Kacau

       Rani diam seribu bahasa.Dia tampak bingung akan keadaan.Di satu sisi dia bingung dengan perasaannya sendiri.Sosok yang selalu dia rindukan,bahkan disaat hatinya sudah disakiti karena dulu ditinggalkan pergi begitu saja,kini saat dia benar - benar kembali , Rani justru merasa enggan tuk kembali.

  "perasaan macam apa ini? Mengapa aku justru tak merasakan apapun lagi manakala Putra berada dihadapanku..Namun lain halnya,dengan perasaanku terhadap Romi,saat aku baru mencium aroma farfum yang sangat khas itu adalah aroma farfum Romi saja,aku sudah merasakan getaran berbeda.Seakan ada kesenangan dalam hati karena tau ada Romi yang dekat.

Rani menyadari,perasaannya kini kacau.Entah apa yang sebenarnya dia inginkan.Entah siapa yang sebenarnya diharapkan.Semua terasa kacau baginya.Semua terasa abu - abu , tidak jelas.

...****************...

Pagi itu Rani terbangun dengan suasana hati yang lebih baik dari sebelumnya.Rani hari ini libur.Dia memutuskan untuk mengisi liburnya dengan pergi ke sebuah tempat makan favoritnya karena selain hidangannya lezat - lezat , disana juga bisa bersantai sambil membaca berbagai macam buku - buku dengan berbagai tema.Boleh membaca sambil menyantap hidangan berat maupun ringan di restonya,boleh membaca sambil bersantai di taman restonya.Namanya Resto Senja.

Setibanya disana,Rani merasa sangat nyaman.Dia memesan beberapa menu.

"pokoknya,kali ini aku akan makan banyak..makan apapun yang aku suka,aku ingin! Aku harus memberi reward pada diri sendiri karena sudah rajin bekerja dengan tekun!" kata Rani penuh semangat pada dirinya sendiri.

Tak lama berselang,hidangan yang dia pesan pun tiba.Ada ayam bakar lengkap dengan nasi putih, sayur dan sambal.Ada seporsi kue klepon,roti bakar,sop iga,buah potong dan milkshake strawberry.

"wah.....banyak juga ya...." kata Rani sambil menggaruk kepalanya

"sini....aku bantu habiskan.." sahut laki - laki yang tiba - tiba berdiri di meja Rani.Rani pun melihat ke arah wajah di depannya.Wajah yang tak asing.

"Romi? lho..kamu sedang apa disini? Eh anu,maaf maksud aku Pak Bos,eh Pak CEO.." Rani berbicara dengan sangat grogi.Benar - benar menjadi salah tingkah karena kenyataan yang sebenarnya.

"ah jangan seperti itu Ran..tetaplah menjadi Rani yang dari awal aku kenal..Toh kita sedang tidak ditempat kerja kan?boleh aku ikut duduk disini?" kata Romi

"ohh iya..silahkan...boleh boleh..." kata Rani

Romi pun ikut duduk satu meja dengan Rani.Dia tersenyum sambil memandang Rani.

Rani pun semakin salah tingkah.

"bersikaplah santai seperti biasanya Ran...aku berhutang penjelasan padamu...Maafin aku ya,aku tidak bermaksud membohongi kamu.Aku pun tidak menyangka malam itu,aku bakal bertemu denganmu.Benar - benar pertemuan yang tidak direncanakan.Dan aku sengaja tidak mengungkapkan siapa diriku karena aku ingin mengenal seseorang yang bisa tulus mengenalku.Dan ternyata kamu memang tulus Ran,maka saat aku menyadari ketulusanmu yang tetap mau berteman,dekat dan percaya padaku yang mengaku bekerja di restoran,saat itulah aku mulai mencari moment untuk bicara jujur padamu.Tapi tanpa diduga kejadian Putra menganggumu di parkir hotel membuatku membuat pengakuan saat itu juga.Saat moment bukan hanya ada kita berdua.Tapi aku merasa lega,semua sudah sesuai kenyataan.Tidak ada lagi yang harus aku tutupi.." Romi menjelaskan dengan panjang lebar.

Rani mendengarkan dengan serius.Dia merasakan hatinya semakin bersinar dan hangat.

"perasaan apa ini?" tanya Rani dalam hati.

"lalu kenapa kamu bisa ada disini Rom?" tanya Rani

"aku tadi mencarimu di hotel tapi Pak Kim (sekretaris pribadi Romi) mengatakan bahwa hari ini adalah hari liburmu.Jadi aku memutuskan langsung mencari alamatmu.Dan ternyata aku tiba tepat disaat kamu berangkat keluar.Jadi aku meminta Pak Toni (sopir Romi) untuk mengikutimu.Maaf ya aku mendadak menjadi penguntit.." kata Romi

"tidak apa - apa,aku malahan senang karena ada teman ngobrol disini.Tapi apa tidak apa - apa aku bicara santai begini terhadapmu yang notabennya kamu adalah..."

"stop Ran..." Romi memotong pembicaraan Rani.

"kumohon jangan mengungkit jabatanku.Tetaplah menganggapku Romi yang dari awal kamu kenal.Aku ingin semua berjalan seperti biasa.Atau anggap saja ini perintah.Bahwa kamu harus bersikap asyik seperti biasanya! Hahahaha" kata Romi sambil bercanda.

Matahari seakan merestui pertemuan itu.Cuaca hari itu sangatlah sejuk.Tidak panas,tidak mendung.Sangat nyaman!

Mereka pun terhanyut dalam obrolan seru mengenai banyak hal.Terlihat begitu senang dan cocok.Hingga akhirnya sore tlah tiba,Rani kembali pulang dengan sepeda motornya.Berapa kali pun Romi meminta tuk mengantarnya pulang,Rani tidak bersedia.Walau Romi sudah mengatakan bahwa motornya akan dikendarai Pak Toni,tapi tetap saja Rani tidak mau.Dan akhirnya mereka pulang..Libur telah usai..Kekacauan hati Rani telah sirna.

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***