Semua penghuni rumah berlarian ke luar rumah menyambut hangat suami dan papah mereka. Rasa rindu terbayarkan sudah melihat papah pulang dengan selamat dalam keadaan sehat dan ceria, ini berarti menandakan bahwa papah mereka betah bekerja di luar kota.
"aduhh rindu sekali papah sama kalian." memeluk anggota keluarga bergantian.
"Pah, ayo masuk istirahat dulu pasti capek melalui perjalanan kota besar." ajak mamah
"iyaa ayo papah cepet masuk, mamah udah masak enak loh buat mantan pacarnya. ehehehe." seru adik klara
Sambil melepas penat masing-masing mulai bercerita aktivitas apa saja yang dilalui seminggu kemarin tanpa papahnya. Klara tersenyum melihat keakraban keluarga yang sebenarnya dia inginkan, hangat dan saling menyapa tanpa batas.
"papah, ara kangen deh. papah bawa apa dari sana? apa bawa oleh-oleh?"
"hush ara baru juga nyampe tunggu dulu sabar sebentar nanti kalau papahmu sudah beres mandi." tegur mamah
"gakpapa mah, ara dan lainnya kan emang gitu wajar anak pasti nunggu bingkisan kecil kalau orangtuanya dari luar sudah jangan dipermasalahkan. Ayo sini semuanya papah punya sesuatu buat kalian." ucap papah
Memang sosok ayah dalam rumah harus memiliki kebijaksanaan dalam memimpin keluarganya, sehingga saat terjadi masalah kecil bisa terselesaikan dengan tenang tanpa huru-hara. Di luar sana banyak sosok ayah yang kurang tanggungjawab kepada keluarganya sehingga tidak jarang berita kekejaman terjadi hingga kantor yang berwajib.
Setelah beres makan malam akhirnya semua kembali beristirahat untuk tidur melepaskan penat dan letih seharian yang dikerjakan.
"Anak-anak ayo sarapan, papah mamah udah nunggu di bawah daritadi." seru mamah
Sambil melakukan sarapan, papah bercerita bahwa merasakan kejadian aneh saat pulang kerja menuju kontrakannya sore hari.
"ah yang bener pah, salah lihat kali atau emang beneran orang." ucap kakak
"Pah, makannya kalau pulang kerja jangan terlalu sore bahaya daerah orang kan." kata mamah
" Nih yah, papah tuh gak mungkin salah karena papah lagi jalan hanya jarak beberapa meter papah lihat orang persis kaya papah di depan jalan bareng. Pas masuk tikungan otomatis dia duluan kan yang belok baru papah nah seketika gak ada orang itu. Masa papah salah lihat wong gak ada siapa-siapa lagi apalagi itu jalanan kecil."
"Papah kebanyakan kerja nih, matanya lelah jadi salah lihat." tebak klara
"Yah apapun itu kalian percaya atau engga pokoknya papah mengalami sendiri. Semoga bukan pertanda ada kejadian buruk buat papah atau keluarga papah yah. aamiin." ucap nada sendu papah.
" Mah pah udah jangan dibahas lagi sekarang kan hari minggu nih, kita olahraga yuk atau jalan-jalan ke taman depan komplek ramai orang jualan. Adik ingin jajan mah pah." ajak adik
"yeuuuhhhh ini mah pikirannya jajan teross." ledek mamah
Tanpa berpikir lama keluarga mereka pun setuju untuk menelusuri jalan taman komplek, Klara sibuk sendiri cari barang pernak perniknya buat ngajarin kimi make up lagi, sedangkan kakak dan adik lebih memilih berjalan santai dengan orangtua mereka.
"Pah, Mah nanti janjian di sana yah bawah pohon. Ara mampir dulu ke sebelah sini beli barang." ucap klara
"Iya nak, jangan kelamaan takutnya hilang anak papah yang cantik ini." Sedikit cubit pipi klara sampai risih sendiri klara karena dilihat banyak orang.
Tradisi keluarga klara kalau formasi lengkap memang suka berkelana atau sekedar jalan santai ke taman komplek, sebenarnya itu yang selalu klara rindukan kalau papah pindah kerja di luar kota.
"Klara!" Tegur pria yang tidak asing baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments