Makan Malam

Di ruangan kerjanya, Jeronimo sedikit pusing karena banyaknya pekerjaan yang menumpuk. Ia memang memiliki 2 perusahaan. Yang pertama adalah perusahaan yang dibangun bersama dengan Frangki temannya, yang kedua adalah anak perusahaan dari keluarga besar Dawson. Semenjak usia Jeronimo mencapai angka 23 tahun, ia sudah dipercayakan untuk menjadi pimpinan cabang The Dawson Company di 3 negara sekaligus. Indonesia, Malasya dan Singapura. Perusahaan yang ditangani oleh Jeronimo bergerak di bidang elektronik dengan merk yang sudah mendunia.

Sedangkan usaha yang dibangun oleh Jeronimo dan Frangki adalah perhotelan dan apartemen.

"Tuan, rapat di perusahaan tuan Denny ditunda pelaksanaannya sampai jam 5 sore." Kata Selly, sekretaris pribadinya yang sangat lihai dalam mengurus semua keperluannya. Selly adalah ibu tunggal yang berusia 30 tahun. Suaminya meninggal 2 tahun yang lalu.

"Jam 5 sore?" Jero jadi agak kesal. Bukankah ia sudah janjian dengan Finly untuk bertemu jam 6 sore? Ia sudah tak sabar untuk menghabiskan waktu berdua dengan kekasihnya itu.

"Iya tuan. Jadwal yang sebenarnya adalah jam 1 siang namun tuan Denny hendak mengantar nyonya Sinta ke dokter jam 2 siang. Makanya ia tunda rapatnya jam 5 supaya tidak terganggu. Takutnya rapat berjalan agak lama."

Sinta memang rutin memeriksakan diri ke dokter karena setahun yang lalu ia pernah kena stroke. Jero tahu, sesibuk apapun papa Denny, ia akan menyediakan waktu untuk menemani mama Sinta. Kedua orang tua angkatnya itu selalu saling mencintai dan sangat mesra meski usia mereka tak muda lagi.

"Baiklah. Tolong telepon tuan Frangki dan minta dia untuk datang ke ruanganku segera."

Perusahaan milik Jero dan Frangki letaknya tak jauh dari perusahaan Dawson Company. Hanya berseberangan gedung saja. Bahkan ada jembatan penghubung antara dua perusahaan itu yang memudahkan Jero dan Frangki bertemu. Kantor itu dibangun tepat di samping hotel mereka.

Tak sampai 15 menit, Frangki sudah berada di ruangan Jeronimo.

"Ada apa?" Tanya Frangky lalu duduk di depan Jero.

"Sepertinya gue nggak bisa menghadiri penawaran proyek untuk pembangunan hotel di Batam. Loe boleh menggantikan gue nggak? Karena jadwal rapat di kantor papa Denny ditunda, maka semua pekerjaan gue juga ikut tertunda."

"Penawarannya besok ya? Gue harus pergi dengan Sellykah?" Frangky terlihat agak khawatir. Bagaimana pun ia dan Selly dulu pernah punya kisah rahasia. Saat Selly masih punya suami dan Frangky menggodanya. Keduanya berselingkuh. Selly memang sangat manis, tubuhnya juga sintal. Ia selalu memakai pakaian yang agak ketat yang membuat lekuk tubuhnya menonjol di beberapa tempat. Perselingkuhan mereka berakhir setelah Frangky pacaran dengan istrinya. Rina memang membawa perubahan besar hidup Frangky.

"Tentu saja. Dia yang tahu semua tentang tawaran proyek itu. Tapi pak Alan dari devisi perencanaan juga akan ikut. Kenapa, loe takut ya berdekatan lagi dengan Selly?"

"Bukannya takut. Gue nggak akan selingkuh lagi dengannya. Gue hanya takut jika Rina tahu. Gue sudah jujur padanya mengenai masa lalu gue dengan Selly."

