Nyonya Anita

Seruni

Aku sangat terkejut, ternyata Nyonya cantik yang mengemudikan mobil menyadari kalau aku menumpang di dalam mobilnya. Aku katupkan kedua tanganku sambil menatapnya dengan tatapan penuh Iba. "Hmmp! Hmmp!"

Seakan baru menyadari kalau aku tidak seperti dengan orang lain, Nyonya cantik tersebut menurunkan nada suaranya. Dia menepikan mobilnya lalu kembali mengajakku berbicara. "Kamu siapa? Kenapa kamu bisa ada di dalam mobilku?"

Aku merogoh saku dress milik Putri lalu mengeluarkan kertas kecil dan pulpen yang selalu aku bawa kemana-mana. Kutuliskan apa yang mau kukatakan. "Maafkan aku, Bu. Tolong bawa aku keluar dari gedung ini. Aku mohon bantu aku!"

Nyonya cantik tersebut memanjangkan lehernya dan melihat ke arah belakang. Aku ikut mengintip, para Bodyguard yang tadi mencariku kini berlari dan sudah di luar gedung. Jarak mereka semakin dekat dengan mobil tempat aku bersembunyi. Jantungku bertalu semakin kencang. Apakah Nyonya cantik ini akan menolongku ataukah malah membuka pintu dan memberitahu kalau aku ada di dalam mobil? Ya Allah ... tolong aku! Bukakan pintu hati Nyonya cantik ini agar mau menolongku, aku mohon dengan sangat ....

Tak kusangka Nyonya cantik itu berbalik badan lalu kembali melajukan mobilnya meninggalkan gedung terkutuk tersebut. Aku bisa bernapas lega sekarang. Setelah dirasa sudah jauh dari gedung terkutuk itu, Nyonya cantik itu kembali menepikan mobilnya. Nyonya cantik itu berbalik badan dan kembali mengajakku berbicara namun kali ini dengan nada yang lebih lembut. "Siapa mereka? Kenapa mereka mengejarmu?"

Aku menggelengkan kepalaku dan mengangkat kedua bahuku. Aku memang tidak mengenal mereka. Kembali aku tuliskan apa yang ingin aku katakan. "Ada yang mengajakku bekerja di gedung tersebut tapi ternyata aku ditipu. Aku disuruh menemani bapak tua. Aku takut jadi aku pergi. Aku tak mau bekerja seperti itu. Aku mau bekerja yang halal, tak mau menjual diriku, dosa."

Nyonya cantik tersebut hanya geleng-geleng kepala membaca tulisanku. "Tega sekali yang sudah menipumu itu. Lalu kamu mau ke mana? Biar aku antar!" Baik hati sekali Nyonya cantik tersebut padaku. Sudah mau menolongku eh menawari mengantarku pula.

Sekarang aku yang bingung saat ditanya mau kemana. Aku sudah tak punya tempat tinggal. Rumah Ibu Pertiwi sudah habis di lahap si jago merah. Adik-adikku juga sudah tinggal di tempat donatur yang baru. Ibu Pertiwi bilang kalau beliau akan tinggal sementara di rumah saudaranya sampai beliau punya uang untuk membangun kembali Panti Asuhan miliknya dan itu pasti tidak dalam waktu dekat. Butuh banyak modal untuk membangun kembali rumah yang sudah rata dengan tanah. Aku kini tak punya tempat tinggal.

"Kenapa kamu diam saja? Kamu duduk dulu yang benar. Jangan bersembunyi lagi. Sudah aman kok." Nyonya cantik tersebut mengambil sebotol air mineral dan memberikannya padaku setelah aku duduk di kursi mobil mahal yang nyaman sekali. "Minumlah dulu! Wajah kamu begitu pucat dan tubuh kamu gemetar. Tenangkan diri kamu dulu."

Aku mengambil air mineral yang diberikan oleh Nyonya cantik tersebut lalu meminumnya. Beliau masih tetap menatapku dengan lekat dan kasihan. "Kamu masih muda sekali, bahkan kamu lebih muda daripada anakku. Kenapa kamu mau bekerja? Kamu tidak sekolah?"

