Hadiah dari Mertua

Hai semua, bagi yang baru membaca novelku, mampir yuk ke novel aku yang lain :

I HATE YOU BULE

MY BEST PHOTO

LERINA

semuanya sudah tamat, guys....

***************************************************

Selesai sarapan, mereka berpindah tempat duduk di ruang tengah. Hari ini memang hari minggu sehingga semua aktifitas kerjapun ikut berhenti.

Giani duduk disamping Jeronimo. Demikian juga dengan Geraldo dan Finly. Alexa zudah bermain dengan pengasuhnya di halaman belakang.

"Papa dan mama datang ke sini pagi-pagi karena lupa memberitahukan pada Giani dan Jero hadiah untuk pernikahan mereka." Kata Denny.

"Hadiah?" Giani dan Jero kompak bertanya.

"Iya. Hadiah untuk pernikahan kalian yaitu sebuah rumah lengkap dengan isinya." Kata Sinta dengan sangat antusias.

"Pa, ma, kenapa harus repot-repot. Aku lebih suka tinggal apartemen." Ujar Jeronimo.

"Kalau tinggal di apartemen tak masalah jika kamu masih bujang. Sekarangkan kamu sudah punya istri. Mungkin sebentar lagi akan punya anak. Semewah apapun apartemen itu, tidak akan menandingi nyamannya rumah. Ada halamannya tempat anak-anak bermain." Sinta berusaha meyakinkan Jeronimo karena ia tahu kalau Jero sedikit kurang suka kalau privasinya diganggu.

"Iya, nak. Kamu sudah membiyai pernikahanmu sendiri dan menolak bantuan papa. Karena itu ijinkan papa memberikan rumah itu padamu. Mamamu selama seminggu ini sudah susah payah mendekorasi rumah itu." Denny melingkarkan tangannya dibahu istrinya. Wajah Sinta terlihat sedih.

"Ma, aku bukannya nggak suka. Hanya kami masih akan tinggal di sini untuk sementara karena Alexa nggak mau pisah dengan Giani." Jero tak tega melihat wajah mamanya sedih.

"Tapi mama tenang saja. Aku akan memberikan pengertian pada Alexa sehingga kami bisa secepatnya tinggal di rumah pemberian mama. Oh ya, bagaimana jika kami melihat rumahnya sekarang?" Ajak Giani membuat wajah mama Sinta menjadi senang.

"Boleh." imbuh Jero tak ingin membuat mamanya sedih.

Akhirnya mereka berempat pergi ke rumah yang dibelikan Denny dan Sinta.

Jeronimo dan Giani pergi dengan mobil yang sama. Sementara Denny dan Sinta pergi dengan mobil mereka diantar oleh sopir mereka.

"Giani, kamu sengaja ya mempermalukan aku di depan semua orang?" Tanya Jero saat mobil sudah meninggalkan halaman rumah.

"Memalukan apa maksudnya?" Tanya Giani sambil menatap Jero heran.

"Tanda merah yang kau buat di leherku? Dan tadi saat aku baru selesai mandi, apa maksudmu menyentuh...." Jero tak meneruskan kalimatnya.

"Menyentuh anu kakak yang kecil itu?"

"Apa maksudmu kecil? Memangnya kamu pernah melihat yang lebih besar dari punyaku?"

"Banyak."

"Kamu kan tak pernah pacaran. Jadi bagaimana bisa?"

"Untuk bisa mengetahui ukuran yang besar tak perlu punya pacar."

"Oh...jadi kamu ini gadis yang senang melakukan one night stand? Kamu sudah tak perawan?" Tanya Jero dengan nada mengejek.

"Untuk mengetahui semua itu, tak perlu kan sampai kehilangan kesucian diri kan?"

"Terus maksud kamu menyentuhnya dengan jari telunjukmu itu?"

"Kakak kan bilang, kalau aku tak akan pernah membuat kakak bergairah. Nah, buktinya tadi baru disentuh dengan jari telunjukku sudah on"

Wajah Jero memerah. Giani selalu bisa membuat Jero terpojok.

"Lalu tanda merah ini?"

"Sekedar mencoba saja, kakak kalau sedang tidur kayak kerbau. Sudah ngoroknya keras, pasrah aja dimainin." Giani tertawa.

