BAB 2. BERTEMU MANTAN

Di dalam keterdiaman masing-masing, memory keduanya kembali jauh ke masa di mana momen yang paling tidak bisa mereka lupakan.

“Thasya, kamu boleh menolak jika kamu tidak mau.”

Thasya dan sang ayah berada di dalam mobil yang akan mengantarkan Thasya ke tempat di mana dia akan bertemu dengan seseorang yang akan dijodohkan kepadanya.

“Tapi, ayah harap kamu sebisa mungkin memikirkan ini dengan lebih positif” lanjut pria paruh baya itu.

Dia yang mengatakan Thasya boleh menolak, tetapi dia juga yang secara tidak langsung minta Thasya untuk memikirkan perjodohan itu tanpa bisa menolaknya.

Thasya juga bukan orang bodoh yang tidak bisa mengartikan arti dan tujuan perkataan ayahnya itu. Perjodohan yang dia hadapi saat ini bukan seburuk yang orang-orang katakan. Justru perjodohan yang mendatangkan kebaikan bagi keluarga mereka yang sedang membutuhkan dukungan finansial untuk keberlangsung perusahaan keluarga yang sedang diambang kebangkrutan.

Merasa tidak perlu mengatakan apa-apa. Apalagi menolak, itu tidak akan ada gunanya. Percuma saja. Pendapat apapun yang dia utarakan tidak akan pernah didengar oleh keluarga itu.

Thasya pun keluar dari dalam mobil tanpa mengatakan sepatah kata pun. Kecuali saat dia akan pamit turun. “Saya pergi dulu.”

Thasya pun masuk ke salah satu restoran dan salah satu staf pelayan di sana mengantarkannya ke ruangan yang sudah direservasi sebelumnya.

Dia melihat ruangan itu masih kosong yang berarti dia harus menunggu. Yang membuat Thasya bingung menentukan pilihan bukanlah gosip yang sebelumnya dia dengar kalau laki-laki yang akan dia temui itu orang yang dingin, arogan dan sombong.

Dia secara pribadi berpikir itu mungkin lebih baik dari pada hidup terkurung layaknya burung seperti sekarang yang dia rasakan di dalam keluarganya. Dia hanya anak yang dipungut dan dibesarkan di dalam keluarganya dan itu tidak akan gratis.

“Thasya Wilona Adimerta.” Dia mendengar seseorang memanggilnya. Mungkin karena dia sibuk dengan pikirannya sendiri dari tadi sehingga dia tidak mendengar seseorang masuk ke dalam ruangan itu.

“Senang bertemu dengan anda. Saya Damar Rai Dawson.”

Thasya melihat laki-laki di depannya itu tidak arogan atau kasar apalagi sombong seperti yang digosipkan. Dia malah terlihat lebih ke dingin dan cuek.

“Karena kita sama-sama tahu hungan kita ini adalah bisnis bagi kedua keluarga kita, kalau anda tidak keberatan mari kita secepatnya menikah.”

“Baik.”

Itulah pertemuan singkat yang Thasya ingat dengan Damar. Dan disaat itu juga mereka memutuskan untuk menikah. Karena keduanya juga sepertinya tidak mau membuang-buang waktu mereka.

Begitu juga Damar. Memorinya kembali terbuka seperti lembaran buku lama yang tidak pernah dia baca. Tetapi saat ini semuanya seolah terpampang jelas di hadapannya.

Damar mengingat kesan pertama saat dia melihat Thasya. Dia adalah wanita yang ekspresinya sangat datar. Seseorang yang menunjukkan kehidupannya tidak berwarna. Dan setelah menjalani pernikahan mereka, Thasya adalah wanita yang sesuai dengan harapannya.

Dia adalah istri yang tidak mengharapkan atau meminta sesuatu dari Damar. Tidak pernah menyusahkannya apalagi bertingkah aneh. Itu sangat sesuai dengan harapannya, kecuali saat di mana Thasya meminta bercerai darinya.

Damar masih sangat ingat betul di mana saat itu mereka sedang serapan.

“Lanjutkan apa yang ingin kamu katakan?” ujar Damar sambil menikmati serapannya.

“Nanti setelah selesai serapan saja.”

“Bukannya kamu bilang itu hal yang sangat penting? Lanjutkan saja.”

Saat itu Thasya terdiam. Dan dengan perasaan ragu-ragu dia meletakkan selembar kertas di depan Damar.

“Apa ini?” pertanyaan itu keluar dari mulutnya sambil melihat Thasya.

Wanita itu pun dengan bersusah payah membalas tatapan Damar yang masih berstatus suaminya itu. Berusaha memantapkan hatinya dan jangan sampai gagal. Walaupun dia tahu betul jika Damar sudah banyak membantu keluarganya.

“Mari kita bercerai.”

Perasaan Damar saat itu sangat syok. Dan tidak kepikiran jika Thasya akan meminta cerai darinya. Itu hal yang tidak pernah Damar sangka. Karena walaupun pernikahan mereka atas dasar bisnis dan setelah menjalani kehidupan pernikahan mereka selama dua tahun ini tidak pernah terbersit sedikit pun di pikiran Damar menceraikan Thasya.