Kembali aku menuliskan jawabanku di atas kertas. "Aku sudah putus sekolah, Bu. Aku harus bekerja karena sekarang aku tidak tinggal lagi di Panti Asuhan. Panti Asuhan tempatku tinggal mengalami kebakaran beberapa hari yang lalu. Aku harus menghidupi diriku sendiri mulai sekarang."

Nyonya cantik tersebut menatapku dengan tatapan iba. "Kasihan sekali kamu. Kamu masih muda dan sudah ditipu. Kamu juga harus bekerja keras untuk menghidupi dirimu. Oh ya, perkenalkan dulu, namaku Anita. Nama kamu siapa?"

Aku kembali menuliskan namaku di atas kertas. "Seruni? Bagus sekali nama kamu. Kamu mau tidak bekerja di rumahku? Kamu bisa menjadi pembantu dan mengurus rumahku. Apa kamu mau?"

Tanpa pikir panjang aku langsung mengangguk. Aku yakin sekali kalau Nyonya Anita adalah orang yang baik. Jika tidak, mana mungkin beliau mau menolongku keluar dari gedung terkutuk tersebut.

Nyonya Anita tersenyum senang melihat jawabanku. "Baiklah, ayo, kita langsung ke rumahku."

Aku membalas senyum Ibu Anita. Aku percaya padanya, aku yakin beliau adalah orang baik. Ibu Anita lalu membawaku ke sebuah rumah besar. Dari pagar depan rumah sampai ke dalam saja lumayan jauh jaraknya, sungguh Nyonya Anita adalah orang kaya sejati. Apakah Nyonya Anita keturunan ningrat seperti yang ada di film layar tancep yang sering aku tonton kalau ada acara hajatan?

Setelah memarkirkan mobilnya, Nyonya Anita mengajakku masuk ke dalam rumah. Aku mengikuti langkahnya dan masuk ke dalam sebuah rumah besar dimana ada sebuah patung harimau yang diawetkan di ruang tamunya. Aku sedikit takut namun Nyonya Anita malah tertawa melihat ekspresiku. "Tak apa. Dia tidak menggigit kok. Ayo, biar kukenalkan dengan putraku." Nyonya Anita mengajakku masuk lebih dalam lagi ke dalam rumahnya.

"Aku jarang berada di rumah ini. Aku tinggal di kota Y bersama suamiku. Hanya anakku yang tinggal di rumah ini. Kebetulan anakku sedang kuliah di kota ini. Nanti kamu awasi dan siapkan semua kebutuhannya. Kamu bersihkan rumah ini dan jangan lupa merawat bunga-bunga milikku yang ada di halaman belakang. Jangan sampai mereka mati ya!" pesan Nyonya Anita padaku.

Aku menganggukkan kepalaku mendengar perintahnya. Nyonya Anita lalu mengetuk sebuah kamar dan tak lama seorang laki-laki tampan keluar dari kamar tersebut dengan rambut yang berantakan. "Kenapa, Ma? Mama kok masih di sini? Bukannya tadi Mama mau pulang ya?" tanya anak Nyonya Anita dengan tidak sopan.

"Papa kamu tadi ada meeting dadakan jadi Mama drop di gedung tempat pertemuannya dan secara tidak sengaja Mama bertemu dengan Seruni," jawab Nyonya Anita dengan jujur.

Seakan baru menyadari keberadaanku, laki-laki itu pun bertanya siapa aku. "Siapa dia?" Tunjuk laki-laki tersebut dengan dagunya.

"Seruni. Dia yang akan bekerja di rumah ini. Kamu harus bersikap baik sama dia. Seruni ... dia tuna wicara. Mungkin kamu harus berbicara dengan bahasa isyarat dengannya. Mama tak bisa lama di rumah ini. Kamu ajari dia atau suruh Bu Surti saja yang ajari. Mama harus pulang sekarang sebelum hari semakin larut." Nyonya Anita lalu pergi setelah menyuruh anaknya mengajariku.

"Tolong jaga dia dan laporkan padaku kenakalannya, oke?" pesan Nyonya Anita padaku. Aku mengangguk dan menatap kepergian Nyonya Anita bersama putra tampannya.

