4

Rumah kediaman menteri Gu ,seperti rumah kuno yang sering ada di beberapa kisah film. Ada dua buah singa batu yang bertengger megah di depan rumah. Mereka terlihat begitu hidup dan nyata tidak seperti buatan tangan seseorang.

Di pintu gerbang masuk, ada dua pengawal. Melihat kedatangan Nona tertua mereka menganggukkan kepala dengan sedikit hormat. Meskipun kabar buruk terdengar di seluruh penjuru ibukota. Tapi sebagai pengawal yang bekerja di bawah seorang menteri. Mereka tidak memiliki hak untuk bertanya dan menghakimi tuan rumah. Karena itu Gu winjia bisa masuk ke rumah tanpa hambatan sedikit pun.

Bahkan penjaga ini merendah pinggang untuk mempersilahkan dia masuk.

"Selamat kembali , Nona tertua"

Karena cukup puas, Gu winjia mengangguk tanpa kata kata .Bukan sombong tapi memang seperti itu lah seorang putri bangsawan berperilaku.

Dia tuan dan yang lain adalah bawahan.

Dengan penuh percaya diri Nona muda yang memiliki reputasi buruk di kota ini berjalan santai seolah olah tidak terjadi apa-apa kepadanya di masa lalu.Tanpa seorang budak pendamping,Gu winjia tidak memiliki masalah dengan lokasi baru .Bersama dengan ingatan pemilik tubuh dia bisa menemukan dengan cepat di mana letak halaman yang didedikasikan khusus untuk dirinya.

Oh ngomong-ngomong tanpa ada dua pelayan durhaka itu, sebenarnya dia masih memiliki dua pelayan kecil lain di sana.

Ketika Gu winjia masuk,dua pelayan kecil jelas terkejut.

Mereka tidak mengharapkan Nona muda yang populer ini kembali lebih awal. Dipikirkan Nona muda tidak akan pernah kembali lagi mengingat reputasinya yang memburuk. Tapi pada kenyataannya dia masih kembali bahkan tidak terlihat seperti orang yang memiliki kesalahan.

"Nona tertua?"sapa salah satu dari mereka mengingat status mereka yang tidak setara.Tapi ada sikap meremehkan di dalam nada nya

"Oke, Aku lelah siapkan air untuk mandi dan setelah mandi aku ingin ada makanan di atas meja"kata Gu winjia dengan nada angkuh.Dia juga tidak bisa mengalahkan n.Jadi dia akan berperilaku seperti nona besar.

Dia juga tidak berpikir untuk berbicara dengan nada baik pada pelayan-pelayan yang tidak tahu diri ini. Toh mereka juga sebentar lagi akan menjadi pelayan yang tidak bertuan.Tapi mengingat manisnya 2 perak yang dia dapatkan dalam menjual para pelayan, tiba tiba saja ada ide bagus di benak nya.

"nona tertua, air panas akan tiba, harap tunggu sebentar" kata salah satu dari pelayan yang enggan di sebutkan ini.

"Ohh siap kan juga beberapa camilan.Aku mau menyantap nya setelah mandi"

"Baik nona tertua " jawab budak kecil.

Setelah berkata begitu dua pelayan ini bergerak ke belakang mungkin mereka mengerjakan beberapa hal yang diminta oleh Nona tertua. Itu benar sekali hanya saja mereka tidak luput dari gosip dan menguyah lidah.

"Eh Nona tertua pulang? bukan kah seharusnya dia tinggal di zhuangzi?"

Pelayan kecil mendengus dingin,dia berkata."Ada baiknya seperti itu daripada membuat malu.Tapi dia masih majikan dan .. hehehe.. camilan apa yang dia minta jika akhirnya masuk ke mulut ku !!"

Yang lain juga tertawa renyah.Nona tertua membawa aib tapi dia justru bisa membahagiakan budak nya dengan cara ini.

Seperti yang di katakan oleh salah satu budak yang bergerak untuk pergi meminta bahan ke gudang makanan."Oh benar saja,dia masih bisa membuat kita kenyang kan.Lumayan lah, sejak nona tertua di kirim ke Zhuangzi, tidak ada makanan enak yang mampir ke perut ku.Dan sekarang masih ada camilan lezat.Bukan kah kita seharusnya bersyukur?"