Jero tertawa. "Dasar loe itu sudah bucin sama Rina. Jangan dikasih tahulah. Perginya juga cuma sehari, kok."

Frangky tersenyum. "Loe sih belum mengenal apa itu cinta sejati."

"Gue cinta sama Finly."

"Loe bukan cinta tapi nafsu. Gue sumpahin loe bakalan bucin sama ade iparnya Finly."

Jero tertawa."Bucin sama gadis rumahan itu? Nggak bakalan. Membawa dia ke acara kantor saja gue jadi malu. Dia kan hanya lulusan SMA. Home scholing lagi. sangat beda dengan Finy yang pintar, pandai bergaul dan juga cantik."

"Giani cantik, kok. Dia seperti batu yang kelihatan biasa namun setelah dipoles akan nampak kilauan permatanya."

"Emangnya loe pernah lihat Giani?"

"Gue kan pernah pergi ke rumah Geraldo saat Alexa ulang tahun. Loe kayak nggak tahu aja kalau istri gue kerjanya di bank milik keluarga Purwanto."

Jero menggelengkan kepalanya. "Pusing gue ngomongin Giani."

"Satu bulan itu hanya sekejab saja. Tanpa loe sadari loe segera akan berganti status menjadi suami."

Sekali lagi Jeronimo menggelengkan kepalanya. "Ini benar-benar gila!"

*******

Giani tersenyum melihat Finly yang sudah rapih, wangi dan tentu saja dengan gaunnya yang sangat seksi.

"Mau kemana, kak?" Tanya Giani sambil melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 4 sore.

"Arisan. Kalau Mas Aldo pulang bilang ke dia kalau aku pulangnya nanti jam 10 malam." Kata Finly dan langsung pergi dengan mobilnya. Finly memang sengaja pergi lebih cepat dari jam yang sudah disepakatinya dengan Jero karena Finly akan mampir dulu di restoran langganan mereka untuk membeli makan malam bagi dirinya dan Jeronimo.

Giani senang jika Finly pergi lebih cepat. Berarti ia akan punya waktu untuk membantu mama Sinta memasak. Setelah mobil Finly terdengar menjauh, Giani langsung mandi dan memakai gaun berwarna pink. Semua gaun baru yang dipakainya ini merupakan kiriman Joana.

Giani menggulung rambutnya ke atas. Beberapa hari ini ia menonton cara menata rambut di internet dan ternyata sangat mudah untuk dipraktekan. Bi Lumi pun membantu memoleskan bedak dan sedikit make up natural di wajah Giani.

"Nona cantik. Seperti almarhuma mamanya."

"Makasi, bi. Tolong bilang ke kak Aldo kalau aku di rumah paman Denny ya?"

"Semoga sukses, non. Bibi doakan yang terbaik. Satu permintaan bibi, jangan terpesona dengan tuan Jero ya? Bule itu memang terlihat tampan namun dia jahat."

Giani mengangguk. Bi Lumi adalah orang yang tahu rencananya ini. "Tenang saja, bi. Nggak mungkinlah aku akan suka dengan pria mesum itu."

Giani mengambil tasnya. "Jaga Alexa, bi."

"Pasti, non"

Giani pergi diantarkan oleh pak Leo. Dia adalah suami bi Lumi. Pak Leo adalah sopir keluarga Giani semenjak kedua orangtuannya masih hidup. Bi Lumi dan pak Leo tidak memiliki anak sehingga mereka sangat menyayangi Aldo dan Giani.

*********

Jam 7. 30 malam rapat akhirnya selesai.

"Jero, kita makan malam di rumah ya? Mama kangen denganmu. Ia sudah memasak makanan kesukaanmu. Papa harap kau tidak akan mengecewakannya." Kata Denny.

"Tentu, pa." Jero tak bisa menolak. Mama Sinta adalah segalanya bagi Jero. Ia sudah bisa membayangkan betapa kecewanya wajah mama Sinta jika Jero tak datang.

