PMTM BAB 17_Menjaga Rahasia

KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA

🥕🥕🥕

"Sayang habis ini anterin mama ke mall yuk, mama bosen di rumah dan juga bosen kalau harus sendirian terus kalau ke mall." ucap mama Mira.

Kyra yang merasa tidak enak jika menolak pun akhirnya menyetujui nya.

Sekarang ini Kyra dan mama Mira sudah berada di mall besar di ibu kota, bahkan salah satu mall terbesar di negara ini.

"Ayo sayang." ajak mama Mira saat keluar dari mobil dan di ikuti oleh Kyra juga.

Jangan tanya lagi bagaimana gugupnya Kyra berada di mall besar itu, bahkan barang barang branded pun hampir semua toko nya berada di mall itu.

Mama Mira berkeliling mall tersebut dengan senangnya karena beliau bisa menggandeng menantunya berjalan-jalan dan tidak lagi sendirian atau hanya dengan asisten pribadi mama Mira.

"Sayang mampir bentar ya ke toko ini soalnya mama kemarin udah pesen tas bagus banget, cocok buat couple an antara mama sama kamu." ucap mama Mira kemudian menarik tangan Kyra menuju ke sebuah brand tas mewah yang harganya saja jutaan rupiah.

"Selamat datang nyonya." sapa karyawan toko dengan senang hati karena mereka sangat tahu siapa sekarang yang masuk ke dalam toko mereka, salah satu tamu VVIP yang harus diprioritaskan.

"Panggilkan manajer mu." ucap mama Mira dengan santainya, sedangkan Kyra sudah mulai ketar ketir, bahkan mata nya tak sengaja melihat sebuah tas dengan angka tujuh puluh lima juta di pajang di sana.

'Ya Allah butuh berapa lama coba aku kerja untuk membeli tas ini.' gumam nya dalam hati.

"Selamat siang nyonya Mira." sapa manajer toko dengan senang hati karena tamu VVIP nya datang.

"Wah siapa ini gadis cantik di sebelah nyonya?" tanya Morgan sang manajer toko.

"Saya asisten nya." ucap Kyra karena dia tahu kalau suaminya pernah mengatakan bahwa dia ingin pernikahan ini tetap di rahasia saja hingga nanti waktunya yang tepat.

Sebenarnya mama Mira yang mendengar hal itu pun merasa tidak suka, beliau tidak suka saat sang menantu mengatakan bahwa dia asistennya nya, tapi mama Mira juga tahu kalau sang menantu itu pasti sedang berusaha menjaga rahasia yang Gavin inginkan.

"Wah ternyata asisten anda sudah berganti ya nyonya." ucap Morgan dengan ramah nya.

"Bukan berganti hanya saja bertambah." ucap mama Mira dengan datarnya dan Kyra merasa bersalah sekali dengan pengakuannya tadi.

"Morgan tolong ambilkan pesanan ku sekarang." ucap mama Mira.

"Baik nyonya."

Morgan pun langsung menyuruh karyawan nya untuk mengambilkan tas yang memang sudah di pesan jauh jauh hari, dimana itu adalah tas kembaran dengan menantunya itu.

"Kenapa bilang kayak gitu?" tanya mama Mira tidak suka.

Kyra yang di tegur dan di tatapan tajam seperti itu pun langsung menundukkan kepalanya takut, dia merasa bahwa ucapan nya tadi seperti nya menyinggung sang mertua.

"Maaf." hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.

"Ya udah gak papa sayang, kamu gak perlu takut ya." ucap mama Mira kasihan dengan sang menantu.

"Ini nyonya tas nya, silahkan." ucapan manajer tersebut dengan berhati-hati memberikan tas tersebut kepada mama Mira, karena satu tas saja harganya begitu mahal apa lagi dua tas yang harganya seratus juta lebih.

Mama Mira pun langsung membuka pembungkus tas tersebut dan saat di lihat ternyata tas nya bagus sekali sesuai dengan harapan dan ekspektasi nya.