"Ahhh benar juga,air liur ku menetes,aku ingin kue beras dan gorengan akar teratai.Sudah lama sekali.. Hem.. yummy "

Mereka tertawa terbahak-bahak dan bergerak untuk mengerjakan tugas masing-masing.

Tapi kabar mengenai kepulangan Nona tertua ke rumah segera tercium dengan cara ini.Bahkan Murong bai begitu marah ketika mendengarnya.

Dia tidak menyangka jika anak tiri ini masih berpikir jika masalah itu sangat ringan. Gadis yang berpikir waras sebenarnya akan bunuh diri jika reputasi mereka hancur.Tapi Nona tertua tidak menganggap nya serius.Apa dia tidak berpikir jika dia sebenarnya sedang menyakiti anak anak yang lain.

"Bodoh...mana dua pelayan bau itu? Menahan nya di zhuangzi untuk beberapa waktu saja tidak becus"kata nya dengan geram tapi gaya nya masih selembut angin tanpa kehilangan aura kebangsawanan sama sekali.

"Nyonya mereka seperti nya tidak ikut.Tapi akan aku cari tahu " kata bibi wan pelayan mahar nya.

"Tidak perlu, jangan terlalu mencolok.Biarkan saja dan mari tambahkan minyak pada api"Kata Murong Bai pelan.

Karena di permukaan dia masih harus berlaku sebagai ibu tiri yang baik hati.Mari cari seseorang yang layak untuk menjadi guru.

Tanpa berpikir lagi murong bai langsung pergi ke kediaman nenek Bai, karena usianya yang sudah tua dia lebih sering disebut dengan nyonya bai. Meskipun mereka tinggal di satu atap yang sama namun demi sopan santun .Ketika murong bai ingin masuk, dia masih harus memberitahukan keberadaannya kepada pelayan samping dari nyonya Bai.

"Lapor kan pada ibu, menantu perempuan ingin bertemu"sapa nya pada seorang pelayan tua.

"Baiklah, tunggu sebentar "

Murong Bai masih berdiri dengan patuh di tempat.Setelah pelayan samping itu menghilang kemudian dia datang lagi dan berkata,"nyonya muda ,nyonya dipersilakan masuk"

"baik lah Bibi "katanya dengan sopan.

Meskipun pelayan samping ini dipanggil dengan sebutan bibi tapi dia sebagai menantu perempuan di rumah bahkan tidak bisa memarahinya. Kata orang ketika seseorang ingin memukul anjing maka harus melihat pada majikannya juga.

Begitu masuk,di lihat jika wanita tua yang berusia di kisaran awal 50-an ini duduk dengan tegak. Dari cara dia duduk anda bisa melihat jika dia adalah seorang bangsawan dari lahir.

Meskipun rambutnya memiliki beberapa helaian yang berwarna putih, dia masih tetap menyanggulnya dengan sanggul tinggi yang di hias dengan hiasan rambut yang indah. Pakaian yang dia kenakan juga terbuat dari brokat asap berwarna gelap. Warna ini sangat kontras dengan tubuh nya yang berwarna putih.

Meskipun berusia 50-an tapi giginya masih cukup lengkap, ketika dia melihat menantu perempuan kesayangannya tiba dia masih memamerkan senyumnya. Di dalam hati ini adalah menantu perempuan yang dia cari dan dia cukup puas.

"Menantu perempuan tidak biasanya kau datang?"tegur nyonya Tua Gu yang menepuk tempat kosong di sebelahnya. Ini adalah isyarat agar menantu perempuan ini duduk di sampingnya.

Tindakan ini sangat biasa jadi murong Bai langsung duduk di sana.

"Oh ibu mertua kau terlihat bagus dengan hiasan rambut ini. Dengan pakaian dan riasan ini,kau tidak terlihat tua dan masih cukup layak di jika dipanggil sebagai kakak tertuaku"

Seorang wanita walaupun sudah berusia lanjut mereka masih suka dengan puji-pujian apalagi jika pujian ini didengar dari mulut menantu tersayang.