Baby, maafkan aku. Papa mengajakku untuk

makan malam bersama di rumah. Aku tak

bisa menolaknya. Please, jangan marah ya?

Jeronimo mengirim pesan pada Finly. Ia takut menelepon. Tak berani mendengarkan suara Finly yang pasti akan berteriak histeris sambil menangis.

Saat mereka sudah tiba di rumah, senyum manis mama Sinta sedikit mengobati kegalauan Jero. Ia memeluk wanita yang berusia 54 tahun itu yang tetap terlihat cantik. Wanita yang sudah memberikannya kasih sayang dan perhatian yang tulus.

"Mama senang kau datang. Sudah lama kau tidak datang ke sini. Pada hal kamarmu selalu mama bersihkan."

Jero mencium wajah mama Sinta.

"Ayo langsung ke meja makan. Mama yakin kalau kamu dan papa sudah lapar." Ajak Sinta.

Jero rindu masakan mama Sinta. Ia melangkah sambil menggandeng tangan Sinta ke meja makan.

"Selamat malam!" Sapa Giani.

Oh My God, kenapa dia ada di sini? Tapi penampilannya cantik juga malam ini.

"Hallo, sayang...!" Sapa Giani sambil mendekat dan langsung bergelut manja di lengan Jeronimo. "Kamu pasti capek kan?"

Cup !

Mata Jeronimo membulat. Giani mengecup pipinya. Papa Denny dan mama Sinta tersenyum senang.

Gila ! Dia berani banget mencium pipi gue. Awas loe ya, bocil! Umpat Jeronimo dalam hati.

"Duduklah. Mama Sinta sudah menyiapkan ini semua." Giani dan Jeronimo duduk bersebelahan.

"Bagaimana makanannya, Jer? Enak?" Tanya Sinta.

"Masakan mama memang paling top. Suka. Ikan ini rasanya lebih gurih dari biasanya." Kata Jeronimo sambil menguyah makanannya.

"Tentulah. Mama hanya memberikan resepnya namun Giani yang mengolahnya. Dia sama sekali tak mengijinkan mama masuk dapur."

Jeronimo langsung terbatuk-batuk mendengar masakan ini buatan Giani. Pasti gadis itu akan besar kepala karena Jero memujinya.

"Kau memang calon istri yang tepat bagi Jero. Dia ini suka makan makanan yang enak. Nggak mau kalau asal saja dimasak." Kata Sinta.

Selesai makan, Denny dan Sinta membiarkan Jero dan Giani ada di teras belakang. Giani membuatkan kopi bagi Jeronimo.

"Kenapa wajah kakak kayak nggak enak dilihat? Kesal ya makan malam di sini?" Tanya Giani saat dilihatnya Jeronimo duduk sambil memainkan hp nya.

"Kalau sudah tahu nggak usah nanya. Buat tambah kesal aja." Ketus Jero sambil terus memainkan hp nya.

"Kalau kesal sama aku aja. Jangan sama Papa dan mama."

"Memang aku kesalnya sama kamu aja."

"Hati-hati lho, kak. Terlalu kesal dan benci pada seseorang bisa berakibat terbalik."

"Terbalik apa maksudmu?" Jero mengalihkan pandangannya menatap Giani.

"Jadi bucin."

"Cih! Enak saja bucin." Jeronimo tertawa mengejek. "Aku kan sudah bilang kalau kamu bukan seleraku. Mana mungkin jadi bucin padamu."

"Kakak juga bukan selera aku. Aku nggak suka cowok bule, berambut pirang dan bermata biru. Kesannya playboy dan lebay."

"Baguslah kalau memang begitu. Supaya hubungan kita selama 1 tahun ini nggak akan pakai hati."

Giani akan bicara lagi namun Sinta sudah datang menemui mereka.

"Jero, ini sudah hampir jam 10. Antarkan Giani pulang ya?":

"Nggak usah, ma. Giani sudah minta sopir untuk menjemput. Mungkin sebentar lagi akan sampai. Lebih baik kak Jero istirahat saja di sini."

