Aku Pengantinnya, Bukan Kamu

Saat keduanya tiba di teras depan, tampak Jeronimo sudah menunggu di dalam mobilnya. Cowok itu keluar dan membukakan pintu depan dan juga pintu belakang. Giani langsung duduk di depan sementara Finly duduk di belakang dengan wajah kesal. Tadinya ia berharap kalau Giani akan mengalah dan duduk di belakang.

Di dalam mobil, suasana terlihat kaku. Finly sibuk dengan ponselnya, Jero konsentrasi dengan jalan yang ada di depan, dan Giani duduk dengan sangat tegang. Ia berusaha menenangkan hatinya agar bisa berbicara dengan Jero. Namun baru saja ia akan berbicara, ponsel Jero berbunyi.

Jero mengambil ponselnya dari dalam saku kemejanya.

Pingin peluk kamu dari belakang,

kangen aja lihat pundak kekarmu

Jero menarik napas panjang. Ia menyimpan kembali ponselnya.

Terdengar bunyi ponsel itu lagi.

Aku baru saja membeli gaun malam

yang sangat seksi, tak sabar menggodamu

dengan gaun itu.

Jero menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Giani kini tahu siapa yang mengirimkan sms pada Jeronimo.

"Kak Finly, boleh pinjam handphonenya? Punyaku ketinggalan. Ada sesuatu yang harus kusampaikan pada bi Lumi."

Finly jadi kesal. Namun ia harus menenangkan dirinya. "Ini, sayang..." katanya selembut mungkin.

Giani menerima ponsel itu dan segera menghubungi nomor rumah kakaknya.

"Hallo..." terdengar suara bi Lumi. Ia adalah pembantu yang sudah bekerja di keluarga Giani semenjak Giani berusia 10 tahun. Dia juga yang membantu Giani berdandan. Dulu, sebelum merantau ke Jakarta, bi Lumi adalah perias pengantin di kampungnya.

"Bi, ini aku, Giani. Aku sudah membuat makan malamnya Alexa. Kalau mau dipanaskan, jangan di api yang besar ya, nanti gizinya hilang dan akan mudah gosong."

"Iya, non. Tadi kan non sudah bilang ke bibi."

"Kalau Alexa bangun jangan dulu diberi susu walaupun dia merengek memintanya. Nanti makan malamnya sedikit. Ajak aja dia bermain."

"Iya. Bibi sudah tahu, kok non mengulanginya lagi seolah-olah bibi belum tahu."

Giani menahan senyum. Sebenarnya ia sengaja supaya Finly tak menganggu Jero yang sedang menyetir.

"Oh ya, bi, jendela di kamarku lupa aku tutup tadi. Ini kan sudah sore. Tolong ditutup ya..."

"Tadi bibi dari halaman. Bibi lihat kalau jendela kamar non Giani sudah tertutup."

"Makasi ya bi, nanti kalau ada apa-apa telepon saja di nomornya kak Finly. Bye..." Giani menoleh ke belakang," Kak, aku masih boleh pakai handphonenya untuk menelepon kak Aldo?"

"Ya. Silahkan!" Finly menjawab dengan senyum walaupun sebenarnya ia dongkol setengah mati. Niatnya untuk menggoda Jero di sepanjang perjalanan mereka jadi terganggu. Butik nyonya Pegi tak lama lagi akan kelihatan karena butik itu memang letaknya tak jauh dari rumah mereka.

Giani mengetik nomor kakaknya. Yang muncul nama Geraldo. Tak ada nama khusus untuk kakaknya. Giani yakin kalau untuk nomornya Jero pasti ada tulisan my honey, my love atau apalah yang berhubungan dengan itu.

"Hallo, sayang..." terdengar suara Geraldo dari seberang.

"Kak, ini aku, Giani. Aku sedang keluar bersama Kak Jero dan juga kak Finly."

"Ngapain juga Finly ikut dengan kalian?"

"Aku kan belum punya pengalaman memilih gaun pengantin. Jadi kak Finly menemani."

"Baiklah. Gia, masih ada kesempatan bagimu untuk mundur. Jero bukanlah lelaki yang tepat untukmu. Kakak tak mau kamu terluka."

"Kakak jangan lupa belikan mainan yang Alexa minta tadi pagi."

"Kamu kenapa sih? Kakak ngomong lain kamu balasnya lain."

"Kak, sudah dulu ya. Kami hampir sampai." Giani memutuskan sambungan telepon. Ia lalu menyerahkan ponsel Finly. "Ini, kak. Makasi."

