Jeronimo, pria tampan berusia 28 tahun. Ia lahir di London. Namum saat usianya 5 tahun, kedua orang tuanya meninggal dalam suatu kecelakaan mobil. Ia diadopsi oleh sahabat baik papanya Denny Prayunata. Jeronimo sangat menyayangi Papa Denny dan mama Sinta. Pasangan suami istri itu sangat menyayangi Jero seperti kedua anak mereka Dion dan Finly. Usia Ferry 4 tahun lebih tua dari Jero, sedangkan usia Finly 2 tahun lebih tua dari Jero.
Dion dan Finly pun sangat menyayangi Jero. Mereka tak pernah merasa kalau Jero itu adalah anak angkat.
Sejak Jero SMA, ia sudah mengagumi Finly. Gadis itu sangat cantik, pergaulannya luas dan menjadi idola di sekolah mereka karena selain cantik dan memiliki bentuk badan seperti fotomodel terkenal, Finly juga adalah gadis yang pintar.
Jero diam-diam mengangumi Finly. Ia sering merasa cemburu melihat Finly yang terkadang pulang diantar pacarnya. Apalagi saat melihat mereka berciuman di depan rumah.
Sampai suatu malam, Jero melihat Finly menangis di halaman belakang. Ia mendekati Finly dan Finly langsung memeluknya. Finly rupanya baru putus dengan pacarnya yang adalah calon pilot itu. Jero menghiburnya. Ia tak ingin Finly bersedih.
Setiap hari hubungan mereka semakin dekat. Jero yang awalnya ingin kuliah di London terpaksa mengurunkan niatnya itu. Ia memilih kuliah di Jakarta karena tak ingin jauh dari Finly. Sampai suatu hari, diulang tahun Jero yang ke-19, Finly memberikan kejutan ulang tahun ditengah malam di kamar Joe. Ia membawakan kue dengan lilin yang menyala di atasnya. Jero saat itu sangat senang. Lalu ia memeluk Finly sangat erat sambil mencium pipi kakak angkatnya itu. Finly tertawa senang. Lalu ia mencium bibir Jero dan malam itu keduanya melakukan hubungan intim.Walaupun Jero tahu kalau dia bukan lelaki pertama Finly, namun ia tak peduli. Ia menyayangi Finly.
Hubungan mereka berjalan secara diam-diam. Keduanya tahu kalau orqng tua Finly tak akan pernah menyetujui hubungan itu karena Finly sejak kecil sudah dijodohkan dengan Geraldo Purwanto. Sampai Jero selesai kuliah dan mendapatkan warisan orang tuanya, ia memilih untuk tetap ada di Jakarta dan membuka bisnisnya sendiri dengan beberapa temannya. Finly pun ikut membantu saat bisnisnya itu baru dimulai.
Sampai suatu hati papa angkatnya berbicara dengan Jeronimo. Ia meminta Jero untuk menjauh dari Finly karena pernikahan Finly dan Geraldo harus dilaksanakan. Denny adalah orang yang sangat memegang janjinya. Walaupun sahabatnya itu telah meninggal, namun janji untuk menikahkan anak-anak mereka tetap ia laksanakan.
Finly awalnya menolak. Namun Jero mengatakan kalau hubungan mereka tak bisa diteruskan. Jero sangat menghormati dan menyayangi Denny dan istrinya. Ia membujuk Finly untuk menikahi Geraldo dengan sebuah perjanjian bahwa mereka akan tetap berhubungan.
Beberapa bulan setelah Finly menikah, Jeronimo menyetujui permintaan Denny untuk mengurus perusahaannya di Sidney. Jero setuju, ia berpikir mungkin ini saatnya ia melupakan Finly. Makanya selama di Sidney, Jero jarang sekali menelepon atau membalas chat dari Finly. Ia juga berusaha membuka hati untuk dekat dengan beberapa gadis Australia.
Tapi, saat ia kembali ke Jakarta. Baru satu hari ia ada di apartemennya, Finly sudah datang menemuinya. Jeronimo tak bisa menolak pesona perempuan yang sudah memiliki anak dan suami itu. Keduanya pun terlibat hubungan gelap.