Ya Tuhan, sungguh aku menyesal menikah dengannya. Apakah aku akan bertahan 1 tahun? Ataukah justru aku akan mendapat serangan jantung mendadak sebelum satu minggu pernikahan kami?

"Kok diam, kak."

"Bosan bicara denganmu!"

"Kalau aku sentuh pasti tak akan bosan." Kata Giani dan secara tak terduga tangannya sudah masuk ke dalam perut Jero dan membelai perut cowok itu dengan gerakan menggoda.

"Giani, aku sedang membawa mobil. Kau menganggu konsentrasiku. Kita bisa saja kecelakaan." teriak Jero panik karena sumpah demi apapun sentuhan tangan Giani membuat Jero kembali merasa seperti disengat aliran listrik tegangan tinggi.

Tawa Giani semakin keras. Jero ingin sekali menendang gadis itu keluar dari mobilnya. Namun ia harus bersabar. Hanya 1 tahun dan semuanya akan selesai.

Tak lama kemudian, mobil memasuki kawasan perumahan elit yang sistem keamanannya sangat ketat. Untuk bisa masuk ke dalam kawasan perumahan, pengendara mobil harus menunjukan kartu tanda kepemilikan rumah dan jika itu adalah tamu maka harus meminta ijin lewat penghuni rumah.

Perumahan ini berada di daerah yang sedikit berbukit sehingga semakin masuk ke dalam maka semakin tinggi lokasinya. Dan rumah yang dibelikan oleh Denny dan Sinta letaknya di paling atas perumahan itu dengan halaman yang paling luas dan pemandangan danau yang indah yang letaknya di belakang rumah itu.

Saat Jero turun dan melihat rumah itu, ia langsung terkejut. Ini adalah rumah impiannya. Dia selalu ingin memiliki rumah yang letaknya di dekat danau dengan banyaknya pohon dan halaman yang luas.

Sinta dan Giani langsung masuk ke dalam sementara Jeronimo masih berdiri memandang sekeliling rumah itu.

"Papa ingat dengan keinginanmu saat kau masih SMP. Kau ingin rumah yang letaknya didataran tinggi serta ada danau di belakangnya. Rumah ini digambar sendiri oleh papa, dan mama mendesain ruangannya. Rumah ini sudah papa buat mulai tahun lalu dan sedikit dipercepat pembuatannya karena kau akhirnya setuju untuk menikah dengan Giani." Kata Denny dengan mata berkaca-kaca.

"Terima kasih, pa. Ini pasti sangat mahal harganya."

"Kasih sayang papa dan mama padamu tak bisa diukur dengan materi, nak. Kami hanya berharap agar kau bisa berbahagia bersama Giani." Denny menepuk bahu Jero. "Ayo, kita masuk!" ajaknya.

Saat masuk ke dalam, Jero pun dibiat kaget dengan rumah dua lantai ini. Mama Sinta memang sangat pandai mendesain ruangan karena memang itu pekerjaannya. Perabotannya sangat pas dengen bentuk ruangannya sehingga ruangan masih terlihat luas.

" Di bagian belakang ada 2 kamar pembantu. Sedangkan di lantai satu ini, ada 3 kamar tamu. Di lantai dua ada 1 kamar utama dan dua kamar untuk anak-anak kalian nanti." Sinta segera mengajak mereka ke lantai dua. Membuka kamar Jero dan Giani yang bernuansa putih dan abu-abu.

"Kalian dapat merubahnya jika tidak suka" kata Sinta.

"Ini sangat cantik, ma. Aku suka." Kata Jero lalu memeluk mama Sinta dengan penuh kasih.

Giani terharu melihat pemandangan itu. Jeronimo yang dikenal sebagai seorang lelaki pendiam dan selalu bersikap datar pada siapa saja, ternyata memiliki kasih yang luar biasa pada papa dan mama angkatnya. Ia jadi ingat dengan orang tuanya. Andai saja mereka masih hidup, mereka pasti juga akan memberikan sesuatu yang berharga saat dirinya menikah. Giani buru-buru menggelengkan kepalanya. Ia tak mau sedikitpun kagum pada Jeronimo

Ia sadar kalau cowok itu penuh sejuta pesona yang mengandung racun. Makanya Giani tak mau terjerat dalam racunnya yang memesona itu.