"Aku mau pulang ke apartemenku saja."

"Jangan, kak. Kamu kan tadi mengeluh banyak pekerjaan menjelang pernikahan kita. Lebih baik kakak di sini saja. Supaya ada yang ngurusin. Kalau kakak sakit menjelang pernikahan kita kan nggak seru. Nyetirnya pake sopir aja." Kata Giani.

"Ya. Papa setuju." Kata Denny yang sejak tadi berdiri dibelakang istrinya. "Kamu tinggal di sini aja dulu sampai hari pernikahanmu."

"Iya, nak. Mama kangen kamu ada di sini. Mama akan mengurusmu dengan baik sampai hari pernikahanmu nanti. Kamu mau kan?" Tanya Sinta sambil memegang tangan Jero.

"Iya, ma. Apa sih yang nggak bisa Jero lakukan untuk menyenangkan mama." Kata Jero menahan dongkol di hatinya saat melihat senyum kemenangan diwajah Giani.

Tak lama kemudian Pak Leo datang menjemput Giani.

"Jero, ayo mandi dan tidur. Kamu kelihatan sangat lelah." Kata Sinta setelah mobil yang menjemput Giani menghilang dibalik pagar.

Jero mengangguk. Ia memang sangat lelah dan mengantuk. Ia sebenarnya merindukan Finly namun apa daya ia harus di sini bersama Papa dan mamanya.

************

Saat Giani tiba di rumah, Finly sedang minum alkohol di dapur. Wajah perempuan itu sudah agak merah.

"Hai, kak." Sapa Giani dengan wajah polosnya.

Finly menatap dandanan Giani. Dasar perempuan penggoda!

"Jangan banyak-banyak minumnya. Nggak baik untuk kesehatan. Selamat malam, kak."

Finly menatap kepergian Giani dengan rasa marah yang besar. Ia membanting gelas yang ada di tangannya.

"Tunggu saja, Giani. Aku akan membuat hidupmu sengsara bersama Jero."

Apakah Giani berhasil menjauhkan Jero dari Finly?

Dukung aku terus ya guys....