Katanya. Bersamaan dengan itu mobil Jero memasuki halaman butik yang memang khusus pembuat gaun pengantin yang sangat terkenal di kota ini.

Jeronimo langsung turun dan membukakan pintu bagi Gaini, sementara Finly sudah turun lebih dulu. Ketiganya memasuki butik itu dan sudah ditunggu oleh sang pemilik butik.

"Hallo nyonya Pegi!" Sapa Finly dan langsung disambut dengan pelukan wanita yang bertubuh sintal itu.

"Kau semakin cantik saja walaupun sudah punya anak." Kata Pegi sambil mencubit pipi mulus Finly.

"Harus dong memelihara kecantikan dan kebugaran tubuh supaya suami nggak selingkuh." Kata Finly sambil melirik sekilas ke arah Jero. Pria itu tersenyum nakal dan membuat Finly ingin memeluk dan mencium bibir kenyalnya itu.

"Benar. Geraldo kan pria tampan yang banyak disukai oleh para wanita. Kamu harus menjaganya dengan baik. "So, jadi mana calon pengantinnya?"

Giani mengulurkan tangannya. "Apa kabar nyonya Pegi."

"Oh...jadi ini adiknya Geraldo?" Pegi menatap Giani dari atas sampai ke bawa. Ia lalu mendekat dan membisikan sesuatu. " Si bule ini sangat ganteng. Kau harus bersiap menghadapinya nanti. Pasti satu ronde nggak akan cukup."

Wajah Giani memerah. "Eh, boleh melihat contoh gaun penganntinnya?"

"Sebentar ku ambilkan beberapa contoh desain yang telah ku buat."

Pegi mengambil sebuah buku lalu mengajak mereka berempat duduk di depan meja bulat yang memang sudah tersedia di ruangan itu. Giani duduk diantara Jero dan Finly.

"Sebaiknya kamu pilih desainnya yang ini. Lengannya panjang dan tidak terbuka." Giani menunjuk sebuah gaun yang tampilannya sederhana. Tidak ada yang terbuka.

"Anakku harus memakai gaun yang paling cantik dan sedikit seksi." Sinta tiba-tiba muncul membuat Finly terkejut. Namun tidak dengan Giani. Gadis itu memang mengirim pesan, meminta Sinta untuk datang.

"Mama?" Jero tampak juga terkejut.

"Hallo anak-anak mama. Maaf ya mama terlambat. Gaunnya belum selesai di pilih kan?" Sinta langsung mendekat. Sebagai istri pengusaha di bidang produk pakaian, tentu saja pengalaman Sinta tak bisa diragukan.

"Jangan gaun yang ini. Tak cocok." Kata Sinta sambil menunjuk desain yang tadi dipilih oleh Finly.

"Sayang, apakah kamu punya bayangan terhadap gaun yang akan digunakan nanti?" Tanya Sinta.

"Mama, Giani kan tak tahu apa-apa mengenai gaun. Jadi tadi aku mencoba memilihkan untuknya." Finly berusaha agar gaun pilihannya yang akan disetujui oleh Giani.

"Pengantinnya Giani bukan kamu. Jadi biarkan Giani memilih." Kata Sinta masih dengan suara datar namun cukup membuat Finly sakit hati. Ia melirik ke arah Jero namun lelaki itu ternyata sibuk memperhatikan buku desainnya.

"Aku ingin untuk pemberkatannya sebuah gaun yang sederhana namun agak tertutup. Dan untuk resepsinya gaun yang ini. Bolehkan?" Tanya Giani dengan wajah polosnya sambil menatap Jero dan Sinta secara bergantian. Finly terkejut karena Giani memilih sebuag gaun yang agak terbuka untuk acara resepsinya.

"Hei bule, uangmu cukup kan untuk membeli 2 gaun pengantin bagi Giani, kan?" Sinta mencolek punggung Jero.

"Bisa, ma. Terserah Giani mau ambil yang mana." Kata Jeronimo.

Sinta tersenyum. "Pilihlah sesukamu sayang. Kau adalah pengantinnya."

Mereka pun segera mengambil ukuran badan Giani dan jero. Jero juga memilih dua jas untuk dikenakan nanti.

"Karena waktunya agak mepet jadi anggarannya saya naikan sedikit." Kata nyonya Pegi saat mereka sudah selesai mengambil ukuran badan.

Jeronimo memandang nominal 2 pasang gaun pengantun yang mencapai harga fantastik. Ia segera mengeluarkan Black card unlimitednya. "Ini nyonya pegi, saya membayarnya lunas."