Setelah Nyonya Anita pergi, secara tiba-tiba laki-laki tampan tersebut berbalik badan dan langsung mencengkeram wajahku. "Heh, kamu pura-pura bisu bukan? Ngaku deh! Dengar ya, kamu memang disuruh Mama mengawasiku tapi jangan harap kamu bisa melaporkan semua yang kulakukan di sini pada Mama. Kalau sampai kamu melakukan itu ... aku akan habisi kamu, mengerti?"

***

Terpopuler

Comments

Ira mamaya

Ira mamaya

kenapa nama kota tidak disebut saja thor. nggak usah pake singkatan2 segala....

2025-01-01

0

⛱ᵃᵞᵘ🏝

⛱ᵃᵞᵘ🏝

Belajar Bahasa Isyarat, Tunarungu..🤔🤔

2024-10-21

1

⛱ᵃᵞᵘ🏝

⛱ᵃᵞᵘ🏝

Alhamdulillah...🤲🏻👍🏻

2024-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 Halaman Pertama
2 Seruni
3 Nyonya Anita
4 Mas Avian
5 Sisi Lain Mas Avian
6 Krisan Merah Muda
7 Runi! Runi!
8 Kesedihan Runi
9 Aulia
10 Membangkang
11 Subuh Menjadi Saksi
12 Shock
13 Berpikir Logis
14 Kota J
15 Pertolongan Di Waktu Yang Tepat
16 Jangan Nangis, Runi!
17 Berjuang Sendiri
18 Bergerak Cepat
19 Manusia Seribu Topeng
20 Krisan Yang Layu
21 Halaman Kedua
22 Balasan Bullying Mama Rose
23 Bidadari Di Depan Mata
24 Tanpa Pamrih
25 Balas Budi
26 PT Global Mart
27 Gadis Pedas Vs Pemuda Sok Tahu
28 Dua Jomblo Abadi
29 Permintaan Daddy Dio
30 Perjodohan
31 Wedding Day
32 Harum Parfum Yang Sama
33 Wajahmu Sangat Cantik
34 Seminggu Menikah
35 Terkesan Acuh Padahal Peduli
36 Tamu Istimewa
37 Bucket Bunga Krisan
38 Kamu Tak Bisa Berbohong Padaku
39 Laki-laki Licik
40 Bad Mood
41 Kembali Pulang
42 Paint Ball
43 Kamu Kenapa?
44 Semakin Cantik Saja
45 Petasan Korek
46 Mencintaimu Dengan Dalam
47 Beri Aku Kesempatan
48 Independent Women Jutek
49 Not Too Bad
50 Berusaha Mengingat
51 Plester Luka Paling Sakti
52 Kelapa Muda
53 Memiliki Poros
54 Tak Sepenuhnya Jujur
55 Good Morning, Cintaku!
56 Dia Siapa?
57 Masih Normal
58 Tawaran Yang Menggiurkan
59 Kamu Lucu
60 Mendidik Istri
61 Tebus Kesalahanmu!
62 Mulailah Dengan Kejujuran
63 Salah Berlabuh
64 Bidadari Suka Tawuran
65 Putar Balik
66 Kebenaran
67 Pawang Kavi
68 Jangan Tarik Ucapanmu!
69 Matahari Terbit
70 Gendut Setelah Menikah
71 Makanan Lezat
72 Rumah Penuh Kenangan
73 Dasar Licik!
74 Misi Perdamaian Dunia
75 Berdamai Dengan Keadaan
76 Jangan Menaruh Harapan Yang Tinggi
77 Pulang
78 Bodoh? Iya!
79 Misteri Jendela Yang Tertutup
80 Cerita Versi Avian
81 Berada Di Persimpangan
82 Menangis Sambil Berpelukan
83 Strawberry
84 Pesta Kejutan
85 Terima Kasih Anak Nakal
86 Aku Rindu
87 Kasmaran
88 Galon (Gagal Move On)
89 Tak Bisa Dibungkam
90 Oma Tak Boleh Diam Saja
91 Bukalah Pintu Hati Kamu
92 Melepas Rindu
93 Nyonya Rika
94 Persaingan Bisnis
95 Memamerkan Kekasih Hati
96 Aku Akan Menemukanmu
97 Overprotected
98 Tak Lelah Menginspirasi
99 Alat Perkakas
100 Janji Antar Lelaki
101 Bodyguard Ibu