Terpopuler

Comments

Retno Irawan

Retno Irawan

licik mmg hrs dilawan dg kecerdasan.......good job Giani👍👍

2023-08-15

1

Indah Rahayu

Indah Rahayu

mbok ya sadar diri to mb

2023-06-01

1

Ida Saptini

Ida Saptini

𝘨𝘢𝘴𝘬𝘦𝘶𝘯 𝘨𝘪𝘢𝘯𝘪 😁🤭

2023-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Rencana Giani
3 Lamaran
4 Lamaran (part2)
5 Aku Pengantinnya, Bukan Kamu
6 Sebuah Kesepakatan
7 Tak Bisa Ditebak
8 Makan Malam
9 Dia Nyebelin
10 Menjelang Pernikahan
11 Malam Terheboh
12 Tanda Merah di Leher
13 Hadiah dari Mertua
14 Ajakan Kerja Sama
15 pengumuman
16 Ulang Tahun Mama Sinta
17 Kedekatan Raga
18 Jangan membuatku sakit kepala
19 Lelaki yang Pegang Janji
20 Memberi Perhatian
21 Sentuhan Yang memabukan
22 Kebaikan Hati Giani
23 Sudah Terbiasa
24 Rindu
25 Si Palo
26 Spanyol
27 Spanyol (Part 2)
28 Spanyol (part 3)
29 Spanyol (part 4)
30 Foto Berdua
31 Mengagalkan Rencana
32 Ingin Punya Bayi
33 Malam di Tepi Danau
34 Tamu yang Special
35 Gantung
36 Ngambek
37 Rasa Apa ini?
38 Menyusul ke Bali
39 Milik Jeronimo
40 Sisi Gelap Jero
41 Mengurus Istri
42 Dua Garis atau Satu Garis?
43 Kesedihan Joana
44 Dia Itu Istriku
45 Bule Tua
46 10 bulan
47 Sebuah Perubahan
48 keputusan Jeronimo
49 Mobil Untuk Giani
50 Semakin Mesra
51 Ulang Tahun Giani
52 Demi Mama
53 1 Tahun
54 1 Bulan Lagi
55 Konsultasi ke Dokter Kandungan
56 Pelukan yang menghangatkan
57 Di Tinggal Pergi
58 Tak Bisa Menghindar
59 Kejujuran Jeronimo
60 Dia Suamiku
61 Masa Subur
62 Masa Subur (part 2)
63 Hasil Yang diterima
64 Keputusan Geraldo
65 Hancur
66 Menyatakan Perasaan
67 Tak Bisa Tanpamu
68 Rindu
69 Pertemuan
70 Memendam Rasa
71 Hati yang Bicara
72 Palo & Nido
73 Aldo vs Jero
74 Menghabiskan Waktu Berdua
75 Pergi
76 Menyadari isi Hati
77 Saling Rindu
78 Buah Cinta
79 Pengakuan Giani
80 Hadiah Yang Tak Terpikirkan
81 Calon Daddy
82 Berjanji Kembali
83 Finly
84 Panggilan Sayang
85 Ngidam atau Bucin?
86 Dia Suamiku
87 Jenis Kelamin si Kembar
88 Bingung
89 Pria dari Masa Lalu
90 Sang Pengagum
91 Milik Jero jangan diganggu
92 Masa Lalu yang Mengancam
93 Luka Dari Masa Lalu
94 Menyelesaikan Kisah Masa Lalu
95 Giani Punya Mantan?
96 Ketulusan Juan
97 Pak Guru Paul
98 Kelahiran si Kembar
99 Hot Daddy
100 Kisah 2 pasangan
101 Adik Untuk si kembar
102 Pergi Tak Kembali
103 My Baby Girl
104 Papi Juan
105 Papi Juan (part 2)
106 Papi Juan (Part 3)
107 Papi Juan (Part 4)
108 Papi Juan (Part 5).
109 Kesamaan Wajah
110 Maaf, Aku pergi
111 Duet Joana dan Giani
112 Pengumuman
113 Pernikahan Duda dan Perawan
114 Alexa dan kisah Cintanya (Bonus Part 1)
115 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 2)
116 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 3)
117 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 4)
118 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 5)
119 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 6)
120 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 7)
121 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 8)
122 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 9)
123 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 10)
124 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 11)
125 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 12)
126 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 13)
127 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 14)
128 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 15)
129 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 16)
130 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 17)
131 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 18)
132 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 19)
133 Alexa dan Kisah Cintanya (bonus part 20)
134 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus part 21)
135 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 22)
136 Alexa dan kisah cintanya (Bonus Part 23)
137 Alexa dan kisah cintanya (Episode 24)
138 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus par 25)
139 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 26)
140 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 27)
141 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 28)
142 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 29)
143 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 30)
144 Alexa dan Kisah Cintanya (Episode 31)
145 ada dan Kisah Cintanya (Episode 31)