"Ah, senangnya dapat pelanggan yang langsung membayar lunas. Kau memang bule ganteng yang tajir." nyonya Pegi langsung bersorak senang menerima bayaran itu.

"Setelah ini kita akan menuju ke toko perhiasan?" Tanya Finly saat mereka sudah keluar dari butik.

"Sayang, kamu temani mama untuk memilih seragam yang akan kita gunakan di acara pernikahan mereka. Biarkan Jero dan Giani sendiri. Kan mereka pengantinnya." Kata Sinta sambil menatap Jero dan Giani secara bergantian.

"Jero, kalian pergi berdua saja ya? Mama dan Finly tak mau menganggu kalian." Kata Sinta dan langsung menarik tangan Finly ke arah mobilnya.

"Ayo!" Jero membuka pintu mobilnya bagi Giani dan membiarkan gadis itu masuk lalu ia sendiri duduk di belakang kemudi.

Suasana hening kembali tercipta diantara Jero dan Giani. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing.

Jero sendiri bingung harus bercerita apa dengan gadis di sampingnya ini.

Mereka pun tiba di salah satu mall terkenal dimana toko perhiasan yang akan mereka datangi ada di sana.

"Kami mau memesan cincin pernikahan." Kata Jero saat keduanya sudah masuk ke dalam toko.

"Boleh. Apakah ingin yang biasa atau ingin yang memakai berlian?" Tanya gadis penjaga toko itu.

Jero menatap Giani. "Kamu saja yang memilihnya. Aku tidak tahu."

"Baiklah. apakah boleh yang memakai berlian?" Tanya Giani dengan wajah polosnya.

Jeronimo jadi tertawa. Ia mengangguk. "Apapun yang kamu mau pesanlah." Kata Jero lalu memberikan kartunya pada Giani.

"Terima kasih."

Giani melihat contoh-contoh cincin pernikahan. Pilihannya jatuh pada model sederhana dengan batu permata berwarna putih.

Jeronimo hanya duduk di sofa sambil sibuk dengan ponselnya. Mungkin Finly yang mengirimnya pesan, Giani tak peduli. Yang pasti sekarang ini, dia yang bersama dengan.Jeronimo.

"Kak, ukuran jarinya..!" Panggil Giani.

Jero mendekat dan langsung memasang beberapa contoh cincin di jarinya sampai akhirnya ia mendapatkan ukuran yang tepat.

"Kita pulang sekarang?" Tanya Jeronimo.

"Kak, bolehkah kita bicara di tempat yang sepi? Aku ingin bicara berdua denganmu."

"Boleh. Apakah kau ingin aku memesan tempat di restoran yang ada ruang khususnya?"

Giani menggeleng. "Nggak. Tempat yang paling aman adalah apartemenmu."

"Apa?"

"Bolehkan? Atau ada teman kakak yang akan datang?"

Jero menjadi bingung. Jam 9 malam Finly mengatakan akan pergi ke apartemennya.

"Bagaimana, kak?"

"Baiklah!" Jeronimo tak punya daya untuk menolaknya.

Baby, malam ini jangan dulu datang.

Giani ada di apartemenku. Katanya ia

ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting.

Finly tak membalas sms Jero membuat pria bule itu menjadi galau. Diam-diam Giani tersenyum. Ia sudah bisa membayangkan bagaimana cemberutnya wajah Finly.

Apa yang akan Giani bicarakan dengan Jeronimo??

Dukung terus cerita ini ya dengan cara : Like, komen, vote

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

tokoh seperti giani ini yg aq suka ga lebay ,ga murahan berani dan main nya cantiiiiik banget. wuuuiiiis keren kamu thor

2023-09-06

0

Amik Sriindrawati

Amik Sriindrawati

ceritanya bgus

2023-06-09

1

Ida Saptini

Ida Saptini

𝘢𝘺𝘰 𝘨𝘪𝘢𝘯𝘪.. 𝘴𝘦𝘮𝘯𝘨𝘢𝘵.. 𝘱𝘦𝘱𝘦𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘫𝘦𝘳𝘰 𝘫𝘨𝘯 𝘬𝘴𝘩 𝘬𝘯𝘥𝘰𝘳