102 Ketidaksempurnaan
103 Mencampuri Urusan Keluarga Orang Lain
104 Keberanian Rika
105 Bisa Kita Bicara Berdua?
106 Ada Bapak, Nak!
107 Terima Kasih Banyak, Mas
108 Kamu Gagu?
109 Menyingkirkan Emosi
110 Pulang
111 Yuttik
112 Perdamaian
113 Bulan Madu
114 Es Krim
115 Baby
116 Aku Seruni
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Halaman Pertama
2
Seruni
3
Nyonya Anita
4
Mas Avian
5
Sisi Lain Mas Avian
6
Krisan Merah Muda
7
Runi! Runi!
8
Kesedihan Runi
9
Aulia
10
Membangkang
11
Subuh Menjadi Saksi
12
Shock
13
Berpikir Logis
14
Kota J
15
Pertolongan Di Waktu Yang Tepat
16
Jangan Nangis, Runi!
17
Berjuang Sendiri
18
Bergerak Cepat
19
Manusia Seribu Topeng
20
Krisan Yang Layu
21
Halaman Kedua
22
Balasan Bullying Mama Rose
23
Bidadari Di Depan Mata
24
Tanpa Pamrih
25
Balas Budi
26
PT Global Mart
27
Gadis Pedas Vs Pemuda Sok Tahu
28
Dua Jomblo Abadi
29
Permintaan Daddy Dio
30
Perjodohan
31
Wedding Day
32
Harum Parfum Yang Sama
33
Wajahmu Sangat Cantik
34
Seminggu Menikah
35
Terkesan Acuh Padahal Peduli
36
Tamu Istimewa
37
Bucket Bunga Krisan
38
Kamu Tak Bisa Berbohong Padaku
39
Laki-laki Licik
40
Bad Mood
41
Kembali Pulang
42
Paint Ball
43
Kamu Kenapa?
44
Semakin Cantik Saja
45
Petasan Korek
46
Mencintaimu Dengan Dalam
47
Beri Aku Kesempatan
48
Independent Women Jutek
49
Not Too Bad
50
Berusaha Mengingat
51
Plester Luka Paling Sakti
52
Kelapa Muda
53
Memiliki Poros
54
Tak Sepenuhnya Jujur
55
Good Morning, Cintaku!
56
Dia Siapa?
57
Masih Normal
58
Tawaran Yang Menggiurkan
59
Kamu Lucu
60
Mendidik Istri
61
Tebus Kesalahanmu!
62
Mulailah Dengan Kejujuran
63
Salah Berlabuh
64
Bidadari Suka Tawuran
65
Putar Balik
66
Kebenaran
67
Pawang Kavi
68
Jangan Tarik Ucapanmu!
69
Matahari Terbit
70
Gendut Setelah Menikah
71
Makanan Lezat
72
Rumah Penuh Kenangan
73
Dasar Licik!
74
Misi Perdamaian Dunia
75
Berdamai Dengan Keadaan
76
Jangan Menaruh Harapan Yang Tinggi
77
Pulang
78
Bodoh? Iya!
79
Misteri Jendela Yang Tertutup
80
Cerita Versi Avian
81
Berada Di Persimpangan
82
Menangis Sambil Berpelukan
83
Strawberry
84
Pesta Kejutan
85
Terima Kasih Anak Nakal
86
Aku Rindu
87
Kasmaran
88
Galon (Gagal Move On)
89
Tak Bisa Dibungkam
90
Oma Tak Boleh Diam Saja
91
Bukalah Pintu Hati Kamu
92
Melepas Rindu
93
Nyonya Rika
94
Persaingan Bisnis
95
Memamerkan Kekasih Hati
96
Aku Akan Menemukanmu
97
Overprotected
98
Tak Lelah Menginspirasi
99
Alat Perkakas
100
Janji Antar Lelaki
101
Bodyguard Ibu
102
Ketidaksempurnaan
103
Mencampuri Urusan Keluarga Orang Lain
104
Keberanian Rika
105
Bisa Kita Bicara Berdua?
106
Ada Bapak, Nak!
107
Terima Kasih Banyak, Mas
108
Kamu Gagu?
109
Menyingkirkan Emosi
110
Pulang
111
Yuttik
112
Perdamaian
113
Bulan Madu
114
Es Krim
115
Baby
116
Aku Seruni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!