*********

Setelah puas melihat seisi rumah dan halaman yang ada. Mereka berempat kembali ke rumah masing-masing. Sepanjang perjalanan, ponsel Jeronimo berbunyi terus. Namun cowok itu memilih mengabaikannya.

"Kenapa tak diangkat, kak?" Tanya Giani.

Jero tak menjawab. Ia tahu dari nada deringnya kalau itu dari Finly.

"Pasti dari kak Finly!"

Jeronimo masih tetap diam.

"Angkat saja, kak. Aku nggak masalah kakak teleponan dengan kak Finly. Yang penting nggak tidur bareng seperti perjanjian kita."

"Kalau ketemu di luar rumah?" Tanya Jero.

"Boleh. Tapi bukan di apartemen atau di hotel. Aku rasa kakak memang perlu bicara berdua dengan kak Finly untuk memperjelas hubungan diantara kalian."

"Kamu tak marah jika aku bertemu dengan Finly? Tak akan mengadu pada papa dan mama?" Tanya Jero sedikit khawatir karena Giani pintar memainkan kata-kata.

"Buat apa marah? Aku kan tidak mencintai kakak? Aku juga bukan gadis pengadu. Aku hanya minta kakak setia dengan perjanjian kita."

"Kau boleh pegang janjiku, Giani." Kata Jero dengan sangat meyakinkan.

"Ok, kak."

"Tapi, jika aku bertemu dengan Finly sekarang, Geraldo pasti curiga melihatmu pulang sendiri."

"Kakak turunkan aku saja di salah satu mall. Walaupun sebenarnya aku tak terlalu suka dengan mall. Jika sudah selesai, jemput aku lagi di sana."

Jeronimo langsung menelepon Finly.

"Hallo sayang..." Sapa Jeronimo

"Jero, aku mau ketemu dengan kamu, sekarang!"

"Iya. Kita ketemunya di restoran XXX, yang letaknya berhadapan dengan Mall XX."

"Aku nggak mau. Aku mau ke apartemenmu. Aku kangen"

"Tidak bisa, sayang. Ada Beryl di apartemenku. Dia bersama dengan pacarnya. Kita ketemu di restoran saja ya?"

"Baiklah."

Jeronimo meletakan ponselnya didalam saku kemejanya.

"Kamu turun saja di mall XX agar aku nggak mutar-mutar lagi jika menjemputmu." Kata Jeronimo.

"No problem."

Jero memasuki kawasan mall dan memarkir mobilnya tak jauh dari pintu masuk.

"Giani, ini untukmu." Jeronimo mengeluarkan satu kartu.

"Nggak perlu, kak. Setiap bulan kak Aldo selalu memberikan uang bulanan bagiku. Jumlah banyak dan aku juga jarang sekali menggunakannya."

"Ambil saja. Kamu kan sekarang istriku. Setidaknya kamu dapat menggunakannya selama 1 tahun kita menikah. Aku juga akan mentransfer uang bulanan bagimu setiap bulan di rekeningmu. Walaupun pernikahan kita ini tak seperti pernikahan yang sebenarnya, namun aku akan memenuhi kewajibanku sebagai suami yaitu menafkahimu."

Giani menerima kartu itu. "Thanks." Ia lalu membuka pintu mobil dan segera turun. Jeronimo menarik napas panjang. Ia pun menatap punggung Giani sambil gadis itu menghilang dibalik pintu masuk mall, lalu segera menjalankan mobilnya untuk menuju ke restoran yang letaknya berhadapan dengan mall.

*********

Finly langsung memeluk Jero dengan sangat erat saat cowok itu berdiri dan menyambut kedatangannya. Namun saat Finly akan mencium bibirnya, Jero memilih menghindar dan hanya mencium dahi Finly dengan lembut.

"Kenapa tak mau mencium bibirku?" Tanya Finly sedikit kesal saat keduanya sudah duduk saling bersebelahan. Finly tak mau duduk jauh dari Jero. Ia melingkarkan tangannya di bahu Jero.

"Walaupun restoran ini sedang sepi, tapi kita harus menjaga kemungkinan ada orang yang akan mengenali kita. Berita tentang pernikahanku viral kemarin kan? Akan menjadi buah bibir jika mereka melihat kita ciuman."