Tapi pagi itu malah dia mendengar hal yang dia pikir tidak akan pernah terjadi di dalam hidupnya.

Waktu untuk mengingat kembali memori kenangan mereka masing-masing akhirnya berakhir ketika Damar mempersilahkan Thasya duduk.

“Tidak kusangka ternyata benar kamu yang datang.”

Dengan perasaan sedikit gugup tapi Thasya berusaha menyembunyikannya. Dia menjawab Damar setenang mungkin. “Terima kasih sudah meluangkan waktu anda.”

“Kalau sudah tahu saya sibuk, langsung saja ke intinya” kata Damar yang sepertinya tidak mau berlama-lama.

Thasya berusaha terlihat biasa saja. Dan berusaha menghilangkan ingatan jika dia pernah hidup bersama dengan laki-laki di depannya saat ini. Dia tidak mau masa lalunya akan berdampak buruk untuk menyelesaikan masalah pekerjaannya.

Dia sudah jauh-jauh datang dari Amerika dan kebetulan juga ini tugas individu pertamanya. Dia tidak boleh mengecewakan atasannya karena dia sudah dipercayakan untuk menyelesaikan masala ini.

“Saya mendapat laporan dari tim penjualan kami tentang situasi saat ini. Jika kontrak dibatalkan setelah pihak kami selesai memproduksi barang tepat waktu, perusahaan kami akan mengalami kerugian yang cukup besar” kata Thasya memulai pembahasan mereka.

“Lalu…?” ujar Damar dengan santai sambil melipat kedua tangan di depan dadanya.

“Tidak bisakah Pak Damar menarik kembali surat pembatalan tersebut?”

“Kalau tidak bisa?” Segampang itu Damar merespon pertanyaan yang dilayangkan Thasya. Dia tidak melihat bagaimana usaha mantan istrinya itu mencona memintanya dengan baik-baik.

“Apa…?” ujar Thasya tidak percaya dengan ucapan Damar.

“Thasya, apakah kamu meremehkan aku?” ujar Damar yang tidak suka ada orang menganggapnya gampangan dan tidak bisa konsisten dengan keputusan yang sudah dia ambil.

“Apa maksud anda?”

“Atau mungkin karena kamu sudah lama tinggal di luar negeri, kamu anggap ini panggung drama? Padahal kita sudah lama bercerai, tapi kamu mau kita saling membantu?”

Thasya masih mencoba menenangkan perasaannya. Dia tidak mau tersulut emosi karena dia datang ke sana atas nama perusahaan di mana tempatnya bekerja saat ini. Tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi.

“Saya datang bukan untuk mengungkit masalah pribadi kita berdua. Saya datang sebagai perwakilan dari Perusahaan Beauty Fasion. Saya meminta anda untuk memikirkan lagi tentang pembatalan…”

“Jadi kamu mau berhubungan bisnis lagi denganku?” potong Damar.

“Tapi bagaimana, ya? Tidak ada keuntungan yang bisa aku dapatkan dari berbisnis denganmu. Sepertinya situasi di sana sangat buruk sampai kamu rela datang kepada mantan suamimu, ya?”

Kata-kata Damar barusan seperti menyindir apa yang sebelumnya telah dilakukan Thasya.

Dia mengepalkan kedua tangannya berusaha untuk menahan emosinya.

“Tentu saja tidak ada orang yang senang bertemu kembali dengan mantannya” batin Thasya merasa sesak menyelimuti dadanya. Dia tertunduk karena sepertinya usahanya datang kali ini tidak akan berhasil.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

