Saat ini ditengah aula empat orang gadis sedang tampil menunjukan bakatnya menari,
mereka menari dengan mengikuti alunan musik. Dengan menunjukan bakat mereka dalam menari, mereka berharap bisa menarik perhatian para pria bangsawan, terutama para pangeran.
Pangeran ke dua sedari tadi menikmati pertunjukan bakat dan sesekali mendengarkan komentar dari pangeran ke tiga yang duduk disampingnya, pangeran ketiga sedari tadi terus menerus berkomentar tentang pertunjukan yang di persembahkan oleh para wanita. Hal itu membuat pangeran ke dua sedikit merasa terganggu karena tidak bisa menikmati acara dengan tenang.
Sedangkan pangeran mahkota dari tadi selalu memandangi para gadis gadis cantik yang duduk di seberang sana. Pangeran itu begitu suka dengan kecantikan, bisa di bilang kalau pangeran itu adalah pria hidung belang. Untunglah pangeran mahkota itu tidak bisa melihat dan menyadari keberadaan An xia, jika itu terjadi maka entah apa yang akan ia lakukan.
Kaisar juga sama , sedari tadi ia juga menikmati acara ini, melihat para generasi muda yang begitu antusias untuk menunjukan bakatnya membuat sang kaisar terhibur. sesekali Kaisar itu juga melirik An xia untuk sekilas, yang kaisar itu lihat hanyalah An xia yang sedari tadi menikmati tehnya dan terlihat sama sekali tidak perduli dengan pertunjukan bakat itu.
Kaisar menghela nafas." Sepertinya gadis itu tidak akan menunjukan bakatnya, dan sepertinya gadis itu lebih suka menyembunyikan bakatnya." Ujar kaisar dalam hati. Kaisar juga pernah mendengar kabar tentang An xia yang begitu pandai dalam bermain musik, kaisar mendengarnya secara tidak sengaja saat para pejabat dan mentri bergosip saat rapat pagi.
Pangeran ke dua memperhatikan kaisar dari tadi, pangeran itu juga menangkap semua ekspresi kaisar itu, mulai dari kaisar yang menghela nafas pelan, sampai kaisar menunjukan ekspresi yang pasrah. pangeran ke dua menaikan satu alisnya saat melihat ekspresi kaisar yang sedang melihat sesuatu dari arah lain, pangeran itu kemudian mengikuti arah pandangan kaisar.
Saat matanya mengikuti arah pandang kaisar itu, ia terkejut!!!......Yang ia lihat adalah seorang gadis yang cantik, namun ada yang aneh dengan gadis itu, pangeran itu seperti pernah bertemu dengan gadis itu....tapi di mana?....... dan ia memilih mengesampingkan pertanyaan itu. karena pertanyaan yang sesungguhnya adalah kenapa gadis itu menutup aura keberadaanya?.......walaupun pangeran itu merasa heran, namun pangeran itu juga merasa kagum dan tertarik. Jarang sekali seorang wanita dari kalangan bangsawan dapat melakukan hal itu, karena hanya seorang ahli beladiri lah yang dapat melakukanya.
An xia memang tahu kalau kaisar sesekali meliriknya dan itu hanya sekilas tidak seperti tadi, dan An xia saat ini lebih memilih tidak menghiraukannya. An xia ingin mengisi cangkir teh yang sudah kosong di tangannya, namun An xia dapat merasakan ada orang lain yang sedang menatapnya, walaupun menurut An xia orang itu tidak berniat jahat, namun An xia merasa penasaran dengan siapa yang bisa menyadari keberadaanya selain kaisar.
An xia dengan cepat bisa menemukan sumber dari tatapan itu. An xia menatap orang itu dengan tatapan dingin, orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah pangeran ke dua. An xia yang menyadari kalau orang yang menatapnya adalah seorang pangeran, sama halnya dengan kaisar, bedanya saat ini An xia hanya mengangguk pelan dan tersenyum tipis.
" Apakah, setiap orang orang di istana ini kemampuannya begitu hebat?....sungguh menyebalkan!!!" An xia bergumam kesal dalam hati.
Sedangkan di sisi lain pangeran ke dua Zhang Lian yang menatap seorang gadis yang begitu membuat dirinya penasaran dan menimbulkan begitu banyak pertanyaan di benaknya. Gadis itu tidak lain adalah An xia.
pangeran itu terus memandangi An xia, tiba tiba matanya bertemu dengan mata An xia......
Pangeran itu tertegun.