146 Alexa dan Kisah Cintanya (tamat)
147 PENGUMUMAN
148 Kisah Baru
149 Novel Baru
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Rencana Giani
3
Lamaran
4
Lamaran (part2)
5
Aku Pengantinnya, Bukan Kamu
6
Sebuah Kesepakatan
7
Tak Bisa Ditebak
8
Makan Malam
9
Dia Nyebelin
10
Menjelang Pernikahan
11
Malam Terheboh
12
Tanda Merah di Leher
13
Hadiah dari Mertua
14
Ajakan Kerja Sama
15
pengumuman
16
Ulang Tahun Mama Sinta
17
Kedekatan Raga
18
Jangan membuatku sakit kepala
19
Lelaki yang Pegang Janji
20
Memberi Perhatian
21
Sentuhan Yang memabukan
22
Kebaikan Hati Giani
23
Sudah Terbiasa
24
Rindu
25
Si Palo
26
Spanyol
27
Spanyol (Part 2)
28
Spanyol (part 3)
29
Spanyol (part 4)
30
Foto Berdua
31
Mengagalkan Rencana
32
Ingin Punya Bayi
33
Malam di Tepi Danau
34
Tamu yang Special
35
Gantung
36
Ngambek
37
Rasa Apa ini?
38
Menyusul ke Bali
39
Milik Jeronimo
40
Sisi Gelap Jero
41
Mengurus Istri
42
Dua Garis atau Satu Garis?
43
Kesedihan Joana
44
Dia Itu Istriku
45
Bule Tua
46
10 bulan
47
Sebuah Perubahan
48
keputusan Jeronimo
49
Mobil Untuk Giani
50
Semakin Mesra
51
Ulang Tahun Giani
52
Demi Mama
53
1 Tahun
54
1 Bulan Lagi
55
Konsultasi ke Dokter Kandungan
56
Pelukan yang menghangatkan
57
Di Tinggal Pergi
58
Tak Bisa Menghindar
59
Kejujuran Jeronimo
60
Dia Suamiku
61
Masa Subur
62
Masa Subur (part 2)
63
Hasil Yang diterima
64
Keputusan Geraldo
65
Hancur
66
Menyatakan Perasaan
67
Tak Bisa Tanpamu
68
Rindu
69
Pertemuan
70
Memendam Rasa
71
Hati yang Bicara
72
Palo & Nido
73
Aldo vs Jero
74
Menghabiskan Waktu Berdua
75
Pergi
76
Menyadari isi Hati
77
Saling Rindu
78
Buah Cinta
79
Pengakuan Giani
80
Hadiah Yang Tak Terpikirkan
81
Calon Daddy
82
Berjanji Kembali
83
Finly
84
Panggilan Sayang
85
Ngidam atau Bucin?
86
Dia Suamiku
87
Jenis Kelamin si Kembar
88
Bingung
89
Pria dari Masa Lalu
90
Sang Pengagum
91
Milik Jero jangan diganggu
92
Masa Lalu yang Mengancam
93
Luka Dari Masa Lalu
94
Menyelesaikan Kisah Masa Lalu
95
Giani Punya Mantan?
96
Ketulusan Juan
97
Pak Guru Paul
98
Kelahiran si Kembar
99
Hot Daddy
100
Kisah 2 pasangan
101
Adik Untuk si kembar
102
Pergi Tak Kembali
103
My Baby Girl
104
Papi Juan
105
Papi Juan (part 2)
106
Papi Juan (Part 3)
107
Papi Juan (Part 4)
108
Papi Juan (Part 5).
109
Kesamaan Wajah
110
Maaf, Aku pergi
111
Duet Joana dan Giani
112
Pengumuman
113
Pernikahan Duda dan Perawan
114
Alexa dan kisah Cintanya (Bonus Part 1)
115
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 2)
116
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 3)
117
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 4)
118
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 5)
119
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 6)
120
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 7)
121
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 8)
122
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 9)
123
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 10)
124
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 11)
125
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 12)
126
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 13)
127
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 14)
128
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 15)
129
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 16)
130
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 17)
131
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 18)
132
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 19)
133
Alexa dan Kisah Cintanya (bonus part 20)
134
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus part 21)
135
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 22)
136
Alexa dan kisah cintanya (Bonus Part 23)
137
Alexa dan kisah cintanya (Episode 24)
138
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus par 25)
139
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 26)
140
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 27)
141
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 28)
142
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 29)
143
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 30)
144
Alexa dan Kisah Cintanya (Episode 31)
145
ada dan Kisah Cintanya (Episode 31)
146
Alexa dan Kisah Cintanya (tamat)
147
PENGUMUMAN
148
Kisah Baru
149
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!