"Yang lalu juga nggak peduli. Kenapa sekarang harus memikirkan pendapat orang lain?"

"Semua demi Papa dan mama. Aku nggak peduli dengan perasaan Giani ataupun Aldo."

"Terus, tanda merah di lehermu itu? Kamu saudah tidur dengan Giani kan?" Finly menatap Jero dengan wajah cemburu.

"Tidak sayang. Mana mungkin aku tertarik padanya? Ini sengaja dilakukan Giani untuk mengerjai aku karena semalam aku tidur."

"Bohong! Aku mendengar suara kalian berdua. Sakit kak, pelan-pelan. Ingin rasanya aku mendobrak pintu kamar Giani semalam."

Jero tersenyum. Ia membelai wajah Finly dengan lembut. "Giani meminta aku memijat kakinya dengan kayu. Jadi caranya seperti ditusuk-tusuk begitu."

"Jero, aku takut kau akan tidur dengannya. Aku benci apalagi mendengar kalau papa dan mama menghadiahkan sebuah rumah untuk kalian." Finly menyandarkan kepalanya di bahu Jeronimo."

"Itu tak mungkin terjadi. Memangnya ada perempuan yang bisa membuatku bergairah selain kamu?"

"Ya kalau begitu ayo kita cari hotel. Aku sudah sangat kangen."

"Sayang, Finly sedang ada di mall. Kita nggak bisa lama-lama bertemu." Jero berusaha menghindar karena sebenarnya dia sudah sangat ingin bercinta dengan Finly saat ini. Tapi Jero harus menahannya agar pernikahan mereka tak lebih dari satu tahun saja. Biarlah saat ini ia memeluk dan mencium perempuan yang sangat dicintainya ini. Karena ia juga sangat kangen dengan Finly.

***********

Giani sedang memilih beberapa baju untuk ponakannya Alexa. Biasanya Giani hanya membeli lewat online. Namun karena hari ini ia bisa ke mall, makanya ia memanfaatkan untuk memilih sendiri. Finly tak pernah memperhatikan semua kebutuhan Alexa. Sebagaian besar baju dan sepatu yang Alexa miliki dibeli oleh Giani dan ada beberapa dibelikan oleh Geraldo.

"Adik ipar?"

Giani menoleh dengan kaget saat ada sapaan seperti itu. "Beryl?"

Cowok tampan itu tersenyum. Sungguh tak terduga, wanita yang selalu ada dipikirannya kini berdiri di hadapannya.

"Sendiri? Di mana Jero?"

"Dia ada urusan."

"Kalian baru menikah kemarin dan dia sudah meninggalkanmu sendiri? Apakah ia tak takut ada yang menculikmu?"

"Aku bukan gadis yang menarik perhatian untuk diculik."

"Siapa bilang? Jika kau ijinkan, aku akan menculikmu sekarang juga dan membawamu ke London."

Giani terpana. Ia melihat keseriusan dalam tatapan mata Beryl.

What next?

Tunggu aja ya...

Maaf Jika belum bisa up setiap hari. Di samoing aku kerja, aku juga masih menyelesaikan novelku yang lain : SONG IN MY LIFE.

Terpopuler

Comments

anisa f

anisa f

bagus
rumahnya msh bersih
blm bt anu2 ama finly
awas aja kl nyampe finly macam2 disitu, mending pindah rumah lg aja

