“Kenapa?” Tanya Lucia sambil menatap sendu pria yang ia kira akan menjadi pendamping hidupnya, ia sangat ingin tau alasan pria itu mendua bahkan sampai berhubungan badan dengan sahabatnya sendiri.
Andrew yang baru selesai memakai celananya langsung terdiam menatap Lucia yang masih duduk di lantai dengan wajah terluka.
“Kenapa sahabatku sendiri? Kenapa harus dia? Kamu tau kan kalau Ellen sahabatku sejak kecil aku sudah menganggapnya sebagai saudaraku sendiri. Kenapa Kakak tega melakukan ini padaku?!” Tanya Lucia dengan bertub-tubi, wanita itu bahkan memukul dada Andrew saat pria itu mendekatinya dan berjongkok di depanya.
Andrew memeluk Lucia dengan perasaan menyesal. “Maaf, Cia… maafkan aku. Aku sempat kecewa karena kamu terus menolakku, jad—“
“Jadi kamu berhubungan badan dengan sahabatku sendiri? Apa kamu pikir aku tak pernah kecewa? Aku juga kecewa padamu Andrew! Tapi aku gak pernah nyari pria lain! Aku pernah terluka karena mu tapi aku masih bertahan untuk mu. Tapi apa ini? Hanya karena aku tak pernah memberimu apa yang kamu mau, lalu kamu mencari wanita lain?” Tanya Lucia, gadis itu menatap sekilas pada sosok sahabatnya yang duduk di atas ranjang.
Tak ada raut wajah penyesalan pada wanita itu, dada Lucia terasa sangat sakit. Dua orang yang paling di sayanginya tega menghianatinya.
“Aku benci kamu Andrew! Kita putus! Aku gak mau liat wajah kamu lagi!” Pekik Lucia, dengan tubuh lemasnya wanita itu berusaha berdiri.
“Cia tunggu.” Cegah Andrew, namun pergelangan tanganya di tahan oleh Ellen.
Andrew menatap Ellen, wanita itu menggelengkan kepalanya agar Andrew tak mengejar Lucia.
“Lepaskan tanganku Ellen, aku harus ngejar dia.” Ucap Andrew, bahagiaman pun Andrew hawatir dengan kondisi Lucia.
Selain kekasihnya, Andrew juga menganggap Lucia sebagai adiknya sendiri. Apalagi melihat kondisi Lucia yang lemah dan mudah sakit membuat Andrew hawatir, karena itulah Andrew tak bisa lepas dari gadis bernama Lucia.
Andrew menepis tangan Ellen, ia menyambar kaos polos miliknya dan berlari mengejar Lucia sambil mengenakan kaos itu.
Namun sayang, Lucia tak terlihat lagi. Dengan cepat ia naik ke dalam mobil dan mencari Lucia.
Brak!
Andrew menggebrak stir mobilnya sendiri karena kesal, harusnya sejak awal Andrew tak melakukan perbuatan itu. Hanya karena nikmat sesaat ia sampai melupakan janjinya pada gadis cantik bernama Lucia.
Andrew menyeka air mata yang menetes di ujung matanya, ia sangat takut terjadi sesuatu pada gadis itu. Gadis yang sudah lama hidup bersamanya, jauh sebelum ia mengenal Ellen.
Tak ada tujuan lain, Andrew hanya pergi ke tempat kerja Lucia. Karena yang ia tahu temanya hanya Gea, Andrew berharap jika Lucia berada di dalam sana.
“Pak, apa kamu mengenal Lucia?” Tanya Andrew pada satpam yang bertugas di loby itu.
Adnan menghentikan langkahnya saat melihat sosok pria yang ia kenal, ia lalu berbisik pada Grey yang sedang berjalan di depanya dengan dua wanita yang berada di samping kiri dan kananya.
“Tuan, sepertinya pria itu sedang mencari gadis semalam.” Ucap Adnan, sejujurnya Adnan tak mau jika tuanya terlibat masalah dengan orang lain, namun karena sudah banyak kesalahan yang ia buat. Adnan ingin membuat Tuannya kembali mempercayainya.
Grey menoleh ke belakang, padahal ia hendak berbuat onar di hotel itu agar Kakaknya Valen risih padanya. Namun sepertinya ada sesuatu yang lebih menarik di depanya dari pada harus membuat Kakaknya kesal.
“Tahan dia jangan sampai masuk. Dan cari tau keberadaan gadis miskin itu.” Ucap Grey sambil berdiri melipat kedua tanganya di dada.
“Baik tuan.” Ucap Adnan, ia segera mundur dan menghubungi pihak keamanan di hotel itu guna mencari tau keberadaan Lucia lewat CCTV.
“Kalian pergilah.” Ucap Grey, karena ia tak membutuhkan para wanita itu lagi.
.
Tbc.
Males komen \= Males crazy up
🤭🤭🤭🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
It's me💓💓
cemungut kk syg🥰🥰
2024-07-02
0
salmah asri
menyesalkan andrew/Panic//Panic/
2024-05-09
0
Jana
baru mampir kak.. yookk semangat 🥰🥰
2024-05-09
0