2023-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Rencana Giani
3 Lamaran
4 Lamaran (part2)
5 Aku Pengantinnya, Bukan Kamu
6 Sebuah Kesepakatan
7 Tak Bisa Ditebak
8 Makan Malam
9 Dia Nyebelin
10 Menjelang Pernikahan
11 Malam Terheboh
12 Tanda Merah di Leher
13 Hadiah dari Mertua
14 Ajakan Kerja Sama
15 pengumuman
16 Ulang Tahun Mama Sinta
17 Kedekatan Raga
18 Jangan membuatku sakit kepala
19 Lelaki yang Pegang Janji
20 Memberi Perhatian
21 Sentuhan Yang memabukan
22 Kebaikan Hati Giani
23 Sudah Terbiasa
24 Rindu
25 Si Palo
26 Spanyol
27 Spanyol (Part 2)
28 Spanyol (part 3)
29 Spanyol (part 4)
30 Foto Berdua
31 Mengagalkan Rencana
32 Ingin Punya Bayi
33 Malam di Tepi Danau
34 Tamu yang Special
35 Gantung
36 Ngambek
37 Rasa Apa ini?
38 Menyusul ke Bali
39 Milik Jeronimo
40 Sisi Gelap Jero
41 Mengurus Istri
42 Dua Garis atau Satu Garis?
43 Kesedihan Joana
44 Dia Itu Istriku
45 Bule Tua
46 10 bulan
47 Sebuah Perubahan
48 keputusan Jeronimo
49 Mobil Untuk Giani
50 Semakin Mesra
51 Ulang Tahun Giani
52 Demi Mama
53 1 Tahun
54 1 Bulan Lagi
55 Konsultasi ke Dokter Kandungan
56 Pelukan yang menghangatkan
57 Di Tinggal Pergi
58 Tak Bisa Menghindar
59 Kejujuran Jeronimo
60 Dia Suamiku
61 Masa Subur
62 Masa Subur (part 2)
63 Hasil Yang diterima
64 Keputusan Geraldo
65 Hancur
66 Menyatakan Perasaan
67 Tak Bisa Tanpamu
68 Rindu
69 Pertemuan
70 Memendam Rasa
71 Hati yang Bicara
72 Palo & Nido
73 Aldo vs Jero
74 Menghabiskan Waktu Berdua
75 Pergi
76 Menyadari isi Hati
77 Saling Rindu
78 Buah Cinta
79 Pengakuan Giani
80 Hadiah Yang Tak Terpikirkan
81 Calon Daddy
82 Berjanji Kembali
83 Finly
84 Panggilan Sayang
85 Ngidam atau Bucin?
86 Dia Suamiku
87 Jenis Kelamin si Kembar
88 Bingung
89 Pria dari Masa Lalu
90 Sang Pengagum
91 Milik Jero jangan diganggu
92 Masa Lalu yang Mengancam
93 Luka Dari Masa Lalu
94 Menyelesaikan Kisah Masa Lalu
95 Giani Punya Mantan?
96 Ketulusan Juan
97 Pak Guru Paul
98 Kelahiran si Kembar
99 Hot Daddy
100 Kisah 2 pasangan
101 Adik Untuk si kembar
102 Pergi Tak Kembali
103 My Baby Girl
104 Papi Juan
105 Papi Juan (part 2)
106 Papi Juan (Part 3)
107 Papi Juan (Part 4)
108 Papi Juan (Part 5).
109 Kesamaan Wajah
110 Maaf, Aku pergi
111 Duet Joana dan Giani
112 Pengumuman
113 Pernikahan Duda dan Perawan
114 Alexa dan kisah Cintanya (Bonus Part 1)
115 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 2)
116 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 3)
117 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 4)
118 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 5)
119 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 6)
120 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 7)
121 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 8)
122 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 9)
123 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 10)
124 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 11)
125 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 12)
126 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 13)
127 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 14)
128 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 15)
129 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 16)
130 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 17)
131 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 18)
132 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 19)
133 Alexa dan Kisah Cintanya (bonus part 20)
134 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus part 21)
135 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 22)
136 Alexa dan kisah cintanya (Bonus Part 23)
137 Alexa dan kisah cintanya (Episode 24)
138 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus par 25)
139 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 26)
140 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 27)
141 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 28)
142 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 29)
143 Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 30)
144 Alexa dan Kisah Cintanya (Episode 31)
145 ada dan Kisah Cintanya (Episode 31)
146 Alexa dan Kisah Cintanya (tamat)
147 PENGUMUMAN
148 Kisah Baru
149 Novel Baru