"Menantu perempuan kau masih tidak berubah masih pintar menyanjung hahaha" kata nyonya tua Gu dengan senang hati.

Morong bai yang dipuji seperti itu juga tersenyum dan berkata ,"aku tidak memuji tapi itulah kenyataannya ibu.Hanya berharap jika aku seusiamu kelak ,aku masih akan terlihat sepertimu dan muda selalu" kata Murong bai dengan senyum kecil.

Kemudian untuk beberapa waktu menantu dan mertua ini berbicara tentang menyanjung dan memuja. Tepat pada waktu berikutnya untuk sang mertua bertanya tentang tujuan kedatangan menantu kesayangan.

"ada apa Murong?"

Sebelum menjawab tentu saja dia harus membuat ekspresi lelah yang membuat orang-orang berpikir bagaimana menyesalnya dia.",Hei ibu mertua, aku tidak tahu bagaimana mengatakan ini tapi nona tertua sudah kembali sepertinya dia... dia tidak berpikir jika hal kemarin adalah salah"

"Apa? Gadis kotor itu sudah pulang? Bukankah dia sudah diberitahu agar tidak kembali Hem?"jelas saja hal ini membuat tingkat kebenciannya kepada cucu perempuan itu bertambah.

Hal yang sangat memalukan itu benar-benar tidak terkatakan tapi gadis kotor itu masih berpikir itu tidak apa-apanya. Sekarang dia masih kembali dan bertindak sebagai Nona tertua di rumah ini.

Apa urat malunya sudah putus.

Jika Gu winjia mendengar ini dia pasti akan memutar matanya dan berkata "aku diperkosa oke, jelas aku adalah korban disini."

"ya ibu mertua, aku sudah mengatakan ini ketika mengirimnya ke zhuangzi tapi..ah sepertinya aku selalu memanjakannya jadi dia.. ibu bisakah masalah ini dimaafkan.kita bisa menemukan rumah suaminya asal saja kita menurunkan sedikit standar yang sesuai?"

Wanita tua itu menggigit geraham belakangnya dengan keras dia tidak menyukai cucu pertamanya ini tapi mau dikata apa jika putranya tidak tega mengirimnya dia pergi.

Entah sup ekstasi macam apa yang diberikan oleh mantan istrinya yang sudah meninggal itu ,sampai putranya yang baik tidak bisa melupakannya meskipun sudah lama mati.

"Panggil dia kesini!"katanya dengan marah.

Pelayan nya tidak perlu di minta dua kali,dia segera pergi dengan langkah kaki cepat namun masih terlihat anggun tanpa cacat.

Sementara itu Murong bai segera mengelus punggung ibu mertua nya dengan lembut.Tapi hanya dia yang tahu di dalam hati dia mengharap kan wanita tua ini cepat mati.

Hanya setelah itu sajalah,dia, Murong bai bisa berkuasa sepenuhnya tanpa di kekang oleh siapapun di rumah ini.

"Ibu, harap tenang, nona tertua masih bodoh dan dia tidak tahu mana yang baik dan benar ibu.Maaf karena ku menjadi seorang ibu yang tidak kompeten"kata nya dengan lembut.

Tapi diia tahu jika kata kata ini seperti menambah kan minyak kepada api.Ini lah tujuan nya datang.

"Gadis sialan ,apa yang salah dengan asuhan kita,dia hanya mengikuti langkah ibu nya yang tidak tau malu" seru nenek Gubdengan penuh kebencian.

Wanita Desa yang membawa aib dengan rasa malu sepanjang tahun.Dia merasa wanita bangsawan banyak yang menghindari nya sejak putra nya membawa istri dari desa.Dia merasa tidak memiliki berkah dalam menerima menantu perempuan.

Ini sudah lama tapi seperti baru terjadi kemaren . Sehingga dia marah dan benci di saat yang sama.

Segera wanita tua itu terlihat ngos-ngosan. Darah tingginya semakin naik jika mengingat bagaimana arogannya Nona tertua itu. Dia pikir arogansinya akan berkurang setelah mengalami hal yang memalukan tersebut. Tapi siapa sangka tingkat arogan itu tidak berkurang malah makin naik ke level yang lebih tinggi.