Bahkan Kyra yang melihat pun juga terperangah, lebih tepatnya saat mengetahui harganya.

"Sayang, bagus kan?" tanya mama Mira antusias sekali, beliau dari dulu ingin sekali kembaran dengan anak perempuannya, tapi sayang ternyata mama Mira hanya mempunyai satu orang anak yaitu Gavin saja sehingga pupus sudah keinginan nya untuk mendandani anak nya dengan yang imut imut.

"Tapi ma ini gak mahal ya bagus banget gitu?" tanya Kyra tidak mau menghabiskan uang mama mertua nya hanya untuk sebuah tas.

"Enggak sayang kamu tenang aja, ya udah Morgan bungkus itu untuk ku." ucap mama Mira dengan santainya.

Kyra hanya menurut saja karena di sini dia tidak punya andil untuk memutuskan.

Setelah selesai dengan urusan per tas an, akhirnya mama Mira mengajak Kyra untuk sekedar jalan jalan saja mencari-cari barang dan kalau ada yang suka beli, sedangkan tas nya tadi akan di antar oleh pihak toko ke mansion karena memang sudah langganan sehingga pihak toko pun sudah tahu.

"Mama mau kemana?" tanya Kyra karena dari tadi mama nya hanya mengajak dia untuk jalan jalan muter membeli banyak barang padahal kaki nya masih terasa sakit.

Rasanya tidak enak jika dia menolak ajakan mama mertuanya itu, dia takut malah mengecewakan sehingga Kyra diam saja, tapi lama kelamaan area inti nya semakin sakit, mungkin karena gesekan dan juga pergerakan yang dari tadi tidak ada hentinya.

"Ma boleh berhenti bentar gak ya Kyra capek." ucap Kyra sudah tidak kuat untuk menahan kakinya.

Mama Mira yang mendengar pun mulai khawatir, sepertinya beliau sangat antusias sampai lupa kalau ada sang menantu yang dari tadi ikut dengan dirinya.

"Astaga sayang maafin mama ya, mama sampai lupa kalau dari tadi kita muter-muter terus." ucap mama Mira, mana lagi ini mall besar sekali sehingga entah sudah berapa kilo mereka jalan dari tadi. (Agak terlalu hiperbola juga sih ini.)

"Iya ma gak papa kok." jawab Kyra, sebenarnya dia juga merasa tidak enak tapi demi area inti nya yang masih sakit itu akhirnya Kyra pun memberanikan diri untuk bicara tadi.

"Ya udah kita balik aja ya, ini juga udah waktu nya makan siang. Mama pingin coba masakan kamu sayang," sahut mama Mira dan di angguki oleh Kyra.

mereka berdua dari tadi sudah membeli banyak barang, mulai baju, make up hingga mama Mira juga membeli lingerie untuk menantunya itu tanpa sepengetahuan Kyra dan sudah di bawa oleh supir terlebih dahulu ke mobil.

Sampai di mansion utama semuanya tampak sepi karena mereka pada berada di belakang karena pekerjaan sudah selesai dan hanya ada bi Siti di sana.

"Bi tolong siapkan makanan yang Kyra bawa tadi ya." ucap mama Mira yang sudah sangat penasaran dengan makanan buatan menantu nya itu.

"Baik nyonya."

Setelah itu bi Siti menyiapkan makanan untuk majikannya itu di bantu oleh Kyra, awalnya dia tidak di perbolehkan namun karena Kyra memaksa akhirnya boleh.

"Bi Kyra kangen banget sama bibi." ucap Kyra sambil memeluk tubuh bibi nya itu.

"Iya nduk sama, kamu di sana gimana tinggalnya?" tanya bibi Siti yang kadang kadang khawatir dengan kondisi sang ponakan saat tinggal dengan anak majikan nya itu.