2023-06-12

1

Ririn Setyowati

Ririn Setyowati

majuuuuuu trus giani buat si bule gila itu klepek2

2023-06-05

1

Erlinda

Erlinda

😂😂😂😂😂😂😂😂

2023-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Rencana Giani
3 Lamaran
4 Lamaran (part2)
5 Aku Pengantinnya, Bukan Kamu
6 Sebuah Kesepakatan
7 Tak Bisa Ditebak
8 Makan Malam
9 Dia Nyebelin
10 Menjelang Pernikahan
11 Malam Terheboh
12 Tanda Merah di Leher
13 Hadiah dari Mertua
14 Ajakan Kerja Sama
15 pengumuman
16 Ulang Tahun Mama Sinta
17 Kedekatan Raga
18 Jangan membuatku sakit kepala
19 Lelaki yang Pegang Janji
20 Memberi Perhatian
21 Sentuhan Yang memabukan
22 Kebaikan Hati Giani
23 Sudah Terbiasa
24 Rindu
25 Si Palo
26 Spanyol
27 Spanyol (Part 2)
28 Spanyol (part 3)
29 Spanyol (part 4)
30 Foto Berdua
31 Mengagalkan Rencana
32 Ingin Punya Bayi
33 Malam di Tepi Danau
34 Tamu yang Special
35 Gantung
36 Ngambek
37 Rasa Apa ini?
38 Menyusul ke Bali
39 Milik Jeronimo
40 Sisi Gelap Jero
41 Mengurus Istri
42 Dua Garis atau Satu Garis?
43 Kesedihan Joana
44 Dia Itu Istriku
45 Bule Tua
46 10 bulan
47 Sebuah Perubahan
48 keputusan Jeronimo
49 Mobil Untuk Giani
50 Semakin Mesra
51 Ulang Tahun Giani
52 Demi Mama
53 1 Tahun
54 1 Bulan Lagi
55 Konsultasi ke Dokter Kandungan
56 Pelukan yang menghangatkan
57 Di Tinggal Pergi
58 Tak Bisa Menghindar
59 Kejujuran Jeronimo
60 Dia Suamiku
61 Masa Subur
62 Masa Subur (part 2)
63 Hasil Yang diterima
64 Keputusan Geraldo
65 Hancur
66 Menyatakan Perasaan
67 Tak Bisa Tanpamu
68 Rindu
69 Pertemuan
70 Memendam Rasa
71 Hati yang Bicara
72 Palo & Nido
73 Aldo vs Jero
74 Menghabiskan Waktu Berdua
75 Pergi
76 Menyadari isi Hati
77 Saling Rindu
78 Buah Cinta
79 Pengakuan Giani
80 Hadiah Yang Tak Terpikirkan
81 Calon Daddy
82 Berjanji Kembali
83 Finly
84 Panggilan Sayang
85 Ngidam atau Bucin?
86 Dia Suamiku
87 Jenis Kelamin si Kembar
88 Bingung
89 Pria dari Masa Lalu
90 Sang Pengagum
91 Milik Jero jangan diganggu
92 Masa Lalu yang Mengancam
93 Luka Dari Masa Lalu
94 Menyelesaikan Kisah Masa Lalu
95 Giani Punya Mantan?
96 Ketulusan Juan
97 Pak Guru Paul
98 Kelahiran si Kembar
99 Hot Daddy
100 Kisah 2 pasangan
101 Adik Untuk si kembar
102 Pergi Tak Kembali
103 My Baby Girl
104 Papi Juan
105 Papi Juan (part 2)
106 Papi Juan (Part 3)
107 Papi Juan (Part 4)
108 Papi Juan (Part 5).
109 Kesamaan Wajah
110 Maaf, Aku pergi
111 Duet Joana dan Giani
112 Pengumuman
113 Pernikahan Duda dan Perawan
114 Alexa dan kisah Cintanya (Bonus Part 1)
115 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 2)
116 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 3)
117 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 4)
118 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 5)
119 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 6)
120 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 7)
121 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 8)
122 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 9)
123 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 10)
124 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 11)
125 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 12)
126 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 13)
127 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 14)
128 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 15)
129 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 16)
130 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 17)
131 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 18)
132 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 19)
133 Alexa dan Kisah Cintanya (bonus part 20)
134 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus part 21)
135 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 22)
136 Alexa dan kisah cintanya (Bonus Part 23)
137 Alexa dan kisah cintanya (Episode 24)
138 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus par 25)
139 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 26)
140 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 27)
141 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 28)
142 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 29)
143 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 30)
144 Alexa dan Kisah Cintanya (Episode 31)
145 ada dan Kisah Cintanya (Episode 31)
146 Alexa dan Kisah Cintanya (tamat)