Ibu Gu winjia bukan manusia tapi iblis yang Vixen miskin.Dia hanya lah pembawa bencana dalam keluarga Gu.

Sampah yang tidak berguna.Seorang sampah akan selalu melahirkan sampah juga.

Wanita tua ini marah sampai ke ubun-ubun tapi menantu perempuan nya tersenyum penuh kemenangan.

Bagus, marah lagi dan matilah cepat, hahaha.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

heh nyonya bodoh sangat lu...mantu kesayanganmu itu iblis....siap2 nangis darah lo

2024-12-25

0

Yoni Hartati

Yoni Hartati

padahal sendiri nya yg iblis

2025-01-27

0

Lina Sofi

Lina Sofi

rampok sekalian tuh hartay gu biar miskin tuh

2024-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 satu
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10 A
11 10 B
12 11 A
13 11 B
14 12
15 13 A
16 13. B
17 14 A
18 14 B
19 15 A
20 15 B
21 16 A
22 16 B
23 17 A
24 17 B
25 18
26 19 A
27 19 B
28 20 A
29 20 B
30 21 A
31 21 B
32 22
33 23
34 24 A
35 24 B
36 25 A
37 25 B
38 26 A
39 26 B
40 27
41 28 A
42 28 B
43 29 A
44 29 B
45 30 A
46 30 B
47 31
48 32
49 33. A
50 33 B
51 34 A
52 34 B
53 35 A
54 35 B
55 36. A
56 36 B
57 37 A
58 37 B
59 38 A
60 38 B
61 39
62 40
63 41
64 42
65 43
66 44
67 45
68 Bonus chapter
69 46
70 Bonus chapter
71 kemarahan Kaisar
72 Ratu Ying yue
73 pangeran ketiga kejang kejang
74 Bonus chapter
75 Perampok cantik
76 kejutan lain untuk pangeran
77 Jual informasi
78 Akhirnya tiba
79 masalah penempatan
80 Bonus chapter
81 kompensasi
82 membeli rumah
83 curiga
84 Budi Kakak tertua
85 Kenangan Gu winjia asli
86 situasi di ibukota
87 Rencana makar
88 Kekecewaan dua pangeran
89 bermalam di goa
90 Batu giok
91 menemukan sumber air
92 merampok serigala
93 tim ekspedisi tiba
94 kontraktor pemula
95 Nona ketiga yang khawatir
96 lowongan pekerjaan
97 Tranformasi nona ketiga
98 Tuan kota
99 Pengusaha berhati hitam
100 membeli budak
101 Budak bonus
102 Budak keluarga Fang
103 Membuat peralatan baru
104 Kaisar murka lagi
105 Jendral yang di buang
106 Kaya dan miskin
107 Pengeran ketiga yang malang
108 pengemis
109 Wang bouchun
110 Menantu laki laki
111 Pesta tahu
112 Menjual tahu di perbatasan
113 Siapa Wang bouchun
114 Jenderal muda yang di asingkan
115 Ngidam ke laut
116 ngidam air laut
117 Bermain di pantai
118 di paksa menikah
119 Ayam pengemis
120 kesepakatan Wang bouchun
121 rencana pemberontakan karena garam
122 Kontraksi pertama
123 Kesulitan melahirkan
124 Bikin satu dapat tiga
125 Triple baby
126 pengurungan
