya lagi baru saja muncul.
"Hey! Feng Zhi, mengapa kau lama sekali?!" Sapa temannya yang berbadan besar.
"Apa kau merindukan ku, saudara Jun?" Balas Feng Zhi sedikit menggoda temannya.
"Hoek!" Feng juj yang mendengar balasan dari Feng Zhi langsung merasa ingin muntah dan segera memalingkan wajah. Sedangkan Feng Zhi hanya tersenyum sinis melihat temannya itu.
"Bagaimana tuan muda? Apakah rencananya berjalan dengan sempurna?" Tanya seorang gadis dengan rambut berwarna coklat. Wajahnya cukup cantik dengan warna mata seiras dengan warna rambut.
"Ya! Semuanya berjalan dengan sempurna tanpa adanya kendala" Jawab Feng Zhi dengan senyuman cerah menghiasi wajahnya.
"Sudah kuduga! Rencana gege pasti akan berjalan dengan sempurna!" Seorang gadis dengan rambut berwarna kuning tiba-tiba memeluk lengan Feng Zhi.
"Tentu saja! Siapa dulu dong!" kata Feng Zhi dengan penuh bangga, ia sama sekali tidak mempermasalahkan sikap gadis tersebut.
"Kau memang hebat sahabatku!" Kata Feng jun menimpali sembari merangkul Feng Zhi, tapi dengan sedikit tenaga sehingga membuatnya tercekik.
"Feng Jun... Aku... T-tercekik!"
Mendengar rintihan temannya, Feng Jun pun langsung menyadari akan perbuatannya dan segera melepaskan rangkulannya lalu meminta maaf. Sementara itu gadis yang memeluk tangan Feng Zhi menatap Feng Jun dengan tatapan membunuh sehingga membuat nyali pemuda gagah itu sedikit menciut.
"Huhh..." Feng Zhi menghela nafas lega setelah tidak tercekik oleh temannya, kemudian ia kembali berbicara, "Menurut perhitungan ku, seharusnya si sampah itu tidak akan bisa bertahan hidup lagi karena luka yang diterimanya cukup parah, ditambah lagi dengan racun bunga kematian, maka dirinya sudah dipastikan mati"
"Anda benar Tuan Muda" Balas gadis berambut coklat. Gadis itu bernama Feng Yi, sedangkan gadis yang memeluk Feng Zhi tadi, bernama Feng Xue yang merupakan kekasih Feng Zhi.
Di sisi lain, ada satu lagi pemuda yang paling muda diantara mereka. Ia hanya diam menyimak percakapan tanpa adanya rasa ingin ikut campur. Anak itu seperti sama sekali tidak tertarik bergabung dengan percakapan keempat temannya yang lain.
"Hey Feng Li! Kemarilah dan bergabung bersama" Ajak Feng Xue yang merasa sedikit kasihan padanya.
Feng Li hanya tersenyum dan mengangguk untuk menanggapi ajakan Feng Xue. Sementara Feng Zhi tidak terlalu menghiraukannya, ia bahkan tidak menganggapnya ada karena menurutnya pemuda bernama Feng Li itu hanyalah sekedar mencari teman saja.
Melihat tanggapan dari Feng Li, Feng Xue pun menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya. Kemudian ia mengalihkan perhatiannya pada Feng Sih dan bertanya, "Oiya, lalu bagaimana dengan ibumu, gege?"
"Hmmm... Aku juga tidak tau, tapi seharusnya ia akan baik-baik saja karena racun yang kita berikan hanyalah racun tingkat rendah.. Jadi setidaknya saat ini ia hanya tak sadarkan diri dan dengan bantuan dari para tabib, maka ia akan sedera pulih" Balas Feng Zhi.
Mendengar jawaban itu, keempat temannya langsung menghela nafas secara bersamaan untuk melepaskan rasa kekhawatirannya.
"Sudahlah...tidak usah difikirkan, sekarang..." Jawab Feng Zhi, tapi kata-katanya terhenti ketika ada seseorang yang berteriak dari suatu tempat.
"Semuanya! Segera bersiap! Ada segerombolan spirit beast menuju Klan kita!"
Seorang kultivator tiba-tiba muncul di tengah-tengah desa sembari berteriak memperingatkan setiap anggota Klan. Seketika itu juga perhatian semua orang di Klan Feng langsung tertuju padanya. Anggota yang berada di dalam rumah pun langsung ikut keluar rumah dan bersiap siap untuk segala sesuatu yang akan terjadi.