**********
"Ada apa?" Tanya Finly sambil mengenakan lagi pakaiannya. Ia melihat kalau malam ini Jeronimo sedikit berbeda.
"Tidak." Jero menggeleng. Ia duduk di tepi ranjang. Jero sudah lebih dulu mengenakan pakaiannya.
"Kau terlihat gelisah, babe.." Finly mendekat dan duduk di samping Jero.
"Tadi pagi papa datang ke apartemenku."
"Apa? Apakah ada sesuatu yang penting? Biasanya juga papa memanggilmu untuk datang ke rumah sekalian makan malam."
"Papa ingin aku menikah. Papa sudah memilih seseorang untuk menjadi pasanganku."
"Dan kamu setuju? Tidak Jero! Aku tak akan pernah melepaskanmu untuk siapapun juga. Kau milikku. Hanya milikku." Kata Finly sambil melingkarkan tangannya dilengan Jero secara posesif.
"Sayang, aku juga sebenarnya tak ingin menerimanya. Namun kau tahu kan kalau aku sangat menyayangi papa."
Finly menggeleng. "Kali ini lawanlah papaku. Katakan kalau kau belum siap menikah. Jangan biarkan papa menguasai hidupmu."
"Aku berhutang budi pada papamu, Fin. Kalau bukan karena papa dan mamamu, aku pasti sudah menjadi mafia. Aku bisa menyalagunakan warisan orang tuaku karena tak ada yang membimbingku."
"Lalu bagaimana dengan aku?"
Jero menatap Finly. Ia melepaskan pegangan tangan Finly dilengannya lalu ia menautkan jari tangan mereka. "Kau tahu kalau aku sangat menyayangimu. Aku tak bisa mencintai wanita lain walaupun aku sudah mencobanya. Mungkin aku juga tak akan bahagia dengan gadis itu."
"Bagaimana kalau dia cantik, lebih seksi dan lebih hebat dariku di atas ranjang. Kau pasti akan menyukainya dan melupakan aku." Finly merajuk.
"Aku janji tidak akan pernah tidur dengannya."
"Benarkah? Memangnya siapa gadis yang akan dijodohkan papa denganmu?"
"Giani, adik iparmu."
"Apa?" Finly nampak sangat terkejut. Tak lama kemudian ia tertawa sangat keras."Gadis rumahan itu? Yang semua waktunya ia habiskan di dapur dan kamar saja? Aku bayangkan kalau kau akan muak melihatnya."
"Maksudmu? Aku hanya sekali bertemu dengannya saat kau menikah dengan Geraldo. Kalau tak salah dia masih remaja kan?"
"Ya. Usianya waktu itu baru 15 tahun.Sekarang usianya sudah 20 tahun. Dia tidak tahu berdandan, tidak tahu bagaimana bergaul dengan dunia luar
Ah sayang, aku bayangkan kau akan alergi bila tidur sekamar dengannya. Tapi aku setuju jika kau menikah dengannya. Giani tidak akan pernah membuat aku cemburu. Dia si buruk rupa yang malang."
"Kau setuju aku menikah dengan si buruk rupa?"
Finly tersenyum
"Akan lebih mudah bagiku menangani kedua kakak beradik itu."
"Terserah kamu saja, sayang."
Finly menarik napas lega. Ia yakin kalau hubungannya dengan jeronimo tak akan mengalami masalah sekalipun Jeronimo sudah menikah. Giani adalah sosok gadis pendiam yang boleh dikata kurang pergaulan.
************
Joana :
Jadi kamu mengajukan diri untuk menikah dengan selingkuhan kakak iparmu? Apakah kamu sudah tahu apa yang akan kamu lakukan untuk menaklukan pria itu?
Giani memandang layar komputernya sambil mengerutkan dahinya.
Giani ;
Maksudmu apa?
Joana:
Kau harus membuat dirimu lebih unggul dari kakak iparmu itu dari segi penampilan, kepribadian bahkan urusan ranjang.
Giani :
Urusan ranjang?