"Alhamdulillah Kyra baik baik aja kok bi." jawab Kyra, dia tidak mungkin mengatakan tentang sikap Gavin yang begitu berubah ubah bukan, apa lagi soal Gavin yang merenggut kesuciannya yang begitu parah.

Makan siang pun dimulai Kyra yang juga ikut makan siang dengan mama Mira itu pun hanya menurut saja, padahal awalnya dia ingin makan bersama mbak mbak di belakang tapi kasihan dengan mertuanya yang akan makan sendirian karena papa Angga sedang ada urusan.

"Wah sayang enak banget!" seru mama Mira mencoba memakan masakan sang menantu.

"Makasih ya ma." jawab Kyra merasa senang karena mertuanya juga senang.

Acara makan siang pun selesai dengan perut kenyang dan hati senang, mama Mira dan Kyra pun duduk di area keluarga depan tv di mana di sana biasanya mereka berbincang-bincang.

"Gimana sikap Gavin ke kamu sayang?" tanya mama Mira yang sebenarnya sejak Gavin memutuskan tinggal sendiri dengan Kyra, mama Mira sedikit khawatir.

.

.

Bersambung.....

...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...

...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...

...VOTE 💌...

...LIKE 👍🏻...

...KOMENTAR 🗣️...

...HADIAHNYA 🎁🌹☕...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Sebanyak ini belanja nya, Balik saat mau makan siang,Emangnya Mall bukak jam berapa? Aku kalo ke Mall gak cukup 2-3 jam,Di jalan aja udah berapa jam gitu,Keliling Mall cari 1 barang aja udah berapa jam..🤣

2025-02-11

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Gavin jahat mom kerana dia sudah perkosa saya....