Adapun beberapa anggota Klan dengan tingkat kultivasi Gold Core ke atas, mereka melayang untuk bersiap-siap. Sementara itu, untuk anggota dengan tingkat Core Formation kebawah hanya bisa menunggu serangan datang.
Feng Huo yang baru saja keluar dari sebuah bangunan yang memiliki atap berbentuk bulan, langsung melayang tinggi dan mengedarkan energi spiritualnya. Dapat dirasakan olehnya kehadiran segerombolan spirit beast yang menuju menuju ke arah desa kecilnya.
"Patriak, Sepertinya penyerangan kali ini jumlah mereka semakin banyak" Tiba-tiba di samping kanan dan kiri Feng Huo muncul dua orang pria paruh baya yang merupakan Tetua Pertama dan Tetua Agung dari Klan Feng.
Meski kemunculan mereka berdua yang tiba-tiba, Feng Zhuo sama sekali tidak terkejut, kemudian ia pun membalas perkataan dari Tetua Pertama, "Kalian lindungilah generasi kita, aku akan memimpin di depan".
"Baik!"
Setelah itu, ia perlahan terbang ke barisan paling depan dan mengatur anggota Klannya supaya berhasil mempertahankan desa. Ia menempatkan kultivator yang berada di tingkat Gold Core kebawah di tengah-tengah, sedangkan untuk kultivator Gold Core ke atas berada di sisi kanan dan kiri.
"Drttt...! Drttt...!"
Tak lama, langkah kaki dari grombolan spirit beast terdengar dan dapat membuat desa yang ditempati oleh Klan Feng sedikit bergetar. Dalam sekejap, spirit beast yang jumlahnya ratusan itu sudah sampai di depan Klan Feng. Namun tidak seperti biasanya yang langsung menyerang kediaman warga. Mereka tampak terdiam seperti sedang menunggu sesuatu.
Feng Huo pun mengerutkan keningnya, ia merasa ada yang janggal dalam penyerangan kali ini. Kemudian, tiba-tiba gerombolan spirit beast itu berbalik dan pergi meninggalkan tempat itu tanpa berpamitan.
Hal ini tentunya membuat Feng Huo semakin kebingungan. Bahkan seluruh anggota Klan Feng merasa keheranan pada penyerangan kali ini.
"Apa yang terjadi? Mengapa mereka pergi begitu saja?"
"Iya kau benar"
"Tidak seperti biasanya"
Terdengar berbagai percakapan yang keluar dari mulut anggota Klan Feng. Mereka benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi, tapi tidak ada satupun dari mereka yang mengetahuinya.
Di sisi lain, Feng Zhi tampak sedang ditatap oleh teman temannya seperti sedang mencari jawaban atas apa yang sedang terjadi. Namun, sayangnya ia juga tidak mengetahui dan malah menatap ayahnya yang berada di barisan paling depan.
"Apa yang sedang terjadi?" Batin Feng Huo. Kemudian karena dirinya juga penasaran, ia pun mencoba menciptakan sebuah bola energi berwarna biru gelap di tangannya, lalu dilempar kearah segerombolan Spirit Beast tadi.
"Bammm!"
Ketika serangan mendekat ke arah Spirit Beast, tiba-tiba salah satu dari mereka membuat sebuah pelindung energi sehingga dapat menghalau serangan dan menciptakan sebuah ledakan yang cukup keras. Meski berhasil ditahan, tapi Spirit Beast yang menahannya harus dibuat terdorong beberapa langkah kebelakang.
Kemudian, para Spirit Beast itu terhenti ketika mengetahui salah satu dari rekan mereka ada yang terluka. Mereka menatap ke arah Feng Huo dengan tatapan penuh amarah, tapi hanya sesaat saja, setelah itu mereka melanjutkan langkah untuk pergi.
Melihat kejadian ini, Feng Huo pun menaikkan sebelah alisnya, lalu ia menyeringai ketika menyadari jika para Spirit Beast itu ternyata tidak akan menyerangnya.
"Ayo semuanya kita serang!" Teriaknya tiba-tiba.
Semua anggota Klan Feng tampak terkejut sejenak ketika mendengarnya, namun seketika itu pun mereka langsung melaksanakan perintah Feng Huo untuk menyerang segerombolan spirit besar itu. Secara bersamaan mereka melesat dan mempersiapkan jurus terbaik untuk menyerang.
Akan Tetapi....
"krrrkkk!"
"Huh! Sudah diberi kehidupan, malah mencari kematian"
-----------------------------
Bersambung>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Hanya krn ambisi.... Adik pun difitnah dan dibunuj
2024-06-04
2
Jimmy Avolution
lanjut
2024-05-22
1