Adelia ( 2 )

💜💜💜💜

Setelah menyelesaikan kelasnya hari ini , sekarang Adelia terlihat menghabiskan waktunya di kafe miliknya yang dia berikan kepada Fely untuk di kelola olehnya.

Dan sejak tadi dia hanya memperhatikan layar laptopnya yang hanya berisikan kumpulan rumus dan simbol yang memenuhi layar laptop miliknya.

"Masih belum menemukan *Alpa*?"ucap Eldrik yang sekarang sudah duduk di sebelah Adelia.

"Ya , sejak saat itu dia tidak terlihat lagi"yang tak lepas memperhatikan layar laptop miliknya.

"Apa kau tidak bisa membuat ulang *Alpa* sayang?"sambil mengusap kepala Adelia.

"Tidak bisa , aku sendiri bahkan sudah lupa dengan apa yang ku lakukan dulu"ucap Adelia yang entah mengapa dia merasa tidak bisa lagi untuk membuat sistem yang sama persis seperti *Alpa*.

"Lalu sekarang mau bagaimana?"ucap Eldrik yang paham jika Adelia sangat ingin *Alpa* kembali.

"Sepertinya , aku harus mengambil setengah dari inti *Alpa* di pulau itu"sambil melihat kearah Eldrik yang duduk di sampingnya.

"Kau yakin pulau itu ada sayang , Alvin sudah mengeceknya dan dia bahkan tidak bisa menemukan keberadaan pulau itu"ucap Eldrik yang sempat menyuruh Alvin untuk mencari tahu di mana keberadaan pulau yang di katakan oleh Adelia beberapa waktu lalu.

"Pulau itu memang tidak ada di MAPS"ucap Adelia yang memang tahu jika pulau itu tersembunyi dan tidak bisa di lihat jika bukan melalui satelit yang khusus di buat oleh si pemilik pulau.

"Lalu bagaimana caranya untuk pergi ke pulau itu jika kita tidak tahu di mana koordinat dari pulau itu?"bingung Eldrik.

"Setiap orang yang menyimpan benda berharga nya di pulau itu , maka mereka pasti di berikan kartu akses untuk bisa pergi ke pulau itu"sambil menunjukkan kartu milik Adelia yang tersimpan apik di laptopnya.

"Jadi itu adalah kuncinya"menunjuk kelayar laptop Adelia yang tertera nama dan juga foto Adelia yang sekarang.

"Kupikir kau mengunakan identitas di kehidupan mu yang dulu sayang?"ucap Eldrik lagi yang sedikit terkejut jika Adelia mengunakan identitas dirinya yang sekarang ketimbang identitasnya yang dulu.

"Aku menyimpan setengah inti *Alpa* saat aku sudah menjadi Adelia , dan aku yakin kau masih ingat mengenai saat aku pertama kali mengambil *Alpa* dari Audrey"yang mengingatkan Eldrik saat pertamakalinya mereka bertengkar karena Adelia yang jujur pada Eldrik dan sahabatnya jika dia adalah jiwa Azura yang terseret masuk kedalam tubuh Adelia.

Eldrik mengangguk mengerti dengan apa yang di katakan oleh Adelia , karena di saat dia hampir melakukan sebuah kesalahan hanya karena terkejut dengan apa yang di katakan Adelia jika jiwa Adelia yang sebenarnya memilih menyerah dengan hidupnya dan digantikan dengan jiwa Azura sampai sekarang.

"Ya , jadi kau tetap ingin kesana?"ucap Eldrik yang sebenarnya masih tidak rela jika Adelia pergi ketempat yang masih belum di ketahui keberadaan nya dan Eldrik juga tidak tahu jika tempat itu aman atau tidak.

"Hem ... , dan rencananya hari ini aku akan minta izin sama Daddy"jawab yakin Adelia mengenai niat dia yang ingin pergi ke pulau itu.

"Jika begitu aku akan ikut denganmu"ucap final Eldrik yang tidak akan membiarkan Adelia pergi sendiri.

"Tapi bukankah kamu .."

"Dirimu jauh lebih penting daripada bisnis baruku baby , dan aku tidak akan mungkin membiarkan mu pergi kesana sendirian"ucap Eldrik memotong perkataan Adelia.

"Kau yakin?"

"Tentu saja"sambil mencubit hidung Adelia hingga membuat Adelia mengerucutkan bibirnya kesal karena hidungnya yang di cubit oleh Eldrik.

Melihat Adelia yang mengemaskan di mata Eldrik , membuat Eldrik jadi gemas dan dengan tiba tiba langsung mengecup bibir Adelia.

**Cup**

"El ..."protes Adelia saat bibirnya di kecup oleh Eldrik dengan tiba tiba.

"Apa sayang .."ucap Eldrik yang malah tersenyum melihat Adelia yang begitu mengemaskan dimatanya.

"Ish ... enggak boleh cium cium kalau di tempat umum"sungut Adelia.

"Memang kenapa? terus bolehnya dimana?"

"Pokoknya enggak boleh dimanapun"

"Kok gitu sayang?"

"Ya iya .. entar kamu jadi kebablasan"

"Kalau gitu ayo menikah"sambil tersenyum penuh arti kearah Adelia.

"Sembarangan kalau ngomong , emang nikah itu gampang"protes Adelia sambil memasukkan laptopnya kedalam tas ransel kecil miliknya.

"Ya gampang dong sayang , kan tinggal pergi ke catatan sipil , terus lengkapi berkasnya dan semua beres"ucap Eldrik tanpa beban.

Sedangkan Adelia hanya bisa mengelengkan kepalanya saat tahu seperti apa jalan pikiran Eldrik yang simpel di mata Adelia , tetapi hal itu akan membuat orang kerepotan nantinya.

"Beres gundulmu , udah ah ... aku mau pulang"yang kemudian berjalan pergi lebih dulu , diikuti Eldrik yang mengekorinya di belakang.

"Enggak mau di jawab dulu sayang"ucap Eldrik sambil berjalan berdampingan dengan Adelia.

"Enggak usah ngawur deh El"

"Kalau gitu jawab dulu"

"Enggak mau"

"Maksudnya enggak mau nikah sama aku?"

"Sembarangan , aaa ... kenapa hari ini kamu nyebelin banget sih , udah ah aku pulang sendiri aja"frustasi Adelia dengan sikap Eldrik yang terlihat berbeda dari biasanya.

Hingga hal itu mengundang tawa Eldrik , lalu setelahnya Adelia benar benar pulang sendiri , meninggalkan Eldrik yang masih tertawa sendiri sambil menyaksikan Adelia yang pergi mengunakan taxi.

Dan setelahnya Eldrik berjalan ke mobilnya untuk nantinya menyusul Adelia yang pulang dengan mengunakan taxi , karena biar bagaimanapun Eldrik tidak ingin jika sesuatu terjadi pada Adelia nantinya.

♡♡♡♠︎

Terpopuler

Comments

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

let's go

2024-05-15

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

wiih Adelia punya kafe 🔥

2024-05-15

1

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

horang kaya mah bebas

2024-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!