2024-12-20

0

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

pasti kyara ngomongnya mas gavin baik

2024-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 PMTM BAB 1_KYRA QUEENSHA
2 PMTM BAB 2_Persiapan
3 PMTM BAB 3_GAVIN EZAZ IVANDER
4 PMTM BAB 4_Pertemuan Pertama
5 PMTM BAB 5_Pulang Malam
6 PMTM BAB 6_Bertanggung Jawab
7 PMTM BAB 7_Ijab Kabul
8 PMTM BAB 8_Tidur Bersama
9 PMTM BAB 9_Mie Instan
10 PMTM BAB 10_Sikap Yang Berbeda
11 PMTM BAB 11_Ancaman
12 PMTM BAB 12_Pindah
13 PMTM BAB 13_Sebuah Kesalahan
14 PMTM BAB 14_Mabuk
15 PMTM BAB 15_Penyatuan
16 PMTM BAB 16_Panggilan Kesayangan
17 PMTM BAB 17_Menjaga Rahasia
18 PMTM BAB 18_Izin
19 PMTM BAB 19_Warisan Turun Temurun
20 PMTM BAB 20_Gengsi Yang Tinggi
21 PMTM BAB 21_Mengabari
22 PMTM BAB 22_Tertangkap
23 PMTM BAB 23_Perawatan
24 PMTM BAB 24_Akhirnya Terulang Kembali
25 PMTM BAB 25_Sudah Mencintai Kamu
26 PMTM BAB 26_Pembantu Yang Ditugaskan
27 PMTM BAB 27_Menyiapkan Kotak Bekal
28 PMTM BAB 28_Bersikap Tegas
29 PMTM BAB 29_Ancaman II
30 PMTM BAB 30_Kekerasan
31 MPTM BAB 31_Mengganggu
32 PMTM BAB 32_Tamparan Keras
33 PMTM BAB 33_Hukuman
34 PMTM BAB 34_Mengubah Panggilan
35 PMTM BAB 35_Pintar Cari Istri
36 PMTM BAB 36_Mencuri Ciuman
37 PMTM BAB 37_Posesif
38 PMTM BAB 38_Masa Lalu
39 PMTM BAB 39_Batal Ke Supermarket
40 PMTM BAB 40_Bekal Makan Siang
41 PMTM BAB 41_Taman
42 PMTM BAB 42_Ungkapan Sayang
43 PMTM BAB 43_Pulang Kampung
44 PMTM BAB 44_Kakak Ipar
45 PMTM BAB 45_Udah Isi Belum?
46 PMTM BAB 46_Rombongan Keluarga
47 PMTM BAB 47_Untung Istri
48 PMTM BAB 48_Sawah
49 PMTM BAB 49_Hai Apa Kabar?
50 PMTM BAB 50_Teman Kuliah
51 PMTM BAB 51_Tanda Merah
52 PMTM BAB 52_Stress
53 PMTM BAB 53_Perkara Foto
54 PMTM BAB 54_Kyra Adalah Hidupnya
55 PMTM BAB 55_Kalian Lihat Ini?
56 PMTM BAB 56_Kabar Bahagia
57 PMTM BAB 57_Mual
58 PMTM BAB 58_Dua Pria Lupa Umur
59 PMTM BAB 59_Ngidam
60 PMTM BAB 60_Buka Puasa
61 PMTM BAB 61_Tujuh Bulanan
62 PMTM BAB 62_Babymoon
63 PMTM BAB 63_Penasaran
64 PMTM BAB 64_Mantu Kesayangan
65 PMTM BAB 65_Adik Udah Lapar
66 PMTM BAB 66_Nita dan Niel
67 PMTM BAB 67_Meminta Izin
68 PMTM BAB 68_Tidak Nyaman
69 PMTM BAB 69_CHEERS!
70 PMTM BAB 70_Balikan
71 PMTM BAB 71_Babak Belur
72 PMTM BAB 72_Pecah Ketuban
73 PMTM BAB 73_It's A Boy
74 PMTM BAB 74_Reiga Darien Ivander
75 PMTM BAB 75_Akikah
76 PMTM BAB 76_Akan Mempublikasikan Hubungan
77 PMTM BAB 77_Jangan Kayak Daddy
78 PMTM BAB 78_Anak Yang Cerdas
79 PMTM BAB 79_Berubah
80 PMTM BAB 80_Ide Gila
81 PMTM BAB 81_Selamat Ulang Tahun Sayang
82 Cuap-cuap
83 PMTM BAB 82_Tangannya Itu Loh!
84 PMTM BAB 83_Garis Dua Lagi
85 PMTM BAB 84_Hadiah
86 PMTM BAB 85_Maafin Mommy
87 PMTM BAB 86_Suami-suami Takut Istri
88 PMTM BAB 87_Dasar Anak Anak
89 PMTM BAB 88_Shavanna Zea Ivander
90 PMTM BAB 89_Extra Part 1
91 PMTM BAB 90_Extra Part 2
92 New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
93 New Story: Kapten Pemikat Hati
94 New Story: Suami Pilihan Mama
95 New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia
Episodes