127 kehendak langit
128 pergantian para bintang
129 Kebuntuan di persidangan
130 para menteri demo
131 pemberontakan
132 Hadiah untuk triple baby
133 pangeran tak berambut.
134 Putra mahkota
135 Pangeran pertama
136 senjata makan tuan
137 Sandiwara ratu
138 pangeran ketiga sang putra mahkota
139 dunia politik kekaisaran
140 penjual sayur
141 pengakuan Wang bouchun
142 Penolakan Gu winjia
143 tidak mengakui
144 Gu xiohua datang
145 kisah Murong Bai dan dua anaknya
146 Apa gunanya tebu
147 Ibu suri yang mengacau
148 konspirasi
149 Akhirnya kaisar terbangun
150 Buah penghasil gula
151 identitas di pulih kan
152 masalah gula
153 dekrit lain
154 Kerajaan laut , negara kepulauan
155 Bermain di luar angkasa
156 Gu winjia geram
157 ide bisnis kerajaan laut.
158 kembali ke perbatasan
159 kembali ke perbatasan
160 membangun istana
161 pernikahan
162 Malam pernikahan
163 berobat
164 rencana membuat kaca
165 kepergian Murong Bai
166 Mutiara malam
167 Sibuk
168 permintaan menteri dong
169 Istana selesai
170 Wang bouchun masuk ke istana
171 menginap
172 Cemburu buta
173 Tidur
174 kekaisaran Nomi
175 Putri mahkota
176 kehidupan calon Ratu
177 menyusul
178 bertemu dengan Kaisar
179 mengunjungi pabrik
180 rencana Kaisar Nomi
181 Makan siang bersama kaisar
182 mirip
183 istana untuk putri mahkota
184 Coupel
185 Berkuda di Padang rumput
186 Mabuk
187 di lamar
188 ketika ambisi lebih penting
189 egois nya putri mahkota
190 konfrontasi
191 kecewa dengan Dayun
192 perubahan Gu winjia
193 hilang
194 Kosong kan
195 Retribusi
196 identitas anak
197 nostalgia
198 bertemu Mentri Gu
199 permintaan dan gosip
200 Gu winjia minta nikah
201 ibukota kacau
202 pulang ke ibukota
203 Serangan balik ibu suri
204 serangan panik putri mahkota
205 Selamat
206 saling melempar tanggung jawab
207 Yang kusut semakin kusut
208 Debat di depan umum
209 Hapus kan status
210 hukuman
211 kembali ke profesi lama
212 kejutan untuk kekaisaran
213 misi selanjutnya
214 Tiga bayi hilang
215 Kaisar termiskin di dunia
216 Ada apa dengan utusan asing
217 Membalikkan situasi
218 teleportasi
219 menolak untuk bertemu
220 tidak ada titik temu
221 kaisar tianlong
222 Permintaan Gu winjia
223 Anak anak kembali
224 Apalagi ini
225 pengakuan Mentri Gu
226 Dekrit kaisar
227 Ingat mati
228 tiga Dekrit
229 pembicaraan ayah dan anak
230 dari perampok menjadi pahlawan.
231 pesta pengangkatan putra mahkota, long wan
232 episode terakhir.
Episodes