seru niii 😁

2024-05-22

0

RossyNara

RossyNara

pedes banget itu mulut

2024-05-18

0

Agus Tina

Agus Tina

Kayaknya bagus, langsung subscribe .. dan berharao ditamatkan

2024-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. TERBAWA MIMPI
2 BAB 2. BERTEMU MANTAN
3 BAB 3. TIDAK BERJALAN MULUS
4 BAB 4. MANUSIA MENJENGKELKAN
5 BAB 5. MENIKAHI WANITA LAIN
6 BAB 6. DIAM-DIAM MENYELIDIKI
7 BAB 7. TERINGAT MASA LALU
8 BAB 8. MASALAH KOMPENSASI
9 BAB 9. AKAN BALIK KE AMERIKA
10 BAB 10. BERTEMU DI HOTEL
11 BAB 11. MEMUTUSKAN BEKERJASAMA
12 BAB 12. REUNI PARA DUDA
13 BAB 13. HIDUP SEPERTI DRAMA
14 BAB 14. APAKAH ADA RASA
15 BAB 15. DAMAR SI SUMBER MASALAH
16 BAB 16. MEMINTA JAGA JARAK
17 BAB 17. RUJUK LAGI
18 BAB 18. ORANG DARI MASA LALU
19 BAB 19. CARI GARA-GARA
20 BAB 20. ISTRIKU
21 BAB 21. KISSING IN THE CAR
22 BAB 22. PANIK SENDIRI
23 BAB 23. BERASA SUAMI-ISTRI KEMBALI
24 BAB 24. BERTEMU LAGI
25 BAB 25. TERINGAT MASA LALU
26 BAB 26. RASA MENYUKAIMU
27 BAB 27. TIDAK MENYANGKA
28 BAB 28. Berniat Menahan Thasya
29 BAB 29. Mode On Serious
30 BAB 30. UNGKAPAN ISI HATI NATHAN
31 BAB 31. ORANG MISTERIUS
32 BAB 32. PERINGATAN
33 BAB 33. TIDAK BISA MENAHAN LAGI
34 BAB 34. MAKSUD TERSEMBUNYI
35 BAB 35. REKOMENDASI
36 BAB 36. TIDAK PEKA
37 BAB 37. BERJALAN DENGAN BAIK
38 BAB 38. SALAH PAHAM
39 BAB 39. YANG SEBENARNYA
40 BAB 40. MENJENGUK AYAH
41 BAB 41. MERASA BERSALAH
42 BAB 42. HARI YANG SANGAT BERAT
43 BAB 43. Pengakuan Cinta
44 BAB 44. Aku Mencintamu
45 BAB 45. Pergi Kencan
46 BAB 46. Kencan Perdana
47 BAB 47. Tidak Berjalan dengan Mulus
48 BAB 48. Kabur Dari Perjodohan
49 BAB 49. Gibahan Para Duda
50 BAB 50. Kali Ini Tidak Gagal Lagi
51 BAB 51. Kencan Berlanjut
52 BAB 52. Melanggar Peraturan Sendiri
53 BAB 53. Mimpi Dilamar
54 BAB 54. Mempertegas Hubungan
55 BAB 55. Pernikahan Bukan Bisnis
56 BAB 56. Clubing
57 BAB 57. Sepertinya Ada yang Cemburu
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BAB 1. TERBAWA MIMPI
2
BAB 2. BERTEMU MANTAN
3
BAB 3. TIDAK BERJALAN MULUS
4
BAB 4. MANUSIA MENJENGKELKAN
5
BAB 5. MENIKAHI WANITA LAIN
6
BAB 6. DIAM-DIAM MENYELIDIKI
7
BAB 7. TERINGAT MASA LALU
8
BAB 8. MASALAH KOMPENSASI
9
BAB 9. AKAN BALIK KE AMERIKA
10
BAB 10. BERTEMU DI HOTEL
11
BAB 11. MEMUTUSKAN BEKERJASAMA
12
BAB 12. REUNI PARA DUDA
13
BAB 13. HIDUP SEPERTI DRAMA
14
BAB 14. APAKAH ADA RASA
15
BAB 15. DAMAR SI SUMBER MASALAH
16
BAB 16. MEMINTA JAGA JARAK
17
BAB 17. RUJUK LAGI
18
BAB 18. ORANG DARI MASA LALU
19
BAB 19. CARI GARA-GARA
20
BAB 20. ISTRIKU
21
BAB 21. KISSING IN THE CAR
22
BAB 22. PANIK SENDIRI
23
BAB 23. BERASA SUAMI-ISTRI KEMBALI
24
BAB 24. BERTEMU LAGI
25
BAB 25. TERINGAT MASA LALU
26
BAB 26. RASA MENYUKAIMU
27
BAB 27. TIDAK MENYANGKA
28
BAB 28. Berniat Menahan Thasya
29
BAB 29. Mode On Serious
30
BAB 30. UNGKAPAN ISI HATI NATHAN
31
BAB 31. ORANG MISTERIUS
32
BAB 32. PERINGATAN
33
BAB 33. TIDAK BISA MENAHAN LAGI
34
BAB 34. MAKSUD TERSEMBUNYI
35
BAB 35. REKOMENDASI
36
BAB 36. TIDAK PEKA
37
BAB 37. BERJALAN DENGAN BAIK
38
BAB 38. SALAH PAHAM
39
BAB 39. YANG SEBENARNYA
40
BAB 40. MENJENGUK AYAH
41
BAB 41. MERASA BERSALAH
42
BAB 42. HARI YANG SANGAT BERAT
43
BAB 43. Pengakuan Cinta
44
BAB 44. Aku Mencintamu
45
BAB 45. Pergi Kencan
46
BAB 46. Kencan Perdana
47
BAB 47. Tidak Berjalan dengan Mulus
48
BAB 48. Kabur Dari Perjodohan
49
BAB 49. Gibahan Para Duda
50
BAB 50. Kali Ini Tidak Gagal Lagi
51
BAB 51. Kencan Berlanjut
52
BAB 52. Melanggar Peraturan Sendiri
53
BAB 53. Mimpi Dilamar
54
BAB 54. Mempertegas Hubungan
55
BAB 55. Pernikahan Bukan Bisnis
56
BAB 56. Clubing
57
BAB 57. Sepertinya Ada yang Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!