Updated 95 Episodes

1
PMTM BAB 1_KYRA QUEENSHA
2
PMTM BAB 2_Persiapan
3
PMTM BAB 3_GAVIN EZAZ IVANDER
4
PMTM BAB 4_Pertemuan Pertama
5
PMTM BAB 5_Pulang Malam
6
PMTM BAB 6_Bertanggung Jawab
7
PMTM BAB 7_Ijab Kabul
8
PMTM BAB 8_Tidur Bersama
9
PMTM BAB 9_Mie Instan
10
PMTM BAB 10_Sikap Yang Berbeda
11
PMTM BAB 11_Ancaman
12
PMTM BAB 12_Pindah
13
PMTM BAB 13_Sebuah Kesalahan
14
PMTM BAB 14_Mabuk
15
PMTM BAB 15_Penyatuan
16
PMTM BAB 16_Panggilan Kesayangan
17
PMTM BAB 17_Menjaga Rahasia
18
PMTM BAB 18_Izin
19
PMTM BAB 19_Warisan Turun Temurun
20
PMTM BAB 20_Gengsi Yang Tinggi
21
PMTM BAB 21_Mengabari
22
PMTM BAB 22_Tertangkap
23
PMTM BAB 23_Perawatan
24
PMTM BAB 24_Akhirnya Terulang Kembali
25
PMTM BAB 25_Sudah Mencintai Kamu
26
PMTM BAB 26_Pembantu Yang Ditugaskan
27
PMTM BAB 27_Menyiapkan Kotak Bekal
28
PMTM BAB 28_Bersikap Tegas
29
PMTM BAB 29_Ancaman II
30
PMTM BAB 30_Kekerasan
31
MPTM BAB 31_Mengganggu
32
PMTM BAB 32_Tamparan Keras
33
PMTM BAB 33_Hukuman
34
PMTM BAB 34_Mengubah Panggilan
35
PMTM BAB 35_Pintar Cari Istri
36
PMTM BAB 36_Mencuri Ciuman
37
PMTM BAB 37_Posesif
38
PMTM BAB 38_Masa Lalu
39
PMTM BAB 39_Batal Ke Supermarket
40
PMTM BAB 40_Bekal Makan Siang
41
PMTM BAB 41_Taman
42
PMTM BAB 42_Ungkapan Sayang
43
PMTM BAB 43_Pulang Kampung
44
PMTM BAB 44_Kakak Ipar
45
PMTM BAB 45_Udah Isi Belum?
46
PMTM BAB 46_Rombongan Keluarga
47
PMTM BAB 47_Untung Istri
48
PMTM BAB 48_Sawah
49
PMTM BAB 49_Hai Apa Kabar?
50
PMTM BAB 50_Teman Kuliah
51
PMTM BAB 51_Tanda Merah
52
PMTM BAB 52_Stress
53
PMTM BAB 53_Perkara Foto
54
PMTM BAB 54_Kyra Adalah Hidupnya
55
PMTM BAB 55_Kalian Lihat Ini?
56
PMTM BAB 56_Kabar Bahagia
57
PMTM BAB 57_Mual
58
PMTM BAB 58_Dua Pria Lupa Umur
59
PMTM BAB 59_Ngidam
60
PMTM BAB 60_Buka Puasa
61
PMTM BAB 61_Tujuh Bulanan
62
PMTM BAB 62_Babymoon
63
PMTM BAB 63_Penasaran
64
PMTM BAB 64_Mantu Kesayangan
65
PMTM BAB 65_Adik Udah Lapar
66
PMTM BAB 66_Nita dan Niel
67
PMTM BAB 67_Meminta Izin
68
PMTM BAB 68_Tidak Nyaman
69
PMTM BAB 69_CHEERS!
70
PMTM BAB 70_Balikan
71
PMTM BAB 71_Babak Belur
72
PMTM BAB 72_Pecah Ketuban
73
PMTM BAB 73_It's A Boy
74
PMTM BAB 74_Reiga Darien Ivander
75
PMTM BAB 75_Akikah
76
PMTM BAB 76_Akan Mempublikasikan Hubungan
77
PMTM BAB 77_Jangan Kayak Daddy
78
PMTM BAB 78_Anak Yang Cerdas
79
PMTM BAB 79_Berubah
80
PMTM BAB 80_Ide Gila
81
PMTM BAB 81_Selamat Ulang Tahun Sayang
82
Cuap-cuap
83
PMTM BAB 82_Tangannya Itu Loh!
84
PMTM BAB 83_Garis Dua Lagi
85
PMTM BAB 84_Hadiah
86
PMTM BAB 85_Maafin Mommy
87
PMTM BAB 86_Suami-suami Takut Istri
88
PMTM BAB 87_Dasar Anak Anak
89
PMTM BAB 88_Shavanna Zea Ivander
90
PMTM BAB 89_Extra Part 1
91
PMTM BAB 90_Extra Part 2
92
New Story: Pengantin Pengganti Tuan Bara
93
New Story: Kapten Pemikat Hati
94
New Story: Suami Pilihan Mama
95
New Story: Menaklukkan Hati Bos Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!