"Ma...mata itu!!!...sekarang aku ingat, aku pernah bertemu dengan gadis itu di hutan bagian timur minggu lalu.". pangeran itu tersenyum, entah kenapa hatinya merasa senang karena bertemu gadis cantik yang membuatnya hampir celaka.
Pangeran itu terkekeh saat mengingat bagai mana An xia melemparkan sebuah belati yang memiliki ukiran ukiran yang unik...... saat ini ia merasa semakin tertarik dengan sosok An xia. Pangeran itu melihat An xia yang memiliki paras yang begitu cantik seperti bidadari, sifat An xia yang tenang begitu di sukai oleh pangeran itu, An xia juga terlihat begitu anggun, dan juga begitu berwibawa.
Namun mengapa pancaran mata itu begitu suram, pangeran ke dua bisa melihat mata itu juga menyimpan sebuah kepedihan, rasa sakit akan penyesalan. Mata gadis itu seperti mata milik seseorang yang pernah mengalami suatu hal yang begitu buruk.
Pangeran itu juga teringan saat dirinya bertemu untuk pertama kali di hutan, Gadis itu memiliki aura pembunuh yang begitu kental, dari situ pangeran itu tahu bahwa An xia pernah mengambil banyak nyawa.
Pangeran ke dua Zhang Liang memandang An xia dengan begitu rumit." Sebenarnya siapa dirimu gadis kecil?...." Pangeran itu bertanya dalam hati. Saat melihat pancaran mata An xia hatinya ikut bersedih.
" Hal apa yang telah kau alami?....apakah itu begitu mengerikan." Banyak sekali pertanyaan dalam benaknya, tanpa sadar wajah pangeran itu menunjukan kesedihan.
Pangeran ke tiga Zhang Li kun yang sedari tadi berbicara dengan pangeran kedua namun tidak mendapat jawaban ataupun tanggapan pun menoleh, Saat ia melihat wajah kakaknya yaitu pangeran ke dua.... yang ia lihat adalah wajah yang terlihat sedih. pangeran ke tiga itu mengernyitkan keningnya.
"Mengapa kakak ke dua terlihat bersedih." Lalu pangeran ke tiga Zhang Li kun menepuk bahu pangeran ke dua itu pelan.
" Kakak ke dua, ada apa?...apa yang membuatmu bersedih?." tanya pangeran ke tiga.
Pangeran ke dua Zhang Lian yang bahunya di tepuk pelan oleh adiknya itu segera tersadar dari lamunannya, kemudian ia menoleh dan menatap adiknya yang kini sedang menatapnya dengan wajah bingung.
Pangeran ke dua Zhang Lian yang tidak fokus dari tadi bertanya. " Ada apa?..." Ia bertanya pada adiknya.
Pangeran ke tiga mengerutkan alisnya." Kakak ke dua, apakah kau baik baik saja?....kau, terlihat sedang bersedih." Ucap pangeran ke tiga itu yang berhasil membuat pangeran ke dua tertegun.
Pangeran ke dua itu segera menetralkan ekspresinya, kemudian ia memasang ekspresi tenang dan lembut seperti biasa.
"Aku tidak apa apa, hanya terbawa oleh indahnya alunan musik." Itulah alasan yang diberikannya.
Pangeran ke tiga Zhang Li kun semakin di buat bingung." Ada apa dengan kakak ke dua?....alunan musik itu bukan alunan musik yang menyedihkan. kakak ke dua sedang berbohong!!!.." Ucap pangeran ke tiga yang menyadari kalau kakak ke duanya itu berbohong.
Saat ini musik telah berhenti, terlihat ke empat wanita itu sudah menyelesaikan tariannya. Ke empat wanita itu memberikan hormat kepada kaisar, kemudian kembali ke tempatnya masing masing.
Kemudian An fengying dan An shilin berjalan menuju tengah tengah aula istana, Mereka secara bersamaan memberi hormat kepada kaisar.
An fengying berbicara." Yang mulia kaisar, ijinkan lah kami mempersembahkan sebuah tarian yang indah." Ucap An fengying.
Kaisar hanya mengangguk....... Namun An shilin berkata." Yang mulia, kalau di perbolehkan.....kami ingin menari dengan di temani permainan musik kakak ke dua kami." Ucapnya sambil melirik An xia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Lee Fay
Calon2 sadboy ini mah pangeran keduanya. Krna biasa MC cwoknya memiliki sesuatu yg special tp pangeran kedua sprti B aja
2022-03-30
0
Cherry
ngajakin berantem nih ulet keket
2022-02-13
0
Yuliarti
tuh anak 2 seperti'y bener2 cari masalah ya sama an xia😏😏😏siap2 lu diketjain lagi sama xan'er😎😎
2022-01-28
0