Updated 232 Episodes

1
satu
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10 A
11
10 B
12
11 A
13
11 B
14
12
15
13 A
16
13. B
17
14 A
18
14 B
19
15 A
20
15 B
21
16 A
22
16 B
23
17 A
24
17 B
25
18
26
19 A
27
19 B
28
20 A
29
20 B
30
21 A
31
21 B
32
22
33
23
34
24 A
35
24 B
36
25 A
37
25 B
38
26 A
39
26 B
40
27
41
28 A
42
28 B
43
29 A
44
29 B
45
30 A
46
30 B
47
31
48
32
49
33. A
50
33 B
51
34 A
52
34 B
53
35 A
54
35 B
55
36. A
56
36 B
57
37 A
58
37 B
59
38 A
60
38 B
61
39
62
40
63
41
64
42
65
43
66
44
67
45
68
Bonus chapter
69
46
70
Bonus chapter
71
kemarahan Kaisar
72
Ratu Ying yue
73
pangeran ketiga kejang kejang
74
Bonus chapter
75
Perampok cantik
76
kejutan lain untuk pangeran
77
Jual informasi
78
Akhirnya tiba
79
masalah penempatan
80
Bonus chapter
81
kompensasi
82
membeli rumah
83
curiga
84
Budi Kakak tertua
85
Kenangan Gu winjia asli
86
situasi di ibukota
87
Rencana makar
88
Kekecewaan dua pangeran
89
bermalam di goa
90
Batu giok
91
menemukan sumber air
92
merampok serigala
93
tim ekspedisi tiba
94
kontraktor pemula
95
Nona ketiga yang khawatir
96
lowongan pekerjaan
97
Tranformasi nona ketiga
98
Tuan kota
99
Pengusaha berhati hitam
100
membeli budak
101
Budak bonus
102
Budak keluarga Fang
103
Membuat peralatan baru
104
Kaisar murka lagi
105
Jendral yang di buang
106
Kaya dan miskin
107
Pengeran ketiga yang malang
108
pengemis
109
Wang bouchun
110
Menantu laki laki
111
Pesta tahu
112
Menjual tahu di perbatasan
113
Siapa Wang bouchun
114
Jenderal muda yang di asingkan
115
Ngidam ke laut
116
ngidam air laut
117
Bermain di pantai
118
di paksa menikah
119
Ayam pengemis
120
kesepakatan Wang bouchun
121
rencana pemberontakan karena garam
122
Kontraksi pertama
123
Kesulitan melahirkan
124
Bikin satu dapat tiga
125
Triple baby
126
pengurungan
127
kehendak langit
128
pergantian para bintang
129
Kebuntuan di persidangan
130
para menteri demo
131
pemberontakan
132
Hadiah untuk triple baby
133
pangeran tak berambut.
134
Putra mahkota
135
Pangeran pertama
136
senjata makan tuan
137
Sandiwara ratu
138
pangeran ketiga sang putra mahkota
139
dunia politik kekaisaran
140
penjual sayur
141
pengakuan Wang bouchun
142
Penolakan Gu winjia
143
tidak mengakui
144
Gu xiohua datang
145
kisah Murong Bai dan dua anaknya
146
Apa gunanya tebu
147
Ibu suri yang mengacau
148
konspirasi
149
Akhirnya kaisar terbangun
150
Buah penghasil gula
151
identitas di pulih kan
152
masalah gula
153
dekrit lain
154
Kerajaan laut , negara kepulauan
155
Bermain di luar angkasa
156
Gu winjia geram
157
ide bisnis kerajaan laut.
158
kembali ke perbatasan
159
kembali ke perbatasan
160
membangun istana
161
pernikahan
162
Malam pernikahan
163
berobat
164
rencana membuat kaca
165
kepergian Murong Bai
166
Mutiara malam
167
Sibuk
168
permintaan menteri dong
169
Istana selesai
170
Wang bouchun masuk ke istana
171
menginap
172
Cemburu buta
173
Tidur
174
kekaisaran Nomi
175
Putri mahkota
176
kehidupan calon Ratu
177
menyusul
178
bertemu dengan Kaisar
179
mengunjungi pabrik
180
rencana Kaisar Nomi
181
Makan siang bersama kaisar
182
mirip
183
istana untuk putri mahkota
184
Coupel
185
Berkuda di Padang rumput
186
Mabuk
187
di lamar
188
ketika ambisi lebih penting
189
egois nya putri mahkota
190
konfrontasi
191
kecewa dengan Dayun
192
perubahan Gu winjia
193
hilang
194
Kosong kan
195
Retribusi
196
identitas anak
197
nostalgia
198
bertemu Mentri Gu
199
permintaan dan gosip
200
Gu winjia minta nikah
201
ibukota kacau
202
pulang ke ibukota
203
Serangan balik ibu suri
204
serangan panik putri mahkota
205
Selamat
206
saling melempar tanggung jawab
207
Yang kusut semakin kusut
208
Debat di depan umum
209
Hapus kan status
210
hukuman
211
kembali ke profesi lama
212
kejutan untuk kekaisaran
213
misi selanjutnya
214
Tiga bayi hilang
215
Kaisar termiskin di dunia
216
Ada apa dengan utusan asing
217
Membalikkan situasi
218
teleportasi
219
menolak untuk bertemu
220
tidak ada titik temu
221
kaisar tianlong
222
Permintaan Gu winjia
223
Anak anak kembali
224
Apalagi ini
225
pengakuan Mentri Gu
226
Dekrit kaisar
227
Ingat mati
228
tiga Dekrit
229
pembicaraan ayah dan anak
230
dari perampok menjadi pahlawan.
231
pesta pengangkatan putra mahkota, long wan
232
episode terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!