147 PENGUMUMAN
148 Kisah Baru
149 Novel Baru
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Rencana Giani
3
Lamaran
4
Lamaran (part2)
5
Aku Pengantinnya, Bukan Kamu
6
Sebuah Kesepakatan
7
Tak Bisa Ditebak
8
Makan Malam
9
Dia Nyebelin
10
Menjelang Pernikahan
11
Malam Terheboh
12
Tanda Merah di Leher
13
Hadiah dari Mertua
14
Ajakan Kerja Sama
15
pengumuman
16
Ulang Tahun Mama Sinta
17
Kedekatan Raga
18
Jangan membuatku sakit kepala
19
Lelaki yang Pegang Janji
20
Memberi Perhatian
21
Sentuhan Yang memabukan
22
Kebaikan Hati Giani
23
Sudah Terbiasa
24
Rindu
25
Si Palo
26
Spanyol
27
Spanyol (Part 2)
28
Spanyol (part 3)
29
Spanyol (part 4)
30
Foto Berdua
31
Mengagalkan Rencana
32
Ingin Punya Bayi
33
Malam di Tepi Danau
34
Tamu yang Special
35
Gantung
36
Ngambek
37
Rasa Apa ini?
38
Menyusul ke Bali
39
Milik Jeronimo
40
Sisi Gelap Jero
41
Mengurus Istri
42
Dua Garis atau Satu Garis?
43
Kesedihan Joana
44
Dia Itu Istriku
45
Bule Tua
46
10 bulan
47
Sebuah Perubahan
48
keputusan Jeronimo
49
Mobil Untuk Giani
50
Semakin Mesra
51
Ulang Tahun Giani
52
Demi Mama
53
1 Tahun
54
1 Bulan Lagi
55
Konsultasi ke Dokter Kandungan
56
Pelukan yang menghangatkan
57
Di Tinggal Pergi
58
Tak Bisa Menghindar
59
Kejujuran Jeronimo
60
Dia Suamiku
61
Masa Subur
62
Masa Subur (part 2)
63
Hasil Yang diterima
64
Keputusan Geraldo
65
Hancur
66
Menyatakan Perasaan
67
Tak Bisa Tanpamu
68
Rindu
69
Pertemuan
70
Memendam Rasa
71
Hati yang Bicara
72
Palo & Nido
73
Aldo vs Jero
74
Menghabiskan Waktu Berdua
75
Pergi
76
Menyadari isi Hati
77
Saling Rindu
78
Buah Cinta
79
Pengakuan Giani
80
Hadiah Yang Tak Terpikirkan
81
Calon Daddy
82
Berjanji Kembali
83
Finly
84
Panggilan Sayang
85
Ngidam atau Bucin?
86
Dia Suamiku
87
Jenis Kelamin si Kembar
88
Bingung
89
Pria dari Masa Lalu
90
Sang Pengagum
91
Milik Jero jangan diganggu
92
Masa Lalu yang Mengancam
93
Luka Dari Masa Lalu
94
Menyelesaikan Kisah Masa Lalu
95
Giani Punya Mantan?
96
Ketulusan Juan
97
Pak Guru Paul
98
Kelahiran si Kembar
99
Hot Daddy
100
Kisah 2 pasangan
101
Adik Untuk si kembar
102
Pergi Tak Kembali
103
My Baby Girl
104
Papi Juan
105
Papi Juan (part 2)
106
Papi Juan (Part 3)
107
Papi Juan (Part 4)
108
Papi Juan (Part 5).
109
Kesamaan Wajah
110
Maaf, Aku pergi
111
Duet Joana dan Giani
112
Pengumuman
113
Pernikahan Duda dan Perawan
114
Alexa dan kisah Cintanya (Bonus Part 1)
115
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 2)
116
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 3)
117
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 4)
118
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 5)
119
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 6)
120
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 7)
121
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 8)
122
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 9)
123
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 10)
124
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 11)
125
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 12)
126
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 13)
127
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 14)
128
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 15)
129
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 16)
130
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 17)
131
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 18)
132
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 19)
133
Alexa dan Kisah Cintanya (bonus part 20)
134
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus part 21)
135
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 22)
136
Alexa dan kisah cintanya (Bonus Part 23)
137
Alexa dan kisah cintanya (Episode 24)
138
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus par 25)
139
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 26)
140
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 27)
141
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 28)
142
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 29)
143
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 30)
144
Alexa dan Kisah Cintanya (Episode 31)
145
ada dan Kisah Cintanya (Episode 31)
146
Alexa dan Kisah Cintanya (tamat)
147
PENGUMUMAN
148
Kisah Baru
149
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!