Joana:
Giani, kamu tuh polos banget. Kalian kan akan menikah, sudah pastilah kalian akan tidur bersama. Jadi kau harus bisa membuat selingkuhan kakak iparmu itu lebih tertarik padamu dengan cara kau harus pintar memuaskan dirinya. Apakah kau siap?
Giani :
Aku mohon Joana. Bantulah aku untuk bisa menjadi istri yang akan membuat Jeronimo bisa melupakan kakak iparku. Akan kulakukan apa saja agar pernikahan kakakku bisa terselamatkan.
Joana:
Kau harus merayu, menggoda, menarik perhatiannya namun tidak seperti gadis murahan. Aku akan mengirim sesuatu padamu. Dan besok usahakan kau tampil berbeda. Ingat kesan pertama akan menentukan langkah selanjutnya.
Giani menarik napas panjang. Ia siap untuk merubah semua tentang dirinya agar dapat membuat Jeronimo melepaskan Finly.
*********
Finly memasuki rumahnya dengan senyum dikulum. la tak bisa membayangkan malam ini lelaki yang baru saja selesai bercinta dengannya sepanjang sore ini akan datang ke rumahnya untuk melamar adik iparnya.
"Mami....!" Panggil Alexa yang sedang disuapi oleh pengasuhnya yang bernama Ratih.
"Hallo sayang...!" Finly mendekat lalu mencium pipi Alexa. "Mami mau mandi dulu." Finly segera menaiki tangga menuju ke kamarnya. Ia ingin membersihkan dirinya setelah dikurung oleh Jeronimo selama 3 jam di kamarnya.
Saat ia membuka pintu, tampak Geraldo baru selesai mandi.
"Dari mana saja kamu?" Tanya Geraldo.
"Arisan." Finly mendekat, mencium pipi suaminya dengan lembut. Ia tahu Geraldo tak akan banyak bertanya jika dia bersikap mesra pada suaminya itu.
"Mandilah. Papa akan datang makan malam di rumah kita."
"Baiklah." Finly menahan senyum. Ia dapat membayangkan betapa terkejutnya Geraldo saat tahu maksud kedatangan papanya.
Satu jam kemudian, Denny dan istrinya Sinta, bersama Jeronimo datang. Geraldo agak terkejut melihat Jeronimo ada bersama mereka. Namun ia berusaha menekan rasa cemburunya.
"Di mana Giani?" Tanya Denny sambil menatap sekeliling karena tak menemukan Giani.
"Aku di sini!" terdengar suara Giani dari arah dapur.
Finly sudah dapat membayangkan bagaimana jeleknya penampilan adik iparnya itu. Pasti dia akan muncul dengan gaun kunonya yang panjang sampai melewati lutut, wajah tanpa polesan bedak, dan rambut panjangnya yang diikat satu.
"Selamat malam paman, selamat malam bibi. Selamat malam kak Jero." Sapa Giani dengan suara lembutnya.
"Giani, kau cantik sekali malam ini." Puji Sinta.
Finly menoleh dengan kaget. Ia terkejut melihat penampilan Giani. Mini dress tanpa lengan berwarna biru mudah, sangat cocok dengan kulit putihnya. Wajahnya terlihat cantik dengan make up natural yang membuat ia nampak bersinar. Rambut panjangnya yang biasa hanya diikat satu secara asal saja, kini dibiarkan tergerai dengan sebuah bando hitam yang berhiaskan kristal.
Finly baru menyadari kalau adik iparnya ini memiliki kecantikan seperti seorang putri.
Well, bagaimana lamaran ini akan berlanjut? Bersediakah Geraldo mengijinkan adiknya menikahi selingkuhan istrinya?
JANGAN LUPA DUKUNG CERITA BARUKU INI YA
DIA NGGAK UP TIAP HARI....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Diana diana
sebenerY sech aku gak rela Giani bakal jd istriY Jero
2024-08-27
1
Wulhan Agustyna Ismail
wanita menjijikkan suaminya sungguh laki laki bodoh,seperti tidak ada perempuan lain saja
2023-06-25
3
anisa f
blm tentu
kl jero udah g mau ama finly, blm tentu finly mau melepas jero
mgkn aja dia nyari cowok lain
wong udah g cinta kok yo ttp d paksa
2023-06-12
0