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Rencana Giani
3
Lamaran
4
Lamaran (part2)
5
Aku Pengantinnya, Bukan Kamu
6
Sebuah Kesepakatan
7
Tak Bisa Ditebak
8
Makan Malam
9
Dia Nyebelin
10
Menjelang Pernikahan
11
Malam Terheboh
12
Tanda Merah di Leher
13
Hadiah dari Mertua
14
Ajakan Kerja Sama
15
pengumuman
16
Ulang Tahun Mama Sinta
17
Kedekatan Raga
18
Jangan membuatku sakit kepala
19
Lelaki yang Pegang Janji
20
Memberi Perhatian
21
Sentuhan Yang memabukan
22
Kebaikan Hati Giani
23
Sudah Terbiasa
24
Rindu
25
Si Palo
26
Spanyol
27
Spanyol (Part 2)
28
Spanyol (part 3)
29
Spanyol (part 4)
30
Foto Berdua
31
Mengagalkan Rencana
32
Ingin Punya Bayi
33
Malam di Tepi Danau
34
Tamu yang Special
35
Gantung
36
Ngambek
37
Rasa Apa ini?
38
Menyusul ke Bali
39
Milik Jeronimo
40
Sisi Gelap Jero
41
Mengurus Istri
42
Dua Garis atau Satu Garis?
43
Kesedihan Joana
44
Dia Itu Istriku
45
Bule Tua
46
10 bulan
47
Sebuah Perubahan
48
keputusan Jeronimo
49
Mobil Untuk Giani
50
Semakin Mesra
51
Ulang Tahun Giani
52
Demi Mama
53
1 Tahun
54
1 Bulan Lagi
55
Konsultasi ke Dokter Kandungan
56
Pelukan yang menghangatkan
57
Di Tinggal Pergi
58
Tak Bisa Menghindar
59
Kejujuran Jeronimo
60
Dia Suamiku
61
Masa Subur
62
Masa Subur (part 2)
63
Hasil Yang diterima
64
Keputusan Geraldo
65
Hancur
66
Menyatakan Perasaan
67
Tak Bisa Tanpamu
68
Rindu
69
Pertemuan
70
Memendam Rasa
71
Hati yang Bicara
72
Palo & Nido
73
Aldo vs Jero
74
Menghabiskan Waktu Berdua
75
Pergi
76
Menyadari isi Hati
77
Saling Rindu
78
Buah Cinta
79
Pengakuan Giani
80
Hadiah Yang Tak Terpikirkan
81
Calon Daddy
82
Berjanji Kembali
83
Finly
84
Panggilan Sayang
85
Ngidam atau Bucin?
86
Dia Suamiku
87
Jenis Kelamin si Kembar
88
Bingung
89
Pria dari Masa Lalu
90
Sang Pengagum
91
Milik Jero jangan diganggu
92
Masa Lalu yang Mengancam
93
Luka Dari Masa Lalu
94
Menyelesaikan Kisah Masa Lalu
95
Giani Punya Mantan?
96
Ketulusan Juan
97
Pak Guru Paul
98
Kelahiran si Kembar
99
Hot Daddy
100
Kisah 2 pasangan
101
Adik Untuk si kembar
102
Pergi Tak Kembali
103
My Baby Girl
104
Papi Juan
105
Papi Juan (part 2)
106
Papi Juan (Part 3)
107
Papi Juan (Part 4)
108
Papi Juan (Part 5).
109
Kesamaan Wajah
110
Maaf, Aku pergi
111
Duet Joana dan Giani
112
Pengumuman
113
Pernikahan Duda dan Perawan
114
Alexa dan kisah Cintanya (Bonus Part 1)
115
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 2)
116
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 3)
117
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 4)
118
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 5)
119
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 6)
120
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 7)
121
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 8)
122
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 9)
123
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 10)
124
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 11)
125
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 12)
126
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 13)
127
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 14)
128
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 15)
129
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 16)
130
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 17)
131
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 18)
132
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 19)
133
Alexa dan Kisah Cintanya (bonus part 20)
134
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus part 21)
135
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 22)
136
Alexa dan kisah cintanya (Bonus Part 23)
137
Alexa dan kisah cintanya (Episode 24)
138
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus par 25)
139
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 26)
140
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 27)
141
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 28)
142
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 29)
143
Alexa dan Kisah Cintanya (Bonus Part 30)
144
Alexa dan Kisah Cintanya (Episode 31)
145
ada dan Kisah Cintanya (Episode 31)
146
Alexa dan Kisah Cintanya (tamat)
147
PENGUMUMAN
148
Kisah Baru
149
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!